Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 39 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Mahdi
"Selama tiga tahun terakhir, reksa dana menjadi instrumen pasar modal yang paling agresif. Tahun 2004 yang lalu merupakan tahun cemas bagi perkembangan reksa dana di Indonesia dimana dana kelolaan reksa dana hingga akhir Desember 2004 mencapai 100,9 triliun. Hal ini menenjukan bahwa para investor di tahun 2004 lebih tertarik menanamkan investasinya pada jenis investasi reksa dana dimana return yang dihasilkan lebih besar dibandingkan dengan investasi lainnya seperti deposito. Namun di tahun 2005, sejak awal tahun hingga akhir tahun terjadi redemption (pencairan dana besar-besaran) yang mengakibatkan dana kelolaan sampai akhir Desember 2005 tinggal 28,3 triliun. Hal ini menjadi pertanyaan besar bagi para investor, apakah reksa dana masih bisa dijadikan alternatif instrumen investasi yang menarik dan aman bagi investor. Pemilihan jenis reksa dana menjadi sangat menentukan berapa besarnya risiko dan hasil yang bisa didapat dari investasinya. Banyak investor yang ingin menempatkan dananya pada reksa dana saham, tapi masalah yang dihadapi mereka adalah bagaimana cara mengukur kinerja dari masing-masing reksa dana saham tersebut. Berdasarkan hal tersebut, dilakukanlah penelitian untuk menganalisis kinerja reksa dana saham yang ada di Indonesia sehingga layak untuk dijadikan alternatif investasi. Sampel yang diambil merupakan perusahaan yang menawarkan reksa dana saham untuk periode 2003 sampai dengan 2005. Sedangkan data-datanya didapat dari BAPEPAM, Bank Indonesia dan Bursa Efek Jakarta. Kemudian dari data-data tersebut diolah dan diperoleh hasil penelitian bahwa selama kurun waktu 2003 sampai 2005, reksa dana reksa dana saham yang terbaik adalah reksa dana Si Dana Saham yang memiliki nilai Sharpe sebesar 0.583042 (22% diatas kinerja market 0.477710). Pada periode ini terdapat enam reksa dana yang memiliki nilai Sharpe diatas market. Selain reksa dana Si Dana Saham, masih ada reksa dana Rencana Cerdas (0.582370), Dana Megah Kapital (0.555640), Citireksadana Ekuitas (0.499665), Mawar (0.486986), dan Panin Dana Maksima (0.481414).
Reksa dana saham dapat dijadikan sebagai salah satu alternatif investasi yang menguntungkan walaupun ada beberapa reksa dana saham yang harus dihindari untuk berinvestasi karena memiliki kinerja yang kurang baik. Berdasarkan dari basil penelitian ini, reksa dana saham yang memiliki kinerja terbaik dengan menggunakan Sharpe Measure adalah reksa dana Si Dana Saham. Namun dengan catatan hahwa kondisi dan risiko yang ada sama dengan periode penelitian. Investor sebaiknya melakukan investasi pada reksa dana saham yang memiliki kinerja diatas kinerja market dengan memperhatikan juga risiko dari tiap-tiap reksa dana saham tersebut seperti yang telah diteliti diatas. Di samping itu pula harus dihindari reksa dana yang kinerjanya berada dibawah market.

During three last years, mutual fund becomes the most aggressive capital market instrument. In the last 2004 represent the gold year for growth of mutual fund in Indonesia where total fund until December 2004 reaching 100, 9 trillion. This involve investors in 2004 more interested to invest at mutual fund where return bigger than deposit. But in 2005 since early year-end year happened redemption and make fund to the last December 2005 only 28, 3 trillion. This becomes the big question for investors, what is mutual fund still interesting as investment instrument alternative for investor. Choosing type of mutual fund become very determining how big is the risk and result can be obtained from its investment. A lot of investor wishes to place its fund at equity fund, but the problem how to measure the performance from each the equity fund, based on that, a research to analyze the performance of equity fund in Indonesia as an alternative investment. The sample represents the company offering equity fund for the period of 2003 to 2005. While its data from BAPEPAM, Bank of Indonesia and Jakarta Stock Exchange. Then from the data, the result of research during 2003 until 2005, the best equity fund is Si Dana Saham with Sharpe value 0.583042 ( 22% above market performance 0.477710). Also in this period there are six equity funds with Sharpe value above market. Besides Si Dana Saham, there are Rencana Cerdas (0.582370), Dana Megah Kapital (0.555640), Citireksadana Ekuitas (0.499665), Mawar (0.486986), and Panin Dana Maksima (0.481414). Equity Fund can be made as one of beneficial alternative investment although there are some Equity fund must he avoided for the investment because under performance.
