Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Mattalitti, Sitti Fatimah U.
"Grup XYZ adalah sebuah perusahaan consumer goods yang telah berkembang pesat dan menjadi market leader untuk industri sejenisnya. Perusahaan tersebut memiliki keinginan untuk selalu berada di depan semua perubahan yang relevan dengan bisnis yang dijalankan, sesuai dengan visi organisasinya. Karena itu Grup XYZ menyadari bahwa investasi SDM merupakan keharusan demi menambah daya saing perusahaan serta untuk melahirkan pemimpin-pemimpini masa depan.
Namun dalam kurun waktu tujuh bulan terakhir ini, ada gejala meningkatnya turnover karyawan khususnya di kantor pusat Grup XYZ (18 dari 302 orang karyawan di Head Office). Berdasarkan data kualitatif yang diperoleh, sebagian besar karyawan yang keluar adalah karyawan yang menduduki posisi-posisi kunci di dalam organisasi dan tergolong karyawan high potensial atau talent employee. Berdasarkan data exit interview yang diperoleh, sebagian besar karyawan keluat karena alasan kurang adanya career development yang jelas, kurangnya kesempatan untuk pengembangan (employee development) serta kurang kompetitifnya gaji yang mereka terima. Di samping itu, keluarnya karyawankaryawan tersebut jugs mengakibatkan cukup banyak posisi kunci pada head office Grup XYZ yang mengalami kekosongan.
Langkah yang selanjutnya seringkali diambil oleh pihak user (atasan langsung) adalah melakukan mapping terhadap seluruh anak buah masing-masing yang dinilai cocok untuk menempati posisi-posisi yang kosong. Akan tetapi, mapping yang dilakukan belum memiliki standar yang jelas dan masih dijalankan secara subyektif oleh atasan. Selanjutnya bila kandidat dad dalam organisasi benar-benar tidak dapat diperoleh, maka akan dilakukan rekrutmen dad luar perusahaan. Situasi ini cenderung membuat sebagian karyawan merasa pesimis dalam memandang jenjang karirnya di masa yang akan datang karena perusahaan kurarig berusaha melakukan promotion from within. Dengata kata lain, Grup XYZ belum memiliki sistem guna menyiapkan karyawan yang slap dipromosikan untuk mengisi posisi kunci yang kosong ketika dibutuhkan.
Untuk mengatasi masalah-masalah tersebut, intervensi yang direkomendasikan adalah menjalankan program Succession Planning yang mencakup career development dan employee development sehingga Grup XYZ dapat me-retain karyawan-karyawannya khususnya karyawan high potential atau talent employee yang menduduki posisi kunci dalam organisasi, sekaligus menyiapkan kader-kader yang slap dipromosikan ketika posisi-posisi kunci tertentu ditinggalkan oleh pemegang jabatannya."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2006
T18256
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mattalitti, Sitti Fatimah U.
"ABSTRAK
Grup XYZ adalah sebuah perusahaan consumer goods yang telah berkembang
pesat dan menjadi market leader untuk industri sejenisnya. Perusahaan tersebut
memiliki keinginan untuk selalu berada di depan semua perubahan yang relevan
dengan bisnis yang dijalankan, sesuai dengan visi organisasinya. Karena itu Grup
XYZ menyadari bahwa investasi SDM merupakan keharusan demi menambah
daya saing perusahaan serta untuk melahirkan pemimpin-pemimpin masa depan.
Namun dalam kurun waktu tujuh bulan terakhir ini, ada gejala meningkatnya
turnover karyawan khususnya di kantor pusat Grup XYZ (18 dari 302 orang
karyawan di Head Office). Berdasarkan data kualitatif yang diperoleh, sebagian
besar karyawan yang keluar adalah karyawan yang menduduki posisi-posisi kunci
di dalam organisasi dan tergolong karyawan high potensial atau talent employee.
Berdasarkan data exit interview yang diperoleh, sebagian besar karyawan keluar
karena alasan kurang adanya career development yang jelas, kurangnya
kesempatan untuk pengembangan (employee development) serta kurang
kompetitifnya gaji yang mereka terima. Di samping itu, keluarnya karyawankaryawan
tersebut juga mengakibatkan cukup banyak posisi kunci pada head
office Grup XYZ yang mengalami kekosongan.
