Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"ABSTRAK
Skripsi ini membahas mengenai inklusi sosial siswa tunanetra di sekolah inklusi. Tujuannya yaitu untuk menggambarkan inklusi sosial siswa tunanetra di sekolah inklusi SMAN'X', faktor pendukung dan penghambat siswa tunanetra, nontunanetra, serta guru. Pendekatan penelitan yang digunakan yaitu pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Teknik pengumpulan data, menggunakan teknik wawancara mendalam dan observasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa tunanetra masih mengalami hambatan di dalam
melakukan inklusi sosialnya terutama oleh karena belum tersedianya sarana dan prasarana yang memadai bagi mereka. Masih adanya ketidaktersediaan sarana dan prasarana bagi siswa tunanetra ini tidak hanya berimplikasi negatif bagi siswa tunanetra saja, melainkan pada guru maupun siswa non-tunanetra selaku teman dari siswa tunanetra.

ABSTRACT
This thesis discusses the social inclusion of students with visual impairments in inclusive schools. The aim is to describe the social inclusion of students with visual impairments in inclusive schools SMAN'X', enabling and inhibiting factors of students with visual impairments, non-visual impairments, as well as teachers. Research approach used is a qualitative approach to the type of descriptive
research. Data collection techniques, using in-depth interviews and observation techniques. Results showed that students with visual impairments still have problems in the conduct of social inclusion mainly because of the unavailability of adequate facilities and infrastructure for them. The persistence of the unavailability of facilities and infrastructure for visually impaired students are not only negative implications for the visually impaired students only, but the teachers
and students of non-visually impaired.
"
[Depok, Depok]: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
M. Arief Budiman
"Organofosfat adalah pestisida yang sering dipakai di Indonesia. Penggunaan Pestisida organofosfat yang tidak tepat dapat mengakibatkan gangguan fungsi paru restriksi pada petani padi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui aktivitas enzim asetilkolinesterase dalam sel darah merah, prevalensi gangguan fungsi paru pada petani padi, dan hubungan asetilkolinesterase dalam sel darah merah dengan gangguan fungsi paru.
Desain penelitian adalah potong lintang dengan besar sampel 61 orang petani padi yang terpajan organofosfat yang diambil dengan cara cluster random sampling. Penelitian dilakukan pada bulan Oktober 2017 hingga Desember 2017 di Desa Padaasih, Kecamatan Cibogo, Kabupaten Subang, Provinsi Jawa Barat. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, pemeriksaan aktivitas enzim asetilkolinesterase dalam sel darah merah, pemeriksaan spirometri dan pemeriksaan foto thoraks. Variabel yang diteliti adalah usia, masa kerja, eksposure rate, IMT, kebiasaan merokok, persepsi pemakaian APD pernapasan, dan aktivitas enzim aseltilkolinesterase dalam sel darah merah.
Aktivitas AChE dalam sel darah merah dengan nilai tengah 2138.97 IU/l dengan nilai minimum 201.17 IU/l dan nilai maksimum 6979.35 IU/l. Prevalensi gangguan fungsi paru restriksi adalah 18%. Tidak terdapat variabel faktor risiko yang memiliki hubungan bermakna dengan gangguan fungsi paru restriksi.
Prevalensi gangguan fungsi paru restriksi cukup tinggi dan tidak terdapat hubungan yang bermakna antara aktivitas enzim asetilkolinesterase dalam sel darah merah dengan gangguan fungsi paru. Perlu dilakukan pemeriksaan kesehatan berkala terutama bagi petani dengan gangguan fungsi paru.

