Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Masayu Dinahya Diswanti Putri
"Apoteker memiliki peran penting dalam meningkatkan penggunaan obat secara rasional dengan memberikan informasi mengenai obat secara akurat dan jelas ketika menyerahkan obat kepada pasien. Penggunaan obat yang rasional memiliki peran penting dalam menghindari reaksi obat tidak diinginkan yang dapat dicegah, memaksimalkan hasil terapi dengan meningkatkan kepatuhan pasien, dan meminimalkan biaya terapi obat. Namun, saat ini gambaran kegiatan pemberian informasi obat dan hubungannya terhadap rasionalitas penggunaan obat pada pasien COVID-19 isolasi mandiri masih terbatas. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan pemberian informasi obat dengan kerasionalan penggunaan obat pada pasien COVID-19 yang menjalani isolasi mandiri di wilayah Jabodetabek. Desain penelitian ini adalah cross-sectional dengan metode mixed method tipe embedded design. Metode perolehan sampel dilakukan dengan teknik consecutive sampling menggunakan kuesioner yang telah memenuhi uji validitas dan reliabilitas. Data yang dikumpulkan adalah data primer dengan total 146 sampel dan dianalisis menggunakan IBM®SPSS® versi 25. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar kegiatan pemberian informasi obat telah dilaksanakan secara maksimal (52,7%) serta responden memiliki pemahaman yang baik mengenai informasi obat yang diperoleh (65,8%) dan telah menggunakan obat secara rasional (56,8%). Terdapat korelasi positif berkekuatan sedang antara pemberian informasi obat dengan rasionalitas penggunaan obat pada pasien COVID-19 isolasi mandiri (p=0,000; r=0,458). Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa semakin maksimal pelaksanaan kegiatan pemberian informasi obat kepada pasien COVID-19 isolasi mandiri, maka pasien akan semakin rasional dalam menggunakan obat.

Pharmacists play an essential role in promoting rational use of medicines by giving drug information clearly and accurately while delivering medicines to patients. Rational use of medicines plays an important role in avoiding preventable adverse drug reaction, maximizing therapeutic outcomes by promoting patient adherence, and minimizing the cost of drug therapy. However, at the moment, the description of dispensing medication information and its relation to the rationality use of medicine in self-isolation COVID-19 patients is still limited. This study aimed to analyze the relationship between dispensing drug information with rationality use of medicines in COVID-19 self-isolation patients in Jabodetabek area. The design of this research is cross-sectional design with mixed method type embedded design. The data was collected by using consecutive sampling technique using questionnaire that had fulfilled the validity and reliability test. Primary data were collected with a total of 146 samples which then analyzed by using IBM®SPSS®version 25. The results showed that most of the dispensing drug information had carried out optimally (52.7%) and most of the respondents had a good comprehension of the drug information obtained (65.8%) and had used medicines rationally (56,8%). The results of the correlation test with Spearman’s rho showed that there was a moderate positive correlation between dispensing drug information with rationality use of medicines in self-isolation COVID-19 patient (p=0.000; r=0.458). Therefore, it can be concluded that the more optimal the implementation of dispensing drug information to self-isolation COVID-19 patients, the more rational the patient will be in using medicines."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Masayu Dinahya Diswanti Putri
"Unit perawatan intensif (intensive care unit/ICU) merupakan suatu bagian dari Rumah Sakit UI yang memberikan perawatan intensif, terapi, serta memberikan pemantauan dan asuhan keperawatan yang ketat untuk pasien-pasien yang menderita penyakit akut, cidera akut, atau penyakit lain yang mengancam nyawa, maupun pasien pasca pembedahan mayor. Untuk memenuhi kebutuhan pasien ICU, maka Depo Farmasi ICU menyediakan beberapa paket obat dan BMHP yang harus selalu tersedia untuk memenuhi kebutuhan pasien. Penelitian ini bertujuan untuk mengendalikan stok dengan mengevaluasi pengeluaran paket obat dan BMHP di Depo Farmasi ICU selama tahun 2022 untuk mencegah terjadinya kekosongan dan kelebihan stok di tahun berikutnya. Metode penelitian dilakukan dengan menghitung perkiraan stok minimum-maksimum pada setiap paket obat dan BMHP. Hasil penelitian menunjukkan bahwa paket obat dan BMHP pasien baru ICU/HCU sekurang-kurangnya disiapkan sebanyak 4–6 paket/hari, paket tindakan CVC sebanyak 2–3 paket/hari, paket tindakan bronkoskopi sebanyak 1–2 paket/hari, dan sisanya sebanyak 1 paket/hari, kecuali pada paket tindakan BMP, eksisi, dan odontektomi yang sebaiknya tidak perlu disediakan. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa jumlah paket obat dan BMHP yang disiapkan oleh Depo Farmasi ICU RS UI belum sepenuhnya sesuai dengan perhitungan stok minimum-maksimum.

