Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 10 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rahmadiani
"perikanannya di Indonesia. Maka dari itu, tidak heran bahwa banyak kapalkapal asing yang berlomba-lomba masuk ke perairan ini untuk melakukan penangkapan ikan, baik secara legal maupun ilegal. Pada penelitian ini berfokus pada bagaimana praktik illegal fishing dilakukan di kawasan perairan ini selama periode tahun 2004 hingga 2011 dengan berbagai modus dan juga adanya keterlibatan agen negara. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif yakni dengan wawancara dan observasi serta didukung dengan data sekunder. Pisau analisis yang digunakan adalah kejahatan transnasional, white collar crime, corporate crime, dan organized crime.
Hasil menunjukkan bahwa terdapat empat bentuk illegal fishing yang terjadi di daerah ini yakni penangkapan dengan jaring yang tidak sesuai SIPI, penangkapan tanpa dokumen yang sesuai, penangkapan yang tidak sesuai fishing ground, dan penangkapan tanpa pelaporan ke pelabuhan pangkalan. Selain itu juga ditemukan bahwa terdapat praktik penegakkan hukum yang tidak bersih oleh Angkatan Laut karena mereka membebaskan banyak kapal pelaku illegal fishing di perairan ini.
Aru and Arafura seas are one of the richest seas in Indonesia in term of the fishing resources. Thus, many vessels from outside the country come to these sea to catch fish, whether legally or illegally. This research focuses on illegal fishing practice in these seas in 2004 until 2011 with different modus and the involvement of nation agent. The method used in this research is the qualitative approach, which includes interview, observation, and supported by secondary data. These illegal fishing cases are analyzed using several concepts, which are transnational crime, white collar crime, corporate crime, and organized crime.
The result shows that there are four types of illegal fishing happened in this area, namely catching fish without proper net according to SIPI regulation, catching fish without the required documents, offending the fishing ground, and catching fish without reporting to the port. Additionally, this research also found that there is a corrupt law enforcement by the navy because they set free the illegal fishing offender in Aru and Arafura seas.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
S56388
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sekarayu Rahmadiani
"ABSTRAK
Penelitian ini berlatar belakang bahwa daur ulang merupakan salah satu cara yang dapat digunakan untuk mengatasi permasalahan sampah plastik. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis faktor yang mendorong diperlukannya insentif pajak bagi industri daur ulang plastik serta menganalisis alternatif pemberian insentif bagi industri daur ulang plastik di Indonesia. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui wawancara mendalam. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa terdapat beberapa faktor baik fiskal maupun non fiskal yang mendorong pemberian insentif bagi industri daur ulang plastik dari segi strength, weakness, opportunity, dan threat. Insentif fiskal yang dapat diberikan bagi industri daur ulang plastik adalah PPN tidak dipungut sedangkan insentif non fiskal yang dapat diberikan adalah Extended Producer Responsibility. Dengan demikian disajikan analisis berupa kajian insentif yang dapat diberikan bagi industri daur ulang plastik di Indonesia.

ABSTRACT
This research has a background that recycling is one of many ways that can be use to overcome the plastic waste problem. The purpose of this study is to analyze the factors that encourage the need for tax incentives for plastic recycling industry and analyzing the alternative of providing incentives for the plastic recycling industry in Indonesia. This study use a descriptive qualitative approach. Data collection techniques are done through in-depth interviews. The results of this study indicate there are several factors, both fiscal and non-fiscal, that encourage incentives for the plastic industry in terms of strength, weakness, opportunity, and threat. Fiscal incentive that can be given to the plastic recycling industry is non-collected VAT while non-fiscal incentive that can be given is Extended Producer Responsibilty. Thus presented an analysis in the form of incentive studies that can be given to the plastic recycling industry in Indonesia. "
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Reisa Rahmadiani
"ABSTRAK
Dengan meningkatnya penawaran investasi online melalui platform-platform investasi online, kebutuhan untuk memprediksi intensi perilaku konsumen juga meningkat. Intensi pembelian investasi online pada penelitian ini diprediksi dengan menggunakan kerangka theory of planned behavior (TPB). TPB merupakan salah satu pendekatan yang banyak digunakan dalam memprediksi niat dan perilaku konsumen, dimana TPB membentuk kerangka kerja konseptual untuk memprediksi kecenderungan tindakan tertentu seseorang. Komponen TPB yang digunakan dalam penelitian ini yaitu sikap terhadap investasi online, norma subyektif yang dicerminkan oleh kecerdasan spiritual, dan kontrol perilaku yang dirasakan yang dicerminkan oleh kecerdasan emosional. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat apakah terdapat pengaruh dari sikap terhadap investasi online, kecerdasan spiritual, dan kecerdasan emosional terhadap intensi pembelian investasi online pada generasi milenial di Jabodetabek. Sebanyak 249 responden berhasil dikumpulkan dan kemudian data diolah menggunakan Structural Equation Modelling (SEM) dengan software AMOS 22. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sikap terhadap investasi online dan kecerdasan emosional memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap intensi pembelian investasi online, sedangkan tingkat kecerdasan spiritual seseorang tidak berpengaruh terhadap intensi pembelian investasi online.

