Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 10 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Mahaputra
"Mentalisasi merupakan kemampuan seseorang untuk mengerti perasaan, pikiran dan perilaku diri dan orang lain. Pemeriksaan kemampuan mentalisasi memerlukan wawancara beberapa sesi sehingga waktu yang dibutuhkan cukup lama dan dipengaruhi oleh keadaan emosi dan tingkat resistensi pasien. Reflective Functioning Questionnaire (RFQ) merupakan instrumen yang praktis dan dapat mempercepat waktu pemeriksaan pasien, namun RFQ versi bahasa Indonesia belum ada dan diperlukan untuk mengatasi masalah ini. Tujuan penelitian ini adalah mendapatkan instrumen RFQ versi bahasa Indonesia. Tujuan khusus penelitian ini adalah menentukan nilai kesahihan dan keandalan RFQ54 versi bahasa Indonesia. Penerjemahan instrumen RFQ bahasa Inggris menjadi bahasa Indonesia oleh dua penerjemah independen. Kemudian dilakukan uji kesahihan isi, tampilan dan konstruksi analisis faktor konfirmatorik dengan nilai kecocokan model. Bila belum cocok, dilakukan modifikasi sampai mendapatkan RFQ dengan nilai kecocokan yang sesuai. Uji keandalan dilakukan dengan pengukuran konsistensi internal dengan nilai Cronbach s Alpha. RFQ54 versi bahasa Indonesia kurang baik yang ditandai dengan hasil indeks kecocokan model yakni nilai X 2= 2,44 (X2>2), nilai p <0,001 (P<0,05) dan RMSEA 0,121(RMSEA > 0,06) namun setelah dilakukan modifikasi didapatkan model akhir dengan skala RFQ dibentuk dari 11 butir dengan indeks kecocokan model X 2= 1,16 (X2<2), nilai p = 0,55 (P > 0,05) dan RMSEA 0,041 (RMSEA < 0,06). Keandalan RFQ54 versi bahasa Indonesia untuk subskala RFQc memiliki nilai Cronbach s Alpha 0,821 (α > 0,75), sedangkan untuk keandalan RFQu adalah Cronbach s Alpha 0,857 (α > 0,75). RFQ dengan 11 butir diuji dan didapatkan nilai keandalan Cronbach s Alpha 0,890 (α > 0,75), sedangkan untuk RFQu didapatkan nilai Cronbach s Alpha 0,87 (α > 0,75). Uji kesahihan isi dan tampilan RFQ54 baik namun uji kesahihan konstruksi RFQ54 kurang baik walaupun nilai keandalan RFQ54 untuk subskala yang bersangkutan baik. Modifikasi RFQ menjadi RFQ11 memiliki uji kesahihan konstruksi yang lebih baik dibanding Hasil ini menunjukkan keandalan 11 butir RFQ versi bahasa Indonesia yang membentuk model yang cocok dan memiliki nilai yang baik untuk subskala RFQc maupun RFQu.

Mentalization is a person capability to understand emotion, belief and behavior of himself and others. The assessment of mentalization take a long time and depend on the emotion and the resistence of the patient. Reflective Functioning Questionnaire (RFQ) is a practical instrument and can accelerate the assessment time, but RFQ Indonesian version not available yet it is needed to solve the problem. The objectives of this study is to get RFQ Indonesian version. Specific objectives of this study is to determine the validation and reliability of RFQ54 Indonesian version. Translating the RFQ English version into Indonesian language by two independent translator. The validation method including content validation, face validation and construct validation which is confirmatory factor analysis with goodness of fit value. If the model not fit, modification was done by finding the RFQ model with good fitness. Reliability test was done by assess the internal consistency of the Cronbach s Alpha. RFQ54 Indonesian version has a not fit with index value X 2= 2,44 (X2>2), p value <0,001 (P<0,05) and RMSEA 0,121(RMSEA > 0,06). After model modification, the fit model of 11 items has good value which are X 2= 1,16 (X2<2), p value = 0,55 (P > 0,05) dan RMSEA 0,041 (RMSEA < 0,06). Reliability test of RFQ54 Indonesian Version for RFQc has Cronbach s Alpha value 0,821 (α > 0,75), then for RFQu value is 0,857 (α > 0,75). RFQ of 11 items are tested and the value for RFQc are Cronbach s Alpha 0,890 (α > 0,75), and for RFQu the value is Cronbach s Alpha 0,87 (α > 0,75). Content and face validation of RFQ54 is good but the construction validation of RFQ54 is not fit, the reliability test of RFQ54 for the related subscale is good. RFQ modification of RFQ to 11 items has a good fit value and has a good reliability test for RFQc and RFQu."
