Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Melly Latifah
"Era informasi global yang demikian pesat dewasa ini menuntut bangsa lndonesia untuk meningkatkan kemampuannya dalam menyerap informasi. Untuk memiliki kemampuan memahami informasi dengan baik secara cepat, diperlukan strategi kognitif. Hasil-hasil penelitian terdahulu menunjukkan bahwa strategi kognitif terbukti memampukan individu untuk menyelesaikan tugas-tugasnya dengan baik, di antaranya dalam pemahaman bacaan. Oleh karena itu, bagaimana perkembangan seorang non pakar (novice) menjadi pakar (expert) dalam pemahaman bacaan, khususnya bila ditinjau dari sudut strategi kognitifnya, merupakan aspek penting yang perlu diteliti.
Secara umum, penelitian ini berusaha mengkaji bagaimana strategi kognitif yang digunakan oleh kelompok Pakar (expert) dan bagaimana pula strategi kognitif yang digunakan oleh kelompok Non Pakar (novice) pada saat membaca bacaan eksposisi. Tujuan khusus penelitian ini adalah untuk mengetahui : (I) Jenis-jenis strategi kognitif apa saja yang digunakan oleh kedua kelompok tersebut. (2) Bagaimana pola penyebaran strategi kognitif dari masing-masing kelompok dan apa yang membedakan kedua kelompok tersebut. (3) Adakah strategi kognitif yang berperan sebagai pemicu dari kemunculan strategi kognitif yang lebih tinggi.
Untuk menjawab tujuan tersebut, maka dilakukan penelitian dengan melibatkan 35 siswa berprestasi akademik baik (sebagai representasi dari kelompok Pakar) dan 35 siswa berprestasi akademik kurang (sebagai representasi dari kelompok non Pakar). Penelitian ini dilakukan di SLTP Negeri Darmaga 1, Kabupaten Bogor. Strategi kognitif subyek dilihat dengan menggunakan teknik think-aloud (berpikir keras) yang dilakukan ketika membaca materi bacaan. Proses ini direkam dengan pita kaset, kemudian di-transcribe sehingga diperoleh data tertulis berupa protokol-protokol think-aloud. Selanjutnya, data dianalisis secara kualitatif dan kuantitatif.
Hasil analisis terhadap 70 protokol think-aloud menunjukkan bahwa subyek (siswa SLTP) menggunakan strategi kognitif dalam proses memahami materi bacaan. Penggunaan strategi kognitif oleh subyek menunjukkan adanya kesadaran metakognitif pada remaja, khususnya siswa SLTP, yaitu kemampuan berpikir tentang proses berpikimya sendiri. Jumlah strategi kognitif yang berhasil ditemukan sebanyak enam belas jenis, yaitu : Sadar Tahu, Evaluasi Teks, Pengartian, Baca Ulang, Pengulangan., Tanya Apa, Tanya lnformasi, Evaluasi Pengetahuan, Senjang Masalah, Tanya Hipotesa, Parafrase, Pengetahuan Barn, Verifikasi, Penyimpulan., Elaborasi, dan Antisipasi. Selain enam belas jenis strategi kognitif utama, dari penelitian ini juga ditemukan sub strategi kognitif pada hampir semua jenis strategi kognitit: kecuali pada Strategi Sadar Tahu, Tanya lnformasi dan Antisipasi. Jumlah selumh sub strategi yang berhasil diidentifikasi sebanyak lima puluh tiga jenis. Dari lima puluh tiga sub strategi tersebut, sepuluh di antaranya memiliki sub-sub strategi dengan jumlah selumhnya sebanyak dua puluh sub-sub strategi.
Hasil penelitian menunjukkan adanya perbedaan dalam strategi kognitif antara kelompok Pakar dan Non Pakar. Kelompok Pakar memiliki lebih banyak jenis strategi kognitit~ serta menggunakannya secara lebih produktif dan lebih berkualitas daripada kelompok Non Pakar.
Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa dalam memahami materi bacaan, subyek menggunakan strategi kognitif dalam berbagai pola. Secara umum, pola tersebut dapat dikelompokkan menjadi dua jenis, yaitu strategi kognitif tunggal dan strategi kognitif ganda. Strategi kognitif ganda adalah respon subyek terhadap materi bacaan yang terdiri dari dua atau lebih strategi kognitif tunggal. Secara keseluruhan ditemukan enam pola strategi kognitif yang digunakan oleh subyek penelitian, yaitu :Pola A, Pola A - B, Pola A - B - C, Pola A - B - A, Pola A - B - C - D, dan Pola A - B - A - C. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penggunanan strategi kognitif tunggal relatif tidak berbeda antara kelompok Pakar dan Non Pakar. Sementara dalam penggunaan strategi kognitif ganda, kelompok Pakar lebih banyak menggunakannya daripada kelompok Non Pakar.