Langkah yang selanjutnya seringkali diambil oleh pihak user (atasan
langsung) adalah melakukan mapping terhadap seluruh anak buah masing-masing
yang dinilai cocok untuk menempati posisi-posisi yang kosong. Akan tetapi,
mapping yang dilakukan belum memiliki standar yang jelas dan masih dijalankan
secara subyektif oleh atasan. Selanjutnya bila kandidat dari dalam organisasi
benar-benar tidak dapat diperoleh, maka akan dilakukan rekrutmen dari luar
perusahaan. Situasi ini cenderung membuat sebagian karyawan merasa pesimis
dalam memandang jenjang karimya di masa yang akan datang karena perusahaan
kurang berusaha melakukan promotion from within. Dengan kata lain, Grup XYZ
belum memiliki sistem guna menyiapkan karyawan yang siap dipromosikan untuk
mengisi posisi kunci yang kosong ketika dibutuhkan.
Untuk mengatasi masalah-masalah tersebut, intervensi yang
direkomendasikan adalah menjalankan program Succession Planning yang mencakup career development dan employee development sehingga Grup XYZ
dapat me-retain karyawan-karyawannya khususnya karyawan high potential atau
talent employee yang menduduki posisi kunci dalam organisasi, sekaligus
menyiapkan kader-kader yang siap dipromosikan ketika posisi-posisi kunci
tertentu ditinggalkan oleh pemegang jabatannya."
2006
T38001
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mattalitti, Sitti Fatimah U.
"Dalam kelompok etnik Bugis/Makassar, dikenal istilah siri'. Walaupun merupakan suatu konsep yang sulit didefinisikan secara tepat, namun umumnya para ahli sepakat bahwa siri ' berarti rasa malu dan harga diri. Siri' adalah inti kehidupan adat manusia Bugis/Makassar (Abdullah. 1985). Maksudnya. siri' merupakan unsur yang sangat prinsipil dalam diri mereka; merupakan nilai yang paling berharga untuk dibela dan dipertahankan. Berdasarkan beberapa literatur, dapat disimpulkan bahwa secara garis besar manifestasi siri' dapat dibagi dua, yaitu manifestasi positif dan manifestasi negatif.
Dalam bentuk manifestasi positif, siri' mcmpakan pendorong bagi orang Bugis/Makassar untuk melakukan suatu perbuatan terpuji dan pengekang untuk melakukan sesuatu yang dapat melanggar siri'-nya. Sementara dan segi negatifnya, siri' sering menjurus pada tindakan "main hakim sendiri" yang pada dasarnya bertujuan menegakkan siri'. Sejalan dengan pembagian di atas, Abidin, 1979, 1983, 1988a, 1988b (dalam Marzuki, 1995) menyebut kedua sisi siri' itu dengan istilah reaksi siri' yang bersifat internal (reaksi yang dilakukan untuk menjaga/menegakkan siri' ditujukan ke dalam diri orang ybs) dan reaksi siri' yang bersifat eksternal (reaksi yang dilakukan untuk menjaga/meneggakkan siri' ditujukan ke luar diri orang ybs).
