Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Elizabeth Intan Hapsari
"Kemajuan teknologi informasi dan komunikasi telah mempengaruhi dinamika politik internasional. Seiring dengan semakin saling terkoneksinya komunitas global, diplomasi publik belakangan ini menjadi tren baru dalam praktik politik internasional. Hampir semua pemain kunci di setiap kawasan telah mencoba untuk mengembangkan resep diplomasi publik mereka sendiri, bersamaan dengan munculnya upaya konseptualisasi dari berbagai disiplin ilmu. Kajian literatur ini mempertanyakan tentang Bagaimana perkembangan literatur diplomasi publik? dan bermaksud untuk memetakan beraneka ragam pemahaman konseptual dan empiris mengenai diplomasi publik itu sendiri. Pemahaman konseptual umumnya berangkat dari dua disiplin ilmu, yakni Ilmu Komunikasi dan Ilmu Politik Internasional. Ilmu Komunikasi menekankan pada strategistrategi yang dapat dipergunakan untuk memperkaya khazanah komunikasi antaraktor, sementara Politik Internasional berfokus pada wujud kekuatan lunak (soft power) yang mempengaruhi pola komunikasi tersebut. Literatur-literatur empiris memberi pencerahan tentang bagaimana diplomasi publik dijalankan oleh negara-negara adidaya (superpower) dan kekuatan menengah (middle power) dalam politik internasional. Kajian literatur ini menemukan bahwa kebanyakan literatur konseptual yang telah dikaji masih belum menyentuh karakteristik interdisipliner dari diplomasi publik, sebagaimana telah ditunjukkan oleh literatur-literatur empiris. Hal ini memberikan kesan adanya mata rantai yang hilang di antara kedua kelompok literatur tersebut.

The advent of new information and communication technology has inevitably affected the dynamics of international politics. As global communities become more interconnected and enmeshed with one another, public diplomacy has recently become the new practical trend of international politics. Almost every key players in various region has concocted their own recipe of public diplomacy, with attempts at conceptualisation rising from disciplines. This literature review brings forward the question How is the development of literature on public diplomacy? and seeks to map out various conceptual and empirical accounts on public diplomacy. The conceptual accounts come mostly from two disciplines, i.e. Communications and International Politics. While Communications emphasises on the strategies that can be used to enrich communication between actors, International Politics focuses on the nature of soft power at play. The empirical literatures shed light on how public diplomacy has been conducted by superpowers and middle powers in international politics. This literature review found that the majority of conceptual literature reviewed has yet to touch the interdisciplinary nature of public diplomacy that empirical literatures have shown, giving a sense of missing link between the two camps of literatures."
2019
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Irene Intan Hapsari
"ABSTRAK
Dalam pengajaran bahasa Belanda, pemelajar tidak hanya diminta untuk menguasai empat bidang keterampilan, seperti membaca, menulis, mendengarkan, dan berbicara. Namun, pemelajar juga perlu menguasai gramatika bahasa Belanda untuk meningkatkan keempat bidang keterampilan tersebut. Salah satu materi pengajaran gramatika pada buku ajar bahasa Belanda adalah pengajaran kalimat imperatif. Penelitian kualitatif ini menganalisis perbandingan pengajaran kalimat imperatif pada buku Contact! 1 dan De opmaat dari segi sintaksis. Berdasarkan E-ANS, terdapat enam bentuk kalimat imperatif. Pada penelitian ini ditemukan perbedaan bentuk-bentuk kalimat imperatif yang diajarkan pada kedua buku. Selain itu, temuan sampingan dari penelitian ini adalah perbedaan cara pengajaran kalimat imperatif dan juga model latihan yang disajikan pada masing-masing buku ajar.

