Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Amita Ratih Purnamasari
"Kekontrasan antara kehakikian gagasan dan sifat sementara wujud merupakan sebuah isu yang diangkat dalam penulisan ini. Manusia melalui pengalaman hidupnya berupaya memenuhi kebutuhan dasar. Keterkaitan ini mendorong keberadaan gagasan. Sedangkan ketersediaan bahan, serta kemampuan manusia mengolah dan mengonstruksinya membantu proses pemenuhan kebutuhan tersebut, di sini terjadi perwujudan sebagai sebuah penggalan proses dari pengejawantahan gagasan yang hakiki menuju wujud yang sementara.
Konsep menghuni bagi masyarakat Hindu Bali mampu menjelaskan pemahaman wujud sebagai media sementara untuk mencapai mutu kehidupan yang hakiki. Masyarakat Desa Adat Penglipuran, Kabupaten Bangli, memiliki keunikan tersendiri di Pulau Bali. Peran desa adat dinas Penglipuran sebagai tujuan wisata dibalik indentitasnya sebagai desa adat Bali Aga mendorong masyarakat untuk mementingkan tata adat bersama dalam menjalankan dharma. Selama masyarakat Penglipuran mementingkan tata adat bersama ini, maka akan memudahkan pemahaman mengenai pengalaman hidup manusia dalam mendorong keberadaan gagasan.
Pergeseran kemampuan gagasan dalam memelihara mutu kehidupan memang terjadi pada kasus desa adat ini, hal ini terkait dengan peran desa adat dinas dan identitas Bali Aga pada desa Penglipuran. Sebesar atau sekecil apapun pergeseran itu terjadi merupakan indikasi untuk menilai mutu pengejawantahan gagasan menjadi wujud. Keberhasilan suatu rangkaian proses keterbangunan, termasuk keberadaan gagasan dan kehadiran wujud, terletak pada keberhasilan pemeliharaan mutu yang sesuai dengan kehidupan masyarakat bersangkutan.

This contrast between the eternal idea and temporal built form acts as the central issue of writing. Human dwelling in this universe has a strong willingness to fulfill their needs. Those compact bounds force the existence of a particular eternal idea. On the other hand, the provided materials and things on earth, as well as the rites of constraction by man, all of them support the process to fulfill human needs and desire. Along this process of modifying, the presence of a temporal thing should be shaped.
Balinese dweliing concept is a picture to vigorously illustrate a built form as temporal media to achieve the eternal quality of life. The people living in traditional village of Penglipuran, Bangli, Bali Island, are distinctive among other Balinese living. This village plays its role under the government as a tourism object, but it is far beyond its identity as Bali Aga culture. This figure of contrast puts the Penglipuran people to share custom?s value as dharma. As long as they share the same value as society preference, it is then very helpful and easier to make a clear understanding that the existence of idea is forced directly from human?s life experience.
The change of idea?s power to preserve the quality of life is happened, particularly on the case of Penglipuran traditional village. It relates to the contrast of village?s role under the government and as Bali Aga culture. Those change acts as indication to give a value on the process of constructing idea into built form or shape. Essentially, a good process of construction including the existence of idea and presence of built form is laid on preserving contextual qualitiy among the society itself.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S48410
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ratih Purnamasari
"Sumber daya kesehatan yang terbatas dan cakupan yang rendah merupakan masalah kesehatan di Indonesia, hal ini disebabkan karena anggaran yang terbatas untuk kesehatan. Program-program kesehatan tidak dapat dilaksanakan dengan baik karena ketidakcukupan anggaran operasional. Pelayanan antenatal adalah bagian dari program KIA yang sangat penting untuk menurunkan angka kematian dan kesakitan ibu dan bayi serta mendeteksi secara dini komplikasi kehamilan. Cakupan pelayanan antenatal di Kota Cilegon rendah, yaitu K4 = 68,91%, Fe1= 77,4 %, Fe3 = 57,8 %, TT1 = 36,8 % dan TT2 = 28,7 %.
