Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Mohamad Harry Prabowo
"Performansi HSDPA (High Speed Downlink Packet Acces) dalam hal besarnya throughput yang diterima oleh terminal pelanggan dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya adalah kemampuan terminal pelanggan, kondisi propagasi radio dan parameter turbo code. Tujuan dalam skripsi ini adalah untuk menganalisa performansi HSDPA pada model propagasi indoor office building, menganalisa pengaruh parameter turbo code terhadap performansi HSDPA, dan mengembangkan program HSDPA yang diperoleh dari West Virginia University.
Hasil simulasi mengindikasikan bahwa throughput HSDPA berbanding lurus dengan jumlah bit informasi dalam blok transport dan jumlah kode HSDSCH yang dialokasikan, serta berbanding terbalik dengan nilai inter-TTI interval. Selain itu, semakin banyak jumlah iterasi turbo code maka performansi throughput HSDPA semakin baik, hal ini disebabkan karena semakin banyak jumlah iterasi turbo code maka nilai BER semakin kecil dan pengiriman transmisi HARQ dapat lebih sedikit, sehingga waktu pengiriman menjadi lebih cepat. Akan tetapi semakin banyak jumlah iterasi turbo code dapat menyebabkan waktu tunda semakin lama.

There are many factors that affect the performances of HSDPA, such as user equipment capabilities, radio propagation condition, and turbo code parameters. The purpose of this paper is to analyze HSDPA performance at office building propagation, and to develop HSDPA program from West Virginia University. This paper has studied turbo code effect to HSDPA performance at office building propagation.
Simulation was based on 3GPP fixed reference channel (FRC) and ITU indoor model propagation. The results indicated that HSDPA throughput performance is proportional to the number of information bits in a transport block, and the number of codes for the HS-DSCH. Besides that, HSDPA performance improved as the number of decoder iteration increased. However turbo codes possesed an inherent tradeoff between performance and latency.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2007
S40376
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Harry Prabowo
"Proyek Pipanisasi BBM Kertapati - Jambi di Sumatra Bagian Selatan yang saat ini terhenti dikaji kembali kelayakannya; baik dari segi kebutuhan operasional maupun secara ekonomi. Untuk itu dikumpulkan data realisasi kebutuhan BBM depot Jambi dan ongkos angkutannya untuk beberapa tahun terakhir (9 tahun) serta kemampuan penerimaan di depot Jambi sebagai bahan kajian kebutuhan operasional. Hasil analisa menunjukkan bahwa secara operasional sistim pipanisasi BBM ini sangat diperlukan. Kajian ekonomi dibuat dengan cara membandingkan biaya proyek yang diperlukan dengan besarnya penghematan yang didapat bilamana proyek atau sistim pipanisasi BBM yang dibangun telah dioperasikan, yaitu sebesar biaya angkutan BBM dengan tanker, dikombinasikan dengan angkutan BBM melalui darat dengan truk tanki. Hasil kajian menunjukkan bahwa proyek ini layak secara ekonomi dan dengan umur pakai selama 30 tahun mempunyai nilai NPV sebesar Rp 628,45 milyar, IRR sebesar 19, 62 % dan periode pengembalian modal selama 13 tahun. Selanjutnya proyek akan dilaksanakan dengan menerapkan satu pengendalian proyek; untuk itu memerlukan beberapa prasyarat yang harus dipenuhi; seperti adanya ikatan kerja/kontrak yang melibatkan pihak penjamin (asuransi), organisasi proyek, basis biaya dan waktu, prosedur dan adminitrasi proyek, anggaran contingency/allowance dalam biaya proyek serta bentuk atau model pengendalian yang akan diterapkan.

Kertapati Pipeline Project at South Sumatra that was temporarily terminated in the recent time need to be analyzed whether it is still operationally and economically feasible or not. To determine the project feasibility a short study about the pattern of fuel consumption, supply and distribution cost especially for petrol, kerosene and gas oil needed for Jambi terminal should be made. It requires data on sales volume and distribution cost in the last nine years and also the terminal receiving capacity to predict the future condition of operational needed; and the result is that pipeline project is feasible for built. Economical analysis is made by comparing amount of project cost with revenue of saving when the pipeline system built is already in operations; that is equal with distribution cost by the tanker and tank truck. The result showed that the project is economically feasible and by 30 years life of use it has NPV of Rp 628. 45 billions, IRR 19, 62 % and pay back period 13 years. Project will be executed with a certain of project control model applied on it; it requires some preconditions that must be fulfilled; such as term of contract that includes insurance, project organization, time & cost baseline, project procedures, contingency/allowance cost and the model of project control.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
T41190
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library