Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Heru Santoso
"Sistem pemerintahan dan pembangunan yang sentralistik, lemahnya pengawasan, ketidaktanggapan dalam mengubah pendekatan dan strategi pembangunan, serta ketidakselarasan antara kebijakan dan pelaksanaan pada berbagai bidang pembangunan dan terjadinya krisis ekonomi telah menyebabkan melemahnya kemampuan Pemerintah Daerah dalam melaksanakan tugas secara otonom, tidak terdesentralisasi kegiatan pelayanan publik, ketidakmerataan pertumbuhan ekonomi antar daerah dan ketidakberdayaan masyarakat dalam proses perubahan sosial bagi peningkatan kesejahteraan diberbagai bidang.
Pengambilan keputusan dalam perencanaan, pelaksanaan, pengendalian, dan pengawasan pembangunan selama ini yang lebih menekankan pada pendekatan sektoral dan cenderung terpusat menyebabkan Pemerintah Daerah kurang mendapat kesempatan untuk mengembangkan kapasitas dalam penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan, dan pelayanan publik secara optimal. Di samping itu, pembangunan sektoral yang terpusat cenderung kurang memperhatikan keragaman kondisi sosial ekonomi daerah mengakibatkan ketergantungan Pemerintah Daerah kepada Pemerintah Pusat, lemahnya pertanggungjawaban kinerja Pemerintah Daerah kepada masyarakat dalam meningkatkan kemajuan daerah dan kesejahteraan masyarakat.
Dari konteks tersebut, dilakukan penelitian yang berjudul `Analisis Kebrjakan Otonomi Daerah dengan Kinerja Pembangunan Daerah "yang bertu juan untuk mengkaji secara kuantitatif dan kualitatif mengenai hubungan antara otonomi daerah dengan kinerja pembangunan daerah dan untuk mengetahui kesiapan daerah dalam mengaktualisasikan pelaksanaan otonomi daerah agar pelaksanaanya dapat lebih efektif dan efisien. Dengan demikian diharapkan dapat menjadi kajian lebih lanjut untuk memberdayakan daerah dalam pelaksanaan pembangunan.
Dari segi otonomi, penelitian ini mencakup variabel otonomi daerah yang luas, nyata dan bertanggungjawab, sehingga yang dikaji adalah aspek-aspek yang membentuk pemerintahan daerah yaitu; aspek urusan yang merupakan dasar kewenangan daerah untuk mengatur dan mengurus rumah tanggannya sendiri; aspek kelembagaan yang merupakan wadah dari kewenangan yang diserahkan pada daerah; aspek manajemen SDM aparat yang bertugas menjalankan urusan otonomi, aspek keuangan untuk membiayai pelaksanaan otonomi daerah; dan aspek perwakilan yang merupakan perwujudan dari wakil rakyat yang mendapatkan legitimasi untuk memimpin penyelenggaraan pemerintahan daerah. Sedangkan variabel kinerja pembangunan pendekatannya menggunakan pendekatan kebutuhan dasar masyarakat.
Hasil kaitan secara statistik menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara aspek-aspek otonomi dengan kinerja pembangunan daerah, semakin baik pelaksanaan otonomi, maka kinerja pembangunan daerah juga akan semakin baik Hubungan yang positif dan signifikan ini baik secara parsial maupun bersama-sama,
Kemudian, dalam rangka pelaksanaan otonomi daerah yang betul-betul memberikan peningkatan kesejahteraan masyarakat, harus terus dilakukan penataan secara sistematis dan menyeluruh terhadap aspek-aspek otonomi daerah. Tujuannya agar Pemerintah Daerah mampu menjalankan tugas pokok dan fungsinya secara ekonomis, efektif, efisien dan akuntabel dengan melibatkan partisipasi masyarakat dan bermuara pada peningkatan kesejahteraan masyarakat."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2002
T7183
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Heru Santoso
"Memasuki dekade 1990-an, isu republik kembali muncul dalam wacana masyarakat Australia. Pada tahun 1993, jajak pendapat menunjukkan adanya peningkatan secara berarti terhadap dukungan untuk menjadikan Australia sebagai sebuah republik.