Tujuan umum penelitian untuk mengatasi kekurangan sumber daya pelayanan antenatal di Puskesmas, Puskesmas pembantu, Polindes dan Posyandu. Tujuan khusus untuk mendapatkan gambaran besarnya kecukupan tenaga, biaya operasional serta sarana pelayanan antenatal sesuai standar di Puskesmas, Pustu, Polindes dan Posyandu.
Penelitian ini menganalisa kecukupan sumber daya tenaga (beban kerja, tugas rangkap, jumlah tenaga bidan di desa), biaya operasional (biaya administrasi dan biaya transport) , sarana pelayanan antenatal yang dilaksanakan di Puskesmas Purwakarta, Citangkil, Ciwandan dan Jombang pada akhir Desember 2005 sampai awal Januari 2006. Penelitian memanfaatkan data sekunder tahun 2004 dan data primer dari bidan.
Disain penelitian non eksperimental dan deskriptif. Instrumen pengumpulan data berupa kuesioner, format isian dan check list. Sumber daya pelayanan antenatal dari masing-masing Puskesmas, Puskesmas pembantu, Polindes dan Posyandu dianalisa dengan membuat perbandingan sumber daya aktual dengan normatif.
Hasil penelitian sumber daya tenaga pelayanan antenatal didapatkan bahwa semua bidan di Puskesmas dan bidan di desa beban kerjanya ringan. Bidan Puskesmas mempunyai kerja rangkap, sedangkan bidan di desa sebagian besar tidak mampunyai tugas rangkap. Tenaga bidan di desa di empat Puskesmas masih kurang.
Biaya administrasi pelayanan antenatal yang dibutuhkan di seluruh jenis tempat pelayanan (Puskesmas, Puskesmas pembantu, Polindes dan Posyandu) berkisar antara Rp 18.255.000,00 – Rp 26.225.000,00. Kurangnya antara Rp 10.926.000,00 – Rp 19.844.500,00.
Biaya transport pelayanan antenatal yang dibutuhkan di seluruh jenis tempat pelayanan berkisar antara Rp 12.800.000,00 – Rp 19.680.000,00. Kurangnya berkisar antara Rp 6.862.000,00 – Rp 16.192.000,00.
Biaya biaya administrasi dan transport pelayanan antenatal di Puskesmas Kecamatan berkisar antara Rp 31.055.000,00 – Rp 45.905.000,00. Kurangnya berkisar Rp 19.097.500,00 – Rp 35.809.500,00.
Sarana pelayanan antenatal di seluruh Puskesmas, Puskesmas pembantu, Polindes dan Posyandu masih kurang, kecuali di Puskesmas pembantu Purwakarta sarana sudah cukup.
Saran untuk Puskesmas agar melaksanakan kunjungan K4 bersamaan dengan hari Posyandu, mengusulkan agar Dinas Kesehatan membuat kebijakan penggunaan dana pelayanan dasar PKPS-BBM untuk kegiatan pelayanan antenatal, mengusulkan retribusi 100 % dikembalikan ke Puskesmas serta membuat proposal ke pihak swasta.
Saran untuk Dinas Kesehatan agar membuat perhitungan kebutuhan tenaga bidan, menerapkan P2KT (Perencanaan dan Penganggaran Kesehatan Terpadu) untuk menyusun kegiatan program kesehatan sesuai kebutuhan, mengusulkan agar Depkes membuat kebijakan tertulis untuk penggunaan dana PKPS-BBM agar lebih fleksibel dan dapat disesuaikan dengan kegiatan di Puskesmas.

The insufficiency of health resources and the low of health service coverage are health problems in Indonesia, which is caused by the limitation of health budget. Health programs cannot be carried out well because of the insufficiency of operational budget. Antenatal care is part of KIA program, which is very important to decrease mortality rate and morbidity rate of mother and infant, to early detect pregnancy complication. Antenatal care coverage in Cilegon City is low; many of the programs have not reached the targets, namely K4=68.91%, Fe1=77.4%, Fe3=57.8%, TT1=36.8%, and TT2=28.7%.
