Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rita M. Ridwan
"ABSTRAK
Kematian perinatal masih tinggi di Indonesia. Menurut SKRT 1986, sebanyak 42 kematian perinatal per seribu kelahiran di masyarakat; sedangkan AKP di rumah sakit rujukan sekitar 70 per seribu kelahiran. Di RSPAD Gatot Soebroto, AKP ini lebih rendah, ini kemungkinan disebabkan pengunjung sebagian besar dari golongan ABRI, hanya sebagian kecil dari masyarakat umum.
Tujuan umum penelitian ini adalah untuk memberikan informasi bagi pengambil keputusan untuk menyusun kebijaksanaan dalam bidang pelayanan kesehatan; sedangkan tujuan khususnya adalah untuk mengetahui AKP, proporsi kasus dan kontrol dar berbagai faktor pelayanan kesehatan, serta hubungan antara faktor pelayanan kesehatan dan kematian perinatal, lahir mati dan kematian neonatal dini, dan berapa besar pengaruh hubungan itu.
Telah banyak penelitian tentang kematian perinatal, tetapi peneliti berusaha melihat hubungan antar faktor-faktor pelayanan kesehatan secara analitis memakai cara studi kasus kontrol di RSPAD Gatot Soebroto. Faktor-faktor pelayanan yang dimaksud adalah kejelasan pemeriksaan antenatal (terdaftar dan tidak terdaftar), frekuensi pemeriksaan antenatal, penolong persalinan, lama persalinan, jenis persalinan dan faktor-faktor lain ("extraneous variables") yang ikut mempengaruhi kematian perinatal. "Extraneous variables" itu antara lain adalah pendidikan ibu, umur ibu, paritas, pekerjaan suami atau isteri dan berat badan lahir bayi. Data yang dikumpulkan secara retrospektif selama 3 tahun (1 Januari 1987 sampai dengan 31 Desember 1989) adalah data sekunder catatan medik semua ibu yang melahirkan di RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta. Sebagai kasus adalah ibu yang mengalami kematian perinatal dan kontrol adalah semua kelahiran hidup pada tahun yang sama dengan kejadian kematian perinatal. Perbandingan antara sampel kasus dan kontrol adalah satu dibanding dua. Sampel kasus diambil seluruhnya selama 3 tahun tersebut, sedangkan sampel kontrol diambil secara "simple random sampling". Data yang diperoleh dianalisa secara deskriptif dan analitis (analisa sederhana, stratifikasi dan analisa regresi ganda serta perhitungan "attributable risk") dengan bantuan komputer menggunakan program "Epi-info version 3" dan"MULTLR?.
Adapun hasil yang diperoleh adalah AKP di RSPAD Gatot Soebroto menurun (23 per seribu) dibandingkan dengan penelitian Salman tahun 1979-1900 (42 per seribu). Angka lahir mati tidak berubah (13 per seribu), sedangkan kematian neonatal dini mengalami penurunan menjadi 10 per seribu dari 29 per seribu. Hal ini kemungkinan disebabkan adanya peningkatan dalam mutu pelayanan kesehatan, di mana sudah digunakannya USG (ultra sono grafi) dan CTG (cardio taco grafi). Keduanya merupakan alat untuk mendeteksi adanya kelainan baik pada janin maupun ibu dalam keadaan dini, sehingga bisa cepat mengembil keputusan untuk menentukan tindakan. Pengaruh pelayanan antenatal dalam hal ini ibu yang terdaftar mengalami kematian perinatal yang jauh lebih rendah daripada ibu yang tidak terdaftar, begitu juga pada ibu yang melakukan pemeriksaan antenatal lebih atau sama dengan 4 kali di RSPAD akan mengalami kematian perinatal yang lebih rendah daripada ibu yang memeriksakan kehamilannya kurang dari 4 kali. Dari hasil yang diperoleh setelah dikontrol dengan variable-variabel lain, maka kalau semua ibu yang melahirkan di RSPAD terdaftar, akan menurunkan kematian perinatal sebesar 42 %; sedangkan kalau semua ibu yang melahirkan di RSPAD melakukan pemeriksaan antenatal lebih atau sama dengan 4 kali akan menurunkan kejadian lahir mati sebanyak 13 % dan kematian neonatal dini 21%.
Faktor-faktor pelayanan persalinan yang diperoleh menunjukkan hasil yang tidak bermakna, tetapi hasil ini belum berarti betul-betul tidak bermakna, karena faktor kebetulan belum dapat disingkirkan, antara lain besar sampel untuk faktor pelayanan -tersebut tidak cukup besar.
Diperlukan suatu penelitian khusus mengenai tindakan resusitasi maupun faktor pelayanan persalinan dan sudah waktunya dipikirkan untuk menetapkan apa yang dimaksud dengan pelayanan antenatal yang memadai dibandingkan frekuensi sebagai tolok ukur keteraturan.