ABSTRACT
As online investment offers increase through online investment platforms, the need to predict the intentions of consumer behavior also increases. The intention of online investment purchases in this study is predicted using the theory of planned behavior (TPB) framework. TPB is one approach that is widely used in predicting consumer intentions and behavior, where TPB forms a conceptual framework for predicting the tendency of certain actions of a person. TPB components used in this study are attitudes toward online investment, subjective norms that are reflected by spiritual intelligence, and perceived behavioral control that is reflected by emotional intelligence. The purpose of this study is to see whether there is an influence of attitudes towards online investment, spiritual intelligence, and emotional intelligence on the intention of online investment purchases in millennials in Jabodetabek. A total of 249 respondents were successfully collected and then the data was processed using Structural Equation Modelling (SEM) with AMOS 22 software. The results of this study indicate that attitudes toward online investment and emotional intelligence have a positive and significant effect on online investment intentions, while the level of one's spiritual intelligence has no effect on online investment purchases intentions.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kania Putri Rahmadiani
"Third party funding merupakan salah satu opsi pendanaan arbitrase yang dapat dipilih dalam menyelesaikan sengketa melalui arbitrase internasional. Walaupun third party funder berperan sebagai pemberi dana untuk pelaksanaan arbitrase, third party funder kerap dituntut oleh pihak lawan dalam arbitrase untuk turut menanggung beban biaya kerugian yang dijatuhkan majelis arbitrase dalam putusan arbitrase internasional. Penelitian ini menggunakan metode penelitian doktrinal. Penelitian ini menelaah pengaturan terkait third party funding dalam dan keterlibatan third party funder dalam menanggung biaya kerugian dalam putusan arbitrase internasional di beberapa badan arbitrase internasional, yaitu SIAC, ICSID, ICC, HKIAC, dan CIETAC. Penelitian ini juga meninjau penerapan pengaturan third party funding tersebut dalam praktik, melalui analisis Putusan Tomorrow Sales Agency Private Ltd. v. SBS Holdings Inc. & Ors. Judgment FAO(OS)(COMM) 59/2023 and CM NOS. 14793/2023 & 14794/2023. Analisis penerapan peraturan juga ditunjang dengan analisis Putusan Essar Oilfields Services Limited v. Norscot Rig Management Pvt Limited [2016] EWHC 2361 (Comm) dan Putusan AMT Cameroun, AMT SA Advance Maritime Transports, and Privinvest v. AZ and Navitrans No. 20/12332. Penelitian ini menunjukkan pentingnya penegasan pengaturan untuk melindungi third party funder dari tuntutan untuk dibebani tanggung jawab atas biaya kerugian yang dijatuhkan dalam putusan arbitrase internasional.

