Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 30 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Respati
Jakarta: Aksara Baru, 1982
541.2 RES d
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Yosepha Respati
"ABSTRAK
Terjemahan beranotasi adalah terjemahan yang disertai dengan catatan yang berisi tentang diskusi permasalahan penerjemahan serta solusinya. Anotasi tidak hanya membahas permasalahan pernerjemahan dari segi linguistik tetapi juga dari segi sosial-budaya. Tujuan terjemahan beranotasi adalah memberikan pertanggungjawaban padanan yang dipilih pada penerjemahan mandiri yang dilakukan oleh penerjemah.
Terjemahan anotasi ini akan membahas penerjemahan novel Under the Dragon: Travels in a Betrayed Land, karya Rory Maclean. Novel ini dipilih berdasarkan ketertarikan penerjemah pada cerita yang merupakan kisah nyata dan berisi kekayaan budaya. Metafora dan adegan percintaan dalam teks menjadi tantangan dalam menerjemahkan. Dalam menerjemahkan, penerjemah berusaha sedemikian rupa untuk mengalihkan pesan bukan bentuk. Metode yang digunakan dalam menerjemahkan adalah metode komunikatif. Metode ini dipilih dengan tujuan agar pesan tersampaikan dengan baik. Ada lima permasalahan utama yang dibahas dalam bagian anotasi: istilah asing, satuan ukuran, metafora, kalimat dan ungkapan. Beberapa teknik penerjemahan diterapkan untuk mengatasi permasalahan pemadanan.
Dari analisis dapat disimpulkan bahwa penerjemahan bukanlah pekerjaan yang mudah karena tidak ada bahasa dan kebudayaan yang sama persis. Namun, penerjemahan bukanlah hal yang mustahil. Penerjemah harus menggali berbagai informasi dan mendapatkan ide kreatif dalam menemukan solusi berbagai permasalah penerjemahan yang is hadapi.

ABSTRACT
Annotated translation is a translation with annotation on discussion of problems in translation and their solutions. Not only problems in linguistics but also in socio-cultural are discussed in the annotation. The purpose of this annotated translation is to provide responsibility of the equivalent words chosen for the independent translation done.
This annotated translation will discuss the translation of novel: Under The Dragon: Travels in a Betrayed Land, by Rory Maclean. The reason in choosing this novel is derived from the translator's interest in a story based on reality and culture heritage. Metaphors and the love scenes challenge the translator to render than. When translating, the translator gives such effort to transfer meaning. The method used in the translation is communicative. The purpose of using this method is to convey the message in the text well. There are five problems discussed in the annotation: metaphors, foreign words, measurement, sentences and expression.
From the analysis, it is concluded that translation is not a simple work because there are no languages and cultures that are similar in this world. However, translating is not impossible, there are- a lot of methods and techniques that can be chosen when translating. Translator should also dig as much information as possible and be creative to find solution of the problems he/she faces in translating the source text.
"
2007
T19056
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bawuk Respati
"Asadora (drama pagi) merupakan produksi tahunan stasiun televisi publik Jepang, NHK. Asadora memiliki beberapa karakteristik, yaitu cerita bersudut pandang perempuan dan penggunaan daerah lokal tertentu sebagai latar. Hal ini tercermin dalam pola naratif jōkyō yang menceritakan perjalanan tokoh asadora heroine dari lingkungan rural kampung halamannya ke kota urban, Tokyo. Strategi bercerita ini dianggap sebagai sebuah usaha untuk memaknai kembali ideologi furusato yang ada dalam masyarakat Jepang.
Untuk memahami fenomena ini secara komprehensif, analisis tekstual dan analisis wacana akan dilakukan terhadap dua judul asadora, yaitu Hiyokko (2017) dan Ama-chan (2013), dengan merujuk kepada konsep hubungan rural-urban, konsep furusato, dan konsep ideologi sebagai sistem makna.
Temuan dari analisis terhadap kedua asadora tersebut menunjukkan bahwa NHK memanfaatkan asadora dan karakteristik khususnya untuk membangun ideologi furusato, sehingga makna furusato dalam masyarakat Jepang masa kini telah berkembang dan menjadi lebih kompleks.