From this research result, the best equity fund by using Sharpe Measure is Si Dana Saham. But with the note that existing risk and condition is equal to research period. Investor should invest at equity fund with performance above market by paying attention to the risks from every equity fund such as have been checked above. Besides that, investor should avoid equity fund with performance below/under market."
Depok: Universitas Indonesia, 2006
T18557
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mahdi
Depok: Universitas Indonesia, 1985
S31929
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mahdi
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1998
S50818
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mahdi
"ABSTRACT
Penyetelan ulang pengendali proportional integral dilakukan pada pabrik penghilangan CO2 pengolahan gas alam lapangan Subang. Penyetelan ulang ini dilakukan untuk meningkatkan kinerja pengendali pada pabrik tersebut. Pengendali pada pabrik yang diteliti pada penelitian ini adalah pengendali tekanan gas umpan PIC 1101, pengendali laju alir air FIC 1102, dan pengendali laju alir sirkulasi amina FIC 1103. Metode penyetelan ulang pengendali yang diusulkan adalah metode Ziegler-Nichols PRC, Wahid-Rudi-Victor WRV, Cohen-coon, setelan hasil autotuner pada simulator, dan fine tuning. Dari hasil pengujian terhadap setiap metode penyetelan yang diusulkan, didapatkan hasil setelan yang memberikan hasil paling baik untuk setiap pengendali, yaitu setelan fine tuning. Penyetelan menggunakan fine tuning berhasil meningkatkan kinerja pengendali PIC 1101 sebesar 77,42, FIC 1102 sebesar 90.59 dan FIC 1103 sebesar 13,06 untuk penurunan nilai setpoint SP sebesar 5. Sementara untuk kemampuan pengendali mengatasi gangguan didapatkan peningkatan kinerja pengendali PIC ndash; 1101 sebesar 86,04, FIC 1102 sebesar 90,8 dan FIC 1103 sebesar 24,8.

ABSTRACT
A proportional ndash integral controller retuning is performed on CO2 removal plant in natural gas processing Subang field. Retuning is performed to increase controller performance on the plant. Retuning will be performed on feed gas pressure controller PIC ndash 1101, make up water flow controller FIC 1102 , and amine circulation flow controller FIC 1103 on the plant. Retuning methods used are Ziegler ndash Nichols PRC, Wahid Rudi Victor WRV, Cohen coon, tuning from simulator autotuner, and fine tuning method. Result of this research shows that retuning that gives the highest improvement for the controllers is tuning with fine tuning method for every controller. Retuning with fine tuning can give 77,42 improvement for PIC ndash 1101, 90,59 improvement for FIC 1102, and 13,06 improvement for FIC ndash 1103 for 5 setpoint SP reduction. While for controller capability to handle disturbance, fine tuning can give 86,04 improvement for PIC ndash 1101, 90,8 improvement for FIC ndash 1102, and 24,8 improvement for FIC 1103."
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Saiful Mahdi
"Muslimin Indonesia (MI) adalah organisasi massa yang sudah mengalami penggabungan dan perubahan bentuk, dari fungsi partai politik independen hingga menjadi salah satu unsur dalam Partai Persatuan Pembangunan. Perubahan bentuk ini dilakukan karena adanya kebijakan politik dari Jenderal Soeharto pada tahun 1971 yang menginginkan agar diadakan pengelompokkan partai politik berdasarkan persamaan ideologi dan platform partai. Tujuan politik dari Orde Baru mengadakan pengelompokkan terutama terhadap kelompok politik Islam adalah untuk memudahkan pengawasan dan mudah memecah dari dalam. Dalam kondisi yang pro dan kontra terhadap ide fusi tersebut Partai Muslimin Indonesia (Parmusi), Partai Nahdhatul Ulama, Partai Syarikat Islam Indonesia dan Partai Tarbiyah Islamiyah sepakat mendeklarasikan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) di tahun 1973.
