Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 6 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sadiah
"ABSTRAK
Telah dilakukan isolasi ampisilin dalam urin menggunakan metoda kromatografi lapisan tipis dan di analisa secara spektrofotodensitometri. Metoda analisa ini mempunyai batas kepekaan 10 ug/ml dengan cairan pengelusi: Aseton Toluen - Air - Asam Asetat (650 100 100 25) dan larutan penampak noda ninhidriri dalam etanol yang membeni kan bercak berwarna Ungu dan RF 0.37 dengan syarat perebutan kurva baku pada setiap lempeng KLT yang akan dianalisa. Metoda analisa ini telah di pergunakan untuk menentukan bioavailabilitas relatif kaplet Ampisilin dan beberapa parameter farmalokinetikriya. Penentuan parameter farmakokinetik dii akukan terhadap urin kumulatif dari 6 orang sukarelawan sehat setelah pemberian dosis tunggal peroral 500 mg kaplet sampel dan pembanding dengan sedang waktu pemberian satu minggu. Urin sukarelawan di kumpulkan pada selang waktu 0 - 1, 1 - 2, 2 3 - 4, 4- 5, 5 -- 6, 6 - 8, 8 - 12, 12 -18, 18 - 24 jam dan disimpan pada - 20 derajat celcius sampai saat analisa dilakukan. Jumlah ampisilin yang di ekskresikan dalam urin kumul atif 24 jam untuk kaplet sampel dan pembanding setelah pamberian dosis tunggal peroral 500 mg berturut turut 37.89 ± 4.66 X dan 39.72 ± 4.57 X dan bioavaliabilitas relatifnya 95.547 X - Tetapan kecepatan eliminasi kaplet sampel dan pembanding berturut-turut 12.45 + 3.941 jam -1 dan 13.201 ± 2.346 jam -1 Waktu paruh untuk kaplet sample dan pembanding berturut turut 0.105 0..041 jam dan 069 + 0L021 jam dari Parameter farmakokinetik yang diperoleah di simpul kan kaplett sampel mempunyai bi oavailabilitas yang cukup baik dan kaplet pembanding."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1987
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Halimatu Sadiah
"Hak Tanggungan sebagai lembaga jaminan atas tanah yang kuat, salah satu cirinya adalah mudah dan pasti dalam pelaksanaan eksekusi. Di antara pilihan eksekusi yang disediakan oleh Undang-Undang Hak Tanggungan, secara teori yang paling ideal bagi kreditor pemegang Hak Tanggungan adalah pelaksanaan Parate Eksekusi, karena dari segi waktu maupun biaya lebih cepat dan lebih murah dibandingkan pelaksanaan eksekusi lainnya. Akan tetapi dalam perkembangannya Pelaksanaan dari Parate Eksekusi tersebut tidak beijalan sebagaimana yang diharapkan. Pokok permasalahan yang diangkat penulis dalam penelitian ini adalah bagaimanakah efekdfitas Parate Eksekusi obyek Hak Tanggungan menurut Pasal 6 Undang-Undang Hak Tanggungan? dan apakah yang menjadi hambatan dalam pelaksanaan Parate Eksekusi obyek Hak Tanggungan menurut Pasal 6 Undang-Undang Hak Tanggungan?
Penelitian ini merupakan penelitian hukum normatif, data yang digunakan data sekunder melalui bahan pustaka berupa studi dokumen, dimana tipologi dalam penelitian ini bersifat eksplanatoris yang bertujuan menggambarkan atau menjelaskan lebih dalam mengenai implementasi eksekusi Hak Tanggungan yang terdapat pada Pasal 6 Undang-Undang Hak Tanggungan.