Asadora (morning drama) is an annual production from Japan's public broadcaster, NHK. Asadora has several characteristics: female-centered stories and the use of local areas as the story background. This is reflected on the narrative pattern jōkyō, which shows the journey of the asadora heroine moving from her rural hometown to the urban capital city of Tokyo. This storytelling strategy can be considered as an attempt to reconstruct meanings of the furusato ideology that can be found within Japanese society.
To understand this phenomenon comprehensively, textual analysis and discourse analysis are employed to analyze two asadora: Hiyokko (2017) and Ama-chan (2013), by referencing several concepts, such as rural-urban relationship, furusato, and ideology as a meaning system.
The findings from the analysis show that NHK utilizes asadora and its special characteristics to reconstruct the furusato ideology, so that the meaning of furusato in Japanese society today has developed and become more complex."
Depok: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2018
T51941
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anung Respati
"Tingginya prevalensi hipertensi dan stroke pada masyarakat kota Pariaman dan kebiasaan duduk di lapau, sebagai gaya hidup sedentari pada laki-laki, yang dilatarbelakangi budaya. Penelitian dilakukan dengan disain Kasus-Kontrol tidak berpasangan, pada 117 Kasus dan 117 Kontrol, laki-laki berusia 21 - 40 tahun. Kasus dipilih dari orang yang berkunjung ke RSUD Pariaman dan sebuah rumah sakit swasta di Pariaman, sedangkan Kontrol adalah tetangga Kasus dari rumah yang terdekat melingkupi rumah Kasus dan dipilih secara acak (Population based control). Kasus adalah penderita hipertensi ringan tanpa komplikasi yang berkunjung ke rumah sakit pada tahun 2006, dan pada saat wawancara mempunyai tekanan darah sistolik 140 -159 mmHg atau diastolik 90 -99 mmHg. Regresi logistik dilakukan untuk menganalisis hubungan ini.
Terdapat 35,9% responden dari kelompok Kasus beraktivitas rendah dibandingkan dengan 14,S% dari kelompok Kontrol. Pada waktu bekerja terdapat 32,5% responden dari kelompok Kasus dengan indeks rendah dibandingkan dengan 22,2% dari kelompok Kontrol. Terdapat 17,1% responden dari kelompok Kasus dengan indeks olah raga rendah dibandingkan dengan 6,8% dari kelompok Kontrol, dan pada waktu senggang terdapat 24,8% responden dari kelompok Kasus dengan indeks rendah dibandingkan dengan 27,4% dari kelompok Kontrol.
Laki-laki Pariaman usia 21 - 40 tahun dengan tingkat aktivitas fisik rendah mempunyai risiko untuk mengalami hipertensi ringan 4,06 kali lebih besar (OR 4,06 ;95%CI 1,81 - 9,10) dibandingkan laki-laki Pariaman usia 21 - 40 tahun dengan tingkat aktivitas fisik tinggi setelah dikontrol dengan status gizi dan frekuensi kebiasaan makan roti isi.
Aktivitas fisik yang rendah berpengaruh terhadap timbulnya hipertensi ringan. Kebiasaan duduk di lapau harus diimbangi dengan meningkatkan kebiasaan olah raga Dinas Kesehatan Kota Pariaman didukung jajaran lain terkait perlu lebih mempromosikan upaya peningkatan aktivitas fisik di masyarakat dengan kampanye olah raga dan jalan kaki.
......The high prevalence on hypertension and stroke among the people city of Pariaman and the sitting habit in the lapau, coffee stalls, as a sedentary life's style of men that culturally set up. Study is using an impaired case-control design with 117 cases and 117 controls of men aged 21 - 40 years old. Cases are chosen from visitors of General Hospital of the Distric of Pariaman ang of one Private Hospital in Pariaman, while controlsare the cases?neighbours from the closest house which surround the cases? houses and randomly selected (Population based control). Cases are stage I hypertension (JNC 7) patients without any comlpication who visit to hospital on 2006 and while interviewedis having blood pressure of systolic on 140 - 159 mmHg or diastolic on 90- 99 mmHg. Logistic regression is performed to analyze this association.
