Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 130 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Natalia
Abstrak :
Penelitian dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui gambaran konsep diri remaja hasil perkawinan campur antara WNI Asli dengan WNI Keturunan Cina. Penelitian dilakukan dengan metode kualitatif (wawancara mendalam) berdasarkan teori Hurlock (1974) pada 3 orang subyek perempuan remaja akhir. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh gambaran konsep diri sebagai berikut (1) dari segi fisik, ketiga subyek merasakan ketidakpuasan terhadap ciriciri fisik yang dimiliki, sehingga terjadi kesenjangan antara real self dengan ideal self-nya; (2) dari segi kepribadian, ketiga subyek merasa puas dengan karakteristik positif yang mereka miliki dalam bidang-bidang tertentu, walaupun ada beberapa sifat negatif yang ingin mereka hilangkan; (3) dalam perkembangan konsep dirinya, ketiga subyek pernah mengalami krisis / kebingungan, yang disebabkan tidak adanya penekanan nilai budaya tertentu dalam keluarga. Identitas yang terbentuk lebih dipengaruhi oleh sekolah, kedekatan dengan salah satu keluarga besar dan ciri-ciri fisik yang dimiliki. Saran-saran diajukan untuk mengatasi masalah yang muncul dalam perkembangan konsep diri remaja hasil perkawinan campur, baik bagi orang tua maupun bagi remaja yaang bersangkutan.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2001
S3061
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Natalia
Abstrak :
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh penetrasi bank asing terhadap transmisi kebijakan moneter di ASEAN-5 pada periode 2005-2014, khususnya pada periode krisis 2008-2009. Penelitian ini menggunakan data panel dan estimasinya menggunakan teknik fixed effect dan random effect. Penelitian ini menemukan bahwa bank asing dapat memiliki peran penghambat terhadap transmisi kebijakan moneter karena dilaksanakannya mekanisme internal capital market antara bank asing di host country dengan parent bank di home country. Peran penghambat ini lebih nampak pada periode krisis. Penelitian ini juga menemukan peran penghambat terhadap transmisi kebijakan moneter pada periode krisis lebih besar dilakukan oleh bank asing yang berasal dari parent bank yang lebih terkena dampak krisis, bergantung pada wholesale funding, memiliki orientasi global dan jika bank asing tersebut masuk ke host country dengan cara greenfield. Sedangkan pada periode non-krisis ditemukan peran penghambat terhadap transmisi kebijakan moneter signifikan nampak pada bank asing yang berasal dari parent bank yang kurang terkena dampak krisis.
ABSTRACT
This research aims to analyze the effects of foreign bank penetration on monetary policy transmission in ASEAN-5 during 2005-2014, especially in 2008-2009 crisis. This research use panel data and estimated by using fixed effect and random effect. This research finds that foreign bank could have hampering role on monetary policy transmission because of internal capital market mechanism conducted between foreign bank in host country and parent bank in home country. The hampering role is mainly found in crisis period. This research also finds that the bigger dampening effect on monetary policy transmission during crisis period comes from foreign banks whose parent bank is more affected by the crisis, has global orientation, depends more on wholesale funding and if the foreign banks enter the host country via greenfield entry mode. Meanwhile, in tranquil (noncrisis) period, the hampering role on monetary policy transmission is only significantly shown from foreign banks whose parent is less affected by the crisis.
2016
S64700
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Natalia
Abstrak :
This paper empirically examines the effect of banks' revenue diversification on the stock-based return and risk measures using data on the ASEAN-5, and addition from China, Japan, and South Korea banking sector. This paper use panel Fixed Effect and robustness test with Random Effect and TSLS. We use non-interest income share as a measure for revenue diversification. We find that revenue diversification has no effect on bank’s market value but significantly decrease bank total risks. Whennon- interest income is decomposed, we find that fee-income business has significant positive effect on bank value. Furthermore, it’s important to see characteristic of banks that practice diversification, such as bank size and capital. Overall, we provide evidence that banks, especially larger oneswith good condition on capital, could increase their value and lower their risk by diversifying non-interest income, especially with fee income as well as other types of non-interest income.