The general objective of this research are to address the lack of resources of the antenatal care at Health center, sub Health center, Polindes, and Posyandu. Particularly, this research is aimed at obtaining the description of the sufficiency rate of manpower, operational budget and antenatal care facilities in line with standards at Health center, sub Health center, Polindes, and Posyandu.
This research only analyze the sufficiency of manpower resources (workload, concurrent responsibilities, the number of midwives in villages), operational budget (administration budget and transport budget), and facilities for the antenatal care carried out at Health center of Purwakarta, Citangkil, Ciwandan, and Jombang from the end of December 2005 until the beginning of January 2006. The research uses secondary data from KIA at 2004 treasurer and primary data from the whole midwives.
The design of the research is non-experimental and descriptive. The instruments used to collect the data are questionnaires, forms, and check lists. The antenatal care resources from each Health center, sub Health center, Polindes, and Posyandu were analyzed by comparing the actual resources with the normative ones.
The result shows that all midwives at Health center and villages have mild workload. Health center midwives have concurrent responsibilities, whereas midwives at villages do not. The number of midwives in all villages still lack.
The administration budget for antenatal care needed in all type of service place (Health center, sub Health center, Polindes and Posyandu) ranging from IDR 18.255.000,00 to IDR 26.225.000,00, lack of ranging from IDR 10.926.000,00 to IDR 19.844.500,00.
The transport budget for antenatal care needed in all type of service place range from the IDR 12.800.000,00 to IDR 19.680.000,00. Lack of ranging from IDR 6.862.000,00 – IDR 16.192.000,00.
The administration and transport budget for antenatal care at Health center District range from the IDR 31.055.000,00 to IDR 45.905.000,00. Lack of range IDR 19.097.500,00 to IDR 35.809.500,00.
Facilities for antenatal care in all Health center, sub Health center, Polindes and Posyandu are still less, except in sub Health center of Purwakarta have enough.
It is recommended that Health center optimize home visit especially K4 for pregnant women at the same time with the day of Posyandu, proposing the Health Office to make the policy of elementary service fund usage of PKPS-BBM for the activity of antenatal care, proposing retribution 100 % returned to health center and also make the proposal to private sector.
It is recommended that Health Office to making calculation of requirement of midwives, implement P2KT (Integrated Health Planning and Budgeting) to compile the Health services activity of according to requirement, proposing Depkes to make the policy written by usage of to fund of PKPS-BBM more flexible can be adapted for activity in Health Center.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2006
T41314
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ratih Purnamasari
"Penelitian ini menganalisis mengenai strategi deteksi pelaku kejahatan antar negara dalam mendukung terhadap keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) di Bandara Internasional Soekarno-Hatta. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif, dengan pengumpulan data melalui wawancara, observasi, dan studi dokumen. Melalui metode penelitian tersebut diketahui bahwa sistem ini menyediakan platform bagi penegak hukum dari berbagai negara untuk berbagi informasi, mendeteksi ancaman, dan mengambil tindakan pencegahan secara lebih efektif dan efisien. Adapun hasil penelitian menunjukkan bahwa sistem jaringan Interpol I-24/7 merupakan alat yang efektif dalam strategi deteksi kejahatan antarnegara dan memiliki implikasi pengawasan dan pengendalian perbatasan, khususnya di Bandara Internasional Soekarno-Hatta dalam bidang keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas).

This research analyzes strategies for detecting criminals between countries in supporting security and public order (kamtibmas) at Soekarno-Hatta International Airport. The method used in this research is qualitative, with data collection through interviews, observation and document study. Through this research method, it is known that this system provides a platform for law enforcement from various countries to share information, detect threats, and take preventive action more effectively and efficiently. The research results show that the Interpol I-24/7 network system is an effective tool in the strategy of detecting crimes between countries and has implications for border monitoring and control, especially at Soekarno-Hatta International Airport in the field of security and public order (kamtibmas)."
Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library