Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 6 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Patricia Felia Budijarto
"Keterbatasan glomerulus filtration rate (eGFR) dan urine albumin creatinine ratio (uACR) sebagai acuan menyebabkan keterlambatan diagnosis dan prognosis penyakit ginjal diabetes. Perkembangan diabetes mengarah pada kerusakan ginjal dicerminkan oleh penanda (biomarker) yang ditemukan dalam spesimen biologis. Penelitian ini bertujuan mencari metabolit potensial sebagai biomarker pada populasi Indonesia dengan membandingkan metabolit dalam urin pasien diabetes dengan risiko ginjal rendah (n=16) dan tinggi (n=16) menurut klasifikasi KDIGO2022. Analisis metabolomik dilakukan menggunakan liquid chromatography/mass spectrometry quadrupole time-of-flight (LC/MS-QTOF) dengan analisis statistik data menggunakan software Metaboanalyst5,0. Metabolit diidentifikasi menggunakan database Human Metabolome Database (HMDB), Metlin, dan Pubchem. Diskriminasi antar 2 kelompok divisualisasikan dengan Principal Component Analysis (PCA) dan Partial Least Squares-Discriminant Analysis (PLS-DA). Signifikansi metabolit antar 2 kelompok ditentukan dengan T-test (p<0,05), variable importance for projection (VIP>1), dan fold change (log2(FC)>1,2). Metabolit yang dipilih hanya metabolit endogen yang diketahui jalur metabolismenya. Dari berbagai parameter tersebut, metabolit yang potensial sebagai biomarker harus memenuhi nilai area under curve (AUC)>0,65. Berdasarkan karakteristik dasar dan klinis, tidak terdapat perbedaan bermakna karakteristik dasar (usia, jenis kelamin, indeks massa tubuh, durasi menderita DMT2, frekuensi olahraga, kebiasaan merokok, penyakit lain, kepatuhan minum obat, regimen terapi metformin-glimepirid) dan pemeriksaan klinis (HbA1c, tekanan darah sistol, dan diastol) antara kedua kelompok (p>0,05). Ditemukan 23 metabolit yang memenuhi parameter VIP, p-value, dan fold change. Disimpulkan, tiga metabolit teratas dengan AUC>0,65 merupakan biomarker potensial yang membedakan kedua kelompok, yaitu indoksil glukuronida, N-asetilserotonin glukuronida, dan gliserofosfokolin. Indoksil glukuronida dan N-asetilserotonin glukuronida terlibat dalam metabolisme triptofan dan glukuronat, sedangkan gliserofosfokolin terlibat dalam jalur metabolisme gliserofosfolipid dan eter lipid.

The limited utility of glomerulus filtration rate (eGFR) dan urine albumin creatinine ratio (uACR) as the gold standard lead to late diagnosing and prognosing of diabetic kidney disease. Diabetes progression contributes to kidney damage and is reflected by biomarkers in patients' biological samples. This study aims to identify potential endogenous metabolite biomarkers for improved diagnosis and prognosis by comparing metabolites in the urine of diabetic patients with low (n=16) and high (n=16) kidney disease risk in the Indonesian population according to the KDIGO2022 classification. Metabolomic analysis was conducted using liquid chromatography/mass spectrometry quadrupole time-of-flight (LC/MS-QTOF) with Metaboanalyst5.0 software. Metabolites were identified using the Human Metabolome Database, Metlin, and PubChem. Discrimination between the two groups was visualized using principal component analysis (PCA) and Partial Least squares discriminant analysis (PLS-DA). Based on patients' characteristics, no significant differences were observed in baseline characteristics (age, gender, body mass index, duration of type 2 diabetes mellitus, exercise frequency, smoking habits, comorbidities, medication adherence, metformin-glimepiride therapy regimen) and clinical characteristics (HbA1c, systolic and diastolic blood pressure) between two groups (p>0.05). According to the findings of the T-test (p<0.05), fold change (log2(FC)>1.2), and variables important for the projection (VIP>1), there were 23 metabolites substantially different between the two groups. In conclusion, the top 3 metabolites with the area under curve (AUC) value>0.65 demonstrated potential biomarker differentiating among two groups; these are indoxyl glucuronide, N-acetylserotonin glucuronide, and glycerophosphocholine. Indoxyl glucuronide and N-acetylserotonin glucuronide involved in tryptophan metabolism and glucuronate interconversion. Glycerophsophocholine involved in glycerophospholipid and ether lipid metabolism."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Patricia Felia Budijarto
