Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 89 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Linda
"Dewasa ini, signifikansi opini publik terhadap perumusan berbagai kebijakan luar negeri suatu negara kian terasa. Opini Publik, kunci sebuah negara memperoleh pemahaman dunia internasional. China yang menyadari pentingnya hal ini telah melakukan beragam usaha diplomasi, salah satunya dengan penyelenggaraan Chinese Bridge Competition. Kegiatan ini ditenggarai sebagai bagian dari upaya China meningkatkan Powernya (terutama soft power) di dunia, termasuk Indonesia. Metode penelitian menggunakan pendekatan kualitatif yang bersifat deskriptif eksplanatif. Dengan wawancara mendalam diperoleh kesimpulan bahwa tahapan-tahapan dan aspek penyelenggaraan kegiatan mampu berperan dalam pembentukan image, pola pandang serta cara berpikir masyarakat Indonesia yang berpengaruh pada pembentukan opini publik Indonesia terhadap China.

Recently, public opinion in foreign policy making process significant growing. China realize the impotance of this public opinion. This makes China do any diplomacy ways, such as Chinese Bridge Competition. This thesis discusses the activities of Chinese Bridge Competition that held by China in order to improve the country's soft power in the world, including Indonesia. The research method is qualitative descriptive explanatif. The data were collected by deep interview. Researcher suggest that through the stages and element of the activities, Chinese Bridge Competition are able to built image, pattern of view and ways of Indonesian opinion to China."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2010
T28000
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Linda
"Analisis Makna Leksikal dan Kontekstual Kata Konzentratlonslager Dikaitkan dari Pengalaman Hidup Orang Yahudi. (Di bawah bimbingan Sally Pattinasarany, M.A) Fakultas Sastra Universitas Indonesia, 2000. Setiap kata memiliki makna leksikal, makna yang dapat dimengerti dan dipahami oleh setiap orang secara umum. Namun, jika suatu kata dipergunakan dalam konteks tertentu, kata tersebut akan memiliki makna yang sesuai dengan konteksnya. Konteks memfilter makna suatu kata. Makna seperti ini disebut makna kontekstual. Makna kontekstual suatu kata tidak terlepas dari pengaruh beberapa faktor, antara lain typisserte Vorstellungen. Typisierte Vorstellungen terbentuk dari pengalaman hidup setiap individu. Penelitian makna kontekstual kata Konzentratlonslager saya lakukan terhadap enam cerita pengalaman hidup orang Yahudi dalam buku Davidstern and Weichnachtsbaum - Erinnerungen van Uberlebende . Tujuan penelitian ini adalah mencari perbedaan antara makna leksikal dan makna kontekstual kata Konzentratlonslager. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa kata Konzentratlonslager mengalami perluasan makna. Perluasan makna tersebut sangat dipengaruhi oleh konteks pengalaman pahit orang Yahudi dalam kamp konsentrasi dan konteks sejarah Jerman tahun 1933 - 1945, khususnya pada saat Judenverfolgung."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2000
S14727
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Linda
"In this issue, you will learn the definition of employee engagement and why it matters and then explore the various facets that make up an engaged workforce. You will also learn helpful strategies for developing and strengthening employee engagement that will lead toward full engagement."
Alexandria, Virginia: American Society for Training & Development, 2010
e20441060
eBooks  Universitas Indonesia Library
cover
Linda
"Dewasa ini fenomena keberadaan kaum homoseksual semakin hangar dibicarakan seiring dengan semakin banyaknya individu yang memiliki pilihan obyek seksual kepada sesama
jenis tersebut Orientasi seksual mereka yang berbeda dengan mayoritas masyarakat
omderung mendapatkan tanggapan negatif dan berbagai pihak, baik dalam lingkup keluarga maupun masyarakat umum sehingga kehidupan mereka cenderung diliputi
masalah, tekanan dan berbagai hal lainnya. Dalam hal ini gangguan penyesuaian seksual
yang dialami kaum homoseks memainkan peranan panting dalam perkembangan kepribadian mereka (Wheeler dalam Lemcr, 1975). Oleh karena im peneliti lertarik untuk mengadakan studi yang dimaksudkan untuk mendapatkan gambaran kepribadian kaum
homoseks, sekaligus untuk mendeteksi orientasi seksual mereka berdasarkan tes proyeksi kepribadian, yakni tes Rorschach, dan metode wawancara mendalam (deplh interview).