Sejak tahun 1973-1994, kepemimpinan di PPP dikuasai oleh elite-elite politik dari unsur Muslimin Indonesia.Di bawah pimpinan HMS Mintaredja kondisi partai dalam keadaan yang kompak walaupun terjadi konflik internal partai tetapi berkat adanya kedudukan beberapa ulama kharismatik seperti KH Bisri Syansuri berhasil diredam. Bagi seluruh anggota legislatif, Mintaredja memberikan kebebasan mengeluarkan pendapatnya tanpa khawatir akan dipecat dari keanggotaan DPR maupun partai. Kejatuhan Mintaredja di PPP karena ia telah tidak disukai lagi oleh Jenderal Soeharto terutama sejak keberaniannya menuntut kepada Soeharto agar PPP diberikan kursi kementrian di kabinet.
Mulai tahun 1978, pimpinan di PPP diambil alih oleh Djaelani Naro secara kontroversial tanpa melalui suatu forum Muktamar partai. Selama dipimpin oleh Djaelani Naro, keadaan PPP mulai diterpa oleh konflik internal yang luar biasa konflik tersebut tidak hanya melibatkan antara elite politik MI versus NU, tetapi juga antara elite politik ME versus MI. Djaelani Naro memiliki- kebijakan keras terhadap para anggota legislatif yang menyimpang dari kebijakan Orde Baru. Sosok Naro lebih terkesan sebagai perpanjangan-tangan kebijakan rezim Orde Baru di PPP. Keberanian Djaelani Naro untuk mencalonkan dirinya sebagai salah seorang wakil presiden RI di tahun 1988 pada saat sidang umum MPR, telah mengakibatkan kemarahan Soeharto terhadapnya.
Periode kepemimpinan Ismail Hasan Meutareum (1989-1994), mulai membenahi konflik internal partai melalui kebijakan rekonsiliasi terhadap tokoh-tokoh PPP baik dari unsur NU, MI,SI, dan Pena. Ismail Hasan melakukan kebijakan untuk mengurangi fanatisme berlebihan diantara empat unsur tersebut melalui bentuk pengajian bersama dan pendidikan-pendidikan kader bersama.Yang diinginkan olehnya adalah fanatisme terhadap PPP saja."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2003
T4274
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Imam Mahdi
"Penggunaan teknologi serat optik berkembang dengan pesat. Salah satu sistem yang memanfaatkan penggunaan serat optik adalan jaringan lokal akses fiber (Jarlokaf), DLC (Digital Loop Carrier) adalah salah satu jenis teknologi jarlokaf. Apabila suatu sistem DLC gagal (fail) maka akan berakibat hilangnya pemasukan bagi penyelenggara jasa telekomunikasi, kehi1angan pemasukan ini dapat mengakibatkan kerugian yang besar. Probabilitas kegagalan suatu sistem DLC dapat diperkirakan secara kuantitatif dengan menggunakan metoda Reliability Engineering. Reliabilitas dapat diartikan sebagai suatu ukuran frekuensi kegagalan alat dalam fimgsi waktu. Reliabilitas akan mempengaruhi biaya perawatan dan kesinambungan perbaikan. Prediksi reliabilitas yang dilakukan dalam penelitian ini adalah untuk membantu memutuskan jenis pro duk dalam penmilihan sistem DLC.
Pada penelitian ini akan dilakukan penentuan fungsi reliabilitas sistem DLC serta mean time between failure (MTBF)-nya sebagai fungsi berbagai jumlah unit komponen cadangan. Sistem DLC yang dianalisis adalah merupakan hasil disain untuk memenuhi kebutuhan wilayah Cengkareug-Jakarta. Selanjutnya dari konfigurasi lengkap tersebut dibuat model reliabilitasnya dengan metoda tertentu. Tabel keadaan dapat dibuat dari hasil model reliabilitas tersebut, kemudian analisis secara rinci dapat dilakukan dengan memanfaatkan tabel keadaan sehingga didapatkan fungsi reliabilitas dan nilai MTBF sistem DLC: yang diamati."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Natasya Krisnaldi Mahdi
"Latar Belakang: Dimensi vertikal adalah jarak antara 2 tanda anatomis (biasanya 1 titik pada ujung hidung dan titik lainnya pada dagu), dimana 1 titik pada daerah yang tidak bergerak dan titik lainnya pada daerah anatomis yang dapat bergerak. Penetapan dimensi vertikal sangat penting dalam pembuatan gigi tiruan lepas, tidak hanya untuk mendapatkan keadaan oklusi yang harmonis, tetapi juga untuk enyamanan dan estetika pasien. Pada kasus rahang tidak bergigi, hampir tidak mungkin untuk menentukan dimensi vertikal sebagaimana yang bisa dilakukan pada rahang yang bergigi. Oleh karena itu iperlukan metode lain untuk mengukur dimensi vertikal.