"Suplemen kesehatan adalah produk yang dimaksudkan untuk melengkapi, memelihara, meningkatkan dan/atau memperbaiki fungsi kesehatan. Penulis melakukan analisis keamanan, efikasi, dan biaya suplemen yang digunakan oleh penderita diabetes di Apotek Kimia Farma 583 Pasadena Cikarang. Dua suplemen yang dianalisis adalah Sea-Quill Herbal Sugar Shed dan Nutrimax Diagard. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kandungan herbal dalam suplemen, seperti ekstrak biji kelabet, kayu manis, bratawali, pare, dan kunyit, serta membandingkan keefektifannya dengan obat diabetes yang tersedia di apotek. Analisis keamanan dilakukan berdasarkan tinjauan literatur terkait potensi efek samping dan interaksi obat dari komponen herbal. Hasil menunjukkan bahwa kedua suplemen aman digunakan bersama obat antidiabetes konvensional, meskipun penggunaan jangka panjang masih memerlukan penelitian lebih lanjut. Dari segi efikasi, suplemen ini terbukti membantu mengontrol kadar glukosa darah, meski efeknya lebih lambat dibandingkan obat-obatan sintetik. Analisis biaya menunjukkan bahwa harga suplemen relatif lebih rendah dibandingkan dengan obat paten diabetes, tetapi lebih tinggi dibandingkan obat generik. Keuntungan yang diperoleh dari penjualan suplemen di apotek juga mendekati keuntungan dari penjualan obat paten, menjadikannya alternatif yang layak bagi pasien yang menginginkan opsi pengobatan herbal. Suplemen Sea-Quill Herbal Sugar Shed dan Nutrimax Diagard dapat menjadi pilihan tambahan dalam pengelolaan diabetes, dengan catatan bahwa penggunaannya harus di bawah pengawasan apoteker atau dokter untuk menghindari interaksi obat yang tidak diinginkan.

Health supplements are products intended to complement, maintain, enhance, and/or improve health functions. The author conducted an analysis of the safety, efficacy, and cost of supplements used by diabetic patients at Apotek Kimia Farma 583 Pasadena Cikarang. The two supplements analyzed were Sea-Quill Herbal Sugar Shed and Nutrimax Diagard. This study aimed to evaluate the herbal ingredients in the supplements, such as fenugreek seed extract, cinnamon, bratawali, bitter melon, and turmeric, and compare their effectiveness with diabetes medications available at the pharmacy. The safety analysis was based on a literature review concerning potential side effects and drug interactions from herbal components. The results showed that both supplements are safe to use alongside conventional antidiabetic medications, though long-term use still requires further research. In terms of efficacy, these supplements have been shown to help control blood glucose levels, although their effects are slower compared to synthetic drugs. Cost analysis indicated that the price of supplements is relatively lower compared to patented diabetes medications but higher than generic drugs. The profit from selling supplements at the pharmacy is also close to that from selling patented drugs, making them a viable alternative for patients seeking herbal treatment options. Sea-Quill Herbal Sugar Shed and Nutrimax Diagard can be considered additional options for diabetes management, provided that their use is under the supervision of a pharmacist or doctor to avoid undesirable drug interactions. "
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2024
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Patricia Felia Budijarto