ABSTRACT
To learn Dutch language, students not only required to have knowledge of four skills, such as reading, writing, listening, and speaking. However, students also need to have knowledge of the Dutch grammar to enhance those four skills. One of the grammar lessons in Dutch teaching books is imperative sentence. This qualitative thesis analyzes the comparison of imperative sentence teaching in between Contact! 1 and De opmaat in terms of syntax. Based on E-ANS, there are six forms of imperative sentence. This research found several differences of imperative sentence forms that been taught in both books. Furthermore, as a side analysis, this research found the differences way of teaching imperative sentence and the exercise models that presented in each teaching book."
2019
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Intan Hapsari
"abstrak
ketertarikan orang jepang terhadap ajaran islam di indonesia semakin
tinggi ketika mereka berinteraksi secara intensif dengan muslim indonesia. bahkan
untuk beberapa kasus, mereka memutuskan menjadi mualaf. penelitian ini berupaya
mengidentifikasikan reference group yang mempengaruhi keputusan orang jepang
menjadi mualaf. analisis terhadap reference group yang paling berpengaruh juga
dilakukan, serta menganalisis perubahan pandangan orang jepang mengenai
pernikahan setelah menjadi mualaf.
pendekatan sosialisasi oleh reference group digunakan untuk menganalisis
agen sosialisasi yang mempengaruhi keputusan menjadi mualaf. metode yang
digunakan adalah kualitatif dengan depth interview kepada empat mualaf jepang
yang pernah atau sedang tinggal di indonesia. penelitian ini juga menggunakan
kajian pustaka berupa buku dan artikel jurnal.
studi ini menemukan bahwa mualaf jepang mendapat pengaruh reference
group dari agen sosialisasi teman sebaya, institusi pendidikan, media massa, dan
host family. reference group yang paling berpengaruh adalah teman sebaya dan
institusi pendidikan. pandangan mualaf jepang mengenai pernikahan sebelum
menjadi mualaf, mereka tidak terlalu memikirkan pernikahan dan tidak memiliki
anak lebih dari dua, serta menginginkan wanita bekerja di sektor publik. setelah
menjadi mualaf, mereka ingin menikah lebih cepat dan berpikir untuk mempunyai
lebih dari dua anak, serta menginginkan wanita untuk bekerja, namun setelah
mempunyai anak akan berfokus mengurus anakya.

abstract
japanese interest in the teachings of islam in indonesia is higher when they
interact intensively with indonesian muslims. in some cases, they even decided to
become mualaf. this study seeks to identify reference groups that influence the
decision of japanese to become mualaf. analysis of the most influential reference
group was also carried out, as well as analyzing changes in japanese views about
marriage after becoming mualaf.
the socialization approach by the reference group is used to analyze the
agents of socialization that influence the decision to become mualaf. this study
used qualitative method with depth interview towards four japanese mualafs who
had or were living in indonesia. this research also uses literature review in the form
of books and journal articles.
this study found that japanese mualafs were influenced by reference groups
socialization agents of peer group, educational institutions, mass media, and host
family. the most influential reference groups are peer group and educational
institutions. japanese mualafs view of marriage before becoming mualafs, they do
not think much about marriage and having more than two children, and want women
to work in the public sector. after becoming converts, they want to get married
faster and think of having more than two children, and want a woman to work, but
after having a child, they will focus on taking care of their children.
yang paling berpengaruh adalah teman sebaya dan institusi pendidikan. Pandangan mualaf Jepang mengenai pernikahan sebelum menjadi mualaf menunjukkan bahwa mereka tidak terlalu memikirkan pernikahan dan tidak memiliki anak lebih dari dua, serta menginginkan wanita bekerja. Setelah menjadi mualaf, mereka ingin menikah lebih cepat dan mempunyai lebih dari dua anak, serta menginginkan wanita untuk bekerja, namun akan berfokus mengurus anakya.
Japanese interest in the teachings of Islam in Indonesia is higher when they interact intensively with Indonesian Muslims. In some cases, they even decided to become. This study seeks to identify reference groups that influence the decision of Japanese to become. Analysis of the most influential reference group was also carried out, as well as analyzing changes in Japanese views about marriage after becoming. The socialization approach by the reference group is used to analyze the socialization agents that influence their decision. This study used depth interview towards four Japanese who had or were living in Indonesia. This research also uses books and journal articles for literature review. This study found that Japanese were influenced by reference groups of peer group, school, mass media, and host family. The most influential reference groups are peer group and school. Japanese views of marriage before becoming indicates that they do not think much about marriage and having more than two children, and want women to work. After becoming they want to get married faster and have more than two children, and want women to work, but they will focus on taking care of their children.
"
2020
T54477
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library