Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
Karisa Elisabeth Lokita
"Penelitian ini bertujuan untuk menguji validitas dan reliabilitas dari alat ukur Academic Grit Scale AGS yang baru dikonstruksi untuk mengukur academic grit. Validitas kriteria dan validitas konvergen digunakan dengan mengkorelasikan AGS dengan conscientiousness pada Big-Five Personality, Short Grit Scale Grit-s , dan indeks prestasi akademik IPK . Partisipan pada penelitian ini merupakan 155 orang mahasiswa jurusan psikologi di University of Queensland. Ditemukan bahwa AGS valid untuk mengukur academic grit. Hal ini dibuktikan dengan adanya korelasi yang positif antara AGS dengan conscientiousness, Grit-S, dan IPK. Reliabilitas dari AGS juga memiliki nilai yang baik =0,76 . Meskipun begitu, diperlukan perbaikan pada satu buah item dengan indeks diskriminasi item yang rendah. Item-item lainnya memiliki indeks diskriminasi item yang berkisar antara 0,28-0,69. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa AGS merupakan alat ukur yang valid dan reliabel untuk mengukur academic grit. Selanjutnya, alat ukur ini masih dapat dikembangkan dengan memperbaiki indeks diskriminasi item dan mengurangi jumlah item. Penggunaan AGS dapat membantu merancang intervensi untuk meningkatkan academic grit pada siswa yang nantinya akan membantu meningkatkan performa akademik mereka.
This study aimed to evaluate the validity and reliability of the newly constructed Academic Grit Scale AGS , measuring academic grit. Criterion and convergent validities were tested by correlating AGS with Big-Five conscientiousness, Short Grit Scale Grit-s , and grade point average GPA . Study was conducted to 155 psychology students at University of Queensland. AGS was found to be a valid measure of academic grit, where its results correlated positively with conscientiousness, Grit-S, and GPA. Reliability of the scale was also good a = .76 . However, one item had poor item discrimination index that needed to be improved. Other items had item discrimination indices from the range of .28-.69. In conclusion, AGS was a valid and reliable measure of academic grit. The scale could still be improved, by improving the items rsquo; item discrimination indices and decreasing the number of items. Future use of AGS could support creation of intervention to increase students rsquo; academic grit, which will consequently help their academic performance."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2018
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja Universitas Indonesia Library
Karisa Elisabeth Lokita
"Masa remaja, terutama pada usia SMA, adalah periode usia yang menantang. Sebagai periode transisi dari anak menuju dewasa, ada beberapa perubahan menantang yang harus dihadapi oleh remaja. Salah satu perubahan tersebut adalah remaja menjadi lebih rentan mengambil risiko dan lebih impulsif. Jika dibiarkan, meningkatnya impulsivitas dapat mempengaruhi kinerja akademis mereka di sekolah secara negatif. Salah satu cara remaja dapat mengelola impulsivitas adalah dengan kemampuan mindfulness; dan, hubungan antara mindfulness serta impulsivitas dapat dimediasi oleh regulasi emosi. Penelitian ini bertujuan untuk melihat apakah regulasi emosi memiliki peran mediasi pada hubungan antara mindfulness dan impulsivitas siswa SMA. Partisipan pada penelitian ini adalah siswa SMA Indonesia yang berusia 15-18 tahun (N=390). Hasil menunjukkan bahwa regulasi emosi memediasi hubungan antara mindfulness dan impulsivitas secara parsial (ab = -.113, BootSE = 0.021, BootCI 95% [-0.156, -0.074]). Mindfulness ditemukan meningkatkan kemampuan regulasi emosi dan mengurangi impulsivitas pada siswa SMA. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan mindfulness di sekolah dapat memberikan efek positif kepada siswa SMA.
Adolescents, especially those in high school, face a challenging time period. As a period of transition from childhood to adulthood, adolescents need to face a couple of challenging changes. One of the changes is adolescents becoming more impulsive and prone to taking risks. Impulsivity in adolescents can affect their academic achievements in school negatively. Mindfulness has been found to be one of the ways to regulate impulsivity, and emotion regulation can play in a role in facilitating that relationship. This research aims to find whether emotion regulation mediates the relationship between mindfulness and impulsivity on high school students. Participants of this research are Indonesian high school students, aged 15-18 (N=390). Results showed that emotion regulation partially mediated the relationship between mindfulness and impulsivity (ab = -.113, BootSE = 0.021, BootCI 95% [-0.156, -0.074]). Mindfulness increases emotion regulation skills, which in turn decreases impulsivity in high school students. Results showed that the usage of mindfulness in school could have a positive effect with high school students."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library