Dari hasil penelitian yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa implementasi dari Parate Eksekusi tersebut baru mulai efektif pada satu/dua tahun terakhir, sedangkan pada tahun-tahun sebelumnya pelaksanaan Parate Eksekusi dapat dikatakan belum beijalan efektif, salah satu penyebabnya, yaitu terdapat Surat Edaran Direktur Jenderal Piutang dan Lelang Negara Nomor: SE-23/PN/2000, berdasarkan Surat Edaran tersebut banyak sekali permohonan lelang Parate Eksekusi yang ditolak karena Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) tidak ?berani? untuk melakukan lelang Parate Eksekusi. Menurut hemat penulis keefektifan pelaksanaan Parate Eksekusi ditentukan dari ketegasan Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) untuk melaksanakan Parate Eksekusi."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2008
T36925
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Fatkhiati Sadiah
"[ABSTRAK
Studi ini mengeksplorasi tentang pengelolaan kawasan agropolitan Selupu Rejang di Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu. Provinsi Bengkulu yang telah ditetapkan sebagai kawasan rintisan pengembangan agropolitan sejak tahun 2002 yaitu di kawasan agropolitan Selupu Rejang, masih belum mencapai sasaran idealnya. Tekanan yang timbul akibat aktivitas budidaya yang intensif terutama di daerah pertanian dataran tinggi, menyebabkan kawasan menjadi tidak berkelanjutan. Data menunjukkan bahwa telah terjadi degradasi lingkungan di kawasan agropolitan Selupu Rejang akibat aktivitas pertanian yang tidak sesuai dengan kaidah ekologi di kawasan tersebut. Kondisi lingkungan yang terdegradasi tersebut dapat menyebabkan kawasan agropolitan menjadi tidak berkelanjutan, apalagi kawasan tersebut adalah dataran tinggi yang mempunyai peran penting untuk kestabilan ekosistem. Oleh karena itu, studi ini bertujuan untuk menganalisis kondisi eksisting, menganalisis status keberlanjutan, serta membangun model pengelolaan kawasan agropolitan berkelanjutan yang mengintegrasikan kepentingan ekonomi, sosial, dan lingkungan. Kawasan agropolitan dapat berkelanjutan jika mengintegrasikan aspek lingkungan yang sesuai dengan ekosistem Indonesia, yaitu ekosistem hutan hujan tropis. Analisis menggunakan analisis deskriptif, analisis spasial. Rap-Agrotropika, dan system dynamics. Hasil adalah model tersebut dapat menurunkan degradasi lingkungan dan secara simultan juga dapat meningkatkan produksi serta nilai tambah sektor pertanian, sehingga keberlanjutan sistem produksi pertanian, keberlanjutan ekonomi perdesaan, dan keberlanjutan lingkungan dapat dipertahankan dan ditingkatkan.;

ABSTRACT
This study explores the management of Selupu Rejang agropolitan area in Rejang Lebong regency, Bengkulu Province. Bengkulu Province has been designated as pilot area of agropolitan development since 2002. Selupu Rejang agropolitan was the one of agropolitan area which still has not reached the ideal target. Pressure on the environment was arising as a result of intensive farming activities, especially in the highland agricultural areas, causing the area becomes unsustainable. The data reveal that there has been environmental degradation in Selupu Rejang agropolitan due to agricultural activities. It is not in accordance with the principles of ecology in the region. Degraded environmental conditions can cause agropolitan become unsustainable, especially in the upland area that has an important role for the stability of ecosystem. Therefore, this study aims to build agropolitan area management model that integrates economic, social, and environment interests. Hence, the agropolitan development can be sustained by entering the interests of the environment in the development of the region in accordance with the rules of typical ecosystems in Indonesia, called the tropical rainforest ecosystem. This study uses descriptive analysis, spatial analysis, Rap- Agrotropika, and system dynamics. The result is a model that can reduce environmental degradation. It can also simultaneously increase production and add value to the agricultural sector. Finally, the sustainability of agricultural production systems, rural economy, and environment can be maintained and improved., This study explores the management of Selupu Rejang agropolitan area in Rejang Lebong regency, Bengkulu Province. Bengkulu Province has been designated as pilot area of agropolitan development since 2002. Selupu Rejang agropolitan was the one of agropolitan area which still has not reached the ideal target. Pressure on the environment was arising as a result of intensive farming activities, especially in the highland agricultural areas, causing the area becomes unsustainable. The data reveal that there has been environmental degradation in Selupu Rejang agropolitan due to agricultural activities. It is not in accordance with the principles of ecology in the region. Degraded environmental conditions can cause agropolitan become unsustainable, especially in the upland area that has an important role for the stability of ecosystem. Therefore, this study aims to build agropolitan area management model that integrates economic, social, and environment interests. Hence, the agropolitan development can be sustained by entering the interests of the environment in the development of the region in accordance with the rules of typical ecosystems in Indonesia, called the tropical rainforest ecosystem. This study uses descriptive analysis, spatial analysis, Rap- Agrotropika, and system dynamics. The result is a model that can reduce environmental degradation. It can also simultaneously increase production and add value to the agricultural sector. Finally, the sustainability of agricultural production systems, rural economy, and environment can be maintained and improved.]"