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
PDF
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Christine Natalia
Abstrak :
Keinginan untuk mempunyai anak adalah naluri manusia, tetapi kadang-kadang takdir Ilahi menentukan lain. Sehingga berbagai usaha dilakukan untuk mempunyai anak, antara lain dengan cara mengangkat anak. Pada masa pemerintahan Belanda dahulu, penduduk Indonesia dibagi atas 3 golongan, yang diatur dalam Pasal 163 ayat (1) Indische Staatsregeling. Pemerintah Belanda memberlakukan Staatsblad 1917 Nomor 129 yang mengatur tentang anak angkat untuk WNI keturunan Tionghoa. Staatsblad tersebut sekarang ini tidak lagi diperhatikan oleh Pengadilan di Indonesia karena tujuan pengangkatan anak adalah demi kepentingan kesejahteraan anak. Penulis ingin mengetahui pengangkatan anak dan kedudukan anak angkat menurut Penetapan Pengadilan Negeri, hak mewaris anak angkat setelah tidak diterapkannya Staatsblad 1917 nomor 129 oleh pengadilan, dan sikap notaris terhadap pengangkatan anak dan hak mewaris anak angkat tersebut. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode penelitian kepustakaan. Dalam pengumpulan datanya ditunjang dengan wawancara dengan beberapa narasumber yang terkait. Pengangkatan anak untuk WNI keturunan Tionghoa sudah tidak menggunakan Staatsblad 1917 Nomor 129 lagi karena pada saat ini sudah tidak ada penggolongan penduduk dan ketentuan dalam staatsblad tersebut bersifat diskriminasi, hal ini terlihat dalam Penetapan Pengadilan Negeri yang lebih menitikberatkan pengangkatan anak pada kesejahteraan anak tanpa perbedaan anak laki-laki atau perempuan. Kedudukan anak angkat adalah sebagai anak kandung dari orang tua yang mengangkatnya, maka anak angkat berhak mewaris dari orang tua yang mengangkatnya. Terhadap pengangkatan anak, para notaris masih mempunyai perbedaan sikap, yaitu ada yang menggunakan staatsblad tersebut dan ada yang sudah tidak menggunakannya.
Depok: Universitas Indonesia, 2003
T14585
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Christanti Natalia
Abstrak :
Menurut Plasschaert, seperti dikutip Gunadi (1994:9), istilah transfer pricing sering dikaitkan dengan dengan suatu rekayasa manipulasi harga secara sistematis dengan maksud mengurangi laba artifisial, seraya menghindari pajak atau bea suatu negara. Ketentuan teknis di Indonesia yang mengatur tentang transfer pricing masih relatif sedikit jumlahnya antara lain Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak Nomor SE-04/PJ.7/1993 tanggal 9 Maret 1993 dan Keputusan Jenderal Pajak Nomor KEP-41/PJ.7/1993 tanggal 9 Maret 1993. Dalam praktek di Indonesia, apabila Wajib Pajak diperiksa dan dikoreksi oleh fiskus atas transaksi transfer pricing sehingga menyebabkan pajak penghasilan terutang menurut fiskus menjadi lebih besar dan diterbitkan Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar, maka upaya hukum yang dapat dilakukan oleh Wajib Pajak adalah melalui proses keberatan dan banding. Transfer Pricing Dispute antara PT "X" selaku Wajib Pajak dan Direktorat Jenderal Pajak merupakan contoh yang cukup menarik untuk dianalisis untuk memberikan gambaran lengkap tentang transfer pricing dispute. Penulis menggunakan tipe penelitian deskriptif analitis, dan teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara studi kepustakaan, penelitian lapangan, wawancara ke berbagai pihak. Data yang digunakan dalam penelitian adalah data sekunder.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2004
T14754
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Catherine Natalia
