Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Salsabila Ramadhani
Abstrak :
ABSTRAK Pada industri kreatif, tantangan akibatglobalisasiyang membuat karyawannya mengalami burnoutmerupakan hal yang sangat mungkin terjadi. Tantangan tersebut dapat memicu sikap kompetitif pada karyawan yang ada pada ranah tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk meneliti peran dari sikap kompetitif berlebihan terhadap burnoutpada pekerja kreatif. Proses pengumpulan data dilakukan kepada para pekerja industri kreatif dengan jumlah sebanyak 103 orang. Para partisipan diminta untuk mengisi kuesioner secara online yang di dalamnya terdapat Copenhagen Burnout Inventorydan skala sikap kompetitif berlebihan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sikap kompetitif berlebihanmemiliki efek positif yang signifikan (β =.35, p < .05)dalam memprediksi burnout pada pekerja kreatif. Hasil dari temuan ini dapat berguna dalam mengupas dan memperkaya lebih dalam literatur terkait dengan sikap kompetitif berlebihan dan burnout.
ABSTRACT Pada industri kreatif, tantangan akibat globalisasi yang membuat karyawannya mengalami burnout merupakan hal yang sangat mungkin terjadi. Tantangan tersebut dapat memicu sikap kompetitif pada karyawan yang ada pada ranah tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk meneliti peran dari sikap kompetitif berlebihan terhadap burnout pada pekerja kreatif. Proses pengumpulan data dilakukan kepada para pekerja industri kreatif dengan jumlah sebanyak 103 orang. Para partisipan diminta untuk mengisi kuesioner secara online yang di dalamnya terdapat Copenhagen Burnout Inventory dan skala sikap kompetitif berlebihan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sikap kompetitif berlebihan memiliki efek positif yang signifikan (β =.35, p < .05) dalam memprediksi burnout pada pekerja kreatif. Hasil dari temuan ini dapat berguna dalam mengupas dan memperkaya lebih dalam literatur terkait dengan sikap kompetitif berlebihan dan burnout.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Salsabila Ramadhani
Abstrak :
Adanya ratifikasi Paris Agreement oleh Indonesia memberikan konsekuensi untuk menurunkan emisi gas rumah kaca secara bertahap. Ekonomi hijau menjadi salah satu gagasan ekonomi yang tidak hanya menyejahterakan sosial dan masyarakat, tetapi juga berkontribusi terhadap pembangunan berkelanjutan. Salah satu wujud ekonomi hijau adalah konsumsi produk ramah lingkungan. Berangkat dari latar belakang tersebut, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi intensi beralih ke produk ramah lingkungan pada konsumen muslim Indonesia. Hal tersebut dicapai dengan menggunakan theory of planned behavior yang diintegrasikan ke dalam push-pull-mooring theory. Dengan memanfaatkan data primer berupa kuesioner melalui metode Covariance-Based Structural Equation Modeling (CB-SEM), sebanyak 715 responden telah berkontribusi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa switching cost, religiosity, attitude towards behavior, subjective norms, perceived behavioral controls, mempengaruhi secara signifikan terhadap intensi beralih ke produk ramah lingkungan pada seorang muslim. Implikasi dari temuan ini adalah intensi beralih seseorang dapat dipengaruhi oleh sisi religiositas yang juga berpengaruh pada attitude towards behavior sehingga tingginya religiositas dapat meningkatkan intensi beralih seseorang. Hasil penelitian ini juga diharapkan mampu memperkuat preferensi pemerintah untuk lebih mengedepankan produk ramah lingkungan yang memperhatikan environment, social, dan governance. ......Indonesia's ratification of the Paris Agreement has the consequences of gradually lowering greenhouse gas emissions. The green economy became one of the economic ideas that not only improved social and societal, but also contributed to sustainable development. One of the forms of the green economy is the consumption of environmentally friendly products. Based from that background, this study aims to analyze the factors that influence the intensity of switching to environmentally friendly products in Indonesian Muslim consumers. This is achieved by using the theory of planned behavior that is integrated into the push-pull-mooring theory. By leveraging primary data in the form of questionnaires through the Covariance-Based Structural Equation Modeling (CB-SEM) method, a total of 715 respondents contributed. The results showed that switching costs, religiosity, attitude towards behavior, subjective norms, perceived behavioral controls, significantly affect the intensity of switching to green products in a Muslim. The implication of this finding is that a person's shifting intensity can be influenced by the religiosity side that also affects the attitude towards behavior so that the more religiosity increases the intensity of a person's switching. The results of this study are also expected to strengthen the government's preference for more green products that pay attention to environment, social, and governance.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arini Salsabila Ramadhani
Abstrak :
