Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Novitria Dwinanda
Abstrak :
Latar belakang: Asuhan nutrisi optimal untuk bayi prematur bertujuan mengoptimalkan tumbuh kembang dan peningkatkan kualitas hidup bayi prematur. Asuhan nutrisi berupa penilaian masalah nutrisi, menentukan kebutuhan nutrisi, dan pemantauan pertumbuhan membutuhkan kurva pertumbuhan. Saat ini tidak ada kurva pertumbuhan standar untuk bayi prematur. Tujuan: Membandingkan laju pertumbuhan setiap minggu hingga maksimal usia 37 minggu pada bayi prematur yang diberikan nutrisi berdasarkan berat badan ideal menurut kurva Intergrowth-21st dan kurva Fenton, serta mengetahui hubungan antara sepsis, respiratory distress syndrome, riwayat hambatan laju pertumbuhan intrauterin dengan laju pertumbuhan berat badan . Metode: Pnelitian ini adalah uji klinis ajak tersamar ganda pada 93 bayi prematur usia gestasi 33-36 minggu. Perhitungan kebutuhan nutrisi dan pemantauan asupan dilakukan setiap hari serta pemantauan antropometri berupa berat badan, panjang badan, dan lingkar kepala dilakukan minimal satu kali dalam seminggu. Analisis uji-t dilakukan pada sebaran data normal Hasil: Pada bayi prematur yang diberikan nutrisi berdasarkan berat badan ideal menurut kurva Intergrowth-21st dan kurva Fenton tidak berbeda bermakna dalam hal laju kenaikan berat badan, panjang badan, dan lingkar kepala setiap minggu hingga maksimal usia 37 minggu. Pemberian nutrisi berdasarkan berat badan ideal menurut kurva Intergrowth-21st dibandingkan menggunakan kurva Fenton memberikan hasil lebih banyak bayi prematur yang mencapai berat badan lahir dalam waktu kurang dari 7 hari (33% vs 19%) dan lebih banyak bayi prematur yang tumbuh liniear sesuai dengan trajektori pertumbuhan yang harus dicapai, dengan indeks berat badan 39% vs 20%, panjang badan 55% vs 36%, dan lingkar kepala 59% vs 48%. Riwayat hambatan pertumbuhan intrauterin memiliki hubungan bermakna dengan laju pertumbuhan berat badan pada pasien yang mendapatkan nutrisi berdasarkan berat badan ideal menurut kurva Intergrowth-21st(p 0,003, IK 95% 2,326-10,239) Simpulan: Penggunaan kurva Intergrowth-21st lebih baik dibandingkan kurva Fenton dalam menentukan kebutuhan kalori dan pemantauan pertumbuhan bayi prematur, sehingga mencageha terjadinya hambatan laju pertumbuhan. ......Background: Nutrition implementation in premature babies goals are to optimize growth development and increase life quality. Nutritional implementation program including nutritional assessment, determine nutritional necessity or nutritional therapy, and monitor of premature babies' growth with standardized growth curve. Until recently, there is no standardize growth curve for premature baby. Objective: To compare growth velocity every week until maximum 37 weeks corrected age in premature infants who has been given nutritional implementation based on their ideal weight using Intergrowth-21 curve or Fenton curve. And, to correlate growth velocity and factors such as sepsis, respiratory distress syndrome, and intrauterine growth retardation. Methods: This is randomized double blinded clinical trial on 93 premature babies with gestational age range within 33-36 weeks. Daily nutritional intake and monitoring intake toleration were done. Anthropometric monitoring data were taken minimum every week. T-test analysis was used on normal data distribution. Results: There are no significant difference in weekly growth velocity (body weight, length, head circumference) in premature babies until 37 weeks corrected age who is given nutritional intake based on ideal body weight of Intergrowth-21st curve compare to Fenton curve. Intergrowth-21st curve shows more premature babies achieving babies' birth weight in less than 7 days (33% vs 19%) and more premature babies have linier growth according to their trajectory growth goals, with body weight index 39% vs 20%, body length 55% vs 36%, and head circumference 59% vs 48%. Intra uterine growth retardation and growth velocity has significant correlation in patients received nutrition implementation based on targeted ideal body weight according to  Intergrowth-21st curve (p 0,003, IK 95% 2,326-10,239). Conclusion: Intergrowth 21st curve has better result in determining nutritional necessity and monitoring growth of premature babies compare to Fenton curve in order to prevent slower growth velocity in premature babies.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Novitria Dwinanda
Abstrak :
ABSTRAK
Latar belakang: Pemberian ASI eksklusif oleh ibu sehat pada bayi sehat cukup bulan sesuai masa kehamilan dengan persalinan normal seharusnya tidak memiliki kendala, namun cakupan pemberian ASI eksklusif di Indonesia semakin menurun.