There are 35.9% of low physical activities among cases' group compare to 14.5% of controls' group. During work time, there are 32-5% of respondents of case group that having low index, while 22.2% of control group. Seventeen point one percent (17.1%) respondent from the cases' group have low sport index compared to 6.8% of controls' group. During leissure time, there are 24.8% respondents irom the cases' group are having low index, while 27.4% of controls' group.
Men in the city of Pariaman aged 21 - 40 years with low level of physical activity have a risk to develop stage I of hypertension 4.06 times greater (OR 4.06; 95%CI : 1.81 - 9.10) than men in the city of Pariaman aged 21 - 40 years with high level of physical activity after being controlled for overweight status and habitual frequency of stuffed bread consumption.
Low physical activity influences the occurrence of 1st stage hypertension. Sitting habit in the lapau must be balanced with more higher habit of exercising. The Health Autority of kota Pariaman, supported by its related components, should increase the promotion on the importance of physical activities of the community, such as a campaign on community exercise and walking."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2007
T34528
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Diva Teguh Respati
"Wilayah peri urban Kota Jakarta dipilih sebagai kawasan permukiman karena ketersediaan lahan dan harganya lebih rendah dibanding Jakarta. Tulisan ini bertujuan untuk menganalisis karakteristik masyarakat berpenghasilan rendah di wilayah peri urban Kota Jakarta, besarnya permintaan, dan arah pertumbuhannya. Dengan menggunakan pendekatan rumah tangga, kami menganalisis karakteristik masyarakat berpenghasilan rendah untuk mengestimasi willingness to pay WTP dengan menggunakan metode Ordinary Least Square OLS dan menganalisis jumlah permintaan rumah sederhana dengan menggunakan regresi data panel Fixed Effect Model FEM di wilayah peri urban Kota Jakarta.
Hasil analisis menunjukan bahwa pengeluaran non-makanan dan pengeluaran transportasi menjadi determinan yang signifikan di seluruh wilayah peri urban Kota Jakarta dan permintaan rumah sederhana paling besar ke wilayah barat peri urban Kota Jakarta. Untuk itu, pemerintah perlu menjaga kestabilan harga dan upah, menyediakan rumah sederhana yang meminimalisir biaya transportasi, serta memberikan skema pembiayaan dan besar subsidi yang sesuai dengan kemampuan masing-masing rumah tangga berpenghasilan rendah. Hal tersebut diharapkan agar perumusan kebijakan penyediaan rumah untuk masyarakat berpenghasilan rendah dapat tepat sasaran, tepat guna, tepat kebutuhan, dan tepat lokasi.
......Jakarta peri urban areas are chosen as residential areas because of the land availability and the lower price compared to Jakarta. This paper aims to analyse the characteristics of low income families in Jakarta peri urban areas in buying houses, the magnitude of demand, and the direction of growth. By utilizing household approach, we analyzed low income families characteristics for estimated willingness to pay WTP by using Ordinary Least Square OLS method and analyzed low income housing demand by using Fixed Effect Model FEM panel data regression.
