Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Mardiyanti
"Pendidikan seks kepada anak usia sekolah merupakan pendidikan yang berisi pemahaman akan perubahan organ seksual yang akan terjadi pada diri anak, mendidik anak agar menjaga kebersihan organ seksualnya, mendidik anak secara bertahap tentang perilaku seks anak, serta bagaimana anak melindungi dirinya dari eksploitasi atau pelecehan seksual. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi sejauh mana tingkat pengtahuan orangtua tentang pendidikan seks pada anak usia sekolah (6-12 tahun). Sampel yang di gunakan adalah warga RW 10 Kelurahan Cipinang Besar Selatan Jakarta Timur, sebanyak 30 responden. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner yang meliputi data demografi, pertanyaan tipe satu dengan skala Likert, dan pertanyaan tipe dua dengan skala rating.
Desain yang digunakan adalah deskriptif sederhana. Hasil data demografi menunjukkan sebagian besar responden berusia 33-37 tahun (46%), berpendidikan SMA (50%), dan berjenis kelamin wanita (80%). Analisa data tingkat pengetahuan diperoleh dari penilaian setiap jawaban responden pada pertanyaan tipe satu dengan memberikan nilai 5 untuk jawaban yang sangat benar dan I untuk tiap jawaban yang salah. Kami membagi hasil nilai menjadi 3 kategori yaitu kategori tingkat pengetahuan rendah dengan nilai 1,0-2,3, kategori tingkat pengetahuan sedang dengan nilai 2,4-3,6, dan kategori tingkat pengetahuan tinggi dengan nilai 3,7-5.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan responden tinggi sebanyak 53%, sedang sebanyak 47%, dan rendah tidak ada (0%). Berdasarkan rumus mean didapat rata-rata tingkat pengetahuan responden 3,7186, yang berarti rata-rata responden memiliki tingkat pengetahuan tinggi. Kesimpulan dari penelitian ini yaitu responden memiliki tingkat pengetahuan yang tinggi tentang pendidikan seks pada anak usia sekolah (6-12 tahun) dan peneliti merekomendasikan perlunya dilakukan penelitian lebih Ianjut tentang hubungan antara tingkat pengetahuan orang tua dengan tingkat pendidikan, tentang hubungan kebudayaan dengan tingkat ketabuan, dan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi tingkat pengetahuan orang tua tentang pendidikan seks pada anak usia sekolah (6-12 tahun)."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2003
TA5129
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Mardiyanti
"Fisioterapi dada pada anak dengan masalah bersihan jalan napas tidak efektif merupakan tindakan mandiri perawat yang menjadi kontroversi akhir dekade ini.
Tujuan penelitian: Mengidentifikasi dampak fisioterapi dada terhadap status pernapasan (SpO2, WCSSS, HR) pada anak usia kurang dari dua tahun dengan ISPA di RSGS.
Metode: Descriptive correlational dengan pre test dan post test tanpa kelompok kontrol.
Hasil: Setela intervensi fisioterapi dada terdapat perbedaan yang signifikan pada status pernapasan sebelum dan sesudah fisioterapi dada yang dilihat dari penurunan rata-rata skor keparahan klinis (WCSSS) dari 2,96 menjadi 2,07, kenaikan rata-rata saturasi oksigen perifer (SpO2) dari 95% menjadi 97% dan penurunan Heart rate dari 149x/menit menjadi 130x/menit pada infant dan 118x/menit menjadi 97x/menit pada toddler (p value <0,05).
Saran: perlunya penelitian dengan kelompok kontrol dan jumlah sampel yang banyak untuk mengetahui besarnya pengaruh inhalasi terhadap fisioterapi dada.

CPT for children with ineffective airway clearance as one of nursing intervention is in controversial in last decades.
The aims are to obtain the impact of CPT on under-two-year children respiratory status (SpO2, WCSSS, HR) in Gatot Subroto hospital.
Method: descriptive correlation without controlled group with pre-test dan post-test.
Results: After CPT intervention there is a significant different between child’s respiratory status before and after CPT’s intervention showed by WCSSS declined from 2,96 to 2,07, SpO2 increased from 95% to 97% and heart rate declined from 149 x/min to 130x/min for infant and from 118x/min to 97x/min for toddler (P value < 0,05).
Recommendation: deep analysis using large sample and control group are required to measure the impact of inhalation therapy to CPT.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
T32933
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Mardiyanti
"Ikan gabus (Channa striatus) dipercaya dapat meningkatkan penyembuhkan luka karena mengandung protein, asam amino esensial, lemak dan asam lemak yang berperan dalam proses penyembuhan luka. Tujuan dari penelitian ini adalah membuat serum yang mengandung serbuk konsentrat ikan gabus (Channa striatus) sebagai zat aktif dengan konsentrasi 7,5 % pada formula 1, 10% pada formula 2, dan 12,5% pada formula 3. Serbuk konsentrat ikan gabus dibuat dengan cara gelasi ionik menggunakan kitosan dan natrium tripolifosfat selanjutnya dibuat menjadi serum dengan menggunakan kolagen dan gelatin sebagai bahan pengental. Sediaan serum yang dihasilkan dikarakterisasi in vitro dan dievaluasi secara in vivo penyembuhan luka bakar derajat dua (deep partial thickness) pada kelinci. Suspensi dan serum yang dihasilkan dikarakterisasi secara fisik maupun kimia. Hasil pengukuran suspensi formula 1, 2, dan 3 adalah sebagai berikut : ukuran partikel masing ? masing sebesar 42,67 - 204,23 nm, 70,81 - 257,11 nm, 128,86 - 323,68 nm; nilai potensial zeta masing ? masing sebesar (+) 16,9 mv, (+) 18,3 mv, (+) 18,4 mv; ketiga formula memiliki partikel berbentuk sferis. Dari hasil uji aktivitas secara in vivo dan analisa histologi sediaan serum serbuk konsentrat ikan gabus-kitosan tripolifosfat dapat digunakan sebagai penyembuh luka bakar derajat dua dalam.

