Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Lutfi Tsara Zalsabela
Abstrak :
Penghambatan aktivitas arginase mampu mengatasi disfungsi endotelial pembuluh darah. Disfungsi endotelial dapat menyebabkan berbagai penyakit kardiovaskuler. Salah satu tanaman dari marga Caesalpinia telah terbukti dapat menghambat aktivitas arginase, namun belum ada penelitian terhadap Caesalpinia pulcherrima L. Sw. Pada penelitian ini, kulit batang Caesalpinia pulcherrima L. Sw. diekstraksi secara bertingkat dengan cara refluks menggunakan pelarut n-heksana, etil asetat, dan metanol. Uji penghambatan aktivitas arginase dilakukan secara in vitro terhadap ekstrak kental dengan konsentrasi enzim 1 U/mL dan konsentrasi substrat 570 mM. Pengukuran produk dilakukan dengan microplate reader pada panjang gelombang 430 nm. Ekstrak metanol merupakan ekstrak teraktif pada uji tersebut. Nilai IC50 ekstrak metanol adalah 21,969 g/mL. Nilai tersebut lebih tinggi dari standar nor-NOHA asetat yang memiliki IC50 sebesar 3,994 g/mL. Penetapan kadar flavonoida total dilakukan pada ekstrak metanol dengan metode kolorimetri AlCl3. Ekstrak metanol memiliki kadar flavonoida total sebesar 3,943 mgQE/gram ekstrak. Hasil penapisan fitokimia menunjukkan bahwa ekstrak metanol mengandung golongan senyawa flavonoid, tanin, saponin, dan triterpenoid.
Inhibition of arginase activity can ameliorate endothelial disfunction in vasculary system. Endothelial disfunction can cause some cardiovascular diseases. One of species from genus Caesalpinia have been proven can inhibit arginase activity, but there are no research on Caesalpinia pulcherrima L. Sw. yet. In this research, Caesalpinia pulcherrima L. Sw. stem bark was extracted by multistage reflux using solvents n hexane, ethyl acetate, and methanol. Arginase activity inhibition test has been done in vitro using 1 U mL enzyme concentration and 570 mM substrate concentration. Product was measured by microplate reader at wavelength 430 nm. Methanolic extract is the most active extract for the test. IC50 of methanolic extract is 21.969 g mL that is higher from standard nor NOHA acetate which has IC50 value 3.994 g mL. The result of total flavonoida content determination by colorimetric AlCl3 of methanolic extract is 3.943 mgQE gram extract. Phytochemical screening shows that methanolic extract of Caesalpinia pulcherrima L. Sw. stem bark contains flavonoids, tannins, saponins, and triterpenoids.
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2017
S68782
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lutfi Tsara Zalsabela
Abstrak :
Praktik kerja profesi di Apotek Atrika Periode Bulan Januari Tahun 2018 bertujuan untuk memahami tugas dan tanggung jawab apoteker dalam pengelolaan apotek, serta melakukan praktik pelayanan kefarmasian sesuai dengan ketentuan perundang-undangan dan etika yang berlaku, memiliki wawasan, pengetahuan, keterampilan dan pengalaman praktis untuk melakukan praktik kefarmasian di apotek, memiliki gambaran nyata tentang permasalahan praktik kefarmasian serta mempelajari strategi dan kegiatan-kegiatan yang dapat dilakukan dalam rangka pengembangan praktik kefarmasian. Untuk menjamin praktik kefarmasian di apotek memenuhi persyaratan, pemerintah mengeluarkan Standar Pelayanan Kefarmasian di Apotek sebagai panduan apoteker dalam berpraktik di apotek. Praktik kerja profesi ini dilaksanakan selama empat minggu dengan tugas khusus yaitu ldquo;Analisis Rancangan Klinik Pratama Kerjasama BPJS yang Melayani Program Rujuk Balik di Jakarta Timur rdquo;. Tujuan dari tugas khusus ini adalah agar calon apoteker dapat membuat rancangan Klinik Pratama kerjasama BPJS yang melayani program rujuk balik. ...... Internship at Atrika Pharmacy Period aims to understand the duties and responsibilities of pharmacists in pharmacy management, as well as to practice pharmaceutical services in accordance with applicable laws and ethics, have the insight, knowledge, skills and practical experience to undertake pharmaceutical practices in pharmacies, can also have the insight of pharmaceutical practice issues and learn strategies and activities that can be undertaken in the course of pharmaceutical practice development. To ensure pharmaceutical practice in pharmacies meets the requirements, the government issues Standar Pelayanan Kefarmasian di Apotek as a pharmacist guideline in practicing in pharmacies. This internship is conducted for four weeks with a special task that is Analysis of Primary Clinical Draft of Cooperation BPJS Serving Backward Referral Program in East Jakarta . The purpose of this special task is that prospective pharmacists can create a design of Clinic Pratama cooperation BPJS that serve referral program.