Third party funding is a funding option for parties intending to resolve disputes through international arbitration. Despite its role as a funder solely for the purposes of the arbitration, there have been instances where third-party funders are sued by an opposing party in the arbitration to share the burden of adverse costs imposed by the arbitral tribunal in an international arbitration award. This study uses a doctrinal research method. This study examines regulations related to third party funding and the involvement of third party funders regarding adverse costs liability arising from international arbitration awards in several international arbitration bodies, namely SIAC, ICSID, ICC, HKIAC, and CIETAC. This study also reviews the application of the regulations in practice through a case analysis of the Tomorrow Sales Agency Private Ltd. v. SBS Holdings, Inc. & Ors. FAO(OS)(COMM) Decision 59/2023 and CM Nos. 14793/2023 & 14794/2023 Judgment. The analysis of the application of the regulations is also supported by analyzing the Essar Oilfields Services Limited v. Norscot Rig Management Pvt Limited [2016] EWHC 2361 (Comm) Judgment and the AMT Cameroun, AMT SA Advance Maritime Transports, and Privinvest v. AZ and Navitrans No. 20/12332 Judgment. This study demonstrates the importance of establishing stricter regulatory frameworks to protect third party funders from claims for adverse costs imposed in international arbitration awards.
"
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nur Wahyu Rahmadiani
"Di Indonesia, kasus kematian terkait Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS) terus meningkat sebesar lebih dari dua kali lipat dari 11.971 kasus di tahun 2010 menjadi 26.501 di tahun 2022, dan 40% di antaranya disebabkan oleh Tuberkulosis (TBC). AIDS adalah perkembangan dari Human Immunodeficiency Virus (HIV) yang mengakibatkan sistem kekebalan tubuh menurun sehingga Orang Dengan HIV (ODHIV) rentan terkena penyakit atau infeksi oportunistik, termasuk TBC. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berasosiasi dengan adanya status TBC pada ODHIV setelah inisiasi ART dilakukan dengan menggunakan data Sistem Informasi HIV AIDS (SIHA) 2.1. Desain penelitian ini adalah cross sectional dengan sampel penduduk berusia ≥ 15 tahun yang memanfaatkan data Sistem Informasi HIV AIDS tahun 2023 dan menggunakan uji chi-square untuk analisis bivariat dan regresi logistik untuk analisis multivariat. Dari 39.623 ODHIV yang tercatat pada tahun 2023, terdapat 34.662 data yang eligible untuk digunakan dalam penelitian ini. Hasil penelitian ini menunjukkan wilayah dengan prevalensi kasus HIV tertinggi di DKI Jakarta adalah Jakarta Pusat (30,8%) sedangkan wilayah dengan prevalensi HIV-TBC tertinggi adalah Jakarta Barat (25,1%). Selanjutnya, ditemukan prevalensi HIV-TBC pada populasi ≥ 15 tahun di DKI Jakarta setelah melakukan inisiasi ART adalah 4,4%. Stadium klinis 3 dan 4 (AOR = 9,99; 95% CI = 8,72 – 11,45), Indeks Massa Tubuh (IMT) kurus (AOR = 2,54; 95% CI = 2,22 – 2,91), kelompok usia 25 – 34 tahun (AOR = 2,16; 95% CI = 1,86 – 2,52), tidak mengonsumsi Terapi Pencegahan Tuberkulosis (TPT) (AOR = 17,73; 95% CI = 10,42 – 30,18) adalah faktor risiko yang berpengaruh dalam meningkatkan adanya status TBC pada ODHIV. Selain itu, faktor yang menunjukkan protektif terhadap status TBC pada ODHIV adalah menunda inisiasi Antiretrvorial Therapy (ART) (AOR = 0,10; 95% CI = 0,09 – 0,12) dan kelompok populasi kunci (AOR = 0,44; 95% CI = 0,39 – 0,51). Faktor yang memiliki kontribusi terbesar dalam penelitian ini adalah riwayat konsumsi TPT. Dengan demikian, dibutuhkan peningkatan cakupan TPT untuk dapat mencegah adanya status TBC pada ODHIV dan ODHIV dewasa muda diharapkan dapat meningkatkan pencegahan TBC.

