Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Hasan Sadeli
"Vlootwet ialah Rancangan Undang-undang Armada (RUU Armada) yang mulai diperkenalkan kepada publik Belanda pada tahun 1923 dan kemudian ke Hindia Belanda pada tahun 1924. Vlootwet muncul dilatarbelakangi oleh kekhawatiran Belanda atas ancaman Jepang di Asia-Pasifik. Dalam rancangan yang dibuat oleh Komisi Vlootwet, armada perang yang diperuntukan dalam melindungi Hindia terdiri atas Kapal Selam, Kapal Perusak, Kapal Penyapu Ranjau, dan Kapal Penjelajah. Biaya yang dibutuhkan untuk merealisasikan ini sebesar 150-300 juta Gulden. Pada tahun 1923 sampai tahun 1924, baik di Belanda maupun di Hindia Belanda sedang terjadi krisis keuangan. Selain dari pada itu, ingatan masyarakat Belanda tentang mengerikannya peristiwa Perang Dunia I membuat gerakan anti-perang meluas. Segala hal yang bersifat militeristik ditolak meskipun dengan tujuan melindungi Hindia Belanda sebagai penopang utama kesejahteraan Belanda sebagai negeri induk. Dua alasan tersebut membuat Vlootwet mendapat penolakan di Belanda dan kemudian mendapatkan respon yang sama di Hindia Belanda yang diwakili oleh Volksraad dan Pers pada tahun 1924. Adanya tanggapan dari Volksraad dan Pers di Hindia Belanda telah memperlihatkan suatu sikap kritis terhadap suatu upaya kebijakan pemerintah sebagaimana yang terjadi di Belanda. Dalam penelitian ini, penulis melakukan pendekatan dengan menggunakan metode historis. Pengumpulan sumber dilakukan oleh penulis ke berbagai tempat. Penulis mengumpulkan berbagai sumber primer seperti dokumen/Arsip dan surat kabar sezaman (khususnya tahun 1924). Surat kabar tersebut diantaranya ada yang berbahasa Melayu, bahasa daerah seperti Sunda, dan bahasa Belanda. Setidaknya terdapat 12 Surat Kabar yang berhasil penulis himpun sebagai sumber utama. Sementara sumber pendukung penulis menggunakan buku-buku baik buku babon yang menjadi rujukan utama penulis maupun buku-buku yang relevan lainnya. Berdasarkan pada hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa Vlootwet merupakan suatu upaya politik pertahanan Belanda dalam melindungi Hindia dari ancaman musuh dalam hal ini Jepang. Sementara Volksraad dan Pers berpendapat lain dengan banyak menyuarakan penolakan terhadap Vlootwet yang tidak lain merupakan upaya mempertahankan kolonialisme Belanda atas Hindia. Dari sinilah kemudian terjadi suatu pertentangan antara kehendak pemerintah menghadapi Volksraad dan Pers di Hindia Belanda yang menolak terhadap Vlootwet.

Vlootwet is the Fleet Draft which was introduced to the Dutch public in 1923 and then to the Dutch East Indies in 1924. Vlootwet emerged on the backdrop of Dutch concern over Japan's threat in Asia-Pacific. In a draft by the Vlootwet Commission, A fleetof warfare intended to protect the Indies consisted of Submarines, Destroyers, Minesweepers, and Cruisers. The cost required to realize this amounts to 150-300 million guilders. From 1923 to 1924, both in the Netherlands and the Indies were in financial crisis. In addition, Dutch public memory of the terrible events of World War I made the anti-war movement widespread. All militaristic things were rejected even with the aim of protecting the Dutch East Indies as the main support of Dutch welfare as the colonial country. These two reasons made Vlootwet rejected in the Netherlands and then received the same response in the Indies represented by the Volksraad and the Press in 1924. The response of the Volksraad and the Press in the Dutch East Indies has shown a critical attitude towards a government policy effort as it did in the Netherlands. In this research, writer approach by using historical method. Resource collection is done by the author to various places. The author collects primary sources such as contemporary documents / archives and newspapers (especially in 1924). The newspapers include those in Malay, regional languages such as Sundanese, and Dutch. There are at least 12 successful Newspaper authors collect as the main source. While the source of support authors use books both which became the main reference of the author and other relevant books. Based on the results of the study it can be concluded that Vlootwet is a Dutch defense political effort in protecting the Indies from enemy threats in this case Japan. While the Volksraad and the Press argue differently by voicing a lot of rejection of Vlootwet which is nothing but an attempt to defend Dutch colonialism over the Indies. From here then there was a clash between the will of the government against the Volksraadand the Press in the Indies who rejected Vlootwet."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2017
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hasan Sadeli
"Instalasi rawat inap RSUD Gunung Jati sebagai unit pelayanan perawat selama 24 jam sangat besar pengaruhnya dalam memberikan citra rumah sakit bagi pelayanan rumah sakit secara keseluruhan, karena pelayanan di ruang rawat inap harus diberikan mulai dari pasien masuk sampai dengan pasien pulang dan pelayanan yang diberikan dapat dilaksanakan secara berkesinambungan, terintegrasi, terkoordinasi dan berkolaborasi dari berbagai profesi.
