Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 49 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Purwadi
Yogyakarta : Media Abadi , 2004
899.221 3 PUR m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Purwadi
"ABSTRAK
Ruang lingkup dan cara penelitian
Latihan fisik (berat) dapat menyebabkan gangguan daur haid karena gangguan poros hipotalamus - hipofisis. Insiden gangguan daur haid ini akan berkurang jika latihan fisik dikurangi atau dihentikan sama sekali. Untuk mengetahui hubungan antara latihan fisik dengan gangguan daur haid pada siswa Semaba Polwan di Jakarta, telah dilakukan penelitian kuasi eksperimen one group pre test- post test design terhadap 82 orang (total sampel) siswa Semaba Polwan di Ciputat Jakarta. Pre tes dilakukan sebelum menjalani latihan fisik, post tes I setelah responden menjalani latihan fisik tingkat berat dan post tes II setelah responden menjalani latihan fisik tingkat sedang. Berat badan dan tinggi badan diukur dengan alat timbang badan dan pengukur tinggi badan. Tingkat latihan fisik ditetapkan melalui perkalian antara berat badan responden dengan energy expenditure aktivitas tersebut dengan rujukan tabel energy expenditure during various activities. Derajat stresor kerja ditentukan dengan kuesioner survai diagnostik stres yang telah disesuaikan dengan keadaan di Sepolwan, kuesioner symptom check list 90 (SCL 90) digunakan untuk mengukur adanya psikopatologi dan gangguan daur haid diketahui dari kartu catatan daur haid. Teknik analisis yang digunakan : uji chi square, penghitungan relative risk dengan confidence interval 95 %, uji korelasi, paired z-test dan analisis regresi logistik dari program SPSS.
Hasil :
Hasil penelitian menunjukkan bahwa insiden gangguan daur haid sebelum latihan fisik 8,4 %, setelah latihan fisik berat selama tiga bulan 87,8 % dan setelah dosis latihan fisik diturunkan menjadi tingkat sedang 44,0 %. Proporsi gangguan daur haid saat post tes f dibanding saat pre tes menunjukan hasil yang bermakna (p 0,000; RR = 591,47 CI95 %174,43-2005,52) dan proporsi gangguan daur haid saat post tes I dibanding post tes II menunjukan hasil yang bermakna (p=0,000; RR = 4,54 C195 %2,18-9,53).Insiden gangguan daur haid yang terjadi berkurang dengan menurunnya tingkat latihan fisik. Analisis lebih lanjut menunjukkan bahwa risiko untuk timbulnya gangguan daur haid pada siswa yang menjalani latihan fisik berat 18,12 kali dibandingkan siswa yang menjalani latihan fisik ringan. Stresor kerja dan perubahan berat badan tidak berhubungan dengan terjadinya gangguan daur haid.
Kesimpulan :
Secara umum dapat disimpulkan bahwa timbulnya gangguan daur haid pada siswa Semaba Polwan terutama berhubungan dengan latihan fisik. Gangguan daur haid ini tidak berhubungan dengan stresor kerja dan perubahan berat badan. Dari insiden gangguan daur haid tersebut berkurang dengan menurunnya tingkat latihan fisik.

Scope & Methodology :
Heavy physical exercise has been recognized to cause menstrual dysfunction due to disturbance on the hypothalamic - pituitary axis. The incidence of menstrual dysfunction will decrease, if the burden of physical exercise is decreased or stopped. To study the relationship between physical exercise and menstrual dysfunction among female police cadets in Jakarta; a one group pre & post test design experiment study was conducted on 82 subjects (total sample) female police cadets from Ciputat, Jakarta.
The pre test was conducted before the physical exercise program started, the first post test after 3 months heavy physical exercise and second post test after moderate physical exercise. The body weight and high was measured, physical exercise was classified by multiplying body weight energy expenditure in activity using was measured using Stress Diagnostic Questionnaire adjusted for this population, the Symptom Check List 90 (SCL 90), while menstrual dysfunction was diagnosed by using a menstrual recording chart. Statistical analyses used were Chi - square test, relative risk with 95%, test of association, paired z-test and logistic regression functions.
