Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Hermana
Bandung: ARMICO, 1985
607.2 HER s
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Agus Dwi Hermana
"Pekerja kesehatan berisiko terpapar darah dan cairan tubuh yang terinfeksi (bloodborne pathogen) yang dapat menimbulkan infeksi HBV, HCV dan HIV melalui berbagai cara, salah satunya melalui luka tusuk jarum atau benda tajam lainnya. Di RSUD Cianjur kejadian luka tusuk karena jarum pada perawat cukup tinggi walaupun sudah dilakukan pelatihan terintegrasi. Melihat permasalahan tersebut maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan terjadinya luka tusuk karena jarum atau benda tajam lainnya; mengidentifikasi jenis tindakan dan keadaan tidak aman, hubungan tindakan dan keadaan tidak aman dengan terjadinya luka tusuk karena jarum.
Penelitian ini menggunakan Metoda Deskriptif Analitik dengan menggunakan pendekatan Cross Sectional. Sampel dalam penelitian ini adalah Perawat di Instalasi Rawat Inap, Bedah Sentral dan Gawat Darurat dengan Metoda Purposive sampling dan jumlah sampel total sampling.
Hasil penelitian menunjukkan jumlah perawat yang mengalami luka tusuk cukup tinggi, penyebab luka tusuk terbanyak karena jarum suntik atau jarum jahit jaringan, jenis tindakan tidak aman yang terjadi adalah; tidak menggunakan sarung tangan, menempatkan spuit/peralatan diatas meja tindakan, beban kerja berlebihan dan tidak menggunakan teknik satu tangan. Tindakan tidak aman berhubungan secara bermakna dengan terjadinya luka tusuk karena jarum atau benda tajam lainnya, tindakan tidak aman juga secara bermakna berhubungan dengan terjadinya luka tusuk karena jarum atau benda tajam lainnya pada Perawat berpengetahuan baik, berketerampilan baik dan pernah dilatih. Keadaan tidak aman yang teridentifikasi adalah: tidak selalu tersedia alat pelindung, keadaan tidak aman tidak memiliki hubungan yang bermakna dengan tingkat pengetahuan, keterampilan dan Perawat yang pernah dilatih tetapi berhubungan secara bermakna dengan Perawat yang belum pernah dilatih. Standar kerja dan peralatan yang dimiliki masih kurang. Untuk mencegah terjadinya luka tusuk karena jarum atau benda tajam lainnya maka perlu peningkatan surveilans kecelakaan dan penyakit akibat kerja, pelatihan dan perbaikan prosedur kerja serta pemenuhan sarana peralatan.

Health workers pose some risks from the exposure to blood borne pathogen such as HBV, HCV and HIV such as those needle stick injury. Nurses in the needlestick injury incidents at Cianjur Regional Hospital is high, don. The objective of this research are to investigate the factors related with occurrence of needlestick injury; to identify type of unsafe act and unsafe condition contributed to accident resulted into needlestick injury.
The research design was based on analytical descriptive with cross sectional approach. Sample was taken from the nurses at the Installations of Inpatient, Central Surgery and Emergency using the purposive sampling method.
Result suggested that the nurses which high occurrence needlestick injury caused by hollowbome needle and suturing needle. Unsafe act related with needlestick injury and significantly with good knowledge, good skill and trained nurses. Identified unsafe condition is not usually available of personal protective equipment (PPE), unsafe condition is not related with good knowledge, good skill, trained nurses but significantly related to untrained nurses. Working standard procedure and equipment are improperly. To prevent needlestick injury, the improvement shell be taken by surveillance of work accident, work related diseases, training, work procedure and to full fill equipment and facility.
