Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 7 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Muhammad Ramadhan
"Untuk pertama kalinya, hasil Pemilu 2022 Malaysia menghasilkan preseden baru yakni hung parlient, yakni kondisi ketika tidak ada partai atau koalisi yang mendapat angka mayoritas di parlemen, sehingga tidak dapat membentuk pemerintahan sendiri. Akibatnya, koalisi Pakatan Harapan dan Barisan Nasional yang masing-masing mendapatkan 82 dan 30 kursi harus berkoalisi agar bisa membentuk pemerintahan pasca pemilu. Studi ini menganalisis tentang bagaimana dan mengapa terjadi kondisi hung parliament pasca Pemilu 2022 Malaysia. Studi ini menggunakan metode kualitatif dengan mengkurasi beberapa data parlemen dan hasil pemilu. Dengan menggunakan teori elite split, studi ini berargumen bahwa hasil hung parliament dalam Pemilu 2022 terjadi karena perpecahan elit yang menyebabkan fragmentasi koalisi dan partai politik. Temuan studi ini menunjukkan bahwa perpecahan elit dalam Dewan Rakyat Malaysia yang terjadi selama kurun waktu 2020-2022 telah berdampak pada pecahnya koalisi partai yang sebelumnya menguasai mayoritas kursi di parlemen. Selain itu, studi ini juga menemukan bahwa terdapat efektivitas elite split yang berbeda antara partai dan anggota Dewan Rakyat.

Malaysia's 2022 General Election resulted in a hung parliament, which is a new precedent in Malaysia's election. The hung parliament means that no party or coalition can create a government itself. Pakatan Harapan and Barisan Nasional, which each got 82 and 30 seats, have to make a coalition to create a unity government. This research analyzed how and why the Malaysia's 2022 General Election resulted in hung parliament. This research use a qualitative method which include the curation of parliamentary seats and election result. Using elite split theory, this research argue that the hung parliament result in Malaysia's 2022 General Election caused by elite split that resulted in coalition and party fragmentation. This research found that the elite split in Dewan Rakyat on the period of 2020-2022 affecting in the split of party coalition that control the majority of the parliament. This research also found that the effectivity of elite split that done by the party and individual Dewan Rakyat member is different.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Gusti Muhammad Ramadhan
"ABSTRAK
Fokus dari penelitian ini adalah untuk menguji faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja karyawan BTN Bogor dengan menganalisa beberapa variabel seperti, interpersonal conflict, organizational politics, dan juga melihat potensi felt stress sebagai mediator antara stressors dan kinerja. Penelitian ini menggunakan deskriptif analisis kuantitatif. Hasil menunjukan bahwa interpersonal conflict memiliki pengaruh yang signifikan terhadap felt stress dan kinera. Namun, tidak ada bukti yang mendukung bahwa organizational politics memiliki pengaruh yang signifikan pada kinerja dan felt stress sebagai mediator antara stressors dan kinerja.

ABSTRACT
The focus of this study is to examine the factors that influence job performance of BTN Bogor employees by analyzing several variables namely, interpersonal conflict, organizational politics, and also the potential mediating role of felt stress between stressors and j ob performance. This study is using quantitative descriptive analysis. The results showed that interpersonal conflict has significant influence on felt stress and job performance. However, there was no evidence supporting that organizational politics has significant influence on job performance, and felt stress as the mediator of stressors and job performance.
"
2016
S65291
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Ramadhan
"ABSTRAK
Infeksi soil-transmitted helminths STH dengan prevalensi terbanyak Ascaris, diketahui dapat menstimulasi aktivasi Th-2 untuk menghasilkan sitokin yang dapat mengaktivasi IgE dan sel T regulator yang menekan inflamasi kronik tubuh. Hal ini diduga dapat mengurangi risiko terjadinya penyakit akibat inflamasi kronik, salah satunya diabetes melitus DM . Studi ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara infeksi STH yang ditandai dengan kehadiran antibodi IgE total dan spesifik dengan parameter metabolik berupa kadar glukosa darah puasa GDP dan setelah tes toleransi glukosa oral TTGO . Partisipan dari penelitian potong lintang cross section ini adalah penduduk berusia 15 tahun ke atas di 3 desa di Nangapanda daerah endemik infeksi STH yang berjumlah 298 partisipan. Kadar antibodi IgE merupakan hasil pengukuran ELISA sedangkan, kadar gula darah yang diukur menggunakan glukometer di darah kapiler merupakan data sekunder penelitian SUGARSPIN. Ditemukan hubungan negatif sangat lemah antara kadar IgE total dengan kadar TTGO rs=-0.197, p=0.001 . Sementara itu, tidak ditemukan hubungan antara kadar IgE total dengan kadar GDP, serta IgE spesifik dengan kadar GDP dan TTGO. Dari penelitian, dapat disimpulkan bahwa peningkatan kadar IgE total akan diikuti oleh penurunan kadar TTGO yang menggambarkan toleransi glukosa yang semakin baik.