Daftar bacaan : 34 (1976 - 1989)"
1990
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
M. Ridwan
"Berdasarkan data Profil Kesehatan Dinas Kesehatan Kota Metro tahun 2006, menunjukkab jumlah bidan di Kota Metro sebanyak 71 orang, meliputi 14 orang (19,7%) bidan bekerja di Rumah Sakit Pemerintah, dan 57 orang (80,3%) bidan bekerja di Puskesmas, dengan cakupan ibu bersalin sebanyak 2.788 ibu dan 96,1% diantaranya ditolong oleh tenaga profesional kesehatan, dimana 75,0% diantaranya ditolong oleh bidan. Kasus kematian ibu melahirkan di Kota Metro pada tahun 2005 dan 2006 terdapat kecendrungan peningkatan, dari 5 kasus kematian tahun 2005, dan 3 diantaranya meninggal karena perdarahan, sedangkan tahun 2006 dari 8 kasus kematian ibu, 6 kasus diantaranya meninggal akibat perdarahan. Upaya yang dilakukan Dinas Kesehatan Kota Metro dan Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Kota Metro dengan memasyarakatkan standar pertolongan persalinan menurut Depkes RI Tahun 2002, dimana setiap bidan yang melakukan pertolongan persalinan wajib penerapan manajeman aktif kala III. Meskipun upaya tersebut telah dilakukan namun belum optimal, sehingga kasus kasus perdarahan pasca persalinan penyebab kematian ibu melahirkan masih relatif tinggi (Profil Kesehatan Kota Metro, 2007).
Tujuan penelitian mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan manajemen aktif kala III dan faktor dominan berhubungan dengan manajemen aktif kala III di Kota Metro. Disain penelitian ini adalah Cross Sectional. Penelitian dilaksanakan di Kota Metro bulan Mei ? Juni 2008. Populasi adalah bidan yang bekerja pada instansi pemerintah di Kota Metro berjumlah 71 orang dan tidak dilakukan pengambilan sampel karena seluruh populasi dijadikan subyek penelitian. Manajemen aktif kala III diukur dari tujuh tindakan yang merupakan penjabaran tiga komponen utama manajemen aktif kala III, kinerja sesuai dengan standar bila ke tujuh tindakan dilakukan, dan kinerja tidak sesuai standar bila melakukan ≤ 6 tindakan.
Hasil penelitian menunjukkan proporsi manajemen aktif kala III yang sesuai standar di Kota Metro tahun 2008 sebesar 46,5%, dari tujuh variabel yang diteliti, hanya tiga variabel yaitu tingkat pendidikan, sikap dan pelatihan berhubungan dengan manajemen aktif kala III. Faktor dominan berhubungan dengan kinerja bidan dalam manajemen aktif kala III adalah pelatihan, bidan yang pernah mengikuti pelatihan mempunyai peluang 10 kali memiliki kinerja manajemen aktif kala III sesuai standar dibanding dengan bidan yang tidak pernah mengikuti pelatihan setelah dikontrol oleh sikap dan tingkat pendidikan.
Bidan perlu selalu menerapkan manajemen aktif kala III sesuai standar setiap kali menolong persalinan dan diberi penghargaan bagi bidan yang telah melaksanakan manajemen aktif kala III sesuai standar serta diberi sanksi bila tidak melaksanakan manajemen aktif kala. Perlu dilakukan uji kompetensi setiap bidan membuat surat ijin praktek (SIP), perlu dilakukan pelatihan bagi bidan yang belum mengikuti pelatihan."
Depok: Universitas Indonesia, 2008
T41275
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
M. Ridwan
"ABSTRAK
Pengenalan wajah 3D memerlukan perangkat khusus untuk merekam citra wajah dengan berbagai sudut pandang. Tesis ini merancang sebuah sistem akusisi perekaman data citra wajah secara otomatis menggunakan multi kamera dengan perbedaan sudut pandang 5o setiap kamera. Sudut pandang keseluruhan yang direkam adalah 180o secara horizontal dari kiri kekanan dan 70o secara vertikal dari posisi horizontal depan dada sampai atas. Kamera yang digunakan adalah kamera IP yang dipasang pada dua buah lengan yang membentuk sudut 90o, masing-masing lengan dipasang 15 kamera IP berjarak 5o secara vertikal antara satu dengan lainnya. Lengan digerakkan oleh motor DC yang dikendalikan secara otomatis dengan sebuah mikrokontroller yang dikoordinasikan oleh komputer. Pembuatan software perekaman citra menggunakan bahasa pemograman C#. Secara fungsional sistem dapat berjalan dengan baik, data yang direkam langsung berupa citra dalam format JPEG. Durasi waktu perekaman untuk satu ekspresi wajah sebanyak 30 kali perekaman dengan sudut pandang sebesar 180o horizontal dan 70o vertikal adalah 3 menit 44 detik 492 milidetik dengan total jumlah citra sebanyak 16.650 buah yang terekam.

ABSTRACT
Face recognition 3D system needs a spesially hardware for capturing data of face images with multi angle view. This thesis is designing an automatic data acquisition system using mutlicamera for capturing facial images with angle view of each 5o. Total angle view that are captured is 180° horizontally from left to right and 70o vertically from horizontal to top. This system using IP cameras that mount on two arms forming angle of 90, each arms are mounted 15 IP cameras with 5o spacing vertically each to others. This arm is driven by a DC motor which is controlled by a microcontroller which is supervised by a laptop computer. The software for capturing images using C# GUI programming language. Functionally, the system is already working in good condition and images data are saved in JPEG format. Time duration of capturing images data for one face expression with 30 times capturing for 180° horizontal and 70° vertical views, are 3 minutes 44 seconds 492 milliseconds with total number of images are 16,650 images"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
T42755
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library