The Intensive Care Unit (ICU) is a part of UI Hospital that provides intensive care, therapy, and strict monitoring and nursing care for patients suffering from acute illnesses, acute injuries, or other life-threatening diseases, as well as patients after major surgery. To meet the needs of ICU patients, the ICU Pharmacy Depot provides several medication and medical supply packages that must always be available to meet patient needs. This study aims to control the inventory by evaluating the expenditure of medication and medical supply packages in the ICU Pharmacy Depot during the year 2022 to prevent shortages and excess stock in the following year. The research method was conducted by calculating the minimum-maximum stock estimate for each medication and medical supply package. The research findings indicate that new ICU/HCU patient medication and medical supply packages should be prepared at least 4- 6 packages per day, CVC procedure packages should be prepared 2-3 packages per day, bronchoscopy procedure packages should be prepared 1-2 packages per day, and the rest should be prepared 1 package per day, except for BMP procedure, excision, and odontectomy packages that may not be necessary to be provided. Therefore, it can be concluded that the number of medication and medical supply packages prepared by the ICU Pharmacy Depot at UI Hospital is not entirely in accordance with the minimum-maximum stock calculations."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas ndonesia, 2023
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Masayu Dinahya Diswanti Putri
"Pusat kesehatan masyarakat (puskesmas) merupakan fasilitas pelayanan kesehatan dasar yang menyelenggarakan upaya kesehatan pemeliharaan, peningkatan kesehatan (promotif), pencegahan penyakit (preventif), penyembuhan penyakit (kuratif), dan pemulihan kesehatan (rehabilitatif. Pelayanan kefarmasian di puskesmas meliputi dua kegiatan, yaitu pengelolaan sediaan farmasi dan pelayanan farmasi klinik. Pengelolaan sediaan farmasi salah satunya bertujuan untuk menjamin ketersediaan dan keterjangkauan obat yang efisien, efektif, dan rasional, terutama pada 40 item obat esensial puskesmas DKI Jakarta. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi ketersediaan 40 obat esensial di puskesmas wilayah Kecamatan Duren Sawit yang didasarkan pada sasaran strategis Kemenkes RI. Metode penelitian dilakukan dengan menghitung persentase ketersediaan obat esensial di seluruh puskesmas Kecamatan Duren Sawit yang diperoleh dari data LPLPO. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketersediaan obat esensial mencapai 98%. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa ketersediaan 40 obat esensial di seluruh puskesmas wilayah Kecamatan Duren Sawit pada periode Januari–April 2023 sudah sesuai dengan sasaran strategis Kemenkes RI untuk meningkatkan akses, kemandirian, dan mutu sediaan farmasi dan alat kesehatan.

Community Health Center (Puskesmas) is a basic health service facility that provides maintenance, health promotion (preventive), disease prevention (preventive), disease treatment (curative), and health rehabilitation services. Pharmaceutical services at Puskesmas include two activities, namely pharmaceutical supply management and clinic pharmacy services. Pharmaceutical supply management aims to ensure the availability and affordability of drugs that are efficient, effective, and rational, especially for the 40 essential drug items in Puskesmas DKI Jakarta. This study aims to evaluate the availability of the 40 essential drugs in Puskesmas in the Duren Sawit District based on the strategic targets of the Ministry of Health of Indonesia. The research method was conducted by calculating the percentage of essential drug availability in all Puskesmas in the Duren Sawit District, obtained from LPLPO data. The research findings indicate that the availability of essential drugs reached 98%. Therefore, it can be concluded that the availability of the 40 essential drugs in all Puskesmas in the Duren Sawit District during the period January-April 2023 is in accordance with the strategic targets of the Ministry of Health of Indonesia to improve access, independence, and the quality of pharmaceuticals and medical devices"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas ndonesia, 2023
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library