ABSTRACT
Soil transmitted helminths infection, whichthe most prevalent is Ascaris, is known with its capability to stimulate the activation of Th 2 to produce cytokines which can activate IgE and T reg resulting in suppression of chronic inflammation response. This may reduce the risk of diseases due to chronic inflammation, such as diabetes mellitus DM . Total and Specific Ascaris IgE level together with fasting blood glucose and oral glucose tolerance test level, are used as a study parameter. The aim of the study is to find out the relationship between STH infection, marked by total IgE and IgE specific level, and metabolic parameter, which is fasting blood glucose FBG and blood glucose after oral glucose tolerance test OGTT . Participants from this cross sectional study is population aged 15 years old and above, living in 3 villages in Nangapanda endemic for STH with total population 298. IgE level was the result of ELISA done in Leiden University while the blood glucose level, which is measured by glucometer from capillary blood, is a secondary data from SUGARSPIN study. Very weak negative association was found between total IgE level and OGTT level rs 0.197, dan p 0.001 meanwhile, no other association was found between dependent and independent variables. From this study, it can be concluded that the increased level of total IgE may lower OGTT level, which representate a better blood glucose tolerance. "
2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Ramadhan
"Longsor merupakan bencana yag sering terjadi di Indonesia termasuk Kabupaten Kebumen. Sebaran potensi dan bahaya longsor dapat diidentifikasi dengan metode Indeks Storie. Tingkat potensi longsor Kabupaten Kebumen dikaji berdasarkan empat tipe curah hujan, kemiringan lereng, tekstur tanah, dan kerapatan sungai melalui penerapan metode indeks Storie dan bahaya longsor dengan penggunaan tanah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa potensi longsor di Kabupaten Kebumen terbagi menjadi tiga kelas, yaitu sangat rendah, rendah dan sedang. Wilayah potensi longsor sedang mendominasi daerah Kabupaten Kebumen sekitar 60 , tersebar di kecamatan kecamatan bagian tengah dari barat sampai timur. Bahaya longsor di Kabupaten Kebumen berada pada lima tingkat, yaitu sangat rendah, rendah, sedang, tinggi, dan sangat tinggi. Hampir separuh dari wilayah Kabupaten Kebumen tergolong sebagai wilayah bahaya longsor sangat tinggi, tersebar di kecamatan kecamatan bagian tengah dari barat sampai ke timur Kabupaten Kebumen.

Landslide is a frequent disaster in Indonesia including Kebumen Regency. Potential and hazard of landslide can be identified by the Storie Index method. The potential landslide level of Kebumen Regency is assessed based on four types of rainfall, slope, soil texture, and river density through the application of Storie index method and landslide hazard with land use. The results showed that the potential of landslides in Kebumen Regency is divided into three classes, namely very low, low and medium. Potential landslide areas are dominating the area of Kebumen Regency about 60 , spread in the middle from west to east. Hazard of landslide in Kebumen Regency is at five levels, which is very low, low, medium, high, and very high. Almost half of Kebumen Regency classified as a very high landslide hazard area, spread in the middle from west to east of Kebumen Regency."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2017
S67387
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Teuku Muhammad Ramadhan
"Dalam proyek bangunan tinggi di JABODETABEK terjadinya kecelakaan kerja konstruksi dapat dicegah melalui Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) yang baik. SMK3 akan berjalan optimal jika dimulai dengan safety plan yang baik. Rencana keselamatan kerja akan lebih akurat jika didasarkan pada Work Breakdown Structure (WBS). Terdapat 10 paket pekerjaan yang diteliti dalam penelitian ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan perencanaan K3/Safety plan berdasarkan Work Breakdown Structure (WBS) pada proyek gedung bertingkat. Temuan sumber risiko dan atau potensi bahaya sesuai dengan rincian aktivitas WBS pada penelitian ini adalah pekerja tergores/tertusuk besi, Pekerja tertimpa bekisting, pekerja terperosok ke bawah akibat kayu keropos, pekerja tertimpa material material/alat, sling tower crane putus dan material menimpa pekerja/fasilitas, bekisting roboh, pekerja jatuh dari ketinggian, bekisting/skafolding jatuh dan menimpa pekerja/fasilitas, dan material beton pracetak menimpa pekerja/fasilitas. Selain didapatkannya sumber risiko berdasarkan WBS, akan dibahas juga mengenai pembuatan rencana keselamatan IBPRP berdasarkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 10/2021 berdasarkan standar WBS dengan tujuan untuk meningkatkan keselamatan dan kesehatan kerja, serta mengurangi angka kecelakaan kerja khususnya pada proyek-bangunan bertingkat tinggi di JABODETABEK.