In Indonesia, Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS) related deaths have more than doubled from 11,971 cases in 2010 to 26,501 in 2022, 40% of which are caused by Tuberculosis (TBC). AIDS is a progression of the Human Immunodeficiency Virus (HIV) that results in a decreased immune system so that People Living with HIV (PLHIV) are susceptible to opportunistic diseases or infections, including tuberculosis. This study aims to determine the factors associated with TBC status in PLHIV after ART initiation using HIV AIDS Information System (SIHA) 2.1 data. The design of this study was cross sectional with a sample of population aged ≥ 15 years utilizing HIV AIDS Information System data in 2023 and using chi-square test for bivariate analysis and logistic regression for multivariate analysis. Of the 39,623 PLHIV recorded in 2023, 34,662 data were eligible to be used in this study. The results showed that the region with the highest prevalence of HIV cases in DKI Jakarta was Central Jakarta (30.8%) while the region with the highest prevalence of HIV-TBC was West Jakarta (25.1%). Furthermore, the prevalence of HIV-TBC in the population ≥ 15 years old in DKI Jakarta after ART initiation was found to be 4.4%. Clinical stage 3 and 4 (AOR = 9.99; 95% CI = 8.72 - 11.45), lean body mass index (BMI) (AOR = 2.54; 95% CI = 2.22 - 2.91), age group 25 - 34 years (AOR = 2.16; 95% CI = 1.86 - 2.52), not taking Tuberculosis Preventive Therapy (TPT) (AOR = 17.73; 95% CI = 10.42 - 30.18) are risk factors that increase the presence of TBC status in PLHIV. In addition, the protective factors for TBC status among PLHIV were delayed initiation of antiretroviral therapy (ART) (AOR = 0.10; 95% CI = 0.09 - 0.12) and key population groups (AOR = 0.44; 95% CI = 0.39 - 0.51). The factor with the largest contribution in this study was history of TPT consumption. Thus, there is a need to increase TPT coverage to prevent TBC status in PLHIV and young adult PLHIV are expected to improve TBC prevention."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nur Alina Rahmadiani
"Resistensi antibiotik merupakan salah satu masalah kesehatan global yang mempengaruhi efektivitas pengobatan berbagai penyakit infeksi, termasuk di rumah sakit. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis profil penggunaan antibiotik cefepime sebagai bagian dari kelompok antibiotik "reserve" di RSUP Fatmawati pada periode Januari hingga Oktober 2023. Penggunaan cefepime ditujukan untuk infeksi bakteri yang resisten terhadap berbagai antibiotik lain. Metode penelitian yang digunakan adalah retrospektif dengan mengumpulkan data dari rekam medis pasien, hasil uji kultur, dan konsultasi dengan Komite Pengendalian Resistensi Antimikroba (KPRA). Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar pasien yang menggunakan cefepime adalah kelompok usia lanjut (>60 tahun), dengan tingkat mortalitas yang cukup tinggi. Dari hasil uji kultur, ditemukan bahwa sekitar 57,14% biakan menunjukkan hasil negatif, sedangkan selebihnya menunjukkan adanya bakteri seperti Escherichia coli dan Acinetobacter baumannii. Konsultasi dengan KPRA dilakukan untuk sekitar 65,08% pasien, dan persetujuan penggunaan cefepime diberikan pada 33,33% pasien. Studi ini menyimpulkan bahwa penggunaan cefepime memerlukan evaluasi lebih lanjut berdasarkan hasil kultur dan sensitivitas untuk meminimalkan risiko resistensi antibiotik yang lebih tinggi.

Antibiotic resistance is a global health issue affecting the effectiveness of treatment for various infectious diseases, including in hospitals. This study aims to analyze the profile of cefepime usage as a "reserve" antibiotic at RSUP Fatmawati from January to October 2023. Cefepime is used for bacterial infections that are resistant to various other antibiotics. This retrospective study collected data from patient medical records, culture test results, and consultations with the Antimicrobial Resistance Control Committee (KPRA). The results showed that most patients using cefepime were elderly (>60 years), with a relatively high mortality rate. Culture tests revealed that 57.14% of the cultures were negative, while the remaining cultures indicated the presence of bacteria such as Escherichia coli and Acinetobacter baumannii. Consultations with KPRA were conducted for about 65.08% of the patients, with cefepime approval granted for 33.33% of them. This study concludes that cefepime use requires further evaluation based on culture and sensitivity tests to minimize the risk of increased antibiotic resistance. "
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Nur Alina Rahmadiani
"Resistensi antibiotik merupakan masalah kesehatan global yang serius, disebabkan oleh penggunaan antibiotik yang berlebihan dan peresepan yang tidak tepat. Dalam upaya mengatasi hal ini, dilakukan edukasi penggunaan antibiotik yang bijak di Puskesmas Makasar dengan media leaflet. Penelitian ini bertujuan menyusun leaflet edukasi mengenai penggunaan antibiotik yang tepat serta mengadakan kegiatan promosi kesehatan kepada masyarakat di wilayah Puskesmas Makasar. Metode penelitian meliputi penyusunan materi leaflet berdasarkan studi literatur, pembuatan desain leaflet, dan pelaksanaan edukasi pada masyarakat. Edukasi dilakukan dengan menggunakan media leaflet yang berisi informasi tentang resistensi antibiotik, cara penggunaan antibiotik yang tepat, serta contoh antibiotik yang sering digunakan. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa edukasi ini berhasil meningkatkan pemahaman masyarakat mengenai penggunaan antibiotik yang bijak, yang ditandai dengan interaksi aktif selama sesi tanya jawab. Kesimpulannya, edukasi dengan media leaflet merupakan cara efektif untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dalam penggunaan antibiotik secara rasional dan bijak guna mengurangi risiko resistensi.

