Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Mega Ayu Permatasari
"Tesis ini membahas mengenai kekerasan simbolik heteroseksual terhadap homoseksual yang terjadi di lingkungan kerja. Penelitian dilakukan melalui metode studi kasus dengan paradigma critical social science (CSS). Teori yang digunakan dalam penelitian ini elaborasi dari teori modal sosial Piere Bourdieu dan teori queer Judith Butler. Hasil dari penelitian menunjukkan kekerasan simbolik terhadap homoseksual terjadi melalui reproduksi doxa heteronormativity dan legisitimasi doxa tersebut dalam habitus, kapital dan field untuk meneguhkan posisi kelompok dominan. Ketidaksesuaian antara gender pervormity dengan heteroseksual matriks yang berlaku di masyarakat menjadi pemicu dari kekerasan simbolik terhadap homoseksual.

This thesis discusses about symbolic violence occured in workplace from heterosexual toward homosexual. This research is done by study case through critical social science paradigm. This study elaborates a social capital theory by Pierre Bourdieu and queer theory from Judith Butler. The results of this study indicate that symbolic violence happened through the reproduction of heteronormativity doxa and legitimation doxa inside of habitus, capital and field to strengthen the domination of heterosexual group. Discrepancy between gender pervormity with heterosexual matrix becomes the symbolic triggers of violence towards homosexual.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2016
T45689
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mega Ayu Permatasari
"Tari topeng Korea adalah salah satu bentuk teater klasik yang diperkirakan mulai berkembang sejak periode Joseon. Tari topeng pada umumnya bertemakan kritik sosial. Oleh karena itu, jurnal ini ditulis dengan tujuan untuk menemukan kritik sosial yang ada dalam drama tari topeng Korea, cara kritik tersebut disampaikan dan tujuannya sebagai suara penyampaian kritik oleh masyarakat. Drama tari topeng yang akan dianalisis adalah drama tari topeng Kasan Ogwangdae dan Pongsan. Penelitian ini dilakukan melalui pendekatan sosiologi sastra. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif dan close reading.
Penelitian ini dapat disimpulkan, terdapat tiga kritik sosial utama yang ada dalam drama tari topeng Korea yaitu rahib yang ingkar, keangkuhan kaum bangsawan, serta hubungan cinta segitiga antara suami, istri, dan wanita simpanan yang ditemukan berdasarkan dialog-dialog yang ada dalam cerita dan bentuk topeng yang digunakan. Tujuan penyampaian kritik sosial ini sebagai pembuktian akan kesalahan-kesalahan yang terjadi di masa lalu dan peringatan agar hal yang sama tidak akan terjadi.

Korean mask dance is one of classic theater which is developed since Joseon’s period. Generally, Korean mask dance have social critical theme. The reason why this journal was written with the purpose to find the social critical in Korean mask dance drama, in the critical way could be extended by and the purpose as the voice to extend the critic by the society. Korean mask dance drama would be analyzed is mask dance drama of Kasan Ogwangdae and Pongsan. This research will be use sociology literature approachment. The research methodology were used are qualitative methodology and close reading.
This research had three main social critical conclusions in Korean mask dance drama which is about reluctant monk, the vain of nobleman, and the love triangle between husband, wife, and the mistress lady were found in the dialogues inside the story and the mask’s shape were used. The purpose is to tell the social critical as a proves of mistaken were happened in the past and became the order to warn the society not do something the same in the past.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2015
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library