Perawat sebagai salah satu profesi dalam memberikan pelayanan kepada pasien di ruang rawat inap tidak dapat di lepaskan dan perannya sebagai pemberi pelayanan, sebagai pendidik pasien untuk mandiri, serta memberikan konsultasi atas kesulitas yang dihadapi oleh pasien, sehingga pasien segera dapat bergabung dengan keluarganya dan kembali berkarya.
Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara kepuasan pasien dan peran perawat sebagai pemberi pelayanan baik pelayan fisik, psikologis, sosial dan spiritual serta hubungannya dengan kepuasan pasien dengan penyediaan fasilitas ruang rawat inap di RSUD Gunung Jati Cirebon. Dengan rancangan penelitian cross sectional, data primer didapat melalui kuesioner.
Penelitian ini, bersifat survei dengan rancangan penelitian cross sectional. Data primer didapat melalui pengisian kuesioner oleh pasien. Analisis statistik yang dipakai adalah analisis univariat untuk melihat gambaran deskriptif, analisis bivariat chi-square, untuk melihat adanya ada tidaknya hubungan antara tingkat kepuasan pasien dengan peran perawat dan penyediaan fasilitas pelayanan, analisis multivariat regresi logistik, untuk mengetahui variabel mana yang paling berpengaruh terhadap kepuasan pasien.
Dari hasil penelitian ini menunjukkan, bahwa secara keseluruhan pasien rawat inap RSUD Gunung Jati periode Februari - Maret 2003 merasa puas, dengan variabel konsultan, lingkungan fisik, perawatan/obat-obatan dan pelayanan makanan/minuman yang berhubungan dengan kepuasan pasien. Variabel perawatan /obat-obatan adalah variabel yang paling berhubungan secara signifikan dengan kepuasan pasien.
Berdasarkan penelitian ini, disarankan peningkatan kemampuan manajemen data lapangan, pendidikan dan latihan, komunikasi interpersonal, dan komunikasi teurapatik, pelatihan SDM di lingkungan RSUD Gunung Jati, agar dapat meningkatkan kepuasan pasien secara berkesinambungan.

Analysis on Patient's Satisfaction Level on Nurse's Role and Facilities Provided in Hospice Ward of Gunung Jati Hospital, Cirebon City As a 24 hour care unit, the hospice ward installation Gunung Jati Hospital has great influence to hospital image. Health care provided by this unit started from where the patient check in until check out, providing care in a continuous, integrated, coordinative, and collaborative involving varied professions.
Nurse as one profession among others who provide care to patient in hospice ward has role as care provider, patient's educator in self reliance, and consultant to assist patients to overcome their problem, as to prepare patients to join back their families and back to daily work.
This study aimed to understand the relationship between patient's satisfaction level and nurse's role as care provider in terms of physical, psychological, social, and spiritual aspects and its relationship to patient's satisfaction on hospice ward facilities provided by Gunung Jati Hospital Cirebon.
This study is a cross sectional survey, collecting data from patients through questionnaire. Statistical analysis used in this study included univariate analysis, bivariate analysis using chi-square test to investigate relationship between patient's satisfaction level with nurse's role and provided facilities, multivariate analysis using logistic regression to know the most dominant independent variable.
The study showed that overall, patients in hospice ward Gunung Jati hospital in the period of February to March 2003 felt satisfied with consultant, physical environment, care/medication, and care/foods variables showed significant relationship. The most dominant variable was care/medication variable.
Based on this study, it is suggested to improve field data management skill, education and training, interpersonal communication, therapeutic communication, and human resource training in Gunung Jati Hospital as to sustain the high satisfaction level among patients.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2003
T13046
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library