The result show that non food expenditure and transportation expenditure are significant determinant in Jakarta peri urban areas and the most low income housing demand to the west Jakarta peri urban areas. Therefore, the government should maintain the stability of prices and wages, provide housing that minimizes transportation costs, and provide financing scemes and subsidies according to the ability of each families. It is expected to the policy formulation of housing provision for low income families can be precise, appropriate, efficient, and location appropriate."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
T51128
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aditya Pradnya Respati
"ABSTRAK
Pengelolaan sumber daya manusia Polri pada jabatan Atase Kepolisian di Divisi Hubungan Internasional Polri belum memiliki aturan yang mendukung tugas-tugas operasional dan pembinaan personel yang efektif. Penelitian ini menganalisa gambaran umum penugasan Atase Kepolisian serta pengelolaan sumber daya manusia Atase Kepolisian saat ini. Selain itu, penelitian ini juga memberikan penjelasan pengelolaan sumber daya manusia Atase Kepolisian yang efektif ssuai dengan kebutuhan. Pendekatan penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan pengumpulan data melalui teknik wawancara, observasi serta studi literature. Teori yang digunakan adalah teori manajemen sumber daya manusia, dan teori sistem pengendalian manajemen. Konsep rekrutmen dan seleksi, pelatihan, dan penilaian kinerja digunakan dalam penelitian ini. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penugasan Atase Kepolisian hanya merujuk pada 2 dua Peraturan Kapolri yang hanya menjelaskan pengertian dan tugas dari Atase Kepolisian. Pengelolaan SDM Atase Kepolisian saat ini meliputi aspek kompetensi, manajemen karir, pengawasan pengendalian yang didalamnya terdapat proses penilaian kinerjadan rentang kendali. Pengelolaan SDM Atase Kepolisian yang efektif memerlukan adanya integrasi dari 4 empat aspek pengelolaan sebelumnya yang didukung dengan adanya penetapan aturan dasar yang mengatur penetapan aturan karir bagi Atase Kepolisian serta terintegrasinya database sistem informasi manajemen Atase Kepolisian dan sistem pelaporan yang berada di Divhubinter Polri dan Kementrian Luar Negeri Republik Indonesia guna pengembangan karir Atase Kepolisian.

ABSTRACT
The management of Polri 39 s human resources in the position of Police Attache in the International Relations Division of the Police does not have rules that support operational tasks and effective personnel development. This study analyzes the general description of Police Attache assignment and human resources management of Police Attache at this time. In addition, this study also provides an explanation of human resource management of Police Attache which is effective with the needs. This research approach uses qualitative approach and data collection through interview technique, observation and literature study. The theory used is the theory of human resource management, and the theory of management control systems. The concept of recruitment and selection, training, and performance appraisal was used in this study. The results of this study indicate that the assignment of Police Attache only refers to 2 two Police Regulations which only explain the meaning and duty of Police Attache. Human Resource Management The Police Attache currently includes aspects of competence, career management, supervision of controls in which there is a process of performance assessment and control span. Effective human resource management An effective police Attach requires integration of the four prior management aspects supported by the establishment of the basic rules governing the setting of career rules for Police Attache and the integration of the Police Attache Management Information System database and the reporting system located in the Division of Relations International Police and the Ministry of Foreign Affairs of the Republic of Indonesia for the career development of Police Attache. "
2018
T52189
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Riris Endah Respati
"Binge watching televisi adalah aktivitas menonton dua atau lebih dari dua episode dalam sekali duduk. Dengan hadirnya layanan jasa penyedia konten bernama Netflix, mereka merilis seluruh episode dalam satu musim dari serial televisi, sehingga penonton tidak perlu menunggu lama untuk segera melanjutkan menonton hingga tamat sampai episode terakhir. Penonton serial televisi dengan cara binge watching, membutuhkan konsentrasi dan fokus saat melakukannya. Mereka juga terkadang lupa waktu dan dunia di sekitar karena terlalu asyik dengan serial televisi yang ditonton. Beberapa gejala yang dialami oleh penonton binge watching dapat dikategorikan ke dalam pengalaman flow. Pengalaman yang terjadi ketika suatu aktivitas yang dikerjakan oleh seseorang yang kemudian orang tersebut menjadi sangat terlibat atau larut sepenuhnya di dalam aktivitas tersebut. Untuk itu peneliti ingin mengetahui apakah pengalaman flow benar terjadi pada penonton binge watching dan menguji pengelompokan dengan analisis faktor eksploratori. Dengan responden sebanyak 156 orang yang berasal dari Jabodetabek. Hasil dari penelitian ini adalah benar pengalaman flow terjadi dalam binge watching. Dari sembilan indikator flow, sebanyak lima indikator valid, yaitu clear goal, challenge-skill balance, merging of action and awareness, loss of self-consciousness, dan intrinsic motivation.