Depok: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2019
SP-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Handika Mahaputra
"Air yang diminum harus bebas dari kontaminan seperti partikulat, logam dan mikroorganisme yang dapat menyebabkan penyakit. Oleh karena itu diperlukan proses pengolahan terlebih dahulu untuk dapat menghasilkan air minum. Dalam penelitian ini digunakan proses osmosis balik (reverse osmosis, RO) sebagai proses utama dalam proses pengolahan air minum. Penelitian ini dilaksanakan untuk menguji efektivitas kinerja membran RO dalam mengolah air permukaan menjadi air minum. Parameter-parameter yang diuji adalah pH, Total Dissolved Solid (TDS), kandungan ion (natrium, kalsium, magnesium dan kalium), serta mikroorganisme yaitu coliform, fecal coli dan E. coli. Air sumber yang digunakan ada tiga variasi, yaitu: 10 L air sumur TGP-FTUI, 10 L air sumur TGP-FTUI + 0,2 L air danau UI dan 10 L air sumur TGP-FTUI + 0,5 L air danau UI. Variasi yang dilakukan adalah variasi tekanan umpan dan waktu ozonasi. Tekanan umpan divariasikan sebesar 2, 3, 4 dan 5 bar. Waktu ozonasi yang divariasikan adalah proses ozonasi 5, 7 dan 9 menit terlebih dahulu pada air sumber. Dari hasil penelitian untuk masing-masing parameter pengujian yang diukur pada air permeate diperoleh pH berkisar antara 6,8 ? 7,1 dan TDS sebesar 4-8 ppm. Kandungan ion kalsium sebesar 0,52 mg/L, magnesium sebesar 0,49 -0,97 Jng/L, natrium sebesar 0,6 mg/L dan kalium sebesar 0,2 mg/L. Sedangkan kandungan mikroorganisme coliform, fecal coli dan E. Coli adalah nol. Variasi tekanan umpan relatif tidak mempengaruhi persentase penyisihan TDS dan kandungan ion dalam air. Proses ozonasi pada awal air sumber tidak diperlukan karena proses osmosis balik sudah ekeftif sebagai metode disinfeksi pada pengolahan air minum. Tekanan umpan yang paling optimum adalah pada tekanan 4 bar, karena pada tekanan ini selain menghasilkan persentase penyisihan TDS yang paling besar juga menghasilkan laju alir permeate yang cukup besar yaitu laju alir permeate relatif hampir sama dengan laju alir ratentate. Berdasarkan KEPMENKES No.907/MENKES/SK/VII/2002 maka air yang diperoleh dari hasil olahan dengan proses osmosis balik pada penelitian ini dapat dikatakan layak untuk dijadikan sebagai air minum."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S49569
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Heru Mahaputra
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2008
S24694
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Bintang Mahaputra
"Zeolit disintesis dengan Structure Directing Agent (SDA) yang divariasikan untuk menghasilkan kondisi struktur pori dan kristal yang bervariasi. SDA berfungsi sebagai pembentuk rongga terbuka/berpori pada kristal zeolit dan juga dapat berperan sebagai kation yang mampu mengakselerasi proses nukleasi dan pertumbuhan kristal. SDA yang digunakan pada penelitian ini adalah etilendiamin, karbon, Metildietanolamin (MDEA) dan Ammonium Lauryl Sulfat (ALS). Hasil sintesis zeolit dikarakterisasi dengan menggunakan metode Brunaer Emmet dan Teller (BET) dan X-Ray Diffraction (XRD) untuk melihat pengaruh SDA terhadap struktur pori dan kristal.