"Kualifikasi kinerja adalah pembuktian secara tertulis bahwa peralatan dapat secara konsisten memberikan kinerja yang baik atau berfungsi sebagai mana semestinya sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Kualifikasi kinerja dilakukan terhadap Freezer PF-20 (FCR02) di PT. Enseval Putera Megatrading Tbk., Cikarang, yang digunakan untuk pembentukan ice gel dalam proses penyimpanan produk rantai dingin. Kualifikasi dilakukan untuk memastikan freezer mampu menjaga distribusi suhu sesuai dengan standar yang dipersyaratkan, yaitu antara -15°C hingga -25°C, yang penting dalam menjaga mutu ice gel. Pengujian dilakukan selama tiga hari dengan menggunakan 12 titik pemantauan suhu menggunakan thermometer data logger Testo tipe 174-T. Hasil pengujian menunjukkan bahwa suhu freezer bervariasi antara -0,9°C hingga -35°C, dengan rata-rata -17,2°C. Distribusi suhu yang tidak merata di freezer disebabkan oleh posisi blower yang lebih banyak mengarahkan aliran udara dingin ke bagian bawah, mengakibatkan suhu di bagian atas freezer lebih tinggi. Namun, hasil kualifikasi menunjukkan bahwa freezer tetap berfungsi dengan baik untuk pembentukan ice gel, meskipun terjadi penyimpangan suhu. Semua ice gel yang diuji menunjukkan kematangan sempurna setelah proses pembekuan. Meskipun distribusi suhu dalam Freezer PF-20 tidak sepenuhnya sesuai dengan standar yang ditetapkan, freezer tetap dapat digunakan secara efektif untuk menghasilkan ice gel yang memenuhi syarat untuk penyimpanan dan pengiriman produk rantai dingin.

Performance qualification is a written verification that equipment can consistently deliver good performance or function as expected according to applicable standards. The performance qualification was conducted on Freezer PF-20 (FCR02) at PT. Enseval Putera Megatrading Tbk., Cikarang, which is used for ice gel formation in the cold chain product storage process. The qualification was performed to ensure that the freezer can maintain temperature distribution according to the required standard, ranging between -15°C and -25°C, which is crucial for preserving the quality of the ice gel. The testing was conducted over three days using 12 temperature monitoring points with Testo 174-T thermometer data loggers. The results showed that the freezer's temperature ranged from -0.9°C to -35°C, with an average of -17.2°C. The uneven temperature distribution in the freezer was caused by the blower's position, which directed more cold air towards the bottom, resulting in higher temperatures at the top of the freezer. However, the qualification results indicated that the freezer still performed well for ice gel formation, despite the temperature deviations. All tested ice gels showed perfect maturity after the freezing process. Although the temperature distribution within Freezer PF-20 did not fully meet the specified standards, the freezer can still be effectively used to produce ice gel that meets the requirements for cold chain product storage and delivery.

"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2024
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Patricia Felia Budijarto
"Pemantauan terapi obat (PTO) dilakukan terhadap pasien Ny. X di RSUD Tarakan, yang didiagnosis dengan stroke perdarahan pons, diabetes melitus tipe 2, dan hipertensi. PTO bertujuan memastikan bahwa terapi yang diberikan aman, efektif, dan rasional. Pasien menjalani perawatan selama 22 hari dan menerima berbagai terapi, termasuk sitikolin, vitamin K, asam traneksamat, dan manitol untuk stroke; insulin dan metformin untuk diabetes; serta amlodipin, kandesartan, dan klonidin untuk hipertensi. Pasien juga diberikan atorvastatin sebagai antioksidan, seftriakson untuk infeksi, dan omeprazol untuk mencegah stress ulcer. Selama kegiatan PTO, beberapa masalah terkait obat diidentifikasi, mencakup dosis yang terlalu rendah untuk asam traneksamat dan insulin lispro, reaksi obat yang tidak diinginkan (ROTD) dari insulin detemir, interaksi obat antara obat antihipertensi, serta waktu pemberian atorvastatin yang tidak tepat. Rekomendasi yang diberikan meliputi penyesuaian dosis, pengaturan ulang waktu pemberian obat, serta pemantauan yang lebih intensif terhadap kadar glukosa darah dan tekanan darah pasien. PTO diharapkan dapat meningkatkan efektivitas terapi dan meminimalkan risiko efek samping obat. Kerja sama yang sinergis antara tenaga kesehatan sangat penting untuk memaksimalkan hasil terapi dan memastikan keamanan pasien selama masa perawatan.