Hasil penelitian ini yang juga penting adalah fakta bahwa hampir semua strategi kognitif yang teridentifikasi berpotensi untuk menjadi pemicu kemunculan strategi kognitif lain, kecuali Strategi Sadar Tahu. Dari kelima belas strategi kognitif pemicu, Baca Ulang, Tanya Apa, dan Parafrase merupakan strategi kognitif yang paling produktif menjadi pemicu kemunculan strategi-strategi kognitif lain. Selain itu, ketiga jenis strategi kognitif ini juga dapat berfungsi menjadi pemicu kemunculan strategi kognitif yang lebih tinggi tingkatannya. Dengan demikian, strategi ini berpotensi untuk dilatihkan kepada anak - khususnya remaja - untuk mengakselerasi perkembangan strategi kognitifnya.
Temuan lain dari penelitian ini adalah fakta bahwa kelompok Pakar mengalami masalah keterampilan membaca lebih sedikit dan menggunakan strategi kognitif salah lebih sedikit. Selain itu, kelompok Pakar juga memiliki pengetahuan terdahulu dan pemahaman (gain score) yang lebih tinggi dari kelompok Non Pakar."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2002
T38018
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Melly Latifah
"Keterampilan membaca untuk tujuan memahami materi bacaan merupakan faktor penting dalam pembelajaran dan keberhasilan siswa di sekolah. Membaca bukan sekedar aktivitas menyimpan informasi dalam ingatan, namun lebih dari itu, merupakan proses membangun pengetahuan yang melibatkan pengolahan informasi pada tingkat yang lebih tinggi dari sekedar merekam informasi. Untuk membangun pemahaman, diperlukan strategi metakognitif yang berfungsi memfasilitasi proses pemahaman siswa. Penelitian ini dilakukan untuk mengkaji penggunaan strategi metakognitif dalam pemahaman bacaan pada siswa-siswa sekolah menengah pertama di wilayah Jawa pesisir dan Jawa pedalaman. Penelitian ini menggunakan mixed methods research design, yang melibatkan 61 siswa dari wilayah pesisir dan 55 siswa dari wilayah pedalaman. Penelitian menggunakan prosedur think-aloud untuk mengetahui jenis-jenis strategi metakognitif yang digunakan selama proses memahami bacaan. Hasil penelitian menemukan tiga hal. Pertama, ada perbedaan penggunaan strategi metakognitif dalam membaca antara siswa di wilayah Jawa pesisir dan pedalaman. Siswa pedalaman terbukti menggunakan strategi lebih sering dari siswa pesisir. Akan tetapi, jenis strategi yang digunakan siswa di pesisir cenderung lebih beragam dan lebih berkualitas. Kedua, penggunaan strategi metakognitif dalam membaca terbukti berpengaruh terhadap tingkat pemahaman bacaan siswa. Ketiga, masing-masing wilayah penelitian Jawa pesisir dan Jawa pedalaman memiliki jenis-jenis strategi metakognitif khas. Strategi metakognitif khas yang dimiliki siswa di Jawa pesisir lebih banyak dan lebih menyebar di wilayah jenis strategi metakognitif yang lebih tinggi kualitasnya. Sebaliknya, strategi metakognitif khas siswa Jawa pedalaman jumlahnya lebih sedikit dan lebih menyebar di wilayah jenis strategi metakognitif yang lebih rendah. Implikasi dari penelitian ini adalah keterampilan metakognitif siswa SMP dalam pemahaman bacaan perlu ditingkatkan. Untuk itu, perlu dirumuskan suatu model pelatihan perancah metakognitif bagi guru agar mereka dapat melatih keterampilan metakognitif siswa-siswanya.
Reading skills for understanding reading materials are important factors in student learning and success in school. Reading is not just an act of storing information in memory, but more than that is a process of building knowledge that involves information processing at a higher level than just recording information. The metacognitive strategy is needed to facilitate the process of understanding. This study was conducted to examine the use of metacognitive strategies in reading comprehension among junior high school students in coastal and upland Java areas. This research uses mixed methods research design, involving 61 students from coastal areas and 55 students from upland areas. The study used a think-aloud procedure to identify the types of metacognitive strategies used during the reading comprehension process. The results of this study found three things. First, there is a difference in the use of metacognitive strategies in reading between students in coastal and upland Java areas. Upland students use strategies more often than coastal students. However, the types of strategies used by students on the coast are more diverse and more qualified. Second, the use of metacognitive strategies in reading affected the level of students 39; reading comprehension. Third, each research group coastal Java and upland Java has typical types of metacognitive strategies. The typical metacognitive strategies of students in coastal Java are more and more widespread in areas of higher quality metacognitive strategies. In contrast, the metacognitive strategy typical of upland students is fewer and more widespread in areas of lower metacognitive strategy. The implication of this research is the junior high school students 39; metacognitive skill in reading comprehension need to be improved. Therefore, it is necessary to formulate a model of metacognitive scaffolding training for junior high school teachers so that teachers can train the metacognitive skills of their students. With this training, teachers can help students to improve their skills in using metacognitive strategies so that students 39; reading comprehension can be improved."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2018
D2491
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library