Construction work accidents in high-rise building projects in JABODETABEK may be avoided with a solid Occupational Health and Safety Management System (SMK3). SMK3 will perform best if it begins with a solid safety strategy. The work safety plan will be more accurate if it is based on the Work Breakdown Structure (WBS). This research looks at ten different job bundles. The purpose of this research is to create an OHS/Safety strategy for a multi-story construction project based on the Work Breakdown Structure (WBS). Workers who are scratched/pierced by iron, workers who are hit by formwork, workers who fall down due to porous wood, workers who are hit by materials/tools, tower crane slings are broken, and materials hit workers/facilities, formwork collapses, workers fall from a height, formwork/scabbing. In addition to obtaining risk sources based on the WBS, it will also discuss the preparation of an IBPRP safety plan based on the Regulation of the Minister of Public Works No. 10/2021 based on the WBS standard with the goal of improving occupational safety and health and reducing the number of work accidents, particularly in JABODETABEK's high-rise buildings. "
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gema Muhammad Ramadhan
"Latar Belakang: Angulasi gigi molar 3 rahang bawah impaksi berpengaruh terhadap frekuensi timbulnya berbagai keadaan patologis di rongga mulut. Di sisi lain, jarak antara distal gigi molar 2 rahang bawah dan ascending ramus memiliki pengaruh terhadap keberhasilan erupsi gigi molar 3 rahang bawah. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa jenis kelamin dan suku berpotensi untuk mempengaruhi kedua hal tersebut. Tujuan: Meneliti hubungan antara angulasi gigi molar 3 rahang bawah impaksi dan jarak dari distal gigi molar 2 rahang bawah ke ascending ramus dengan jenis kelamin dan suku. Metode: Radiograf panoramik diperoleh dari rekam medik pasien RSKGM FKG UI periode Januari 2018 – Desember 2018. Hasil perhitungan dihubungkan ke deskripsi jenis kelamin dan suku pasien yang tertera pada rekam medik. Hasil Penelitian: Hubungan antara jenis kelamin terhadap jarak dari distal gigi molar 2 ke ascending ramus menujukkan nilai p = 0.016 (p < 0.05). Hubungan antara jenis kelamin terhadap angulasi gigi molar 3 rahang bawah menunjukkan nilai p = 0.28 (p >0.05). Hubungan antara suku terhadap jarak antara gigi molar 2 ke ascending ramus dan angulasi gigi molar 3 rahang bawah menunjukkan nilai p >0.05. Kesimpulan: Terdapat hubungan yang signifikan antara jenis kelamin pasien dan jarak dari distal gigi molar 2 rahang bawah ke ascending ramus. Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara jenis kelamin dan angulasi gigi molar 3 rahang bawah impaksi. Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara suku dengan angulasi gigi molar 3 rahang bawah impaksi dan jarak dari distal gigi molar 2 ke ascending ramus.