"
Depok: Universitas Indonesia, 2006
T19987
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Deni Hermana
"Penulisan ini mengenai Penanganan Kejahatan Seksual Yang Dilakukan Anak Oleh Satuan Reskrim Polres Garut, penulis dalam penelitiannya menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus tetang percabulan dengan cara sodomi yang dilakukan oleh tersangka Yusup Supriatna berumur 15 tahun dengan teknik pengumpulan data melalui pengarnatan, wawancara berpedoman dan kajian dokumen. Maksud Penanganan dalam penulisan ini adalah bagairnana kegiatan penegakkan hukum dalam melindungi hak anak sebagai pelaku kejahatan terhadap tindakan-tindakan Penyidik dalam proses penyidikan yang dilakukan oleh Sat Reskrim Pokes Garut. Proses penyidikan yang dilakukan oleh petugas harus berpedoman pads aturan-aturan hukum yang berlaku seperti KUHAP, Undang-Undang Perlindungan Anak dan Undang-Undang Pengadilan Anak ketika berhadapan dengan kasus kejahatan yang dilakukan oleh anak, karena secara fisik dan pikirannya anak berbeda dengan orang dewasa. Walaupun telah ada undangundang yang mengaturnya bahkan telah ada pedoman secara teknis yang mengatur masalah ini, kenyataannya masih juga di temukan berbagai penyi-mpangan yang dilakukan penyidik pada pelaksanaannya dan perilaku penyidik yang cenderung menyimpang dari ketentuan hukum yang berlaku ini berakibat terjadinya pelanggaran terhadap hak azasi manusia. Dalam Tesis ini ditunjuk bahwa penegakkan dan perlindungan hukum terhadap anak pada proses penyidikan yang dilakukan oleh Penyidik pada Ruang Pelayanan Khusus (RPK) Satuan Reskrim Pokes Garut belum sepenuhnya berpedoman pada Undang-Undang Pengadilan Anak dan Undang-Undang Perlindungan Anak sebagai acuan pada penanganan kasus kejahatan anak. Hal ini terjadi karena penyidik belum memahami benar aturan-aturan tersebut, masih kurangnya pengendalian dan pengawasan oleh atasan pada proses penyidikan, masih adanya budaya yang berlaku dilingkungan penyidik yang selalu mengikuti suatu kebiasaan yang dilakukan berulang-ulang yang pada kenyataannya hal tersebut merupakan suatu penyimnpangan dalam pekerjaannya bagi penyidik/penyidik pembantu dalam melakukan penyidikan khususnya perkara anak. Untuk dapat melaksanakan penanganan kasus kejahatan anak dengan benar dan adil serta memberikan perlindungan hukum terhadap anal( yang berkonflik dengan hukum dalam proses penyidikan, maka pars penyidik anak yang berada di setiap kesatuan hams ditunjuk penyidik yang benar-benar mempunyai minat, mental, perhatian khusus, dedikasi dan memahami masalah anak.

The thesis discusses about the handling of sexual crimes committed by children by Criminal Investigation Department (CID) of Garut Resort Police. The author employs qualitative method with study case approach about a sexual violation through sodomy committed by a suspect called Yusuf Supriatna, 15 years old. Data is collected through several methods, such as observation, guided interview, and document review. Handling in the thesis means how law enforcement activity is conducted by CID of Garut Resort Police investigators in protecting the child's rights as a criminal offender. Investigation process conducted by investigators should refer to the existing regulations and Iaws, such as Criminal Code (KUHAP), Law of Children Protection and Law of Children Court when facing crimes conducted by children because such children are physically and mentally different from adults. Even though there are laws regulating the investigations of such crimes, some investigations that are not in accordance with the laws conducted by investigators still happen_ Such deviant investigations are likely to violate human rights. The result of the thesis reveals that law enforcement and Iaw protection on children during investigations conducted by the investigators of Special Service Room (SPK) of CID of Garut Resort Police have not fully referred to the Law of Children Protection and Law of Children Court as guidance in handling criminal cases committed by children. Such conditions still occur because the investigators have not fully understood the existing regulations. In addition, such investigations lack of control and supervision from the investigators' superiors. Furthermore, there are still some deviant cultures or deviant traditions that have been repeatedly done among the investigators in conducting investigations, especially in crimes committed by children. In order to conduct investigations of crimes committed by children properly and fairly as well as to give law protection to the children who are undertaking investigation processes, the appointed investigators should have interests, good mental, special attention, and dedication. Moreover, they should understand children's problems.
"
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2007
T20745
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library