Penelitian ini merupakan penelitian daskriptif dengan pcndekatan kualitatif Pengumpulan data dalam studi ini menggunakan instrumen berupa tes Rorschach, yang dilengkapi pula dengan metode wawancara Bentuk wawancara yang dilakukan adalah wawancara mmdalam berdasarkan pedoman wawancara umum dan personal life line Subjek dalam
penelitian ini berjumlah 3 (tiga) orang homoseks pria (gay) yang berusia antara 19-39 tahun. Kelompok subjek dalam penelitian ini merupakan pria homoseks yang telah
mengakui orientasi seksualnya tersebut dan berdomisili di Jakarta.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketiga subyek memiliki ciri kepribadian yang unik
satu sama lainnya Tidak ditemukan adanya persamaan karakteristik pada aspek kognisi
dan intelektual. Sedangkan pada aspek emosi dan afeksi, dapat disimpulkan bahwa ketiga
pria homoseks dalam peuelitian ini mengalami masalah afeksi dan hubungan
interpersonal, terutama dalam aspek seksualitas. Demikian pula pada aspek fungsi ego, di mana ketiganya memiliki fungsi ego yang tergolong lemah karena diliputi perasaan cemas, tegang, tidak aman dan mengalami berbagai konflik sehubungan dengan orientasi
seksual mareka.
Dalam kontcks psikodiagnistik, dapat disimpulkan pula bahwa tea Rorschach dapat dimanfaatkan sebagai alat diagnose kecenderungan homoseksualitas seseorang karena
dan protokol hasil tes ketiga subyek terdapat banyak respon yang mengungkap oricntasi
homoseksual mereka. Kesepuluh kartu Rorschach memiliki kemampuan untuk
mengungkap kecenderungan homosdcsual individu, di mana dalam hal ini kartu yang dapat dikalakan paling efektif adalah kartu III dan kartu X. Kesemua indikasi
homoscksualitas dalam penelitian ini terutama diperoleh dari hasil analisis isi respon.
Katagori skoring lain, baik lokasi, determinan, P/0 maupun tingkat FLR tidak menunjukkan ciri khas tertentu pada ketiga subyek
Adapun isi respon khas yang dimunculkan oleh ketiga subyek dalam penelitian ini adalah:
- Identifikasi lawan jenis, yakni Egur perempuan pada kartu III
- Respon botani berupa pohon dan atau daun yang mengandung makna interpretif
bahwa subyek memiliki peran seksual yang tidak pasti dan terpaku pada
dorongan homoseks, terutama orientasi homoseks pasi£
Respon binatang berupa ulat, kupu-kupu (pada area tidak popular), burung, dan katak Serta respon nature berupa laut yang mengandung makna interpretif bahwa
subyek mengalami kcgagalan/kesulitan penyesuaian heteroseksual dan memiliki orientasi homosdcsual feminin pasif
Di samping itu muncul pula beberapa indikator lainnya pada minimal 1 (sam) subyek,
yakni dalam bentuk:
- Rapon dehumanisasi Rcspon anaiomis
- Respon derealisasi Respon topeng
Penekanan pada respon scks Respon obyek
- Reject kartu VI
Dengan pertimbangan bahwa penelltian ini masih mengandung banyak kekurangan, bagi
pihak yang hendak melakukan penelitian serupa disaranknn supaym
- Menyediakan waktu yang lebih banyak untuk mengadakan pene1itian supaya dapat memperkaya dan, misalnya dengan menambah jumlah subyek
Mempersempit kriteria atau karaktedstik subyek, misslnya dalam hal rentang usia, tingkat statuus sosial, lama menjalani kehidupan sebagai homoseks, dam Iain- lain dengan harapan diperoleh ciri tertentu yang menggambarkan kondisi subyek
secara lebih mendalam.
Mencoba melakukan penelitian dengan pendekatan kuantitatif untuk
menvasitasi kembali reliabilitas dan validitas indikator-indikator yang menjadi acuan dalam studi ini.
Mencoba melakukan penelitian pada kelompok subyek yang memiliki
kecenderungan homoseksual namun belum mmgakui dan alau belum menjalani
kehidupan sebagai kaum homoseks unmk memperkaya pengetahuan mengenai
pemanfaatan indikaxor yang ada, temasuk indikator berupa detenninan "m"
dengan isi respon tertentu yang mengindikasikan homoseksual laten menurut
Lindner (dalam Lemer, I987).
