Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Shafa Nabila Mumtaz
"Perilaku menstrual hygiene yang buruk merupakan salah satu penyebab terjadinya penyakit Infeksi Saluran Reproduksi (ISR) dan kanker serviks. Remaja merupakan populasi tertinggi yang mengalami Infeksi Saluran Reproduksi (ISR). Namun, menstrual hygiene sering kali diabaikan oleh tenaga profesional di sektor pendidikan. Dalam pendidikan terkait menstruasi dan menstrual hygiene, Ibu merupakan sumber utama bagi remaja. Oleh karena itu, Ibu memiliki peranan penting dalam perilaku menstrual hygiene remaja. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan antara peran Ibu dengan perilaku menstrual hygiene remaja. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan desain cross-sectional. Jumlah responden penelitian ini adalah 401 remaja (10-14 tahun) di Depok serta dikumpulan dengan teknik purposive sampling. Analisis univariat menunjukkan 57,9% responden memiliki Ibu yang berperan dalam perilaku menstrual hygiene dan 50,6% responden memiliki perilaku menstrual hygiene yang baik. Hasil analisis bivariat didapatkan nilai p value 0,000 (p<0,05). Sehingga, dapat disimpulkan terdapat hubungan antara peran Ibu dengan perilaku menstrual hygiene. Inovasi dan evaluasi program promosi kesehatan remaja diharapkan dapat meningkatkan perilaku menstrual hygiene remaja menjadi lebih baik. Ikut sertanya Ibu dalam program promosi kesehatan remaja juga diharapkan dapat meningkatkan perannya dalam perilaku menstrual hygiene.

Poor menstrual hygiene behaviors are one of the causes of Reproductive Tract Infection (RTI) and cervical cancer. Adolescents are the highest population experiencing Reproductive Tract Infections (RTI). Menstrual hygiene is often neglected by professionals in the education sector. In education related to menstruation and menstrual hygiene, mothers are the main source for adolescents. Therefore, mothers have an important role in adolescent menstrual hygiene behavior. This study aims to identify the relationship between the role of mothers and adolescent menstrual hygiene behavior. This study uses a quantitative method with a cross-sectional design. The number of respondents was 401 teenagers (aged 10-14 years) in Depok and were selected by purposive sampling. Univariate analysis showed many as 57.9% of respondents had mothers who played a role in menstrual hygiene behavior and 50.6% of respondents had good menstrual hygiene behaviors. The result of the bivariate analysis obtained a p-value of 0.000 (p<0.05). Through these findings, it can be found a relationship between the role of the mother and menstrual hygiene. Innovation and evaluation of adolescent health promotion programs are expected to improve adolescent menstrual hygiene behavior for the better. The participation of mothers in adolescent health promotion programs is also expected to increase their role in menstrual hygiene behavior.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nabila Mumtaz
"Media sosial merupakan bagian penting dalam kehidupan emerging adulthood. Berdasarkan tipe penggunaan media sosial, penggunaan pasif dapat menjadi salah satu faktor penggunaan media sosial bermasalah. Terlebih lagi penggunaan pasif media sosial yang bermasalah dapat memprediksi kualitas tidur yang buruk. Penelitian terdahulu telah menemukan bahwa penggunaan media sosial bermasalah berhubungan dengan kualitas tidur buruk. Kualitas tidur buruk juga ditemukan sebagai penyebab depresi. Penelitian ini dilakukan untuk mengidentifikasi pengaruh penggunaan media sosial bermasalah pada pengguna pasif media sosial terhadap gejala depresi dengan kualitas tidur sebagai mediator. Tipe penelitian kuantitatif dan metode non-eksperimental diaplikasikan pada penelitian ini. Responden pada penelitian ini merupakan dewasa muda rentang usia 18– 25 tahun, pengguna media sosial, dan berdomisili di Indonesia. Penelitian ini mengimplementasikan metode analisis korelasi Pearson dan uji analisis mediasi. Berdasarkan hasil analisis, ditemukan bahwa kualitas tidur secara signifikan memediasi penggunaan pasif media sosial bermasalah dan gejala depresi (B = 0.332, Z = 4.29, p<0.001).

Social media is an integral part of emerging adulthood. Based on the type of social media usage, passive use can be a factor contributing to problematic social media use. Moreover, problematic passive social media use can predict poor sleep quality. Previous research has found that problematic social media use is associated with poor sleep quality, which is also known to cause depression. This study aims to identify the influence of problematic social media use on passive social media users regarding depressive symptoms, with sleep quality as a mediator. A quantitative research design and non-experimental methods were applied in this study. The respondents were emerging adults aged 18-25 years, social media users residing in Indonesia. This study implemented Pearson correlation analysis and mediation analysis. Based on the analysis results, it was found that sleep quality significantly mediates the relationship between problematic passive social media use and depressive symptoms (B = 0.332, Z = 4.29, p < 0.001)."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library