Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Maria Anindita Nareswari
Abstrak :
ABSTRAK
Reklamasi Teluk Jakarta yang diinisiasi sejak zaman Orde Baru masih menjadi polemik. Pasalnya, kajian lingkungan yang menunjukkan bahwa reklamasi menimbulkan banyak aspek yang negatif diabaikan. Saat ini, reklamasi masih diteruskan karena proses hukum di tingkat banding membatalkan putusan PTUN. Kondisi risiko yang tergambar dalam klaim keamanan pulau G berdampak tidak terkajinya aspek-aspek lain. Akibatnya, prinsip kehati-hatian diabaikan.Klaim keamanan dari pihak pengembang atas pulau G yaitu telah ada keterpaduan dengan rencana tata ruang. Selain itu, tidak pernah terdapat pembatalan terhadap AMDAL tersebut. Hal ini tidak tepat karena tidak adanya penilaian rinci dari proses penilaian dampak melainkan kajian parsial per pulau. Selain itu, terdapat perbedaan nilai-nilai, pandangan, ketidaksepakatan antara disiplin ilmu, dan persoalan keadilan yang membuat reklamasi berada dalam kondisi ambigu secara sosial-politik. Kajian teknokratis dari AMDAL bukan sebuah solusi. Melainkan, perlu ada analisis mendalam melalui sebuah pemetaan multi kriteria yang akan menjawab dampak kumulatif dari perencanaan reklamasi. Kata Kunci: reklamasi, prinsip kehati-hatian, klaim keamanan, kerangka incertitude
ABSTRACT
The reclamation of the Jakarta Bay which was initiated since the New Order has been a polemic because environmental studies which shown the negative aspects of reclamation was neglected. Currently, reclamation still continues as the Court of Appeal decision cancelled the Administrative Court decision. The security claims of G Island based on incertitude theory by the Government have left many other aspects unproven. As a result, the precautionary principle is ignored.The security claims by the Developers of G Island is a partial claim, which fails to consider other aspects. In addition, there is no cancellation of AMDAL Environmental Impact Analysis . That is not appropriate because there is no detailed assessment yet partial study. Moreover, there are matters of ethics, point of view, disagreement between disciplines, and matters of equity which made the condition of the reclamation on incertitude framework social politically ambiguous. The technocratic approach is not a solution. There has to be an in depth analysis through a multi criteria mapping which will address the cumulative impact of reclamation planning. Keyword reclamation, precautionary principle, the security claim, incertitude
2017
T48813
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maria Anindita Nareswari
Abstrak :
Pemanasan global adalah masalah dunia, sudah banyak negara membuat kebijakan untuk mengurangi penyebab pemanasan global. Pembuangan gas dari hasil pembakaran bahan bakar fosil yang digunakan kendaraan bermotor adalah salah satu penyebab pemanasan global. Saat ini telah ditemukan mobil yang berteknologi hibrida, mobil yang ramah lingkungan dan hemat bahan bakar. Para pengusaha mengeluhkan pengenaan tarif pajak yang tinggi, PPnBM dan Bea Masuk, menyebabkan harga mobil hibrida menjadi lebih mahal.Penelitian ini menjelaskan perlunya insentif pajak diberikan untuk mobil berteknologi hibrida, kebijakan negara lain terhadap mobil hibrida dan manfaat-manfaat yang akan dirasakan jika mobil ini sudah banyak digunakan oleh masyarakat. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif eksploratif. Tipe penelitian adalah deep interview. Mobil hibrida adalah salah satu solusi untuk mengurangi polusi udara. Pemerintah seharusnya mempertimbangkan untuk memberikan insentif pajak untuk mobil hybrid. Mobil hibrida dapat mengurangi produksi emisi dan juga hemat dalam pemakaian bahan bakar. Jika pemerintah, memberikan insentif pajak untuk mobil hibrida, pembeli mobil hibrida akan meningkat. Jadi, akan mengurangi polusi udara dan hemat dalam pemakaian bahan bakar.
Global warming is become the world?s problem, therefore many countries make policies to reduce the cause of global warming. Gas uptake from the ignition of fossil fuel that been used for vehicle is one of the caused global warming. In this days, already invented car with hybrid technology, car that have less air pollution and thrifty fuel. The industrialists complain about the high tax rate, luxury tax and customs, which caused the price of hybrid car, become expensive. This research aim is to explain how important tax incentive that have to give for the car with hybrid technology, about the policies in other countries with the hybrid car, and benefits if this car is use by many people. This research uses the explorative qualitative method. Type of this research is deep interview. Hybrid car is one of the solutions to reduce air pollution. Government should consider giving incentive tax for hybrid car. If government give tax incentive for hybrid car, people that want to buy hybrid car will increase. So it will reduce air pollution and thrift consumption fuel.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2009
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library