2015
D-Pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Sadiah
"Nanostructured Lipid Carrier NLc adalah teknologi baru dari jenis nanoemulsi yang dapat meningkatkan bioavaibilitas zat aktif yang bersifat non polar. Jahe putih Zingiber officinale Rosc adalah tanaman obat yang efektif sebagai anti-toksoplasma secara in vitro dengan kandungan senyawa aktif utamanya gingerol yang bersifat semi polar. Jahe merah Zingiber officinale Roscoe var. Rubrum adalah varian jahe yang memiliki kandungan zat aktif gingerol lebih tinggi dibandingkan jahe putih sehingga berpeluang memiliki aktivitas anti-toksoplasma yang lebih baik. Untuk meningkatkan efektivitasnya secara in vivo, perlu pengembangan formulasi ekstrak jahe menjadi bentuk NLc.Tujuan penelitian ini adalah memperoleh metoda ekstraksi untuk mendapatkan ekstrak jahe merah yang paling efektif secara in vitro terhadap T.gondii stadium takhizoit, memperoleh formula NLc-ekstrak jahe merah dengan karakteristik terbaik dan mendapatkan data in vivo aktivitas anti-toksoplasma pada stadium takhizoit dari NLc-ekstrak jahe merah yang terbaik.Metoda yang dilakukan mencakup skrining ekstraksi jahe merah dengan dua jenis ekstraksi dan tiga jenis pelarut pengekstrasi terhadap efektivitasnya pada sel vero yang diinduksi takhizoit in vitro . Ekstrak yang paling efektif diformulasikan menjadi bentuk NLc dengan variasi konsentrasi fase lipid dan fase air, dan komposisi jenis lipid cair dan lipid padatnya. Pembentukan NLc dilakukan dengan metoda High Pressure Homogenizer tekanan 450 bar dengan variasi jumlah siklus. Evaluasi NLc meliputi distribusi dan ukuran partikel, potensial zeta, efisiensi penjerapan, analisa morfologi bentuk partikel dan uji stabilitas pada formula NLc-jahe merah yang paling baik. Tahapan selanjutnya adalah uji in vivo mencakup uji toksisitas akut dan uji efektivitas menggunakan hewan mencit yang diinduksi takhizoit secara intraperitonial.Hasil menunjukkan bahwa metoda ekstraksi yang terbaik adalah metoda maserasi dengan pelarut etanol 96 menghasilkan ekstrak JE96M yang dapat menghambat pertumbuhan takhizoit yang tinggi pada sel vero. Formula NLc-ekstrak jahe merah yang terbaik adalah F7A dengan komposisi minyak sawit:minyak zaitun:lipoid S75 = 14:5,5:5,5 fase lipid 25 dan kadar ekstrak jahe merah 2 . Formula NLc ndash;ekstrak jahe merah F7A pada dosis 100-200mg/kgbb secara peroral efektif sebagai anti-toksoplasma pada mencit, mampu meningkatkan umur hidup mencit diatas 70 setelah diinduksi dengan takhizoit.

Nanostructured Lipid Carrier NLc is a new technology of the nanoemulsion type. The advantage of NLc is to increase the bioavailability of non polar active substances. White ginger / big ginger Zingiber officinale Roscoe is a medicinal plant that proves effective as an in vitro anti-toxoplasma. This plant has bioactive compounds named gingerols that are semi-polar. Red ginger Zingiber officinale Rosc var Rubrum is another variant of ginger that contains a higher content of gingerols compared to white ginger/big ginger so, therefore it is used in this study to increase the activity of anti-toxoplasma. In order to enhance its effectiveness for in vivo study, the ginger extract is formulated into NLc form that is become the background of this research. The purpose of this study is to obtain the extraction method and to obtain the most effective red ginger extract in vitro on T. gondii takhizoit stage, to obtain the red ginger NLc-extract formula with the best characteristics, and to obtain of anti-toxoplasma activity at the tachizoite stage of NLc-the best red ginger extract. The methods include red ginger extraction screening with two types of extraction process and three types of extracting solvents. Furthermore, the extract tested the effectiveness on tachizoite in vitro using vero cells that induced a tachizoite strain of RH. The most effective extracts were formulated into NLc forms with variations in lipid and water phase concentrations, and the compositions of the liquid lipids and lipids. Formation of NLc was done by High-Pressure Homogenizer method of pressure 450 barr with the variation of cycle number. The NLc evaluation includes the distribution and particle size, and zeta potentials performed so determine the most stable NLc-red ginger extract. In addition, the determination of the effectiveness of adsorption, particle shape morphology analysis and stability test on the best red NLc-ginger formula. The next step is the in vivo test including an acute toxicity test and the effectiveness test, using intraperitoneally induced tachizoite mice. The results showed that the most effective extraction method was the maceration method with 96 ethanol because the extract produced JE96M could inhibit the high tachizoite growth in vero cells. The best NLc-red ginger extract formula is F7A with the composition of palm oil: olive oil: lipids S75 = 14: 5,5 : 5,5 25 lipid phase and 2 red ginger extract level. Formula NLc-red ginger extract F7A at a dose of 100-200 mg / kgbb is peroral effective as an anti-toxoplasma in mice, able to increase mice life above 70 after induced by tachizoite."