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2018
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Lutfi Tsara Zalsabela
Abstrak :
ABSTRAK
Pekerjaan Kefarmasian adalah pembuatan termasuk pengendalian mutu sediaan farmasi, pengamanan, pengadaan, penyimpanan dan pendistribusi atau penyaluranan obat, pengelolaan obat, pelayanan obat atas resep dokter, pelayanan informasi obat, serta pengembangan obat, bahan obat dan obat tradisional. Seorang apoteker, wajib untuk melaksanakan pekerjaan kefarmasian sesuai apa yang sudah dicantumkan dalam Peraturan Pemerintah tersebut di dalam fasilitas kefarmasian yang ada di Indonesia. Industri farmasi adalah wujud nyata dari fasilitas produksi sediaan farmasi tempat seorang apoteker menjalankan fungsinya. industri farmasi harus memiliki tiga orang apoteker sebagai penanggung jawab masing-masing pada bidang pemastian mutu, produksi, dan pengawasan mutu setiap produksi sediaan farmasi. Untuk menjamin bahwa produk yang dibuat senantiasa memenuhi persyaratan mutu yang telah ditentukan sesuai dengan tujuan penggunaannya pemerintah mengeluarkan Cara Pembuatan Obat yang Baik CPOB sebagai panduan apoteker dalam berpraktik di industri farmasi. Praktik kerja profesi di PT Actavis Indonesia bertujuan untuk memahami tugas dan tanggung jawab apoteker dalam melakukan pekerjaan kefarmasian di industri farmasi. Praktik kerja profesi dilakukan selama 2 bulan dengan tugas khusus yaitu ldquo;Pengkajian Protokol dan Laporan Uji Disolusi Terbanding Tablet A di PT Actavis Indonesia rdquo;. Tujuan dari tugas khusus ini adalah agar calon apoteker dapat melakukan pengkajian terhadap protokol dan laporan uji disolusi terbanding.
ABSTRACT
Pharmaceutical work is the manufacture including the quality control of pharmaceutical preparations, security, procurement, storage and distribution of drugs, drug management, prescription drug services, drug information services, and the development of drugs, medicinal and traditional medicines. A pharmacist, obliged to perform pharmaceutical work according to what has been mentioned in the Government Regulation in pharmacy facilities in Indonesia. The pharmaceutical industry is a concrete manifestation of a pharmaceutical production facility where a pharmacist performs its functions. The pharmaceutical industry must have three pharmacists in charge of the respective areas of quality assurance, production, and quality control of each production of pharmaceutical preparations. To ensure that the products manufactured meet the quality requirements specified in accordance with their intended use the government issues Cara Pembuatan Obat yang Baik CPOB as the pharmacist 39;s guidance in practicing in the pharmaceutical industry. Professional work practices at PT Actavis Indonesia aim to understand the duties and responsibilities of pharmacists in conducting pharmaceutical work in the pharmaceutical industry. The practice of professional work is carried out for 2 months with special assignments, namely Assessment of Protocols and Reports of Comparative Dissolution Test for Tablet A at PT Actavis Indonesia . The purpose of this special task is so that prospective pharmacists can conduct an assessment of the protocol and report of the comparative dissolution test.