Result & Conclusions :
The incidence of menstrual dysfunction before a physical exercise program was 8,4 %, after 3 months exposed to a heavy physical exercise it was 87,8 % and after a moderate physical exercise it decreased to 44,0 %. Also were reported that significant differences found between the pre test and first post test (p=0,000; RR= 591,47 CI 95 % 174,43 - 2005,52) and also between the first and the second post test (p=0,000; RR=4,54 CI 95 % 2,18 - 9,53). Further analysis showed that the risk of heaving menstrual dysfunction among cadet during heavy physical exercise was 18,12 times compared to light physical exercise. Psychological stress and the changes in body weight showed no relation with menstrual dysfunction. Generally the study showed that the occurrence of menstrual dysfunction among the cadets was related to the physical exercise. The occurrence of menstrual dysfunction showed no relation with psychological stress and changes in body weight. The incidence of menstrual dysfunction decreased with the decrease of physical exercise.
"
1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Purwadi
"Pelayanan kesehatan adalah hak azasi manusia dan setiap penduduk berhak mendapatkan pelayanan kesehatan yang optimal sesuai dengan kebutuhannya tanpa memandang kemampuannya membayar. Dalam upaya pelayanan kesehatan, ketersediaan obat dalam jenis yang lengkap, jumlah yang cukup, terjamin khasiatnya, terjamin keamanannya, terjamin mutunya, serta mudah diakses merupakan prasyarat dalam pelayanan kesehatan yang prima.
Mayoritas penduduk Indonesia berpenghasilan menengah kebawah merupakan komunitas yang sangat merasakan beratnya biaya kesehatan yang ditanggung termasuk untuk membeli obat. Dalam upaya meningkatkan keterjangkauan harga obat bagi masyarakat, Pemerintah telah menyediakan obat generik dengan jaminan mutu dari pemerintah dan produsen, dengan harga yang sangat jauh lebih murah dibandingkan dengan obat nama dagang.
Dari hasil penelitian, dijumpai fenomena menarik yaitu : 1). Meskipun harga obat generik relatif sangat rendah, tetapi pasar obat generik hanya memberikan kontribusi sebesar 10% terhadap pasar obat dalam negeri; 2). Adanya rasio harga obat (dengan zat berkhasiat lama) bervariasi cukup besar; 3). Obat dapat dinyatakan sebagai barang yang elastisitas permintaannya adalah inelastis (inelastic atau relatively inelastic) karena perubahan harganya tidak seberapa banyak menyebabkan perubahan pada jumlah yang diminta, atau dengan perkataan lain, perubahan jumlah yang diminta sedikit saja terpengaruh oleh perubahan harganya; 4). Kebijakan pemerintah mengendalikan harga obat generik, tidak serta merta akan dapat menurunkan rasio harga obat generik tersebut terhadap obat nama dagang padanannya, karena adanya unsur-unsur diferensiasi produk dan produsen dapat mengeksploitir beberapa sikap tidak rasional konsumen.
Hasil analisa dengan menggunakan program SPSS versi 10 menunujukkan bahwa : 1). Peningkatan belanja iklan obat sebesar Rp.l,- mendorong peningkatan pasar obat nasional sebesar Rp.16,789,-. Secara signifikan ada pengaruh yang positif antara kenaikan belanja iklan obat dengan pasar obat nasional.; 2). Secara umum harga obat nama dagang akan turun dengan bertambahnya anggaran program promosi Depkes, dan atau akan naik sejalan dengan kenaikan belanja iklan obat.
