Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Novi Wida Rahayuningtias
Abstrak :
Latar Belakang : Isolasi sosial merupakan salah satu gejala negatif dari skizofrenia. Klien yang mengalami isolasi sosial jika tidak diintervensi dengan segera akan menyebabkan perubahan sensori persepsi : halusinasi dan risiko tinggi mencederai diri, orang lain bahkan lingkungan, serta berkurangnya kepedulian terhadap perawatan diri sendiri. Kasus : Ny. N, usia 39 tahun selama dua belas hari perawatan di ruang Subadra, RSMM Bogor. Tanda dan gejala yang muncul pada Ny. N terkait masalah isolasi sosial berupa klien senang menyendiri di kamar dan tidak berbaur dengan temannya, tidak berkomunikasi sama sekali, kontak mata minimal, dan menunjukkan respon curiga. Diskusi : Intervensi yang dilakukan berfokus pada membina hubungan saling percaya dan membangun pertemanan secara bertahap. Intervensi keperawatan yang dilakukan memberikan dampak positif kepada klien yang dibuktikan dengan penurunan tanda dan gejala isolasi sosial pada klien dan terdapat peningkatan nilai kognitif, afektif, dan perilaku klien dalam berinteraksi. Pengukuran nilai kognitif, afektif, dan perilaku klien diukur dengan instrumen kemampuan kognitif dan afektif, serta observasi perilaku klien dengan nilai Alfa Cronbach sebesar 0,945. Rencana tindak lanjut asuhan keperawatan dapat dimaksimalkan melalui asuhan keperawatan yang diperuntukkan bagi individu, keluarga, dan kelompok. Kesimpulan : Klien dengan kemampuan sosialisasi yang buruk dapat dilakukan intervensi membangun pertemanan secara individu maupun berkelompok untuk meningkatkan kemampuan sosialisasinya. Keberhasilan intervensi yang dilakukan dipengaruhi oleh klien, perawat, dan kondisi lingkungan klien. ...... Background : Social isolation is one of negative symptoms of schizophrenia. Client with social isolation if not intervened immediately will cause a perceptual sensory change: hallusinations and high risk of self-injury and environment, and less awareness against self-care. Case Report : Mrs. N, 39 years old in 12 days of treatment in Subadra room, Dr. H. Marzoeki Mahdi Bogor. Signs and symptoms that appear on Ny. N related issues of social isolation are happy to be alone in the room and not mingle with friends, not communicate at all, minimal eye contact, and show a suspicious response. Discussion : Nursing intervention focuses on building trust and making friendships in stages. Nursing orders have a positive impact on client as evidenced by decreased signs and symptomps of social isolation and there is an increase scale in cognitive, affective, and client behaviour in interacting. Measurement of cognitive, affective, and client behaviour are measured by cognitive and affective ability and client behaviour instrument with Cronbach's Alfa value of 0.945. Nursing care follow-up plans are expected to be maximized both individually, family, and group. Conclusion : Clients with poor socialization skills can be intervened to build friendship individually or in groups to improve socialization ability. The success of the intervention undertaken is influenced by client, nurse, and client environmental conditions.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2018
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Novi Wida Rahayuningtias
Abstrak :
Sekolah merupakan salah satu sarana pendidikan yang berperan serta dalam membentuk kebiasaan hidup sehat bagi anak usia sekolah. Kebiasaan tersebut dapat dibentuk melalui program pendidikan kesehatan perilaku hidup bersih dan sehat. Penelitian ini bertujuan untuk melihat perbedaan penerapan perilaku hidup bersih dan sehat pada sekolah dasar negeri dan sekolah dasar swasta di kecamatan Pasar Rebo. Desain penelitian ini menggunakan desain deskriptif perbandingan dengan menggunakan sampel anak sekolah dasar kelas 4 dan 5 di dua jenis sekolah dengan total sampel sebanyak 108 responden yang dipilih melalui teknik cluster sampling. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini bersumber dari kuesioner PHBS milik Ayu Widya Lestari, dkk dengan modifikasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan penerapan perilaku hidup bersih dan sehat pada anak yang bersekolah di sekolah dasar negeri dengan sekolah dasar swasta p = 0,001, p = 0,05 . Dari total 66 siswa sekolah dasar negeri didapatkan sebanyak 44 67 siswa ber-PHBS dan 22 33 siswa tidak ber-PHBS, sedangkan untuk siswa sekolah dasar swasta didapatkan sebanyak 9 21 siswa ber-PHBS dan 33 79 siswa tidak ber-PHBS. Peneliti selanjutnya disarankan untuk mengidentifikasi hubungan antara karakteristik siswa sekolah dasar dengan penerapan perilaku hidup bersih dan sehat. ...... School is one of educational tools that participate in establishing healthy living habits for school aged children. These habits can be established through health education programs of clean and healthy life behaviour. The aim of this study to see difference of implementation clean and healthy living behavior between public primary school and private elementary school. This is a descriptive comparison design, using sample of 4 and 5 grade in two types of schools with 108 respondent selected through cluster sampling technique. The instrument used in this study sourced by PHBS questionnaire from Ayu Widya Lestari, et al with modification. The results of this study indicate that there are differences in the implementation of clean and healthy life behavior in children who attend public primary school and private elementary school p 0,001, 0,05. There are 44 67 students who implemented PHBS and 22 33 students who didn't implemented PHBS in public primary school. There are 9 21 students who implemented PHBS and 33 79 students who didn rsquo t implemented PHBS in private primary school. Further researcher suggested to relate the characteristics of public primary school and private elementary school student to the application of clean and healthy living behaviors.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2017
S67404
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library