Ada faktor-faktor tertentu yang mendorong peningkatan dukungan ini. Faktor-faktor tersebut datang dari dalam negeri Australia sendiri (internal) maupun dari luar Australia (eksternal). Sejauh mana faktor itu berpengaruh dalam peningkatan dukungan terhadap republik pada tahun 1993, adalah permasalahan pokok yang diangkat dalam tesis ini.
Peningkatan dukungan terhadap republik di tahun 1993 itu, tidak bisa hanya dipandang sebagai sekedar angka statistik belaka. Sesungguhnya fenomenon itu menggambrakan terjadinya sebuah proses dalam tubuh masyarakat Australia. Dukungan yang meningkat terhadap republik menunjukkan adanya pergeseran dalam budaya politik. Dukungan ini juga menunjukkan adanya pengerasan dalam jati diri (identitas) Australia sebagai sebuah bangsa, sehingga di sana ada pula proses nation building. Dengan demikian dukungan terhadap republik merupakan juga upaya membangun sebuah struktur dan peran politik baru. Dalam kalimat yang lebih singkat dukungan ini menggambarkan sebuah proses pembangunan politik.
Tidak seperti yang dibayangkan, persoalan dukungan itu tidak melulu akibat adanya dorongan dari dalam negeri Australia. Fakta dan data yang ada menunjukkan bahwa pengaruh internasional memainkan peran pula pada gagasan membentuk republik, utamanya di dekade 1990-an, setelah perang dingin berakhir.
Untuk membahas persoalan tersebut, tesis ini menggunakan teori-teori pembangunan politik dari Lucian Pye, Gabriel Almond, Bingham Powell, serta Walker Connor. Juga dicoba gunakan teori citra dari Kenneth E. Boulding untuk menganalisa konteks hubungan intemasional dalam masalah republik ini.
Metode penelitian yang dipergunakan adatah penelitian kualitatif melalui studi kepustakaan (library research) dengan mengandalkan data dan informasi yang dianggap relevan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa isu republik memang merupakan bagian dari pembangunan politik Australia yang terns berjalan. Proses menuju republik terus bergulir dan belum menunjukkan kepastian. Meskipun begitu, diterima atau ditolaknya republik sebagai pranata baru Australia tetap menunjukkan sebuah proses perubahan dalam negara itu."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1999
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Heru Santoso
"Dengan berkembangnya kemampuan rekayasa material, polimer blend menjadi salah satu metode untuk merekayasa material polimer yang cukup penting karena aplikasinya yang cukup luas. Dalam penelitian ini telah dilakukan proses blending (pencampuran) antara material polimer polietilena tereftalat (PET) dengan polipropilena (PP) dengan bantuan kompatibilizer PP-g-MA. Proses pencampuran menggunakan mesin ekstrusi jenis single screw dengan setting parameter suhu 210oC, 230oC, 265oC dan 275oC pada putaran 50 rpm. Pengaruh penambahan filler pada sistem campuran PET/PP/PP-g-MA terhadap sifat mekanik dilakukan dengan menambahkan filler clay dengan konsentrasi 1, 3, 5, 7 dan 10 % (rasio berat).
Hasil pencampuran PET/PP/PP-g-MA dan penambahan filler clay dikarakterisasi sifat mekanik yaitu tensile strength, impact strength dan sifat termalnya dengan DSC, TGA serta morfologinya dengan SEM. Pada penelitian ini didapatkan nilai optimal dari penambahan kompatibilizer PP-g-MA pada konsentrasi 7% (rasio berat) dengan nilai kuat tarik sebesar 29,25 MPa. Penambahan filler clay dalam sistem campuran PET/PP/PP-g-MA pada konsentrasi 7 % (rasio berat) berpengaruh terhadap sifat mekanik, termal dan sifat morfologinya. Semakin besar penggunaan filler clay menyebabkan sifat Emodulus meningkat, kuat tarik menurun, elongasi menurun dan kekuatan impak juga menurun. Kekuatan mekanik terbesar dicapai pada penambahan filler 1 % (rasio berat) dan nilai E-modulus terbesar pada penggunaan filler 10% (rasio berat). Sifat termal pada penambahan filler didapatkan kecenderungan meningkatkan kestabilan termal dan menurunnya derajat kristalinitas PP campuran PET/PP/PP-g-MA/filler clay.