Sejalan dengan waktu, perkembangan siri' dalam prakteknya te1ah mengarah negatif. Kasus pembunuhan dan penganiayaan yang disebabkan oleh siri' cukup besar, pengetahuan generasi muda tampak samar-samar terhadap siri' (Effendy, 1977) dan mereka cenderung memberikan penilaian negatif terhadap siri' (Hardonn, 1977). Sementara di sisi lain, hingga kini pemerintah masih sering menganjurkan untuk mempertahan siri'. Anjuran itu tampaknya didasarkan pada anggapan bahwa masyarakan Bugis/Makassar (termasuk generasi muda) masih menilai siri' sebagai suatu hal yang positif atau setidaknya masih memiliki pengetahuan menganai konsep siri' secara luas. Mengingat perkembangan yang terjadi dalam masyarakat, makan tampaknya anjuran pemerinah untuk melestarikan siri' tampak "tidak relevan" lagi, padahal sebenarnya anjuran itu adalah suatu hal yang positif. Oleh karena itu dirasa perlu untuk mengumpulkan kembali data empiris menganai pengetahuan dan penilaian (sikap) generasi muda Bugis/Makassar (selanjutnya disingkat GMBM di UP) terhadap rekasi siri' eksternal dan internal. Selain itu juga ingin dilihat kekuatan sikap yang dipegang oleh subjek penelitian. Untuk menguji kekuatan sikap ini, maka ada satu variabel lagi yang perlu diukur (variabel yang dianggap paling mendekati tingkah laku) yaitu intensi. Menurut Tesser (1995), Davidson dalam Petty & Krosnick (1995), sikap yang kuat adalah sikap yang dapat meramalkan tingkah laku atau konsisten dengan tingkah laku. Salah satu faktor yang dapat menentukan kekuatan sikap adalah jumlah pengetahuan yang dimiliki subjek tentang objek sikapnya. Jadi tujuan utama penelitian ini adalah memperoleh gambaran tentang pengetahuan tentang siri', sikap terhadap reaksi siri' eksternal dan reaksi siri' internal serta intesnsi untuk melakukan reaksi siri' eksternal dan reaksi siri' internal. Selain itu juga ingin dilihat hubungan antara variabel-variabel itu.
Penelitian ini bersifat penelitian deskriptif. Dalam penelitian ini digunakan pendekatan kuantitatif dan hasil yang diperoleh diolah dengan menggunakan teknik perhitungan statistik deskriptif, i-test, korelasi Pearson dan one-way anova. Sampel penelitian ini adalah GMIBM di UP (yang diwakili oleh siswa-siswi beberapa SMUN di UP).
Secara garis besar, hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar subjek hanya memiliki sedikit pengetahuan dasar tentang siri', pengetahuan tentang hal positif yang dapat ditimbulkan siri' dan pengetahuan tentang penyebab timbulnya siri'. Untuk pengetahuan tentang ungkapan Bugis/Makassar yang berhubungan dengan siri' dan pengetahuan tentang hal negatif yang dapat ditimbulkan oleh siri', subjek tergolong tidak tahu. Bila dilihat secara keseluruhan, subjek penelitian hanya memiliki sedikit pengetahuan tentang siri'. Sikap subjek terhadap reaksi siri' eksternal cendenderung negatif sementara sikap mereka terhadap reaksi siri' intemal cenderung positif. Terdapat perbedaan yang signitikan dalam mengevaluasi kedua bentuk reaksi siri' itu. Sedangkan intensi mereka untuk melakukan reaksi siri' eksternal cenderung Iemah dan intensi untuk melakukan reaksi siri' internal cenderung kuat. Hanya terdapat hubungan yang signifikan antara total pengetahuan tentang siri' dengan sikap terhadap reaksi siri' internal. Sementara itu, hanya terdapat hubungan yang signifikan antara sikap terhadap reaksi siri' eksternal dengan intensi untuk melakukan reaksi siri eksternal dan internal. Berarti sikap yang secara teoritis seharusnya kuat (didasari oleh pengetahuan yang banyak akan konsisten dengan intensinya), dalam penelitian tentang siri' ini tidak demikian Sementara sikap yang berhubungan secara signifikan dengan intensi, ternyata tidak berhubungan dengan jumlah pengetahuan yang dimiliki. Ada beberapa hal yang mungkin terjadi.
Adapun saran yang dapat diberikan setelah penelitian ini dilakukan antara lain adalah diharapkan pihak-pihak yang terkait dapat lebih menggalakkan pengajaran tentang reaksi siri' internal. Langkah awal sebaiknya dilakukan oleh pemerintah dan instansi terkait. Dalam melakukan kampanye untuk melestarikan siri', perlu ditekankan masalah yang mungkin timbul bila reaksi siri' eksternal tetap dinilai positif. Diharapkan juga agar dalam penelitian selanjutnya, konsep pacce sebagai suatu konsep yang seringkali digandengkan dengan siri' juga diteliti."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 1998
S2592
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library