Tujuan: Mengetahui insidens keberhasilan pemberian ASI eksklusif di RSCM dan faktor yang memengaruhinya setiap bulan selama 6 bulan.

Metodologi: Studi kohort prospektif analitik pada 243 ibu sehat yang memiliki bayi sehat cukup bulan sesuai masa kehamilan, dengan persalinan normal di RSCM. Wawancara terarah dilakukan setiap bulan selama enam bulan. Analisis bivariat dan multivariat regresi logistik dilakukan pada faktor yang memiliki jumlah subyek seimbang.

Hasil: Insidens ASI eksklusif, yaitu sebesar 64,8% (bulan-1); 53,7% (bulan-2); 43% (bulan-3); 30,7% (bulan-4); 23,5% (bulan-5); dan 22,3% (bulan-6). Keberhasilan ASI eksklusif dipengaruhi oleh inisiasi menyusu dini hingga bulan-2, ibu tidak berkerja/bersekolah pada bulan-3 hingga bulan-6, keyakinan ibu akan produksi ASI hingga bulan-6, dukungan suami/keluarga hingga bulan-6, perasaan tidak stres pada bulan-2 dan bulan-3 (p<0,028). Analisis multivariat menyimpulkan keyakinan ibu akan produksi ASI memengaruhi keberhasilan ASI eksklusif setiap bulan dengan resiko relatif (RR) dan 95% interval kepercayaan (IK) sebesar 14,85 dan 6,9-31,94 (bulan-1); 44,26 dan 10,16-192,75 (bulan-2); 14,62 dan 4,88-43,83 (bulan-3); 32,28 dan 4,23-246,37 (bulan-4); 19,85 dan 2,57-153,16 (bulan-5); 19,02 dan 2,47-146,31 (bulan-6). Dukungan suami/keluarga memengaruhi keberhasilan ASI eksklusif setiap bulan dengan RR dan 95%IK sebesar 4,06 dan 2,06-8,03 (bulan-1); 4,93 dan 2,5-9,73 (bulan-2); 2,35 dan 1,15-4,81 (bulan-3); 5,44 dan 2,03-14,59 (bulan-4); 6,49 dan 1,77-23,75 (bulan-5); 24,43 dan 3,20-186,42 (bulan-6). Ibu bekerja/sekolah memengaruhi keberhasilan ASI eksklusif pada bulan ketiga (RR 3,38; 95%IK 1,21-9,43) and bulan keempat (RR 6,56; 95%IK 1,39-30,99).

Simpulan: Insidens ASI eksklusif di RSCM menurun setiap bulannya hingga 6 bulan. Faktor yang memengaruhi keberhasilan ASI eksklusif setiap bulan selama enam bulan bersifat multifaktorial.
ABSTRACT
Background: Exclusive breastfeeding by healthy mothers to healthy term babies with normal birth is not supposed to be a problem yet the coverage of exclusive breastfeeding in Indonesia is declining.

Objective: To obtain the success rate incidence for exclusive breastfeeding and its affecting factors in every month for six months

Methods: A prospective analytical cohort study in 243 healthy mothers with healthy term babies with normal birth at CMH. Guided interviews were conducted every month for six months. Bivariate and multivariate were performed on factors with equal subject numbers.

Results: Exclusive breastfeeding incidences are 64.8% (first month); 53.7% (second month); 43% (third month); 30.7% (fourth month); 23.5% (fifth month); and 22.3% (sixth month). The multivariate analysis concluded that the mother’s belief of breastmilk production affects the exclusive breastfeeding success for every month with RR dan 95%CI: 14.85 and 6.9-31.94 (first month); 44.26 and 10.16-192.75 (second month); 14,62 and 4.88-43.83 (third month); 32,28 and 4.3-246.37 (fourth month); 19.85 and 2.57-153.16 (fifth month); 19.02 and 2.47-146.31 (sixth month). The husband/family support affects the exclusive breastfeeding success with RR and 95%CI: 4.06 and 2.06-8.03 (first month); 4.93 and 2.5-9.73 (second month); 2.35 and 1.15-4.81 (third month); 5.44 and 2.03-14.59 (fourt month); 6.49 and 1.77-23.75 (fifth month); 24.43 and 3.20-186.42 (sixth month). Non-working/studying mothers affects the exclusive breastfeeding success for the third month (RR 3.38; 95%CI 1.21-9.43) and fourt month (RR 6.56; 95%CI 1.39-30.99).

Conclusions: Exclusive breastfeeding incidence in CMH declined every month up to sixth month. Factors affecting the success for each month in the six months are multifactorial.
[Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, ], 2012
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library