Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
Nurlyta Hafiyah
Abstrak :
Tiap orang memiliki pertanyaan tentang makna hidupnya. Ia menilai dan mengevaluasi apakah hidupnya telah bermakna atau tidak. Pertanyaan demikian muncul saat seseorang memasuki periode dewasa. Dalam psikologi, perhatian terhadap hidup bermakna atau makna hidup terarah pada teori Victor Frank] dan Abraham Maslow. Muncul beberapa tes yang dikembangkan berdasarkan masing-masing dari teori dua tokoh tersebut, seperti Purpose in Life test yang dikembangkan berdasarkan teori Frank] dan Personal Orientation Inventory yang dikembangkan berdasarkan teori Maslow. Namun, muncul beberapa kritik terhadap kedua alat tes itu, sehingga dikembangkan alternatif pengukuran baru bernama Life Regard Index (LRI).
Alat ini dikembangkan oieh Battista & Almond (1973) berdasarkan studi literatur penggunaan istilah meaningful life dan analisis metaperspektif terhadap teori Frank] dan Maslow. Meaningful life atau hidup bermakna didefinisikan secara operasional sebagai positive life regard yang berarti: keyakinan individu bahwa is memenuhi sebuah kerangka hidup atau tujuan hidup yang memberikannya pemahaman yang bemilai akan hidupnya (Battista & Almond, 1973). LRI kemudian disusun atas dua subskala: framework dan fulllment. Setiap subskala terdiri dari 14 item dan berupa 5 -point scale.
Debats dalam serangkaian studinya (1990, 1993, 1995) kemudian meneliti aspek psikometris dari LRI dan mengadaptasi LRI di Belanda. Penelitian ini mengikuti studi Debats untuk mengadaptasi LRI ke dalam konteks masyarakat Indonesia. Hasil uji psikometris memberikan data yang memuaskan. LRI teruji valid dan reliabel. Selain itu ditemukan juga adanya perbedaan pandangan akan hidup bermakna antara fase-fase dalam periode dewasa muda.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2006
T17893
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Nurlyta Hafiyah
Abstrak :
ABSTRAK
Studi ini bertujuan untuk mengembangkan implisit association test (IAT) sebagai pengukuran sikap implisit dan menguji apakah IAT dapat mengukur sikap antarkelompok Islam-Kristen di Indonesia secara valid, reliabel. Mahasiswa tingkat awal yang beragama Islam dan Kristen dilibatkan dalam studi ini. Hasil penelitian menunjukan bahwa IAT memiliki validitas yang memuaskan untuk mengukur sikap implisit terkait agama, dimana IAT berkorelasi
positif dengan pengukuran sikap eksplisit dan mampu membed
akan respons kelompok partisipan Islam dan Kristen
secara signifikan. IAT juga memiliki reliabilitas yang memuaskan, dimana bila diukur antar waktu respons partisipan
sangat stabil dan item-itemnya konsisten mengukur hal yang sama. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa indeks
sikap berdasarkan IAT akan lebih tinggi dibandingkan dengan skor sikap berdasarkan pengukuran eksplisit. Bahkan,
IAT dapat mengidentifikasi partisipan yang menyangkal dalam pengukuran eksplisit bahwa ia memiliki sikap negatif terhadap kelompok agama lain. Diskusi apakah skor IAT menunjukkan prasangka disertakan.
Abstract
The present study was aimed to develop implicit association test
(IAT) as a measure of implicit attitude and to test whether IAT had good validity and reliability to measure implicit attitude between Moslems and Christians in Indonesia. Both Moslems and Christians were participated
in this study. The results showed that IAT is valid and
reliable to measure implicit attitude related to religion. Furthermore, IAT was able to reveal more attitudinal discrimination between Moslem and Christian categories than it would be revealed by the explicit measures of the same religion-related attitude. IAT was also able to reveal opposed evaluations even for participants who deny, on self-report measures, any prejudice toward their out-group. Whether IAT effects indicated prejudice is discussed.
[Fakultas Psikologi Universitas Indonesia;Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat UI, Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat Universitas Indonesia], 2011
J-pdf
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
Nurlyta Hafiyah
Abstrak :
Studi ini bertujuan untuk mengembangkan implisit association test (IAT) sebagai pengukuran sikap implisit dan menguji apakah IAT dapat mengukur sikap antarkelompok Islam-Kristen di Indonesia secara valid, reliabel. Mahasiswa tingkat awal yang beragama Islam dan Kristen dilibatkan dalam studi ini. Hasil penelitian menunjukan bahwa IAT memiliki validitas yang memuaskan untuk mengukur sikap implisit terkait agama, dimana IAT berkorelasi positif dengan pengukuran sikap eksplisit dan mampu membedakan respons kelompok partisipan Islam dan Kristen secara signifikan. IAT juga memiliki reliabilitas yang memuaskan, dimana bila diukur antar waktu respons partisipan sangat stabil dan item-itemnya konsisten mengukur hal yang sama. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa indeks sikap berdasarkan IAT akan lebih tinggi dibandingkan dengan skor sikap berdasarkan pengukuran eksplisit. Bahkan, IAT dapat mengidentifikasi partisipan yang menyangkal dalam pengukuran eksplisit bahwa ia memiliki sikap negatif terhadap kelompok agama lain. Diskusi apakah skor IAT menunjukkan prasangka disertakan.
The present study was aimed to develop implicit association test (IAT) as a measure of implicit attitude and to test whether IAT had good validity and reliability to measure implicit attitude between Moslems and Christians in Indonesia. Both Moslems and Christians were participated in this study. The results showed that IAT is valid and reliable to measure implicit attitude related to religion. Furthermore, IAT was able to reveal more attitudinal discrimination between Moslem and Christian categories than it would be revealed by the explicit measures of the same religion-related attitude. IAT was also able to reveal opposed evaluations even for participants who deny, on self-report measures, any prejudice toward their out-group. Whether IAT effects indicated prejudice is discussed.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2011
AJ-Pdf
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library