Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ginting, Nurul Hadi
Abstrak :
ABSTRAK
Latar belakang: Beberapa faktor kebiasaan pilot dapat mempengaruhi status kesehatannya. Minum kopi merupakan salah satu faktor terjadinya prehipertensi pada pilot. Tujuan penelitian ini ialah untuk mengetahui hubungan minum kopi dan faktor - faktor lainnya terhadap pre hipertensi pada pilot sipil di Indonesia.

Metode: Penelitian potong lintang menggunakan data skunder Survei kebiasaan makan, minum dan latihan fisik pada pilot sipil di Indonesia 2016. Data yang dikumpulkan adalah karakteristik demografi, kebiasaan minum kopi, latihan fisik, indeks massa tubuh dan karakteristik penerbangan Analisis menggunakan regresi Cox dengan waktu konstan. Pre hipertensi dikatakan jika tekanan darah sistolik 120-139 mmhg dan tekanan darah diastolik 80-89 mmhg.

Hasil: Dari 644 data yang pilot sipil yang dikumpulkan, sebanyak 570 Subyek yang memenuhi kriteria, 427 orang (74,91%) dengan risiko hipertensi dan 143 orang (25,09%) dengan tekanan darah normal. Subyek dengan kebiasaan minum kopi lebih dari 1 kali setiap hari dibanding subyek dengan kebiasaan minum kopi kurang dari 1 kali setiap hari memiliki risiko sebesar 20% untuk mengalami pre hipertensi. [rasio relatif suaian (RRa = 1,20; 95% CI = 1,06-1,37; p = 0,004 ]. Subyek dengan usia 40-74 tahun dibanding subyek berusia 17-39 tahun memiliki risiko sebesar 19% untuk mengalami pre hipertensi (RRa = 1,19; 95% CI = 1,07-1,31; p = 0,001).

Simpulan. Kebiasaan minum kopi lebih dari 1 kali setiap hari (kandungan kafein 80-125 mg satu kali minum) berisiko untuk mengalami pre hipertensi. Hal ini penting diketahui bagi pilot agar bisa melaksanakan pola hidup yang sehat.
ABSTRACT
Background: Several factors can affect the pilot habit health status.Drinking coffee is one of the risk factors of prehypertension in pilots.The purpose of this study was to determine the relationship of coffee and a couple of other factors on prehypertension in civil pilot in Indonesia.

Methods: A cross-sectional study using secondary data Survey eating habits, drinking and physical exercise on a civilian pilot in Indonesia in 2016. Data were collected on demographic characteristics, coffee drinking habits, physical exercise, body mass index and flight characteristics analysis using Cox regression with constant time. Prehypertension if the systolic blood pressure is said to be 120-139 mmHg and diastolic blood pressure of 80-89 mmHg.

Results: Of the 644 civilian pilot data collected, a total of 570 subjects who met the criteria, 427 (74.91%) with the risk of hypertension and 143 (25.09%) with normal blood pressure. Subjects with coffee drinking habits of more than 1 time per day than subjects with habitual coffee consumption is less than 1 time per day had an increased risk of pre hypertension by 20%. [Adjusted relative ratio (RRA = 1.20; 95% CI = 1.06 to 1.37; p = 0.004]. Subjects with age 40-74 years compared to subjects aged 17-39 years have an increased risk of pre hypertension by 19% (RRA = 1.19; 95% CI = 1.07 to 1.31; p = 0.001).

Conclusions. Coffee drinking habits of more than 1 time per day(contains 80-125 mg caffein per drink) are at risk for pre hypertension. It is important to know for pilots in order to carry out a healthy lifestyle.
2017
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurul Hadi
Abstrak :
Pemeliharaan merupakan kombinasi dari aspek teknik, administrasi dan manajerial dari suatu peralatan yang dimaksudkan untuk mengembalikan pada fungsinya selama siklus hidup peralatan tersebut. Perencanaan pemeliharaan berhubungan juga dengan aktivitas pengembangan dari jadwal program pemeliharaan suatu peralatan untuk memastikan kelayakan operasi peralatan dan mencegah dampak yang besar. Pengoperasian peralatan khususnya yang telah memasuki fase penuaan (aging) mengakibatkan laju degradasi kerusakan semakin meningkat. Proses degradasi dapat ditemukan secara berurutan dan mengalami kondisi acak sesuai dengan proses stokastik. Untuk itu, studi penelitian ini dilakukan dengan menggunakan analisis keandalan berbasis pemeliharaan untuk memprediksi laju kerusakan akibat degradasi aging serta mementukan strategi pemeliharaan dan penjadwalan inspeksi pada suatu peralatan. Hasilnya pada sebuah proses degradasi yang terjadi berganda (multiple degradation) akibat aging, dimana usia sistem dan tingkat degradasi berkontribusi pada peningkatan kegagalan. Perbaikan yang tidak sempurna akan memberikan pengaruh pada peningkatan usia dan tingkat degradasi yang terus berjalan atau dengan kata lain terus terjadi peningkatan kerusakan akibat perbaikan sementara. Penggantian dapat dilakukan ketika tingkat degradasi yang diamati mencapai tingkat toleransi tertentu (threshold). Program inspeksi dan pemeliharaan preventif (PM) memainkan peran utama dalam memastikan keamanan dan pengoperasian selama siklus hidup suatu sistem. Kebijakan pemeliharaan yang optimal dapat dilakukan dengan memilih jadwal perawatan, ketersediaan peralatan, manajemen suku cadang, penjadwalan tenaga kerja dan interval frekuensi inspeksi. ......An equipment's maintenance is a combination of its technical, administrative, and managerial components that aims to restore its functionality throughout the equipment's life cycle. The maintenance planning is to ensure that the equipment operates properly and avoid significant consequences. The rate of damage deterioration increases with continued use of equipment, particularly that which has entered the aging phase. According to the stochastic process, the deterioration process can be identified sequentially and subjected to random circumstances. In order to define maintenance strategies, schedule inspections, and anticipate the rate of damage due to aging degradation, a reliability centered maintenance (RCM) used in this research study. As a result, the system ages and degrades over time, increasing the likelihood of failure. This process is known as multiple degradation failure. Imperfect repair will impact to accelerated aging and deterioration. Replacement is done after the detected degradation rate surpasses a threshold level. In order to maintain safety and operability over the system life cycle, preventive inspection and maintenance (PM) programs are crucial. The optimal maintenance practices have been implemented by choosing maintenance schedules, equipment availability, spare parts management, labour scheduling, and inspection frequency intervals.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library