Peningkatan anggaran program promosi Depkes diharapkan dapat memberikan informasi obat yang tepat, rasional, dan tidak menyesatkan, secara lebih merata, terus menerus dan berkesinambungan, baik kepada tenaga kesehatan maupun kepada masyarakat, yang pada gilirannya diharapkan dapat meningkatkan penggunaan obat generik."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2004
T13234
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Purwadi
"Faktor penentu yang berhubungan dengan terjadinya pembengkakan restitusi dan jumlah pemohon yang tidak prosedural dari tahun ke tahun antara lain adalah adanya persepsi masyarakat Polri terhadap citra Rumkitpus Polri RS Sukanto yang kurang baik yaitu adanya stigma negatif terhadap rumah sakit tersebut. Untuk mengetahui hubungan antara citra Rumkitpus Poiri RS. Sukanto dan pengajuan restitusi diantara anggota Polri kesatuan Markas Besar dan Polda Metro Jaya, telah dilakukan penelitian kros seksional dan penelitian kualitatit terhadap 190 orang sampel anggota Polri di Jakarta. Sampel diambil secara proportional stratified random sampling. Kuesioner digunakan untuk mendapatkan data tentang persepsi terhadap citra dan pengetahuan tentang restitusi, sedangkan data tentang restitusi lainnya diperoleh dari studi literatur. Teknik analisis yang digunakan adalah : uji chi square, menghitung odds ratio dengan confidence interval 95 %, uji korelasi Spearman's rho dan analisis regresi logistik dari program SPSS.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar responden (56,8 %) memiliki persepsi terhadap citra yang baik dan sebanyak 43,2 % responden memberikan persepsi buruk terhadap citra Rumkitpus Polri RS. Sukanto. Sebagian besar responden (64,7 %) tahu tentang restitusi. Sebanyak 117 orang (61,6 %) responden pernah mengajukan restitusi dan sebagian besar (86,3 %) diantaranya tidak prosedural. Dana yang dikeluarkan untuk membayar restitusi pada setiap tahunnya cenderung meningkat. Terdapat hubungan yang bermakna (p < 0,05) antara kepangkatan dengan citra p= 0,012; OR= 0,23. Hubungan tersebut menunjukkan korelasi positif dan bermakna, dimana r= 0, 182; p= 0,012. Variabel citra berhubungan bermakna dengan restitusi, dimana p= 0,038; OR= 0,784. Hasil analisis regresi logistik menunjukkan nilai p= 0,046; OR= 0,146: CI 95% 0,048-0,274.
Terdapat perbedaan persepsi terhadap citra Rumkitpus Polri RS Sukanto di kalangan anggota Polri kesatuan Markas Besar dan Polda Metro Jaya berdasarkan kepangkatan dan terdapat hubungan antara citra Rumkitpus Poiri RS Sukanto dan pengajuan restitusi diantara anggota Polri kesatuan Markas Besar dan Polda Metro Jaya.
Disarankan konsisten dan tegas dalam menerapkan ketentuan pangajuan restitusi dan meningkatkan kualitas pelayanan, memperbaiki tingkat kecocokan, memperbaiki tingkat kedekatan serta perbaikan manajemen rumah sakit.
Daftar Pustaka : 26 (1983-2003)

Relation Between Image of Rumkitpus Polri Rs. Sukanto and Proffering of Restitution Among Member Police Unity of Headquarter and of Polda Metro Jaya of Year 2003Determinant related to the happening of improvement of applicant amount and restitution which not procedural from year to year for. Example is the existence of perception of Polri to image of Rumkitpus Polri of RS Sukanto un favorable that is existence of negative stigma to hospital. To know relation among image of Rumkipus Polri of RS Sukanto and proffering of restitution among Police member unity of Headquarter and of Polda Metro Jaya, have been conducted by research of sectional kros and research qualitative to 190 people of sampel Police member in Jakarta. Sample taken by proportional sampling random stratified. Questioner used to get data about perception to knowledge and image about restitution, while data about other restitution obtained from literature study. Analysis technique the used is : test of chi square, calculating ratio odds with international confidence 95%, correlation test of Spearman?s analysis and rho of regression logistics of program of SPSS.