2018
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Lutfi Tsara Zalsabela
Abstrak :
ABSTRAK
Pekerjaan Kefarmasian adalah pembuatan termasuk pengendalian mutu sediaan farmasi, pengamanan, pengadaan, penyimpanan dan pendistribusi atau penyaluranan obat, pengelolaan obat, pelayanan obat atas resep dokter, pelayanan informasi obat, serta pengembangan obat, bahan obat dan obat tradisional. Seorang apoteker, wajib untuk melaksanakan pekerjaan kefarmasian sesuai apa yang sudah dicantumkan dalam Peraturan Pemerintah di fasilitas kefarmasian yang ada di Indonesia. Pedagang besar farmasi PBF adalah wujud nyata dari fasilitas distribusi atau penyaluran sediaan farmasi tempat seorang apoteker menjalankan fungsinya. Setiap fasilitas distribusi sediaan farmasi harus memiliki seorang apoteker sebagai penanggung jawab. Dalam menyelenggarakan pengadaan, penyimpanan, penyaluran, dan pengembalian obat dan/atau bahan obat dalam rantai distribusi, PBF wajib menerapkan Pedoman Teknis Cara Distribusi Obat yang Baik CDOB sebagai panduan apoteker dalam berpraktik di fasilitas distribusi sediaan farmasi. Praktik kerja profesi di PT Anugerah Pharmindo Lestari bertujuan untuk memahami tugas dan tanggung jawab apoteker dalam melakukan pekerjaan kefarmasian di fasilitas distribusi sediaan farmasi. Praktik kerja profesi dilakukan selama 2 minggu dengan tugas khusus yaitu ldquo;Pemetaan Suhu pada Chiller 04 untuk Penyimpanan Produk dengan Suhu 2-8 C rdquo;. Tujuan dari tugas khusus ini adalah agar calon apoteker dapat memastikan penyebaran suhu dalam chiller 04 sesuai dengan batas suhu penyimpanan yaitu 2-8 C dan menentukan lokasi peletakan termometer coldspot dan hotspot yang akan digunakan untuk melakukan monitoring suhu secara berkala.
ABSTRACT
Pharmaceutical work is the manufacture including quality control of pharmaceutical preparations, security, procurement, storage and distribution or distribution of drugs, drug management, drug services on doctor 39;s prescriptions, drug information services, as well as drug development, medicinal ingredients and traditional medicine. A pharmacist, is obliged to carry out pharmacy work according to what has been stated in the Government Regulation in pharmacy facilities in Indonesia. Pharmaceutical wholesaler PBF is a tangible manifestation of the distribution facility of pharmaceutical preparations where a pharmacist performs its functions. Each pharmaceutical distribution facility should have a pharmacist in charge. In carrying out the procurement, storage, distribution and return of drugs and / or drug ingredients in the distribution chain, PBF is obliged to apply the Cara Distribusi Obat yang Baik CDOB as a pharmacist 39;s guide in practicing in pharmaceutical supply distribution facilities. Professional work practices at PT Anugerah Pharmindo Lestari aims to understand the duties and responsibilities of pharmacists in conducting pharmaceutical work in pharmaceutical preparation distribution facilities. Professional work practices are carried out for 2 weeks with the special task of Temperature Mapping in Chiller 04 for Storage of Products at 2-8 C Temperature . The purpose of this particular task is so that prospective pharmacists can ensure the distribution of temperature in the chiller 04 in accordance with the storage temperature limit of 2-8 C and determine the location of the coldspot thermometer and hotspot that will be used to periodically monitor the temperature.
2018
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library