Background: Impacted mandibular third molar angulation is related to several pathological oral conditions. The width of space between mandibular second molar and ascending ramus influences the likelyhood of there being an impacted mandibular third molar. Several studies suggests that both gender and ethnicity may play a role on determining the former and latter. Objective: Study the influence of patient gender and ethnicity towards impacted mandibular third molar angulation and width of space between mandibular second molar and ascending ramus. Method: Patient medical records containing panoramic radiographs are collected. Measurements of angulation and space width are conducted using a ruler and ruler arc. Measurement results will be correlated to patient gender and ethnicity written on medical record. Result: Relationship between patient gender and width of space between mandibular second molar and ascending ramus resulted in a p value of 0.016 (p < 0.05). Relationship between gender and mandibular third molar angulation resulted in a p value of 0.28 (p > 0.05). The impact of ethnicity towards both mandibular third molar angulation and width of space between mandibular second molar and ascending ramus resulted in a p value higher than 0.05. Conclusion: Gender has a significant influence on the width of space between mandibular second molar and ascending ramus. Gender and ethnicity has an insignificant influence on mandibular third molar angulation. Ethnicity has an insignificant influence on the width of space between mandibular second molar and ascending ramus."
Depok: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Ramadhan
"Latar Belakang: Kebersihan gigi dan mulut pada santri di pondok pesantren masih tergolong rendah. Teknik perubahan perilaku mengacu pada strategi khusus yang digunakan dalam intervensi untuk mendorong perubahan perilaku. Penelitian ini bertujuan untuk meneliti peran intervensi pendidikan kesehatan gigi dan mulut terhadap kebersihan gigi dengan menggunakan pendekatan teori model Capability, Opportunity, and Motivation for changing Behavior (COM-B) pada santri di pondok pesantren.
Metode: Sebanyak 88 santri dan santriwati pada pondok pesantren dibagi ke dalam dua kelompok. Kelompok 1 mendapatkan intervensi pendidikan kesehatan gigi biasa dan Kelompok 2 mendapatkan intervensi pendekatan kesehatan gigi dengan pendekatan model COM-B. Komponen kapabilitas, kesempatan, dan motivasi terkait pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut serta pengetahuan terkait perawatan kebersihan gigi dan mulut dievaluasi menggunakan kuisioner sebelum dan sesudah intervensi. Status kebersihan gigi dan mulut dievaluasi menggunakan Indeks OHI-S dan GI sebelum dan sesudah intervensi.
Hasil: Terdapat perubahan signifikan perilaku dan pengetahuan kebersihan gigi dan mulut santri pada seluruh kelompok intervensi. Komponen kapabilitas, kesempatan, dan motivasi menunjukkan hasil yang signifikan dan lebih efektif pada kelompok intervensi dengan model COM-B. Status kebersihan mulut dengan indeks OHI-S dan GI menunjukkan hasil yang signifikan pada intervensi dengan model COM-B.
Kesimpulan: Intervensi pendidikan kesehatan gigi dengan model COM-B dapat secara efektif meningkatkan kebersihan gigi dan mulut santri. Asesmen kapabilitas, kesempatan, dan motivasi pada santri terbukti dapat meningkatkan skor pengetahuan dan perilaku kebersihan gigi dan mulut dan meningkatkan skor OHIS dan GI sebelum dan sesudah intervensi pendidikan kesehatan gigi.

Background: Oral hygiene of students in Islamic boarding schools is still relatively low. Behavior change techniques refer to specific strategies used in interventions to promote behavior change. This study aims to investigate the role of dental and oral health education interventions on dental hygiene using the Capability, Opportunity, and Motivation for Behavior Change (COM-B) model theory approach among students in Islamic boarding schools.
Method: A total of 88 students in the boarding school were divided into two groups. Group 1 received standard dental health education interventions, and Group 2 received dental health interventions using the COM-B model approach. The components of capability, opportunity, and motivation related to maintaining dental and oral health, as well as knowledge related to dental and oral hygiene care, were evaluated using questionnaires before and after the intervention. Dental and oral hygiene status was assessed using the OHI-S and GI indexes before and after the intervention.
Results: There were significant changes in behavior and knowledge of dental and oral hygiene among students in all intervention groups. The components of capability, opportunity, and motivation showed significant and more effective results in the intervention group using the COM-B model. The oral hygiene status assessed by the OHI-S and GI indexes showed significant results in the intervention with the COM-B model.
Conclusion: Dental health education interventions using the COM-B model can effectively improve the dental and oral hygiene of students. Assessing the capability, opportunity, and motivation of students has proven to increase scores in knowledge and behavior regarding dental and oral hygiene and improve OHI-S and GI scores before and after dental health education interventions.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library