......Binge watching television is the activity of watching two or more than two episodes in one sitting. With Netflix, they releases all episodes in one season from the television series, so viewers dont have to wait until the last episode. Watching television series by binge watching, requires concentration and focus when doing it. They also sometimes forget the time and the world around them because they are too preoccupied with the television series that they watch. Some of the symptoms experienced by binge watching audiences can be categorized into flow experiences. Flow experience is a condition that occurs when an activity is carried out by someone who then the person becomes very involved or fully dissolved in the activity. For this reason, the researcher wants to find out whether the flow experience actually occurs in binge watching audiences and to test the grouping using exploratory factor analysis. With 156 respondents coming from Jabodetabek. The results of this study are true that flow experiences occur in binge watching. Out of the nine flow indicators, 5 indicators are valid, which are clear goal, challenge-skill balance, merging of action and awareness, loss of self-consciousness, and intrinsic motivation."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eggi Respati
"Pendahuluan: Tumor Wilms juga dikenal sebagai nephroblastoma, pertama kali dijelaskan oleh Thomas F. Rance pada tahun 1,814 adalah salah satu neoplasma ganas padat yang paling umum pada anak-anak. Modalitas terapi untuk tumor Wilms adalah pembedahan, kemoterapi, dan radioterapi. Pembedahan adalah perawatan yang paling penting dan prosedur pembedahan yang dilakukan secara tepat dapat menentukan stadium tumor Wilms dan perencanaan perawatan yang lebih akurat. Manajemen multidisiplin tumor Wilms telah menghasilkan peningkatan yang mencolok dalam kelangsungan hidup lebih dari 85% saat ini dan telah menjadi paradigma untuk terapi kanker yang sukses. Studi ini bertujuan untuk mengevaluasi karakteristik penyakit dan hasil pengobatan pasien tumor Wilms di RSUP Adam Malik selama 5 tahun.
Metode: Kami meninjau secara retrospektif pasien Tumor Wilms yang telah menjalani operasi dan terapi lain di rumah sakit rujukan nasional kami dalam interval antara Januari 2013 dan Desember 2018. Fitur demografi, riwayat obstetrik, stadium tumor, hasil histopatologi dan radiografi, terapi dan hasil dievaluasi. Analisis deskriptif menggunakan frekuensi digunakan untuk menggambarkan variabel penelitian.
Hasil: Total 50 pasien (54% perempuan) dengan tumor Wilms dengan usia rata-rata 56 bulan diidentifikasi. Frekuensi stadium kasus kami adalah: stadium I (24%), stadium II (12%), stadium III (28%) dan stadium IV (36%). Nefrektomi dilakukan pada 16 pasien (32%). Mayoritas orang tua (72%) memiliki tingkat pendidikan yang rendah. Enam puluh delapan persen orang tua menghadiri perawatan antenatal kurang dari empat kali selama kehamilan. Rerata usia kehamilan dari ibu adalah 24,96 ± 4,370. Rata-rata berat badan lahir dan panjang lahir berada dalam kisaran normal; 2878±415, masing-masing 50,32±3,50. Ditemukan korelasi yang signifikan antara tingkat pendidikan stadium tumor (p=0,002) dengan pelayanan antenatal (p=0,011). Sementara faktor lain seperti usia, jenis kelamin, pengobatan pilihan, usia ibu saat melahirkan, berat badan lahir, dan panjang lahir tidak menunjukkan korelasi yang signifikan.
Kesimpulan: Luaran tumor wilms pada penelitian lebih buruk daripada center lain di Asia dan dunia. Studi ini menunjukkan bahwa latarbelakang penddikan dan asuhan antenatal adalah dua faktor yang berhubungan signifikan terhadap staging tumor pada studi kami
......Introduction and Objectives: Wilms tumor also known as nephroblastoma, first described by Thomas F. Rance in 1.814 is one of the most common solid malignant neoplasms in children. Therapy modalities for Wilms tumor are surgery, chemotherapy, and radiotherapy. Surgery is the most important treatment and surgical procedure that is done precisely can determine the staging of Wilms tumor and the treatment planning more accurately. The multidisciplinary management of Wilms tumor has resulted in striking improvement in survival of more than 85% nowadays and has become a paradigm for successful cancer therapy. We try to evaluate outcome treatment for patient with wilms tumor
Method: : We retrospectively reviewed the Wilms Tumor patient who had undergone surgery and other therapy in our national referral hospital in the interval between January 2013 and December 2018. Demographic feature, obstetric history, tumor stage, histopathologic and radiographic result, therapy and outcome were evaluated. Descriptive analysis using frequencies was used to describe the study variables.