Organophosphates are commonly used pesticides in Indonesia. The use of improper organophosphoric pesticides can lead to impaired lung function in rice farmers. The purpose of this study was to know the activity of acetylcholinesterase enzyme in red blood cells, the prevalence of impaired lung function in rice farmers, and the association of acetylcholinesterase in red blood cells with lung function.
The study design was cross sectional, 61 rice farmers who were exposed to organophosphates were taken by cluster random sampling. The study was conducted in October 2017 to December 2017 in Padaasih Village, Cibogo Sub-district, Subang District, West Java. Data collection was done by interview, examination of enzyme acetylcholinesterase in red blood cells, spirometry examination and examination of thoracic photo. The variables studied were age, years of work, exposure rate, BMI, smoking habit, perception of using respiratory PPE, and activity of aseltylcholinesterase in red blood cells.
AChE activity in red blood cells with a median value of 2138.97 IU/l with a minimum value of 201.17 IU/l and a maximum value of 6979.35 IU/l. The prevalence of restrictive lung function is 18%. There were no risk factors that had significant association with restrictive lung function.
The prevalence of restrictive lung function impairment is quite high and the activity of acetylcholinesterase in red blood cells with restrictive lung function has no significant association. Periodic health checks are necessary, especially for farmers with restrictive lung function."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2018
T58892
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
M. Arief Budiman
"Pendahuluan. WHO menyatakan bahwa kanker adalah salah satu penyebab utama kematian di seluruh dunia. Radiasi dapat menyebabkan leukemia, kanker payudara, dan kanker tiroid. Untuk kondisi yang lebih spesifik, radiasi pada masa kanak-kanak meningkatkan risiko kanker tiroid dan peningkatan risiko kanker payudara telah diamati setelah radiasi pada wanita pra-menopause. Berdasarkan data kanker Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada tahun 2020, kanker tiroid termasuk dalam 10 besar penyakit keganasan di Indonesia. Pekerja radiasi medis terpapar radiasi di tempat kerjanya dan pekerja tersebut pasti mempunyai kompetensi profesional/sertifikat terkait pengetahuan paparan radiasi, sehingga paparan radiasi harus dikendalikan dan Serendah yang Dapat Dicapai (ALARA). Sejauh ini hanya sedikit yang diketahui tentang etiologi kanker tiroid; paparan radiasi pengion (terutama selama masa kanak-kanak) adalah salah satu dari sedikit faktor risiko karsinoma tiroid. Meskipun International Agency for Research on Cancer (IARC) telah menyatakan bahwa radiasi bersifat karsinogenik pada kanker tiroid, pengetahuan terkini mengenai radiasi dan kanker tiroid didasarkan pada penelitian terhadap paparan akut tunggal (penyintas bom atom). Namun, dampak paparan radiasi di tempat kerja yang berkepanjangan dan berdosis rendah terhadap petugas layanan kesehatan masih belum jelas. Tujuan dari makalah ini adalah untuk mengevaluasi hubungan antara petugas kesehatan yang terpapar dan tidak terpapar radiasi dengan risiko kanker tiroid. Metode. Pencarian literatur dilakukan melalui PubMed dan ProQuest dan juga dilengkapi dengan pencarian tangan. Kriteria inklusi adalah tinjauan sistematis, kohort dan kontrol kasus, melibatkan petugas kesehatan, artikel teks lengkap tersedia, dan dalam bahasa Inggris. Kriteria eksklusi adalah artikel yang tidak dapat diakses dan tidak relevan. Artikel-artikel yang dipilih dari pencarian online dinilai secara kritis untuk mengevaluasi apakah penelitian tersebut memenuhi aspek validitas, kepentingan dan penerapan pada pasien menggunakan kriteria yang relevan untuk studi etiologi oleh Oxford Centre for Evidence-based Medicine. Hasil. Terdapat tiga artikel terpilih yang sesuai kriteria inklusi dan eksklusi, semuanya merupakan penelitian kohort. Salah satunya dilakukan di Norwegia pada perawat Norwegia yang tidak menunjukkan hubungan yang jelas antara paparan radiasi pengion di tempat kerja dan risiko kanker tiroid. Penelitian lain dilakukan di Finlandia pada dokter yang bekerja dengan radiasi dibandingkan dengan dokter yang tidak terpapar radiasi. Rasio risiko kanker tiroid adalah 1,5 (0,4-6,3) untuk dokter yang dimonitor radiasi dibandingkan dengan dokter yang tidak dimonitor radiasi. Artikel terakhir dilakukan di Tiongkok pada pekerja rontgen diagnostik medis yang dibandingkan dengan spesialis medis lainnya. Tidak terdapat peningkatan risiko paparan radiasi terhadap kanker tiroid secara signifikan [Risiko Rasio 1,6 95% CI (0,9 - 2,6)]. Kesimpulan. Bukti saat ini menunjukkan bahwa, jika dibandingkan dengan kelompok yang tidak terpajan,pekerja medis dengan paparan radiasi di tempat kerja tidak mengalami peningkatan risiko kanker tiroid. Kesimpulan ini dibuat dari tiga studi kohort (bukti tingkat 2b).

Introduction. WHO stated that cancer is one of the leading causes of death worldwide Radiation could cause leukaemia, breast cancer, and thyroid cancer. For more specific conditions, radiation during childhood increase the risk of thyroid cancer and increase in breast cancer risk has been observed after irradiation of pre-menopausal women. Based on cancer data from World Health Organization (WHO) in 2020, thyroid cancer included in the top 10 malignancies in Indonesia. Medical radiation workers exposed to radiation in workplace and these workers definitely have professional competences / certificates related to radiation exposure knowledge, so the radiation exposure should be controlled and As Low As Reasonably Achievable (ALARA). Little is known about thyroid cancer etiology so far; exposure to ionizing radiation (especially during childhood) is one of few well-established risk factors for thyroid carcinomas. Despite of International Agency for Research on Cancer (IARC) had stated that radiation as carcinogenic for thyroid cancer, the current knowledge of radiation and thyroid cancer are based on studies of single acute exposures (A-bomb survivors). However, the effects of protracted and low dose occupational radiation exposure in healthcare workers remains unclear. The purpose of this paper is to evaluate the associations between exposed and non-exposed radiation of healthcare workers and the risk of thyroid cancer. Method. Literature search was conducted through PubMed and ProQuest and also complemented with the hand searching. The inclusion criteria were systematic review, cohort and case control, involving healthcare workers, full text article available, and in English. The exclusion criteria were inaccessible and irrelevant articles. The selected articles from online search were critically appraised to evaluate whether the study meet the aspect of validity, importance and applicability to the patient using relevant criteria for etiological study by the Oxford Center for Evidence-based Medicine. Result. There were three selected articles that fit the inclusion and exclusion criteria, all of them are cohort studies. One was conducted in Norway among Norwegian nurses which showed no clear association between nurses’s occupational exposure to ionizing radiation and risk of cancers of thyroid. Another one was conducted in Finland among physicians working with radiation was compared to that of unexposed physicians. The risk ratio for thyroid cancer was 1.5 (0.4-6.3) for physicians monitored for radiation compared to physicians not monitored for radiation. Last article was conducted in China among medical diagnostic x-ray workers who are compared with other medical specialists. There was no significant increase of radiation exposure risk to thyroid cancer [Risk Ratio 1.6 95% CI (0.9 - 2.6)]. Conclusion. The current evidences show that, when compared with the unexposed group, medical workers with occupational radiation exposure was not in an increased risk of thyroid cancer. The conclusion was made from three cohort studies (evidence level 2b).
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library