Drug Therapy Monitoring (DTM) conducted on Mrs. X, diagnosed with pontine hemorrhagic stroke, type 2 diabetes mellitus, and hypertension at Tarakan General Hospital. The DTM aimed to ensure that the therapy provided was safe, effective, and rational. The patient underwent 22 days of treatment, receiving various therapies including citicoline, vitamin K, tranexamic acid, and mannitol for stroke; insulin and metformin for diabetes; as well as amlodipine, candesartan, and clonidine for hypertension. The patient was also given atorvastatin as an antioxidant, ceftriaxone for infection, and omeprazole to prevent stress ulcers. During the DTM, several drug-related problems (DRPs) were identified. These included underdosing of tranexamic acid and insulin lispro, adverse drug reactions (ADRs) from insulin detemir, drug interactions between antihypertensive medications, and improper timing of atorvastatin administration. Recommendations included dose adjustments, rescheduling drug administration, and more intensive monitoring of the patient’s blood glucose and blood pressure levels. This DTM was expected to enhance the effectiveness of the therapy and minimize the risk of adverse drug effects. Effective collaboration between healthcare professionals was crucial to maximizing therapeutic outcomes and ensuring patient safety during the treatment period."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2024
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Patricia Felia Budijarto
"Potensi kegagalan pada proses produksi dapat diatasi dengan mengidentifikasi dan menganalisis kesalahan akibat proses yang tidak kompeten sehingga menghambat kualitas produk. Laporan ini mengkaji penyebab hambatan dalam proses transfer produk Docetaxel dari tahap mixing ke filling di PT. Fonko International Pharmaceuticals. Hambatan pada proses transfer produk menyebabkan penurunan produktivitas, terutama terkait dengan penyumbatan filter akibat tingginya viskositas formulasi Docetaxel yang mengandung Polysorbate 80. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi akar masalah penyumbatan filter, mengevaluasi tindakan perbaikan yang dilakukan, serta dampaknya terhadap produktivitas. Tindakan perbaikan proses yang diterapkan mencakup peningkatan suhu huber pada mixing tank dari 22,5°C menjadi 23,5°C dan penggunaan jacket heater pada Polysorbate 80 dengan suhu 40°C selama 15 menit. Hasil tindakan ini menunjukkan penurunan penyumbatan filter dan peningkatan produktivitas, meskipun beberapa batch masih mengalami masalah buffer tank low. Dari pengamatan, peningkatan suhu dan penggunaan jacket heater terbukti membantu, namun belum sepenuhnya menyelesaikan masalah. Selain itu, pemasok filter, Merck, merekomendasikan penggunaan filter Aervent-50 0,2 µm dengan peningkatan luas area filter, yakni 0,18 m² untuk batch 10 liter dan 0,70 m² untuk batch 60 liter, sebagai solusi jangka panjang untuk mengurangi penyumbatan yang lebih signifikan.