Results: Total of 50 patients (54% female) with Wilms tumor with a median age of 56 months were identified. The stage frequencies of our cases were: stage I (24%), stage II (12%), stage III (28%) and stage IV (36%). Nephrectomy was performed in 16 patients (32%). The majority of parents (72%) have low educational level. Sixty-eight percent parent attended antenatal care less than four times during pregnancy. Mean of pregnancy age from the mother is 24,96 ± 4,370. The average birth weight and birth length were within the normal range; 2878±415, 50.32±3.50 respectively. Significant correlations were found between tumor stage educational level (p=0,002), and antenatal care (p=0,011). While other factors such as age, gender, treatment of choice, mother’s age at delivery, birth weight, and birth length failed to show any significant correlations.
Conclusion: Outcome of Wilms tumor in our center were poorer than worldwide Wilms Tumor, even in Asia. Furthermore, our study showed that maternal educational background and antenatal care were the only two factors significantly associated with tumor stage in our study."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rezeki Revi Respati
"Kepemimpinan merupakan unsur yang sangat penting bagi keberhasilan organisasi dan individu dalam pengembangan sumber daya manusia. Pengaruh kepemimpinan dalam organisasi militer, kepolisian, politik, pemerintah, bisnis dan perguruan tinggi secara empiris telah mempengaruhi keberhasilan organisasi. Salah satu variabel sumber daya manusia yang diangkat dalam penelitian ini adalah Leader Member Exchange (LMX). Leader-Member Exchange (LMX) adalah hubungan antara atasan dan bawahan yang saling mempengaruhi satu sama lain (Yuki, 1998:144). Penelitian ini secara umum dilakukan untuk menganalisis pengaruh dan moderasi Leader-Member Exchange (LMX) terhadap komitmen organisasi pada Bareskrim Polri Menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode survei, penelitian ini mengambil sampel terhadap personel yang berprofesi sebagai Penyidik dan Penyidik Pembantu yang berjumlah 278 sampel responden, yang diwakili oleh personel dari tiap-tiap Direktorat dan Satuan yang ada di Bareskrim Polri. Teknik sampel yang digunakan adalah teknik sampel acak proporsional karena karateristik setiap unsur populasi heterogen namun berstrata secara proporsional. Analisis data menggunakan metode SEM (Structural Equation Modeling). Hasil penelitian menunjukan variabel karakteristik pekerjaan berpengaruh terhadap variabel komitmen organisasi sebesar 4,626, LMX berpengaruh terhadap komitmen organisasi sebesar 3,964, dan moderasi leader member exchange terhadap komitmen organisasi sebesar 2,847. Nilai loading factor Komitmen Organisasi setelah mendapat pengaruh moderasi meningkat dari 31,6 % menjadi 36,2%. Kesimpulan penelitian, tidak terdapat perbedaan persepsi responden terhadap karakteristik pekerjaan, komitmen organisasi dan Leader Member Exchange (LMX) di setiap Direktorat atau Satuan pada Bareskrim Polri. Dimensi karakteristik pekerjaan tinggi dan dimensi LMX tinggi maka komitmen organisasi yang dimiliki juga semakin tinggi. Dan kualitas LMX yang tinggi sebagai moderasi akan memperkuat hubungan antara dimensi inti pekerjaan dan komitmen organisasi. Sehingga dapat disimpulkan bahwa keberadaan moderasi LMX dapat memperkuat Komitmen Organisasi.
