Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 27 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Maman Soetarman Mahayana
Abstrak :
Penelitian dalam tesis ini mengungkapkan kesusastraan Indonesia dan Malaysia tahun 1950-an, khususnya yang menyangkut sistem penerbitan dan sistem pengarang, serta gambaran umum mengenai peta kesusastraan di kedua negara pada dasawarsa itu. Di dalamnya, terntasuk ideologi dalam kesusastraan yang berkembang semarak pada masa itu. Dalam sistem penerbitan sastra di Indonesia dan Malaysia, terungkapkan bahwa pada masa itu penerbitan media massa ikut memainkan peranan panting yang memungkinkan kesusastraan Indonesia dan Malaysia berkembang semarak. Hal ini juga berpengaruh bagi lahirnya para pengarang baru. Jika di Indonesia keadaan tersebut makin mengukuhkan pudarnya dominasi sastrawan anak Sumatra, maka di Malaysia menempatkan Singapura sebagai pusat kegiatan kesusastraan dan kebudayaan secara umum. Mengenai profesi sastrawan pada masa itu, sebagian besar sastrawan Indonesia berpendidikan Belanda dan menempatkan profesi sastrawan sebagai pekerjaan sekunder, sedangkan di Malaysia, profesi sastrawan bergandengan dengan profesi wartawan atau politikus yang pada gilirannya menempatkan profesi sastrawan dalam status yang relatif terhormat. Mengenai ideologi dalam kesusastraan Indonesia dan Malaysia tahun 1950-an tampak kesusastraan Indonesia pada dasawarsa itu, sebagian diwarnai oleh pertentangan paham humanisme universal dan seni untuk seni yang didukung oleh sebagian besar sastrawan Angkatan 45, dengan paham realisme sosialis dan seni untuk rakyat yang didukung oleh para seniman Lekra. Di Malaysia, pertentangan itu terjadi pada dua kubu, yaitu sastrawan yang tergabung dalam Asas 50 yang menekankan pentingnya sastra untuk masyarakat dan menempatkan sastra sebagai alat perjuangan, dengan sastrawan pendukung seni untuk seni yang tidak menginginkan sastra sebagai alat. Dari golongan yang disebut terakhir itulah kemudian lahir para penyair kabur. Ringkasnya, penelitian dalam tesis itu mengungkapkan, bahwa meskipun kesusastraan Indonesia dan Malaysia bersumber dari tradisi yang sama,yaitu kesusastraan Melayu, dalam perkembangannya perkembangan kesusastraan di kedua negara seolah-olah berjalan sendiri-sendiri sebagai akibat adanya kebijaksanaan Belanda di Indonesia dan Inggris di Malaysia. Namun, pada tahun 1950-an itu, karena kesusastraan Malaysia masih berorientasi pada kesusastraan Indonesia, maka di antara perbedaan itu, ada juga persamaannya, meski tidak sama persis, khususnya yang menyangkut pertentangan gagasan humanisme universal--seni untuk seni dan realisme sosialis--seni untuk masyarakat. Mengingat beberapa persoalan itulah, penelitian dalam tesis ini menjadi panting sebagai salah satu pembuka jalan bagi penelitian selanjutnya yang lebih mendalam mengenai kesusastraan di kedua negara pada masa itu atau masa sebelum atau sesudahnya.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maman Soetarman Mahayana
Abstrak :
ABSTRAK
Dari analisis bandingan sudut pandang dan pusat penceritaan, tema, dan tokoh dalam novel Kubah dan Atheis, ada beberapa hal yang dapat disimpulkan. Pertama, perbedaan mencolok tampak dari perbanding_an sudut pandang dan pusat penceritaan. Jika Kubah hanya menggunakan gaya pencerita diaan semestaan, maka Atheis menggunakan tiga gaya pencerita, yaitu akuan sertaan, akuan taksertaan, dan diaan semestaan. Perbedaan ini membawa pula perbedaan teknik penyajiannya . Dalam Kubah paparan semestaan dart komentar pencerita disajikan secara baur. Artinya, dalam paparan semestaan itu tidak jarang muncul komentar penceri_ta. Ada pun dalam Atheis, khususnya pada bagian yang menggu_nakan gaya pencerita diaan semestaan (Bagian XIV dan Bagian XV, hlm. 213-248), komentar pencerita hampir selalu terda pa t da1am n tanda kurung. Sementara itu, kemahatahuan pencerita dalam menyoroti pikiran, perasaan, dan peristiwa batin to_koh, dalam Atheis lebih banyak dalam rangka menyoroti tokoh utama, Hasan. Dalam Kubah pencerita diaan semestaan menggam_barkannya hampir pada semua tokoh. komentar pencerita acap_kali muncul untuk memberi tanggapan atau penilaien terhadap diri para tokoh atau peristiwanya. mengenai pusat penceritaan, dalam Atheis pergeseran dan perubahannya dimungkinkan oleh peran dan interaksi an_tartokoh. Dalam Kubah perubahan pusat penceritaan atau.
1986
S11295
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maman Soetarman Mahayana
Abstrak :
Buku ini coba menawarkan berbagai problem ekstrinsikalitas dalam sastra Indonesia. Sebuah kajian yang menarik dan provokatif. Penting untuk para peneliti, guru sastra, dan peminat sastra yang penasaran pada kekayaan makna sastra Indonesia dalam perspektif mulitkultural.
Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2007
899.221 MAM e
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Maman Soetarman Mahayana
Jakarta: Grasindo, 1992
899.232 MAM r
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Maman Soetarman Mahayana
Jakarta : RajaGrafindo Persada, 2007
899.221 MAM e
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Maman Soetarman Mahayana
Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2007
899.221 MAM e
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Maman Soetarman Mahayana
Jakarta: Bening Publishing, 2005
899.2 MAM s
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Maman Soetarman Mahayana
Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2007
899.2 MAM
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Maman Soetarman Mahayana
Magelang: Indonesiatera, 2001
899.22 MAM a
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Maman Soetarman Mahayana
Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2007
810 MAM e
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3   >>