Result of research indicate that most responder ( 56,8%) owning perception to good image and counted 43,2% responder give ugly perception to image of Rumkitpus Polri of RS. Sukanto. Most responder ( 64,7%) knowing about restitution. Counted 117 people ( 61,6%) responder have raised restitution and most ( 86,3%) among others [do] not procedural. Fund released to pay for restitution in each its year tend to increase. There are relation having meaning of (p < 0,05) among rank with image of p= 0,012; OR= 0,23. The relation show positive correlation and have a meaning of, where r= 0, 182; p= 0,012. image variable correlate to have a meaning of with restitution, where p= 0,038; OR= 0,784. Result of analysis of regression logistics show value of p= 0,046; OR= 0,146: Cl 95% 0,048 - 0,274.
There are difference of perception to image of Rumkitpus Polri of RS Sukanto among Police member Unity of Headquarter and of Polda Metro Jaya pursuant to rank and there are relation among image of Rumkitpus Polri of RS Sukanto and proffering of restitution among Police member unity of Headquarter and of Polda Metro Jaya.
Is suggested by consistence and coherent in applying rule of proffering of restitution and improve the quality of service, improve storey of agreement, improve contiguity storey and also repair of hospital management.
Bibliography : 26 ( 1983-2003)
"
Depok: Universitas Indonesia, 2004
T13124
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Purwadi
Yogyakarta: Gelombang Pasang, 2006
959.8 PUR j
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Purwadi
"Kinerja (performance) suatu situs web adalah pengalaman pengguna yang menarik untuk diteliti karena menjadi salah satu pengukuran penting dari perspektif pengguna. Berangkat dari hal tersebut, penelitian ini pun bertujuan untuk meneliti pengalaman pengguna situs web dari sisi analisis faktor dan pengaruh pengalaman pengguna mengakses situs web. Penelitian ini menguji empat skema, yaitu: (a) faktor-faktor bagian dari pengalaman pengguna situs web, (b) pengaruh pengalaman pengguna situs web terhadap kepercayaan kepada brand, (c) pengaruh pengalaman pengguna situs web terhadap kembali ke situs web, dan (d) pengaruh pengalaman pengguna situs web terhadap membagikan situs web ke pengguna lain. Pendekatan penelitian ini adalah kuantitatif dengan metode survei. Jenis penelitian ini ialah explanatory research. Kuesioner penelitian bertipe daring dengan skala Likert tujuh kategori respons. Populasi penelitian ini berjumlah 300 jurnalis dengan sampel penelitian adalah sensus. Pengolahan data penelitian memanfaatkan bantuan Statistical Package for the Social Sciences (SPSS) versi 25.0. Uji hipotesis penelitian menggunakan confirmatory factor analysis (CFA) dan uji regresi linier sederhana. Hasil penelitian ini, pertama adalah ada delapan faktor yang menjadi bagian signifikan dari pengalaman pengguna situs web, yaitu emosi pengguna, hedonis, desain, nilai pengguna, usability, kecepatan akses, nilai publik, dan budaya. Kedua, pengalaman pengguna situs web terbukti berpengaruh signifikan terhadap kepercayaan kepada brand, kembali ke situs web, dan membagikan situs web ke pengguna lain. Ketiga, terbentuknya empat skema yang dapat menjadi cikal-bakal model pengalaman pengguna situs web.