......It goes without saying, leadership is a very important element for the success of an organization and individuals in developing its human resources. The influence of leadership in military, police, political, government, business and university organizations has empirically influenced the success of the organizations. One of the human resource variables examined in this study is the Leader Member Exchange (LMX). Leader-Member Exchange is a relationship between superiors and subordinates that influence each other (Yuki, 1998: 144). The research aims at analyzing the influence and moderation of the LMX on the organizational commitment at Criminal Investigation Department of Indonesian National Police. The research employs the quantitative approach with the survey method. The respondents of the study are 278 investigators and junior investigators, represented by personnel from each directorate and unit at Criminal Investigation Department of Indonesian National Police. The sampling technique used is the proportional random sampling technique because the characteristics of each element of the population are heterogeneous but they are proportionally stratified. The data gathered are then analyzed by using SEM (Structural Equation Modeling) method. The results of the research reveal that job characteristics variable has influenced the organizational commitment variable by 4.626; the LMX has influenced the organizational commitment by 3.964; and the moderation of the LMX has influenced the organizational commitment by 2.847. The loading factor value of Organizational Commitment after getting the moderating effect increased from 31.6% to 36.2%. Therefore, it can be concluded that are no differences in the context of respondents perceptions on job characteristics, organizational commitment and LMX in each directorate or unit at Criminal Investigation Department of Indonesian National Police. This means that high dimensions of job characteristics and LMX will increase the organizational commitment. Moreover, the high quality of LMX as a moderation will strengthen the relationship between the dimensions of the core job and the organizational commitment. So it can be concluded that the existence of LMX moderation can strengthen the Organizational Commitment."
Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Winanti Siwi Respati
"Tesis ini membahas perempuan lajang yang dalam masyarakat patriarkal diposisikan sebagai Liyan, bagaimana mereka menghadapi persoalan, mencari solusi, dan memilih strategi menjadi Diri di tengah-tengah masyarakat yang mayoritas anggotanya menikah. Untuk memahami persoalan itu, penelitian ini merujuk pada kerangka teori dari Simone de Beauvoir. Dengan metode peneiitian kualitatif berprespektif perempuan, studi kasus ini mengungkap perjuangan perempuan lajang 'melawan nonna masyarakat yang menganggap perkawinan sebagai hal utama bagi perempuan. Informan adalah lima orang perempuan lajang yang diwawancarai secara mendalam. Hasil penelitian menunjukkan ada empat topik persoalan yang berkaitan dengan perempuan lajang, yaitu berkaitan dengan tuntutan keluarga, agar, penilaian lingkungan, dan seksualitas. Itu mencerminkan bagaimana perempuan lajang menghadapi masyarakat yang mayoritas anggotanya menikah dan menempatkarmya pada situasi opresi. Menjadi Diri penting bagi perempuan lajang kcluar dari situasi opresif Pada kasus perempuan lajang yang bekerja, menjadi Diri kelihatan lebih mudah dicapai. Mereka mandiri secara ekonomis dan sosial, serta bcrani mengambil keputusan yang terbaik untuk dirinya sendiri; menolak mengintemalisasi Liyan dengan bersikap dan membentuk konsep diri positif; tetap bergaul dan menjaga kehidupan harmonis; memiliki definisi sendiri tentang perempuan dan membangun perubahan pemikiran dan merencanakan masa depannya secara secara mandiri.

This thesis study of single female in patriarchal community as position of other, how they face problems, search for solution, and choose strategies to become herself among majority married people. To understand that problems, this study to use framework of Simone de Beauvoir theory. With qualitative research in woman perspective, case study examine the fight of single female against community norms with notion marriage as most important for woman. Five infomiants of single female interviewed deeply. The result shows four topic isues about single female, that are family pressure, understanding religion, negative treatment from community, and understanding herself sexuality. It reflection how single female face majority married people, who place them in oppressive situation. To become herself is important for single female quit from oppressive situation. In case of single female who have work, become herself seems easy to achieved. They independent economically and socially, and capable to get the best decision for herselii they can substract intemalization of position of other, by show positive attitude and self concept."
Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2010
T33438
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3   >>