Abstrak :
Pembicaraan mengenai keterwakilan perempuan kembali mengemuka menjelang Pemilu 2004, ketika Pasal 65 L]ndang-Undang Namor 12 tahun 2003 tentang Pemilihan Umum Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah mencantumkan ketentuan tentang keterwakilan perempuan untuk dicalonkan di lembaga legislatif sebagai berikut: Setiap Partai Politik Peserta Pemilu dapat mengajukan calon anggota DPR, DPRD Provinsi, dan DPRD Kabupaten/Kota untuk setiap Daerah Pemilihan, dengan memperhatikan keterwakilan perempuan sekurang kurangnya 30%. Wacana ini menjadi berkembang mengingat posisi perempuan Indonesia dalam sektor politik dapat dikatakan masih marjinal. Salah satu indikator nyata dari masih terpinggirkannya hak-hak politik perempuan adalah rendahnya persentase perempuan yang menduduki kursi di lembaga perwakilan atau parlemen. Sesuai dengan pengertian parlemen yang berarti suatu lembaga publik yang terdiri dari angota-anggota yang dipilih atau diangkat untuk mewakili kepentingan-kepentingan rakyat dari suatu negara, maka keterwakilan perempuan di parlemen, berarti adanya perempuan di lembaga perwakilan itu untuk mewakili kepentingan-kepentingan perempuan sebagai bagian dari rakyat suatu negara. Lembaga perwakilan yang akan dibahas dalam tesis ini dibatasi pada Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI), khususnya masa bakti 2004-2009 yang terpilih dari hasil Pemilihan Umum tahun 2004. Dengan adanya ketentuan pembenian kuota 30% bagi capon anggota legislatif berdasarkan Pasal 65 ayat (1) tersebut, tercapai jumlah calon legislatif perempuan untuk DPR RI sebanyak 2.507 atau sekitar 32,2% dari total 7.756 calon legislatif, meskipun tidak semua partai politik dapat memenuhi jumlah calon legislatif perempuan sebanyak 30%. Akan tetapi, dari hasil Pemilihan Umum 5 April.
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2005
T14517
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ade Hanna Natalia
Abstrak :
Ebola adalah virus penyebab fatal hemoragik pada manusia dan primata non-manusia. Virus ebola memiliki lima spesies dan yang paling mematikan ialah virus ebola Zaire. Genom virus ebola mengkodekan tujuh protein yang penting bagi siklus hidupnya dan penelitian ini dilakukan untuk menghambat VP24 virus ebola Zaire. VP24 memiliki potensi sebagai target obat karena memiliki peran penting dalam replikasi virus ebola dan penghambatan interferon sel inang. Dalam penelitian ini, senyawa terpenoid digunakan untuk menghambat VP24 Zaire secara komputasi dengan menggunakan fitur farmakofor. Terdapat 55.979 senyawa terpenoid diperoleh dari pangkalan data Pubchem kemudian ligan disaring berdasarkan sifat toksisitas melalui Osiris DataWarrior dan terdapat 3.353 ligan yang memiliki sifat toksisitas yang menguntungkan. Selanjutnya fitur farmakofor digunakan untuk menyaring ligan dan 1.375 ligan memiliki struktur yang sesuai dengan fitur farmakofor. Kemudian ligan dilakukan simulasi penambatan molekul dengan target protein dan terdapat 10 ligan terbaik berdasarkan sifat molekul dan interaksi molekuler. Selanjutnya, semua ligan dianalisa sifat farmakologisnya melalui Osiris DataWarrior, Toxtree, admetSAR, SwissADME, dan pkCSM. Akhirnya, terdapat tiga ligan terbaik yaitu Taxumairol V, Acrivastine, dan 3-O-acetyluncaric acid. Dalam penelitian ini, Taxumairol V adalah ligan terbaik untuk menghambat VP24 virus ebola Zaire karena ligan memiliki sifat molekul, interaksi molekuler, dan sifat farmakologis yang baik sebagai kandidat obat.