The performance of a website is an interesting user experience to be investigated because it becomes one of the important measurements from the user's perspective. Based on this, this study aims to examine the user experience of the website in terms of factor analysis and the influence of user experience accessing the website. This study examines four schemes, namely: (a) the factors part of the website user experience, (b) the influence of the website user experience on brand trust, (c) the influence of the website user experience on returning to the website, and (d) the influence of the website user experience on sharing the website with other users. This research approach is quantitative with survey methods. This type of research is explanatory research. The research questionnaire is online type with a Likert scale of seven response categories. The population of this research is 300 journalists with the census sample as the research sample. The research data processing uses Statistical Package for the Social Sciences (SPSS) version 25.0. The research hypotheses test use confirmatory factor analysis (CFA) and simple linear regression test. The results of this study, first, there are eight factors that are a significant part of the website user experience, namely user emotions, hedonic, design, user values, usability, speed of access, public values, and culture. Second, the website user experience has proven to have a significant effect on brand trust, returning to the website, and sharing the website with other users. Third, the formation of four schemes that can be the forerunner of the website user experience model. "
Jakarta: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Purwadi
Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Dalam Negeri, 2018
351 JBP 10:1 (2017)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Purwadi
Banten: Krakatau Press, 2003
920.71 PUR p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Purwadi
"Superkonduktor GdBa2Cu30 dibuat dengan cara 7-x memanaskan campuran 1/2 mol Gd203 2 mol CuO Temperatur pemanasan bervariasi BaCQ3 dan 3 mol sesuai dengan tiga tahapan pemanasannya yaitu kalsmasi sintenng dan annealing 2 + 3 + Kation Cu dan Cu dalam sistem Gd-Ba-Cu-0 ditentukan dengan 2 + 3 + metode titrasi yodometri Pada penentuan Cu dan Cu dalam suatu sampel dengan metode titrasi yodometri kation 2 + 3 + + - Cu dan Cu direduksi menjadi Cu sedang I dioksidasi membentuk I dalam bentuk gas Kemudian Iz yang dibebaskan 2 - S203 yang sudah 2 + Titrasi yodometri untuk penentuan kation Cu dititrasi dengan ion distandardisasi 3 + dan Cu dilakukan dengan titrasi kombinasi (Titrsi 1 dan Titrasi 2) untuk penentuan Cu 2+ (jumlah total kation tembaga) PProses kalsmasi oksida Gd-Ba-Cu pada temperatur 940°C-960°C selama 5 jam menghasilkan fraksi Cu yang tertinggi dibandingkan temperatur-temperatur yang lain Kalsmasi pada temperatur 940°C dan 980°C kedua temperatur tersebut 3 + sebesar menunjukkan harga fraksi Cu sedangkan kalsmasi pada temperatur 980°C menunjukkan fraksi 0 083 Cu 3 + sebesar 0 056 Proses smtenng oksida Gd-Ba-Cu pada temperatur 940° C atau 960°C selama 30 jam dan kombinasi antara kedua temperatur 3 + smtenng tersebut menghasilkan fraksi Cu dan 3+ 2+ perbandingan Cu /Cu yang tinggi dibandingkan temperatur-temperatur 3 + smtenng lainnya yaitu fraksi Cu dan 3 + 2 + berkisar antara 0 227-0 234 perbandingan Cu- /Cu berkisar antara 0 293-0 305 Pada proses annealmg tiga temperatur yang dicoba yaitu 400°C 500°C dan 600°C Oksida Gd-Ba-Cu dikalsinasi dan disintermg pada temperatur yang sama temperatur 400°C menghasilkan fraksi Cu3+=0 234 perbandingan Cu3 + /Cu2+=0 305 Annealmg pada temperatur 500°C annealmg pada atau menghasilkan 3 + 3 + 2 + fraksi Cu 0 232 atau perbandingan Cu /Cu 0 302 Temperatur 600°C menunjukkan fraksi Cu3 + 0 224 atau perbandingan Cu3 + /Cu2 +=0 288 Makin rendah temperatur annealmg 3 + makin tinggi hasil fraksi Cu atau perbandingan Cu 2+ /Cu 2+"
1994
S29912
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Purwadi
Yogyakarta: PINUS Books Publisher, 2006
TD D 899.231 P 438 k
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5   >>