Tujuan: Untuk membandingkan dimensi vertikal fisiologis antara metode Physiologic Rest Position dan teori Leonardo da Vinci II.
Metode: Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian studi deskriptif, dengan pengambilan data secara Studi Potong Lintang. Pengukuran dilakukan menggunakan boley gauge, penggaris, jangka dan jangka sorong pada mahasiswa FKG UI yang berusia 18-23 tahun.
Hasil: Nilai rata-rata pengukuran dimensi vertikal fisiologis menggunakan metode Physiologic Rest Position adalah sebesar 62,82, dengan kisaran antara 57,87 sampai 67,78. Sedangkan nilai minimum sebesar 50,90 dan nilai maksimum sebesar 77,06. Nilai rata-rata pengukuran dimensi vertikal fisiologis berdasarkan teori Leonardo da Vinci II adalah 60,38, dengan kisaran antara 56,61 sampai 64,15. Sedangkan nilai minimum sebesar 49,69 dan nilai maksimum sebesar 72,38.
Kesimpulan: Terdapat erbandingan antara pengukuran dimensi vertikal fisiologis nggunakan metode physiologic rest position dan teori Leonardo da Vinci II, namun terdapat perbedaan hasil pengukuran dimensi vertikal fisiologis antara metode physiologic rest position dan teori Leonardo da Vinci II.

Background: Vertical dimension is the distance between 2 selected anatomy (usually one point at the tip of the nose and the other at the chin), one at the fixed and the other at movable member. Determining vertical dimension is important for removable prosthosontic, not only to harmonic occlusion but also for esthetic and to make patient feel comfortable with their denture. In edentulous cases, it is almost impossible to determine vertical dimension as in dentate cases. The other method is needed to determine vertical dimension.
Objective: To compare rest vertical dimension between physiologic rest position method and Leonardo da Vinci II Theory.
Method: This study was a descriptive study using cross sectional study method.This measure was taken from the student in Faculty of Dentistry with the aged between 18-23. The instrument to measure is boley gauge, ruler, and caliper.
Results: The mean of rest vertical dimension using physiologic rest position method is 62,82, with the range between 57,87 until 67,78. The minimum value is 50,90 and the maximum value is 77,06. Meanwhile the mean of rest vertical dimension using Leonardo da Vinci II method is 60,38, with the range between 56,61 until 64,15. The minimum value is 49,69 and the maximum value is 72,38.
Conclusion: There is a comparison between measuring rest vertical dimension using physiologic rest position method and Leonardo da Vinci theory, but there is a different of measurement result in rest vertical mension using physiologic rest position method and Leonardo da Vinci II theory."
Depok: Universitas Indonesia, 2008
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Imam Mahdi
"ABSTRAK
Istifham adalah pertanyaan. Dalam Ilmu Ma'ani (salah satu cabang ilmu retorika Arab) tidak setiap bentuk istifham menyatakan makna tanya asli. Dr. Mahmud Syaykhun dalam kitabnya Muhadarat fi Al-'Ilmi Al-Ma'ani mengatakan, bahwa bentuk istifham yang menyatakan makna lain ada 18 macam disamping menyatakan makna tanya asli masing-masing. Makna-makna lain dari bentuk istifham, yaitu: ingkar, takjub, pengagungan, angan-angan, penghinaan, hal yang menakutkan, kecewa, hal menganggap lambat, hal menganggap jauh, peringatan pada kesesatan, kerinduan, larangan, amar, peniadaan, penyamaan, penetapan, olok-olok dan ancaman. Surat Al-Baqarah merupakan surat terpanjang diantara surat-surat lainnya dalam Al-Qur'an dan banyak mengungkapkan kalimat istifham, baik istifham bermakna tanya asli atau pun bermakna lain. Dari 286 ayat dalam surat Al-Baqarah terdapat sebanyak 49 kalimat istifham dalam 39 ayat. Kalimat istifham dalam surat Al-Baqarah menyatakan makna: ingkar, takjub, pengagungan, angan-angan, hal menganggap lambat, hal menganggap jauh, peringaten pada kesesatan, kerinduan, larangan, amar, peniadaan, penetapan, penyamaan dan olok-olok.

"
1989
S13287
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Sharmi Mahdi
AUVI Indonesia Indah, 1987
747.78 SHA k
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4   >>