The potential failures in the production process can be addressed by identifying and analyzing errors caused by incompetent processes that hinder product quality. This report examines the causes of bottlenecks in the transfer process of Docetaxel from the mixing to the filling stage at PT. Fonko International Pharmaceuticals. The bottlenecks in the product transfer process result in decreased productivity, primarily due to filter blockage caused by the high viscosity of the Docetaxel formulation containing Polysorbate 80. This study aims to identify the root cause of the filter blockage, evaluate the corrective actions taken, and assess their impact on productivity. The corrective actions implemented included increasing the huber temperature in the mixing tank from 22.5°C to 23.5°C and using a jacket heater on Polysorbate 80 at 40°C for 15 minutes. These actions showed a reduction in filter blockage and an increase in productivity, although some batches still experienced buffer tank low issues. Observations revealed that increasing the temperature and using the jacket heater helped, but did not completely resolve the problem. Additionally, the filter supplier, Merck, recommended using Aervent-50 0.2 µm filters with an increased filter surface area, specifically 0.18 m² for 10-liter batches and 0.70 m² for 60-liter batches, as a long-term solution to mitigate more significant blockages. "
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2024
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Patricia Felia Budijarto
"Pelayanan Informasi Obat (PIO) merupakan salah satu kewajiban Apoteker yang berperan penting dalam upaya preventif, kuratif, rehabilitatif, dan promotif bagi kesehatan pasien dan masyarakat. Salah satu kegiatan PIO yang dapat dilakukan di Puskesmas adalah penyuluhan bagi pasien, serta pembuatan media edukasi, seperti buletin, leaflet, poster, atau media lainnya. Promosi kesehatan berupa edukasi mengenai penggunaan antibiotik secara bijak dan program "Tanya 5 O" telah dilakukan Penulis di Puskesmas Jatinegara. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan kesadaran pasien terkait penggunaan antibiotik yang tepat serta mendorong pasien untuk bertanya kepada apoteker tentang obat yang mereka konsumsi. Edukasi dilakukan dengan menggunakan media leaflet sebagai alat komunikasi informasi obat. Program ini merupakan tanggapan atas tingginya angka resistensi antibiotik yang disebabkan oleh penggunaan yang tidak tepat. Dalam promosi kesehatan ini, disampaikan informasi mengenai bahaya resistensi antibiotik dan lima pertanyaan penting yang perlu diajukan pasien sebelum menggunakan obat, yaitu: nama obat, indikasi, dosis, cara penggunaan, dan efek samping. Sebanyak 30 pasien menerima leaflet yang memuat materi Bijak Antibiotik dan Tanya 5 O. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa meskipun beberapa pasien sudah memahami pentingnya menghabiskan antibiotik sesuai resep dokter, banyak yang masih belum mematuhinya. Selain itu, program ini mendapatkan tanggapan positif dari pasien, yang ditunjukkan dengan adanya pertanyaan dari tiga pasien terkait penggunaan obat selama sesi tanya jawab. Edukasi melalui promosi kesehatan ini telah berhasil meningkatkan pemahaman pasien terkait penggunaan antibiotik yang rasional dan tepat, yang diharapkan dapat membantu mengurangi risiko resistensi antibiotik di masa depan.

The Drug Information Service (PIO) is one of the responsibilities of pharmacists, playing a crucial role in preventive, curative, rehabilitative, and promotive efforts for the health of patients and the community. One of the PIO activities that can be carried out at a Puskesmas (community health center) is patient education, as well as the creation of educational media such as bulletins, leaflets, posters, or other media. Health promotion in the form of education on the proper use of antibiotics and the "Tanya 5 O" program was conducted by the author at Puskesmas Jatinegara. The aim of this activity was to increase patients' knowledge and awareness about the correct use of antibiotics and encourage them to ask pharmacists about the medications they are taking. The education was delivered using leaflets as the primary communication tool for drug information.  This program responded to the high rate of antibiotic resistance caused by improper use. In this health promotion, information was provided on the dangers of antibiotic resistance and five key questions that patients should ask before taking medication: the name of the drug, its indication, dosage, method of use, and side effects. A total of 30 patients received leaflets containing the Bijak Antibiotik and Tanya 5 O materials. The results showed that although some patients understood the importance of finishing antibiotics as prescribed, many still did not comply. Additionally, the program received positive feedback, as evidenced by questions from three patients during the Q&A session. This educational initiative successfully increased patient understanding of rational and appropriate antibiotic use, which is expected to help reduce antibiotic resistance in the future. "
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library