Antibiotic resistance is a serious global health issue caused by excessive use and improper prescription of antibiotics. To address this issue, an education program on the proper use of antibiotics was conducted at Puskesmas Makasar using leaflets as the medium. This study aimed to create educational leaflets on the rational use of antibiotics and carry out a health promotion program for the local community. The research methods included preparing leaflet content through literature review, designing the leaflet, and conducting community education. The education used leaflets that provided information on antibiotic resistance, proper antibiotic use, and examples of commonly used antibiotics. The results showed that this educational program successfully improved public understanding of the rational use of antibiotics, as demonstrated by active participation during the Q&A session. In conclusion, using leaflets as an educational tool is an effective method to raise public awareness about the responsible use of antibiotics and reduce the risk of resistance. "
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2024
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Nur Alina Rahmadiani
"Kualitas obat dapat mempengaruhi efikasi dan keamanan obat. Kualitas tersebut bergantung pada ketepatan produksi dan kondisi penyimpanan. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan pemetaan suhu di gudang obat PT SamMarie Tramedifa guna memastikan distribusi suhu sesuai dengan standar penyimpanan obat yang berlaku. Studi ini dilakukan dengan memantau suhu menggunakan 13 sensor suhu yang ditempatkan di titik-titik kritis gudang selama 7 hari. Hasil pemetaan menunjukkan bahwa seluruh titik pengukuran suhu berada dalam rentang yang sesuai dengan persyaratan penyimpanan (15°C-25°C). Suhu terendah tercatat pada sensor T-G2 dengan nilai 16,6°C, sementara suhu tertinggi tercatat pada sensor T-A2 dengan nilai 24,1°C. Berdasarkan fluktuasi suhu yang diamati, rekomendasi diberikan untuk menyalakan pendingin di area penyimpanan injeksi agar tetap memenuhi syarat penyimpanan. Selain itu, pemantauan rutin direkomendasikan pada area yang berdekatan dengan pintu dan area administrasi gudang. Pemetaan ini penting untuk menjaga kualitas obat selama proses penyimpanan hingga distribusi.