Depok: Universitas Indonesia, 2018
D2454
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Chalimatu Sadiah
"Kesiapan sekolah siswa merupakan hal yang menjadi pondasi bagaimana siswa dapat mengikuti program yang diterapkan di sekolah baik dalam menerima pelajaran maupun menaati peraturan. Menyadari pentingnya kesiapan sekolah membuat lembaga internasional dan nasional mengembangkan program pendidikan usia dini agar anak-anak memiliki pembekalan sebelum mereka memulai pendidikan di Sekolah Dasar. Mulai dari pemberian dana untuk membangun Kelompok Bermain sampai mewajibkan anak-anak untuk mengikuti program TK-B sebagai prasyarat masuk Sekolah Dasar. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari apakah ada pengaruh dari partisipasi anak di pendidikan usia dini khususnya tingkat taman kanak-anak dalam kesiapan sekolah siswa. Menggunakan data Bank Dunia yang diambil dari 310 desa miskin di Indonesia serta menggunakan Early Development Instrument sebagai alat pengukuran kesiapan sekolah dan menggunakan analisis regresi OLS, penelitian ini menemukan bahwa partisipasi anak-anak di taman kanak-kanak tidak berpengaruh signifikan terhadap skor EDI yang menggambarkan kesiapan sekolah siswa. Kemungkinan hal ini dikarenakan peran orang tua lebih mendominasi dalam memengaruhi skor physical well-being anak, untuk domain language and cognitive development serta domain communication and general knowledge dikarenakan oleh pendidikan dan pengalaman guru dalam pendidikan usia dini terbilang rendah, dan untuk domain social competence serta domain emotional maturity dikarenakan adanya spill-over effect dan tingginya peran keluarga. Jadi untuk penelitian selanjutnya perlu dianalisis mengenai aspek keluarga dan sekolah mengenai kesiapan sekolah siswa.
......
The foundation for kids' ability to follow the programs put in place at school, both in receiving instruction and adhering to rules, is their preparedness for school. International and national organizations have created early childhood education programs in recognition of the significance of school preparation so that kids are prepared before entering primary school. From providing funding to create play groups to requiring kids to participate in the TK-B program as a requirement for entering primary school, there are many ways to make this happen. This study intends to investigate whether early childhood education, particularly at the kindergarten level, has an impact on students' preparedness for school. This study found that children's participation in kindergarten has no significant impact on the EDI score, which describes readiness for the student's school, using World Bank data from 310 impoverished Indonesian villages and the Early Development Instrument as a tool to measure school readiness. For the language and cognitive development domain as well as the communication and general knowledge domain, as well as the social competence domain and domain emotional maturity due to the spillover effect and the high role of the family, it is possible that this is the case. Teachers' education and experience in early childhood education may also play a part in these findings. Analysis of home and school factors relating to students' preparedness for school is therefore important for further research."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hani Sadiah
"ABSTRAK
Keterlambatan pengambilan keputusan saat persalinan dengan komplikasi
obstetri berdampak kematian ibu dan neonatal. Penelitian memahami pengambilan
keputusan rujukan. Informan utama ibu dengan komplikasi obstetri saat
persalinan. Studi kasus kualitatif, purposive sampling
Hasil penelitian, keputusan diambil secara terpaksa. Ibu menerima rujukan
hampir seluruhnya belum memahami masalah, alternatif paraji dan orang pintar.
Ibu menolak rujukan belum memahami masalah, alternatif dan penanganan paraji.
Persepsi kualitas pelayanan kesehatan sulit dijangkau. Proses rujukan terdapat
kendala biaya, kemandirian keluarga kurang, dukungan sosial tidak tepat dan
dukungan bidan belum maksimal serta persepsi penanganan komplikasi obstetri
cukup baik.
Saran : peningkatan kinerja tim, komunikasi efektif, kualitas ANC, amanat
persalinan, kemitraan paraji?bidan. Koordinasi pemetaan ibu hamil risiko tinggi,
pengembangan pelayanan rujukan.

Abstract
Delay in decision making during delivery with obstetric complication may cause
maternal and neonatal death. The purpose of this study to understand decision
making about referrals. The main informants were mothers who had obstetric
complication during delivery. The study is a qualitative case study with purposive
sampling.
The result of study showed that decisions were made by force. Almost women
who had accepted referrals did not understand the problem, alternatives by
traditional birth attendant and traditional Healing. All women who had refused
referral have not understood the problem yet, the alternative selecting with
traditional births attended (paraji) and management with traditional births
attended (paraji). in referal process are found that perception about health service
quality was hard to reach, money, lack of family autonomy, incorrect social
support and lack of midwife support but also perception about obstetric
complication are good enough.
Recommendation For Health Office the District Cianjur, Mother and Baby
Friendly of Hospital Cianjur are should : Increase team work, make effective
communication, ensure antenatal care quality, Do plan of delivery and
parthnership traditional birth attendant-midfery, Make Coordination and mapping
of high risk pregnant mothers, development of referral health service."
2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library