Mencoba melakukan penelitian kepada kaum homoseks perempuan (lesbi) untuk mendapatkan gambaran apakah tes Rorschach juga dapat mengungkap
kecenderungan homoseksual mereka yang dikenal sebagai kelompok individu dengan ciri khas sifax tenutup; sekaligus untuk menelaah kembali apakah indikator-indikalor yang digunakan dalam studi ini jugs dimunculkan oleh kaum lesbi tersebut dan apakah terdapat perbedaan bentuk respon/indikalor antara kaum gay dan kaum lesbi."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2004
T38771
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Linda
"Latar belakang: Bekerja saat dalam kondisi sakit atau yang disebut juga dengan presenteeism merupakan faktor risiko yang dapat bedampak negatif pada kesehatan pekerja dan produktivitas kerja. Presenteeism pada tenaga kesehatan juga akan meningkatkan risiko keselamatan pasien. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proporsi presenteeism dan faktor-faktor yang berhubungan dengan presenteeism pada tenaga kesehatan di Samarinda.
Metode: Penelitian ini menggunakan desain penelitian potong lintang. Data primer yang digunakan dikumpulkan secara daring selama periode Oktober-November 2022. Sampel yang digunakan adalah convenience sampling dengan minimal 130 sampel. Analisis bivariat menggunakan uji perbandingan proporsi dan analisis multivariat menggunakan regresi logistik biner.
Hasil: Diperoleh total 136 responden, dengan proporsi presenteeism 31,6%. Faktor yang dominan berhubungan dengan presenteeism pada tenaga kesehatan di Samarinda adalah faktor stres (p=0,001; aOR=17,998; CI 95%=3,247-99,762) dan kelompok masa kerja < 2 tahun (p=0,048; aOR= 2,760; CI 95%=1,011-7,534). Nilai pseudo-R square yang diperoleh adalah 33,2%.
Kesimpulan: Proporsi presenteeism pada penelitian ini lebih rendah dibandingkan dengan prevalensi presenteeism pada penelitian lain. Fakor yang dominan berhubungan dengan presenteeism pada tenaga kesehatan adalah faktor stres dan masa kerja < 2 tahun. Disarankan bagi manajemen fasilitas kesehatan agar mengimplementasikan upaya untuk mengurangi stresor di tempat kerja, screening rutin untuk mendeteksi stres, dan meningkatkan sumber daya kerja. Demikian pula bagi tenaga kesehatan, disarankan untuk dapat meningkatkan kapasitas diri, memelihara hubungan baik dengan rekan kerja dan bersikap positif, serta melakukan upaya manajemen stres. Diperlukan penelitian lebih lanjut untuk mengeksplorasi faktor-faktor lainnya yang berhubungan dengan presenteeism.

Background: Working while sick or also known as presenteeism is a risk factor than can have negative impact on workers health and productivity. Presenteeism among healthcare workers will also increase the risk of patient safety. This study aims to determine the proportion of presenteeism, and factors related to presenteeism among healthcare workers in Samarinda.
Methods: This study used a cross-sectional study design, using primary data collected online during period October-November 2022. The sample used was convenience sampling with minimum of 130 samples. Bivariate analysis used the proportion comparison test and multivariate analysis used binary logistic regression.
Result: A total of 136 respondents were obtained, with prevalence of presenteeism 31.6%. The dominant factor related to presenteeism among healthcare workers in Samarindawere stress factor (p=0.001; aOR=17.998; CI 95%=3.247-99.762) and work experience < 2 years (p=0.048; aOR= 2.760; CI 95%=1.011-7.534).Pseudo-R square value was 0.332.
Conclusion: The proportion of presenteeism obtained in this study was lower compared to other studies. The dominant factor related to presenteeism among healthcare workers is stress factor and work experience < 2 years. It is advisable for healthcare managers to implement strategies to reduces stressors at workplace, routine screening to detect stress and increasing job resources. For healthcare workers, it is advisable to increasing self resources, nurture relations with co-workers and positive attitude, and manage stress. Further study needed to explore other factors related to presenteeism.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Clarke, Linda
London: Institute of Personnel and Development, 1993
344.01 CLA d
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Machin, Linda
Harlow : Longman Information and Reference, 1993
362.7 MAC w
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Skaife, Linda
Illinois : National Textbook Company, 1994
448 SKA c
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Ewles, Linda
Yogyakarta: Gadjah Mada University Press , 1994
613.094 EWL pt
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9   >>