Ebola is a pathogenic virus which causes fatal hemorrhagic fever in humans and non-human primates. Ebolavirus has five species, and there is the most pathogenic of ebolavirus namely Zaire ebolavirus. Ebola virus genome encodes seven protein which important for the ebolavirus life cycle and in this research was conducted to inhibit VP24 Zaire ebolavirus. VP24 has potential as a drug target because VP24 has an essential role in replication and interferon inhibition. In this research, 55,979 terpenoid compounds were obtained from PubChem database then the ligands were screened based on toxicity properties through Osiris DataWarrior, and there were 3,353 ligands which have beneficial toxicity properties. Afterward, the pharmacophore features were used to screen all ligands and 1,375 ligands have suitable structures according to the pharmacophore features. All ligands were docked with the protein target, and there were ten best ligands based on the molecular properties and interactions. Furthermore all ligands were investigated their pharmacological properties through Osiris DataWarrior, Toxtree, admetSAR, SwissADME, and pkCSM. Finally, there were three best ligands namely, Taxumairol V, Acrivastine, and 3-O-acetyluncaric acid. In this study, Taxumairol V was the best ligand to inhibit VP24 Zaire ebolavirus because the ligand has good molecular interactions, molecular and pharmacological properties.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2019
T52407
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ho Natalia
Abstrak :
Tujuan: Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui korelasi perubahan nilai ADC pada DWMRI dengan perubahan ukuran tumor pasca kemoterapi neoajuvan kanker payudara dalam menilai respons kemoterapi neoajuvan. Metode: Penelitian studi deskriptif analitik dari data sekunder MRI pasien kanker payudara yang mendapat kemoterapi neoajuvan serta menjalankan pemeriksaan MRI. Pemeriksaan MRI dilakukan sebelum pasien mendapat kemoterapi neoajuvan, setelah pasien mendapat kemoterapi neoajuvan siklus pertama dan siklus ketiga. Pengukuran ukuran tumor dilakukan sesuai standar RECIST, sedangkan nilai ADC diperoleh pada nilai b800s/mm2. Hasil dan diskusi: Dilakukan analisis bivariat dengan menggunakan korelasi Pearson untuk melihat korelasi perubahan nilai ADC kedua terhadap nilai ADC pertama dengan perubahan ukuran tumor pada pemeriksaan MRI ketiga terhadap pemeriksaan MRI pertama. Sebanyak 17 pasien penelitian dengan usia antara 40 tahun sampai 65 tahun dan ukuran tumor antara 5,41 cm sampai 13,41 cm. Terdapat 16 pasien yang mengalami peningkatan nilai ADC dan 1 pasien yang mengalami penurunan nilai ADC setelah pemberian kemoterapi neoajuvan siklus pertama. Sebanyak 17 pasien mengalami pengurangan ukuran tumor setelah kemoterapi neoajuvan siklus ketiga. Berdasarkan standar RECIST diperoleh sebanyak 7 pasien dengan pengurangan ukuran tumor lebih dari 30% (antara 31,55% sampai 56,25%) dan sebanyak 10 pasien dengan pengurangan ukuran tumor kurang dari 30% (antara 7,47% sampai 29,22%). Nilai korelasi yang diperoleh sebesar -0,499. Kesimpulan: Terdapat korelasi yang bermakna antara perubahan nilai ADC pada DWMRI dengan perubahan ukuran tumor sebagai respons kemoterapi neoajuvan kanker payudara dengan kekuatan korelasi yang sedang dan arah negatif. ...... Objectives: To determine the correlation of changes in ADC values in DWMRI with changes in tumor size after neoadjuvant chemotherapy in breast cancer to assess neoadjuvant chemotherapy response. Methods: Analytical descriptive study using secondary data from MRI of breast cancer patients receiving neoadjuvant chemotherapy as well as running an MRI. MRI examination performed before neoadjuvant chemotherapy, after received first cycle neoadjuvant chemotherapy and third cycle. Tumor size measurements carried out according to standard RECIST, whereas the ADC values obtained in the b800s/mm2. Bivariate analysis using Pearson correlation was conducted to determine the correlation of changes in the value of the second ADC to first ADC and changes of the tumor size on the third MRI to the first MRI examination. Result and discussion: A total of 17 study