Hasil karakterisasi zeolit yang disintesis dengan menggunakan variasi SDA menunjukkan luas permukaan, diameter pori, ukuran kristal yang berbeda untuk masing-masing sampel. Peningkatan %massa SDA yang dilakukan dapat memperbesar luas permukaan dan ukuran pori zeolit. Zeolit dengan EDA sebagai SDA dengan penambahan %massa 15% menghasilkan luas permukaan terbesar, struktur pori meso dan krisal nano. Zeolit dengan karbon dan penambahan %massa 10% menghasilkan luas permukaan terkecil dan struktur pori meso.

Zeolite was syntesized with variation of Structure Directing Agents (SDAs) and it resulted different pore and crystal structure. To gain such condition, synthesis and vary of Structure Directing Agent (SDA) needed. SDA could be used not only as a builder for pore structure and crystal structure and also acted as cation that could accelerate nucleation process and crystal growth. SDA used for this research are etyhlendiamine (EDA), carbon, methyldiethanolamine (MDEA) and Ammonium Lauryl Sulfate (ALS). Samples are characterized with Brunaer Emmet and Teller (BET) and X-Ray Diffraction (XRD) to see SDA's influence on zeolite's pore and crystal structure.
The result from this research are zeolites synthesized with various SDA showed different pore size, surface area and crystal size for each SDAs. Increasing SDA %wt could increase surface area and pore size of zeolite. Zeolite with EDA as SDA and 15%wt adding produces high surface area, mesoporous and nano-sized crystal. Zeolite with carbon as SDA and 10%wtadding produces smallest surface area and mesoporous.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S47644
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gandhi Mahaputra
"Penggunaan watermist sebagai media pendingin dan pemadaman api sudah umum digunakan, ternyata masih dapat dipergunakan untuk fungsi lain yang salah satunya dibawakan dalam penelitian ini yaitu dalam hal memanipulasi bentuk aliran asap. Penelitian ini meneliti mengenai perubahan laju penurunan asap hasil pembakaran kolam api berdiameter 100mm berisi bensin pada kompartemen dengan rancangan kabut air menggunakan beberapa jenis variasi sudut antara lain; 30o,45o dan 60o dan tekanan 7, 9.5 dan 12.5 bar.
Hasil seluruh variasi dibandingkan satu dengan yang lainnya dan juga dibandingkan dengan hasil saat tidak menggunakan sistem kabut air. Seluruh hasil juga dibandingkan dengan hasil simulasi perangkat lunak Fire Dynamic Simulator V05. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa beberapa variasi sistem kabut air dapat menahan laju penurunan asap dengan momentum yang dihasilkan dan variasi eksperimen tertentu yang dapat menahan laju paling baik.

Although the use of water mist as cooling and fire fighting media is nothing new, there is still another use of it which is often overlooked – the use of it to manipulate smoke flow. This eksperiment aims to examine the correlation between the downward of smoke created by 100mm diameter pool fire filled with gasoline in a compartment and water mist system with several variations- angle 30o, 45o, and 60o and pressure 7, 9.5, and 12.5 barr. The result within each variation is compared with one another and again compared with the result without the use of water mist system.
The whole results are then compared with the output from Fire Dynamic Simulator v05. Eventualy, this experiment shows that several water mist settings could actually slow down downing rate of the smoke and one certain variation has the best success in slowing down the rate.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S52955
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Byarbreda Mahaputra
"Job insecurity seringkali diasumsikan dapat menurunkan tingkat kepuasan kerja. Tetapi, penelitian menunjukan bahwa hubungan kedua variabel tersebut lebih rumit dibandingkan dengan asumsi. Beberapa studi sebelumnya gagal untuk menjelaskan hasil yang beragam mengenai kekuatan hubungan antara job insecurity dan kepuasan kerja. Hal ini menunjukan bahwa hubungan kedua variabel tersebut mungkin dimoderasi oleh variabel lain. Dua variabel yang mungkin dapat menjelaskan hubungan job insecurity dan kepuasan kerja adalah employability -yang didefinisikan sebagai persepsi terhadap kemampuan karyawan untuk mencari pekerjaan baru atau tetap bekerja di pekerjaannya saat ini, dan perbedaan status kepegawaian karyawan -tetap dan kontrak. Penelitian ini memiliki hipotesis, employability dapat memoderasi hubungan job insecurity dan kepuasan kerja pada karyawan tetap dan kontrak. Penelitian ini merupakan penelitian cross-sectional terhadap 172 karyawan -yang terdiri dari karyawan tetap dan kontrak, perusahaan jasa logistik di Indonesia. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa employability dapat memoderasi hubungan antara job insecurity dan kepuasan kerja pada karyawan tetap, tetapi tidak pada karyawan kontrak. Dampak Hasil penelitian ini terhadap pemahaman hubungan job insecurity dan kepuasan kerja, didiskusikan lebih lanjut.