Drug quality can affect drug efficacy and safety. This quality depends on the accuracy of production and storage conditions. This study aims to conduct temperature mapping in the pharmaceutical warehouse of PT SamMarie Tramedifa to ensure that temperature distribution complies with applicable drug storage standards. The study was conducted by monitoring temperatures using 13 temperature sensors placed at critical points of the warehouse over 7 days. The mapping results showed that all temperature measurements were within the acceptable storage range (15°C-25°C). The lowest temperature was recorded at sensor T-G2 with a value of 16.6°C, while the highest temperature was recorded at sensor T-A2 with a value of 24.1°C. Based on observed temperature fluctuations, recommendations include turning on the cooler in the injection storage area to meet storage requirements. Additionally, routine monitoring is recommended for areas near the warehouse doors and administrative area. This mapping is crucial to maintain the quality of drugs during storage and distribution. "
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2024
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Nur Alina Rahmadiani
"Kalibrasi merupakan proses penting dalam industri farmasi untuk memastikan akurasi alat ukur yang digunakan dalam produksi obat, yang berhubungan langsung dengan kualitas produk dan keamanan pasien. Laporan ini mengkaji implementasi aktivitas kalibrasi di PT CKD OTTO Pharmaceuticals dengan fokus pada pengadaan alat baru, yaitu Humidity and Temperature Probes HMP110. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui implementasi kalibrasi pada alat baru, menentukan klasifikasi alat, tingkat risiko terhadap kualitas produk, serta menyusun instruksi kerja pengoperasian alat tersebut. Metode yang digunakan meliputi pendaftaran alat baru, pengkajian risiko kalibrasi, serta penyusunan instruksi kerja. Hasil penelitian menunjukkan bahwa alat Humidity and Temperature Probes HMP110 dikategorikan sebagai alat GMP kritis dengan tingkat risiko menengah (nilai risiko 6) dan harus dikalibrasi ulang setiap 12 bulan. Kesimpulannya, aktivitas kalibrasi dilakukan sesuai prosedur dan interval kalibrasi yang direkomendasikan oleh vendor alat untuk memastikan akurasi pengukuran alat tersebut.

Calibration is a critical process in the pharmaceutical industry to ensure the accuracy of measuring instruments used in drug production, directly affecting product quality and patient safety. This report examines the implementation of calibration activities at PT CKD OTTO Pharmaceuticals, focusing on the acquisition of a new tool, the Humidity and Temperature Probes HMP110. The objective of this study is to evaluate the calibration of the new tool, determine its classification, risk level concerning product quality, and develop operational instructions. The methods used include registering the new tool, conducting a calibration risk assessment, and preparing an operating manual. The results show that the Humidity and Temperature Probes HMP110 is classified as a critical GMP tool with a medium risk level (risk score of 6) and requires recalibration every 12 months. In conclusion, the calibration activities are carried out in accordance with procedures and the vendor-recommended calibration interval to ensure the tool's measurement accuracy."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2024
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Nur Alina Rahmadiani
"Hipertensi merupakan salah satu penyakit tidak menular yang memiliki prevalensi tinggi di Indonesia dan dapat menyebabkan komplikasi serius seperti stroke, penyakit jantung, dan gagal ginjal jika tidak dikelola dengan baik. Penggunaan obat-obatan antihipertensi sering kali dilakukan secara kombinasi untuk mencapai tekanan darah yang terkontrol, namun hal ini juga meningkatkan risiko terjadinya interaksi obat. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis interaksi obat pada pasien hipertensi yang berobat di Apotek Roxy Pondok Labu selama periode Oktober 2023. Metode penelitian yang digunakan adalah pengumpulan resep obat yang mengandung obat antihipertensi, yang kemudian dianalisis menggunakan perangkat lunak Micromedex untuk mengidentifikasi interaksi obat yang mungkin terjadi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat beberapa interaksi obat dengan tingkat keparahan moderate hingga major, terutama pada kombinasi obat dari golongan ACE inhibitor, ARB, dan NSAID. Kesimpulannya, interaksi obat berpotensi memengaruhi efektivitas terapi pasien dan dapat menimbulkan risiko kesehatan jika tidak diantisipasi. Oleh karena itu, diperlukan pengawasan dan evaluasi resep yang lebih cermat oleh apoteker untuk meminimalkan risiko interaksi obat dan meningkatkan keselamatan pasien.

Hypertension is a common non-communicable disease in Indonesia, known for causing serious complications such as stroke, heart disease, and kidney failure if not properly managed. Antihypertensive medications are often used in combination to achieve optimal blood pressure control, but this also increases the risk of drug interactions. This study aims to analyze drug interactions in hypertensive patients at Roxy Pharmacy, Pondok Labu, during the October 2023 period. The research method involved collecting prescriptions containing antihypertensive drugs, which were then analyzed using Micromedex software to identify potential drug interactions. The results revealed several drug interactions of moderate to major severity, particularly between ACE inhibitors, ARBs, and NSAIDs. In conclusion, drug interactions can affect patient therapy outcomes and pose health risks if not managed properly. Therefore, thorough prescription review and evaluation by pharmacists are necessary to minimize the risk of drug interactions and improve patient safety. "
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library