Advancement of material engineering makes polymer blend as an important polymer material engineering method among other methods because of its wide applications. In this research, blending between polyethylene terephthalate (PET) and polypropylene (PP) polymer materials using compatibilizer PP-g-MA was produced. Single-screw extrusion machine with temperature parameters of 210oC, 230oC, 265oC and 275oC at 50 rpm was used during mixing process. The influence of filler supplementation on mixture system of PET/PP/PP-g-MA on mechanical properties was carried out by adding filler clay of 1, 3, 5, 7 and 10% (weight ratio).
The mixing result of PET/PP/PP-g-MA and supplementation of filler clay was characterized mechanically (tensile strength, impact strength), thermally (DSC, TGA), and morphologically (SEM). Optimal value of compatibilizer PP-g-MA supplementation was obtained at concentration of 7% (weight ratio) with tensile strength of 29.25 MPa. Supplementation of filler clay into the system of 7% (weight ratio) influenced their mechanical, thermal, and morphological properties. The higher the ratio of filler clay, the higher the E-modulus property, the lower the tensile strength, the lower the elongation, and the lower the impact strength. The highest mechanical strength was obtained at filler supplementation of 1% (weight ratio) and the highest E-modulus value was obtained at filler supplementation of 10% (weight ratio). Thermal properties of filler supplementation tends to increase thermal stability and decrease crystallinity of PP mixed with PET/PP/PP-g-MA/filler clay.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2010
T29090
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ribut Heru Santoso
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2009
S6112
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Heru Santoso
"This study explores the effect of consumer confidence in the impact of housing market wealth and stock market wealth on private consumption for a panel of 10 Asian countries. This study using quarterly data from 2010 1st quarter to 2017 4th quarter and applies panel FMOLS method to assess long-term relationship between variables. The results show that the inclusion of consumer confidence changes the previous impact of housing market wealth and stock market wealth on consumption. Particularly, the interaction term between consumer confidence and housing market wealth has a positive significant impact on consumption, which is different from the previous insignificant impact of housing market wealth on consumption. On the other hand, the interaction term between consumer confidence and stock market wealth has a negative significant impact on consumption, which is different from the previous positive significant impact of stock market wealth on consumption. In addition, the supplementary findings show: (1) countries with higher financial sector development have stronger housing market and stock market wealth effect than from countries with lower financial sector development; (2) countries with higher income level have stronger housing market and stock market wealth effect than from countries with lower income level.

Studi ini mengeksplorasi pengaruh kepercayaan konsumen terhadap wealth effect dari pasar perumahan dan pasar saham terhadap tingkat konsumsi di 10 negara Asia. Studi ini menggunakan data triwulanan dari 2010 kuartal pertama hingga 2017 kuartal keempat dan menggunakan metode panel FMOLS untuk melihat hubungan jangka panjang antar variabel. Hasil studi menunjukkan bahwa kepercayaan konsumen mengubah wealth effect dari pasar perumahan dan pasar saham terhadap tingkat konsumsi. Interaksi dari kepercayaan konsumen dan wealth effect dari pasar perumahan memiliki dampak positif yang signifikan terhadap konsumsi, berbeda dari dampak sebelumnya yang tidak signifikan dari wealth effect pasar perumahan terhadap konsumsi. Di lain sisi, interaksi antara kepercayaan konsumen dan wealth effect dari pasar saham memiliki dampak negatif yang signifikan terhadap konsumsi, berbeda dari dampak sebelumnya yang positif dan signifikan dari wealth effect pasar saham terhadap konsumsi. Selain itu, studi ini menunjukkan: (1) negara-negara dengan perkembangan sektor keuangan yang lebih tinggi memiliki wealth effect dari pasar perumahan dan pasar saham yang lebih kuat dibandingkan negara-negara dengan perkembangan sektor keuangan yang lebih rendah; (2) negara-negara dengan tingkat pendapatan yang lebih tinggi memiliki wealth effect dari pasar perumahan dan pasar saham yang lebih kuat dibandingkan negara-negara dengan tingkat pendapatan yang lebih rendah. "
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
T52873
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library