People often assume that job insecurity will always lead to lower job satisfaction. However, research shoes that the relationship between these two variables is more complicated than that assumption. Previous studies fail to provide conclusive results, which indicate that the relationships between job insecurity and job satisfaction may be moderated by other variables. Two variables that are potential in explaining this relationship is employability, defined as employees perception of their abilities to find a new job, and work status differences (i.e., permanent and contract employees). Therefore, this study hypothesizes that employability will moderate the relationship between job insecurity and job satisfaction for permanent but not contract not contract employees. Adapting scales from previous research, this study conducted a crosssectional survey of 172 employees, comprised of permanent and contract employees, of a logistic services company. Results reveal that employability moderates the relationship between job insecurity and job satisfaction among permanent and contract employees. The implication of these results for the advancement of organizational behavior theory, especially for understanding the impact of job insecurity on job satisfaction, is discussed."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Byarbreda Mahaputra
"Job insecurity sering diasumsikan dapat menurunkan tingkat kepuasan kerja. Sekalipun demikian, beberapa studi sebelumnya gagal menemukan hubungan yang pasti antara job insecurity dan kepuasan kerja. Hal ini menunjukkan bahwa hubungan kedua variabel tersebut mungkin dimoderasi oleh variabel lain. Dua variabel penting yang berpotensi menjelaskan hubungan job insecurity dan kepuasan kerja adalah employability ? yang didefinisikan sebagai persepsi karyawan terhadap kemampuannya untuk mencari pekerjaan baru atau tetap bekerja di pekerjaannya saat ini ? dan status kepegawaian (yaitu karyawan tetap vs. kontrak). Penelitian ini berhipotesis bahwa employability dapat memoderasi hubungan job insecurity dan kepuasan kerja pada karyawan tetap maupun karyawan kontrak. Untuk menguji hipotesa, dilakukan penelitian cross-sectional terhadap 172 karyawan ? yang terdiri dari karyawan tetap dan kontrak, di suatu perusahaan jasa logistik di Indonesia. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa employability dapat memoderasi hubungan antara job insecurity dan kepuasan kerja pada karyawan tetap, tetapi tidak pada karyawan kontrak. Naskah ini juga mendiskusikan wawasan dan pemahaman teoritis yang baru terkait hubungan job insecurity dan kepuasan kerja.

Job insecurity is often thought to cause lower job satisfaction. However, research shows that the relationship between these two variables is more complicated than previously assumed. Previous studies fail to provide conclusive results, which indicate that the relationships between job insecurity and job satisfaction may be moderated by other variables. Two variables that can explainthis relationship are employability, defined as employees? perception of their abilities to find a new job, and work status differences (i.e., permanent and contract employees). Therefore, this study hypothesizes that employability will moderate the relationship between job insecurity and job satisfaction for, both, permanent and contract employees. Adapting scales from previous research, this study conducted a cross-sectional survey of 172 employees, comprised of permanent and contract employees, of a logistic services company in Indonesia. Results reveal that employability moderates the relationship between job insecurity and job satisfaction among permanent but not contract employees. This paper also discusses the implication of these results for the advancement of organizational behavior theory, especially for understanding the impact of job insecurity on job satisfaction."
Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2013
pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Byarbreda Mahaputra
"Job insecurity sering diasumsikan dapat menurunkan tingkat kepuasan kerja. Sekalipun demikian, beberapa studi
sebelumnya gagal menemukan hubungan yang pasti antara job insecurity dan kepuasan kerja. Hal ini menunjukkan
bahwa hubungan kedua variabel tersebut mungkin dimoderasi oleh variabel lain. Dua variabel penting yang berpotensi
menjelaskan hubungan job insecurity dan kepuasan kerja adalah employability – yang didefinisikan sebagai persepsi
karyawan terhadap kemampuannya untuk mencari pekerjaan baru atau tetap bekerja di pekerjaannya saat ini – dan
status kepegawaian (yaitu karyawan tetap vs. kontrak). Penelitian ini berhipotesis bahwa employability dapat
memoderasi hubungan job insecurity dan kepuasan kerja pada karyawan tetap maupun karyawan kontrak. Untuk
menguji hipotesa, dilakukan penelitian cross-sectional terhadap 172 karyawan – yang terdiri dari karyawan tetap dan
kontrak, di suatu perusahaan jasa logistik di Indonesia. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa employability dapat
memoderasi hubungan antara job insecurity dan kepuasan kerja pada karyawan tetap, tetapi tidak pada karyawan
kontrak. Naskah ini juga mendiskusikan wawasan dan pemahaman teoritis yang baru terkait hubungan job insecurity
dan kepuasan kerja.
Job insecurity is often thought to cause lower job satisfaction. However, research shows that the relationship between
these two variables is more complicated than previously assumed. Previous studies fail to provide conclusive results,
which indicate that the relationships between job insecurity and job satisfaction may be moderated by other variables.
Two variables that can explainthis relationship are employability, defined as employees’ perception of their abilities to
find a new job, and work status differences (i.e., permanent and contract employees). Therefore, this study hypothesizes
that employability will moderate the relationship between job insecurity and job satisfaction for, both, permanent and
contract employees. Adapting scales from previous research, this study conducted a cross-sectional survey of 172
employees, comprised of permanent and contract employees, of a logistic services company in Indonesia. Results reveal
that employability moderates the relationship between job insecurity and job satisfaction among permanent but not
contract employees. This paper also discusses the implication of these results for the advancement of organizational
behavior theory, especially for understanding the impact of job insecurity on job satisfaction."
Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2013
PDF
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Devina Aulia Mahaputra
"Seiring dengan perkembangan zaman dan kemajuan teknologi banyak menciptakan gaya hidup masyarakat yang baru. Penggunaan internet pada segala aktivitas telah menjadi fenomena yang lumrah bagi masyarakat Indonesia. Terdapat beberapa alasan yang dijadikan dasar oleh sebagian besar masyarakat indonesia dalam penggunaan internet. Hal ini dijabarkan oleh Survey yang dilakukan Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia, 2017 yang mengkaji alasan masyarakat dalam penggunaan internet di bidang ekonomi, diantaranya adalah mencari harga, pekerjaan, mencari informasi produk atau jasa, pembelian online, mencari pekerjaan, media transaksi perbankan dan sebagai media penjualan online.
Penelitian ini membahas mengenai Faktor-Faktor Yang Memengaruhi Sikap Konsumen Dan Minat Beli Konsumen Terhadap Penawaran E-Voucher Di Indonesia. Model penelitian ini merupakan replikasi dari penelitian yang telah dilakukan oleh Cheah, Phau, Liang, 2015. Dengan metode SEM, didapatkan bahwa perceived value dan price consciousness berpengaruh positif dan signifikan terhadap attitude toward to e-voucher dan attitude towards to e-voucher, normative influence, informative influence dan perceived behavioural control memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap intention to buy.

Along with the times and technological advances, there are many new lifestyles of society. The use of the internet has basically become a common phenomenon for the people of Indonesia. There are several reasons that most Indonesians use in internet. This is described by the Survey conducted Association of Indonesian Internet Service Providers, 2017 which examines the reasons use of the Internet in the economic field, namely seeking information, jobs, seeking information, or transactions, online purchasing, job search, media transactions banking and as an online sales medium.