patients, 40 years to 65 years old, tumor size between 5.41 cm to 13.41 cm. 16 patients experienced an increase in ADC values while 1 patient had decreased ADC values after the first cycle of neoadjuvant chemotherapy. Tumor size in all patients decreased after three cycles of neoadjuvant chemotherapy. Based on RECIST standards, 7 patients showed tumor size reduction of more than 30% (between 31.55% to 56.25%) and tumor size in 10 patients was reduced less than 30% (between 7.47% to 29.22% ). Correlation value of -0.499 obtained. Conclusions: There is a significant moderate and negative correlation between in ADC value changes in DWMRI with tumor size changes in response to neoadjuvant chemotherapy.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2013
T31952
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Titi Prantini Natalia
Abstrak :
Ketika anak memasuki dunia sekolah, anak mulai dituntut dan kadangkala menuntut dirinya agar selalu berbuat sebaik mungkin dan menyesuaikan dirinya dengan standar tingkah laku tertentu. Standar tingkah laku tersebut dipandang sesuai dengan tuntutan guru/sekolah, orang tua maupun teman. Adakalanya anak tidak dapat memenuhi tuntutan yang dikenakan kepada mereka. Keadaan ini menimbulkan tekanan pada anak dan dapat menjadi pemicu timbulnya masalah dalam kegiatan belajar dan proses belajar anak, antara lain menghindari atau menolak pergi ke sekolah _ Perilaku tersebut digolongkan sebagai School Phobia atau School Refusal (Bakwin & 'Bal-rwin, 1972; Weiner, 1982; Wenar, 1994). Anak yang mengalami School Rehearsal menunjukkan penolakan untuk hadir di sekolah dengan cara mengungkapkan berbagai keluhan fisik dalam upaya menyakinkan orang tua agar dirinya diijinkan tetap tinggal di rumah. Misalnya : sakit kepala, sakit perut, sakit tenggorokan, diare, muntah, dan sebagainya. Disamping itu mereka sering pula mengungkapkan keluhan sehubungan dengan keadaan-keadaan di sekolah yang dirasa tidak nyaman bagi mereka dan membuat mereka menolak ke sekoLah Misalnya : guru yang galak, tugas-tugas terlalu sukar atau terlalu mudah, teman-teman yang tidak menyenangkan, dan lain-lain. (Bakwin & Bakwin, 1972; Weiner, 1982; Wenar, 1994). Pada umumnya School Rejiasal disebabkan oleh dua hal mendasar, yaitu (1) pola asuh orang tua yang menimbulkan kecemasan berpisah (separation anxiety) pada anak, dan (2) adanya peristiwa-peristiwa pencetus yang dapat menimbulkan kecemasan anak untuk berada di sekolah ataupun berada terpisah dari orang tua (Weiner, 1982). Forer Sentence Conquering Test (F SCT) merupakan salah sama alat diagnostik dengan menggunakan teknik proyeksi. Tes ini dapat memberikan int`ormasi-informasi yang kaya bagi keperluan diagnostik (Rabin &. Haworth, 1960). Alat ini telah diadaptasi oleh Prof Dr. Singgih D. Gunarsa, yaitu berupa 60 (enam puluh) kalimat yang belum selesai yang harus dilengkapi oleh subjek dimana ia memiliki kebebasan penuh untuk memberikan jawaban-jawabannya. Kalimat-kalimat yang harus diselesaikan oleh subjek mencerminkan berbagai wilayah (area) kehidupan anak, meliputi : (1) sikap terhadap dan karakteristik dari figur interpersonal (ayah, ibu, laki-laki, perempuan, dan Egur otoritas), (2) harapan atau keinginan anak, (3) penyebab dari perasaan atau tindakan anak, dan (4) reaksi anak terhadap kondisi-kondisi eksternal Penulis berasumsi bahwa SSCT merupakan salah satu alat asesmen yang penting untuk digunakan dalam' pemeriksaan psikologis terhadap kasus-kasus menolak ke sekolah (School Rejis Sab). Asumsi tersebut didasarkan atas pertimbangan bahwa SSCT dapat menggali informasi -informasi yang penting dan relevan bagi permasalahan yang dihadapi subjek, mengingat alat ini berfungsi untuk menggali informasi-informasi yang terkait dengan berbagai wilayah kehidupan anak dalam situasi sehari-hari di lingkungan rumah maupun sekolah Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan data sekunder yang masih tersedia di Klinik Bimbingan Anak Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, tahun 2000-2002. Sampel penelitian adalah data SSCT dari 20 anak usia sekolah (6 - 12 tahun) yang mengalami menolak ke sekolah (School Rejal) Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan metode penelitian kualitatif. Profil jawaban SSCT dianalisa dengan mengacu pada kategori pengelompokkan empat wilayah kehidupan anak, dikaitkan dengan faktor-faktor penyebab perilaku menolak ke sekolah. Profil tersebut digambarkan dengan melihat persentase terbanyak dan jawaban subjek pada nomor-nomor (item) yang dimaksud. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Profil SSCT pada anak-anak yang menolak ke sel-colah (school refusal) mencerminkan adanya masalah-masalah yang terkait dengan hfnnrrarz-Irman yang harus dipenuhi anak sehubungan dengan kegiatan belajar, terutama dalam hal prestasi akademik Jawaban-jawaban subjek penelitian ini mencérminkan adanya kecemasan dan kerak zafran anak pada hal-hal yang sifatnya lebih nyata dalam kaitannya dengan kegiatan-kegiatan di sekolah dan keadaan-keadaan di sekolah yang dirasa tidak nyaman bagi mereka. Kenyataan ini menunjukkan adanya kondisi-kondisi tertentu yang mempengaruhi emosi anak usia sekolah sehubungan dengan masalah penyesuaian diri mereka terhadap tuntutan-tuntutan di sekolah (Hurlock, 1980). Kondisi-kondisi tersebut dapat menjadi peristiwa-peristiwa pencetus (precipitating events) yang membuat mereka menghindar atau menolak pergi ke sekolah. Dari jawaban-jawaban subyek tidak dapat disimpulkan adanya kecenderungan pola asuh tertentu dari orang tua yang dapat menimbulkan kecemasan berpisah (separation anxiety) pada anak. Hal ini tidak dapat terungkap melalui pernyataan-pernyataan di dalam FSCT yang sifatnya umum, sehingga tidak dapat menggali secara mendalam kedekatan hubungan antara anak dengan orang tua.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2003
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nensi Natalia
Abstrak :
ABSTRAK
Tesis ini membahas pengawasan dalam akuntabilitas pengelolaan keuangan negara yang bertujuan untuk meminimalisasi celah bagi para penyelenggara negara melakukan penyimpangan. Pengawasan dapat dilakukan melalui koordinasi antara Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) dan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Koordinasi antara kedua lembaga tersebut dapat dilihat berdasarkan perbandingan antara jumlah pengaduan yang berasal dari masyarakat dengan informasi dari BPK dan sinergi antara Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) BPK dengan kasus penyidikan KPK terkait pengadaan barang dan jasa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jumlah informasi terkait kasus yang memiliki indikasi korupsi lebih banyak berasal dari laporan pengaduan masyarakat dibandingkan informasi dari BPK dan telah terdapat sinergi antara LHP BPK dengan kasus penyidikan KPK. Berdasarkan hasil penelitian, diharapkan BPK dapat memberikan seluruh laporan hasil pemeriksaan setiap lembaga/kementerian negara dan pemerintah daerah yang mengindikasikan ketidakwajaran atas laporan keuangan, sehingga koordinasi antara BPK dan KPK lebih optimal dalam pengawasan akuntabilitas pengelolaan keuangan negara.
ABSTRACT
This thesis explained about supervision in the accountability of state financial management that aims to minimize the opportunity of state official misconduct. The supervision can be conducted through coordination between Audit Commission (BPK in Indonesia) and Commission Eradication Corruption (KPK in Indonesia). Coordination between both of the institutions can be seen by comparison between amount of information from the community with information from BPK and the synergy between examination report from BPK with the KPK?s cases related to the procurement of goods and services. The research show that amount of information which indicated corruption related cases sourced more than information from the community compared with information from BPK and there have been synergies between examination report from BPK with the KPK?s cases. Based on the results of research, BPK is expected to provide all examination reports of each ministry or institution which have indication about misstatement on financial report, so coordination between BPK and KPK can be optimal in supervision of accountability state financial management.
2013
T34658
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>