Snakehead fish (Channa striatus) is believed to promote wound healing because contains protein, essential amino acids, lipid, and fatty acids that influenced for wound healing proccess. This study was performed to formulate serum contain concentrate powder of snakehead fish (Channa striatus) as an active substance with concentration 7,5 % (formula 1), 10% (formula 2) and 12,5 % (formula 3). Concentrate powder of snakehead fish have been made with gelation ionic using chitosan and sodium tripolyphosphate, and then formulated to serum using collagen and gelatin as thickening agent. Serum has been formulated, characterized, and evaluated in vivo for burn wound healing second degree (deep partial thickness) on rabbits. Suspense and also serums has been characterized by physicochemical. The results showed that nanoparticle suspenses (formula 1, formula 2 and formula 3) have particle size in range 42,67 - 204,23 nm, 70,81 - 257,11 nm, 128,86 - 323,68 nm, respectively; zeta potential (+) 16,9 mv, (+) 18,3 mv, (+) 18,4 mv, respectively; all of formulas have sferichal particles. In vivo study and analized histology showed that serums from powder concentrate of snakehead fish and chitosan-tripolyphosphate has activity for burn wound healing second degree (deep partial thickness) effect."
Depok: Universitas Indonesia, 2016
T44875
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ani Mardiyanti
"Penyandang disabilitas merupakan bagian dari warga yang memiliki hak yang sama dengan yang lainnya. Tulisan ini mengungkap bagaimana penyandang disabilitas mendapat layanan sosial dari pedamping berbasis masyarakat sehingga dapat menjalankan partisipasi sosialnya dengan baik menuju kemandirian. Jenis penelitian berupa kajian kualitatif, mengenai peran pendamping disabilitas berbasis masyarakat di Kota Bandung, Jaawa Barat. Data diperoleh melalui informan yaitu pendamping disabilitas berbasis masyarakat (Pekerja Sosial Masyarakat). Hasil penelitian menemukan bahwa pendamping berbasis masyarakat menjalankan tugas dengan dasar pengetahuan, keterampilan dan sikap yang diterapkan dalam melakukan pendampingan. Penyandang disabilitas ringan yang didampingi sudah dapat menghasilkan karya bernilai komersial dan dapat menghasilkan uang, membuat disabilitas dapat mandiri dalam hidupnya. Kemandirian penyandang disabilitas tidak lepas dari peran pendamping dan pemerintah melalui dinas sosial. Perlunya pembinaan berkelanjutan pada pendamping khususnya yang berbasis masyrakat agar mereka dapat makin meningkatkan keterampilan dalam mendampingi penyandang disabilitas dengan berdasarkan sikap kerelawanan "
Yogyakarta: Balai Besar dan Pengembangan Pelayanan Kesejahteraan Sosial Yogyakarta, 2017
360 UI-MIPKS 37:3 (2017)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Dina Mardiyanti
"Pekerja anak merupakan permasalahan yang belum terselesaikan sampai saat ini. Mereka merupakan komunitas anak yang cukup besar dengan berbagai masalah kompleks yang belum dapat diatasi hingga kini. Masa kanak-kanak seharusnya diisi dengan belajar dan bermain agar proses tumbuh kembang berlangsung optimal. Namun pada sebagian anak, mereka terpaksa harus bekerja dan dihadapkan pada berbagai risiko yang dapat membahayakan kesehatan dan tumbuh kembang mereka. Cukup banyak bahaya yang harus mereka hadapi. Berkurangnya partisipasi mereka dalam pendidikan karena harus bekerja, risiko mengalami kecelakaan lalu lintas, polusi udara, jam kerja panjang, paparan terhadap perilaku sosial yang tidak baik, secara fisik, maupun emosional; merupakan potensi dampak negatif. Penelitian ini bertujuan meneliti pengaruh bekerja terhadap kesehatan anak. Data yang dipakai adalah data IFLS tahun 2014. Ada dua model yang dikembangkan dalam penelitian ini, model pertama dengan sampel anak bekerja dan dan tidak bekerja, didapat hasil yang mempengaruhi kesehatan anak adalah variabel  jam kerja dan pendapatan. Model kedua dengan sampel anak yang bekerja, didapat hasil yang mempengaruhi kesehatan anak yang bekerja adalah variabel umur, pendidikan ibu, tempat tinggal dan pendapatan.

Child labor is a problem that has not been resolved. They are a fairly large community of children with a variety of complex problems that have not been overcome until now. Childhood should be filled with learning and playing so that the growth can be optimal. But in some children, they are forced to work and are faced with various risks that can endanger their health. There are quite a lot of dangers they have to face. Reduced participation in education because they have to work, the risk of accidents, air pollution, long working hours, exposure and social behavior, physically or emotionally; is a potential negative impact. This study aims to examine the effect of work on children's health. The data used is 2014 IFLS data. There are two models developed in this study, the first model with samples of working and not working children, the results that affect children's health are variable working hours and income. The second model with a sample of working children, the results that affect the health of working children are age, maternal education, place of residence and income."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library