Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
Reyhan Taris
Abstrak :
Salah satu dampak dari proses penuaan adalah penurunan kognitif. Penurunan kognitif merupakan manifestasi awal dari masalah demensia. Lansia dengan demensia akan menimbulkan masalah keperawatan pada dirinya. Salah satu masalah keperawatan yang ditemui pada lansia degan demensia yaitu konfusi kronis. Konfusi kronis merupakan masalah keperawatan yang memerlukan asuhan keperawatan jangka panjang. Tujuan dari penulisan ini yaitu memaparkan hasil asuhan keperawatan pada Warga Binaan Sosial J di PSTW Budi Mulya 01 Cipayung, DKI Jakarta dengan instrumen evaluasi berupa Mini Mental State Examination. Intervensi keperawatan unggulan untuk mengatasi masalah konfusi kronik pada klien J adalah dengan stimulasi kognitif menggunakan metode Neurobic Exercise. Hasil yang didapatkan menunjukkan bahwa klien mengalami peningkatan skor MMSE dari sebelumnya 11 yang berarti gangguan kognitif berat menjadi 16 masih dengan gangguan kognitif berat. Neurobic Exercise dilakukan selama 5 minggu dengan durasi 45 menit sebanyak 2 hari setiap pekan untuk membantu meningkatkan atau mempertahankan fungsi kognitif pada lansia.
One of the effects of aging is cognitive decline. Cognitive decline is an early manifestation of dementia problems. Older adults with dementia will cause nursing problems. One of the nursing problems encountered in the older adults with dementia is chronic confusion. Chronic confusion is a nursing problem that requires long-term nursing care. The purpose of this paper is to describe the results of nursing care in client J in PSTW Budi Mulya 01 Cipayung, DKI Jakarta with evaluation instruments in the form of Mini Mental State Examination. Superior nursing orders to overcome chronic confusion problems in client J is by cognitive stimulation using the Neurobic Exercise method. The results show that the client experienced an increase in MMSE score from the previous 11 wich is severe cognitive impairment to 16 still same as severe cognitive impairment. Neurobic Exercise is performed for 5 weeks with 45 minutes duration of 2 days per week to help improve or maintain cognitive function in the older adults.
Pr-Pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Reyhan Taris
Abstrak :
Diabetes menjadi penyakit kronis dengan angka kematian yang tinggi. Tingginya angka kematian disebabkan oleh rendahnya kemampuan manajemen diri. Kemampuan manajemen diri yang rendah akibat dari kurangnya kemampuan pasien dalam mengolah informasi kesehatan yang diterima. Kemampuan mengolah informasi dapat diketahui dari tingkat melek kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara melek kesehatan dan manajemen diri diabetes melitus. Metode dalam penelitian ini adalah cross sectional dengan pendekatan analisis korelasi. Sampel sebanyak 52 pasien diabetes yang merupakan anggota aktif PERSADIA cabang kota Depok. Manajemen diri diabetes melitus diukur menggunakan Summay of Diabetes Self Care Activities-Revised SDSCA dan melek kesehatan diukur menggunakan Health Literacy Questioner HLQ . Hasil penelitian menunjukan bahwa mayoritas responden memiliki tingkat melek kesehatan dan kemampuan manajemen yang kurang baik. Tingkat melek kesehatan berhubungan dengan manajemen diri diabetes p=0,001; ? = 0,005 . Peningkatan tingkat melek kesehatan pada pasien diabetes melitus dapat membantu dalam meningkatkan kemampuan pasien tersebut dalam melakukan manajemen diri diabetes melitus. Untuk itu perlu adanya upaya dalam meningkatkan tingkat melek kesehatan salah satunya dengan pemberian edukasi.
......
Diabetes becomes a chronic disease with a high mortality rate. High mortality due to low self management capabilities. Low self management ability comes from lack of patient ability to process health information received. The ability to process information can be known from the health literacy level. For that reason, health literacy level is important in helping to improve the self management of diabetes mellitus. This study aims to determine the relationship between health literacy and self management diabetes melitus. The method in this research is cross sectional with shortcut of correlation analysis. Samples are 52 diabetic patients who are active members of PERSADIA branch of Depok city. Self management diabetes mellitus is measured using the Summary of Diabetes Self Care Activities Revised SDSCA and health literacy is measured using the Health Literacy Questioner HLQ . There was a relationship between diabetes mellitus self management and health literacy p 0.001 0.005 . The increased level of health literacy in patients with diabetes mellitus can help in improving the ability of these patients in self management diabetes melitus. For that, it needs an effort in improving the level of health literacy one of them with the provision of education. Based on these results the measurement of health literacy rate in patients with diabetes mellitus can help in improving the ability of these patients in self management diabetes melitus.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2017
S69517
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library