A study that discusses the factors that influence consumer attitudes and buy consumer intention on E Voucher offers in Indonesia. This research model is a replication of the research that has been done by Cheah, Phau, Liang, 2015. With SEM method, it is found that the perceived value and price of positive and significant awareness of attitudes towards e vouchers and attitudes toward e vouchers, informative influence and perceived behavioral control have a positive and significant influence on buying intention.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dimas Kirana Mahaputra
"Latar Belakang: Cisplatin sebagai agen kemoterapi merupakan salah satu modalitas terapi pada kanker padat seperti kanker ovarium. Sejumlah studi membuktikan adanya efek samping hepatotoksik cisplatin. Hal ini dapat mengakibatkan kemoterapi tidak efektif, karena dosis cisplatin dikurangi atau bahkan dihentikan pemberiannya. Dewasa ini, obat berbasis tanaman banyak diteliti, salah satunya kurkumin. Kurkumin mempunyai efek hepatoprotektif namun bioavailabilitasnya sangat rendah. Sejumlah penelitian membuat formula nanokurkumin untuk meningkatkan bioavaibilitasnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian nanokurkumin pada gambaran histologis jejas liver yang diinduksi oleh cisplatin pada tikus model kanker ovarium. Metode: Penelitian ini menggunakan bahan biologis tersimpan dari penelitian sebelumnya. Terdapat 5 kelompok perlakuan; kontrol, DMBA; DMBA+Cisplatin; DMBA+Cis+kurkumin; dan DMBA+Cis+nanokurkumin. Pewarnaan Masson Trichrome dipakai untuk mengamati akumulasi kolagen sebagai penanda fibrosis. Selanjutnya dilakukan kuantifikasi jaringan kolagen /Collagen Proportionate Area (CPA), serta skoring fibrosis hati (skor ISHAK). Hasil: Induksi DMBA dan terapi cisplatin dapat mengakibatkan fibrosis hati, ditandai dengan deposisi kolagen yang lebih tinggi dibanding kelompok kontrol. Pemberian nanokurkumin menunjukkan adanya perbaikan secara histologis berupa fibrosis periportal yang ringan dan skor fibrosis yang lebih rendah secara signifikan (p<0.05) dibanding kelompok lainnya. Pemberian nanokurkumin juga menunjukkan persentase akumulasi kolagen (CPA) yang rendah, namun tidak signifikan (p>0.05) secara statistik. Kesimpulan: Pemberian nanokurkumin pada model kanker ovarium yang diterapi dengan cisplatin pada tikus menunjukkan efek hepatoprotektor dengan memperbaiki skor fibrosis dan mengurangi akumulasi kolagen pada jaringan liver. Diperlukan penelitian lebih lanjut yang membandingkan beragam dosis dan formulasi untuk mengetahui efikasi nanokurkumin yang paling baik sebagai hepatoprotektor pada model kanker ovarium yang diterapi dengan cisplatin.

Background: Cisplatin as a chemotherapy is one of the main modalities of therapy in patients with solid tumours like ovarian cancer. Studies have proven the hepatotoxicity of cisplatin, which causes dose reduction and even termination. Nowadays, herbal based drug is intensively studied, one of them is curcumin. Curcumin is known to have a hepatoprotective effect, albeit with very low bioavailability. To solve this, many research have formulated nanocurcumin to increase its bioavailability. This research aims to find out the effect of nanocurcumin in liver fibrosis induced by cisplatin in ovarian cancer of rat’s model. Method: Our study uses stored biological materials from previous study. The groups are; Control; DMBA; DMBA+Cisplatin; DMBA+Cisplatin+Curcumin; DMBA+Cisplatin+Nanocurcumin. Liver fibrosis is observed with Masson Trichrome stain to view collagen accumulation as fibrosis marker. Afterwards, quantification of collagen fibers (CPA) and liver fibrosis grading (ISHAK) is done. Results: Induction of DMBA with cisplatin treatment causes liver fibrosis, indicated by higher collagen deposition compared to the normal group. Administration of nanocurcumin shows improvement in histological structure such as milder periportal fibrosis and significantly lower liver fibrosis grade (p<0.05) compared to other groups. Administration of nanocurcumin also results in lower collagen percentage (CPA), however it is statistically insignificant (p>0.05). Conclusion: Administration of nanocurcumin in rat ovarian cancer model treated with cisplatin shows hepatoprotective effect by reducing both fibrosis grade and collagen accumulation in the liver. Further study is required with varying dose and formulations to know the nanocurcumin’s best efficacy as hepatoprotector in ovarian cancer model treated with cisplatin.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library