Salah satu cara pengendalian glukosa darah yaitu melakukan kepatuhan latihan fisik teratur yang dapat tercipta dengan memiliki efikasi diri yang tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi gambaran efikasi diri kepatuhan latihan fisik penyandang diabetes melitus tipe 2 di DKI Jakarta. Desain penelitian deskriptif dengan jumlah sampel 100 responden dan menggunakan kuesioner efikasi diri kepatuhan aktivitas fisik teratur dengan analisis univariat. Hasil penelitian menunjukkan mayoritas responden 28% memiliki efikasi diri kepatuhan latihan fisik teratur sangat tinggi. Hasil penelitian merekomendasikan pelayanan kesehatan dapat memperkuat efikasi diri dengan memberikan edukasi kepada penyandang diabetes terkait pentingnya memiliki efikasi diri dalam melakukan latihan fisik teratur. ......One way to control blood glucose is to comply with regular physical exercise which can be created by having high self-efficacy. This study aims to identify the description of self-efficacy of physical exercise compliance with type 2 diabetes mellitus in DKI Jakarta. The research design is descriptive with a sample size of 100 respondents and uses a self-efficacy questionnaire for compliance with regular physical activity with univariate analysis. The results showed the majority of respondents 28% had a very high self-efficacy of regular physical exercise adherence. The results of the study recommend that health services can strengthen self-efficacy by providing education to people with diabetes regarding the importance of having self-efficacy in doing regular physical exercise.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2021
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arini Salsabila Ramadhani
Abstrak :
Fraktur merupakan gangguan atau terputusnya kontinuitas tulang akibat tekanan yang lebih besar dari yang dapat diserapnya. Salah satu jenis fraktur yaitu fraktur kominutif. Penanganan fraktur kominutif dengan adanya kerusakan jaringan yang parah dapat dilakukan tindakan pembedahan Open Reduction External Fixation (OREF). Pembedahan ini menimbulkan nyeri pasca pembedahan dan dapat menyebabkan frustasi, baik untuk pasien maupun tenaga kesehatan. Untuk itu diperlukan manajemen nyeri oleh perawat secara kolaborasi dan mandiri yang dapat membantu secara bermakna mengurangi nyeri tersebut. Salah satu intervensi keperawatan mandiri mengatasi nyeri adalah teknik relaksasi napas dalam. Studi kasus ini bertujuan untuk menganalisis penerapan teknik relaksasi napas dalam terhadap penurunan tingkat nyeri post operasi pada pasien yang mengalami fraktur tertutup tibia di RS X di Jakarta. Studi ini menggunakan pendekatan studi kasus pada satu pasien yang mengalami fraktur tertutup tibia dan telah menjalani operasi OREF hari ke-6 dengan terpasang external fixation using circular external fixator (Ilizarov technique). Pada hasil pengkajian di hari ke-6 post operasi didapatkan pasien mengeluh nyeri dengan skala 7 (nyeri berat). Manajemen nyeri non farmakologi yang diberikan yaitu intervensi mandiri keperawatan berupa teknik relaksasi napas dalam selama 3 hari berturut-turut. Hasil penerapan teknik relaksasi ini selama 3 hari menunjukkan nyeri menurun dari nyeri berat (skor 7) menjadi nyeri ringan (skor 3). Intervensi ini dapat direkomendasikan sebagai intervensi keperawatan mandiri dalam mengatasi nyeri akut post operasi. ......A fracture is a partial or full break in the continuity of bone tissue. One type of fracture is a comminuted fracture. This type of fracture with severe tissue damage can be treated by Open Reduction External Fixation (OREF) surgery. This procedure may cause pain and even frustration in patients and the health care provider. Therefore, nurses should provide collaborative and independent pain management to reduce the pain significantly. One of the independent nursing interventions to deal with pain is deep breathing relaxation techniques. This case study aims to analyze the application of deep breathing relaxation techniques to reduce postoperative pain levels in patient with closed fractures of the tibia at X Hospital in Jakarta. This study used a case study approach in one patient who had a closed fracture of the tibia and had undergone OREF surgery on day 6 with external fixation using a circular external fixator (Ilizarov technique). The assessment result revealed that the patient suffered from severe pain (score 7) on the 6th postoperative day. Non-pharmacological pain management: deep breathing relaxation techniques is provided for 3 consecutive days. The result showed that pain decreased from severe pain (score 7) to mild pain (score 3). Therefore, this intervention is recommended as an independent nursing intervention in dealing with acute postoperative pain.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Syifa Salsabila Ramadhani
Abstrak :
Pada umumnya, masyarakat Jepang menolak secara taklangsung. Namun, pengamatan menunjukkan bahwa terdapat penolakan secara langsung oleh masyarakat Jepang terhadap Olimpiade Tokyo 2020. Tujuan penelitian ini adalah memberikan eksplanasi tuturan penolakan langsung oleh masyarakat Jepang terhadap Olimpiade Tokyo 2020. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu situs petisi change.org. Penelitian menemukan 312 jumlah tuturan penolakan yang terbagi menjadi 38 tuturan penolakan langsung, 27 tuturan kombinasi penolakan tuturan taklangsung dan langsung, 6 tuturan kombinasi penolakan tuturan langsung dan taklangsung, serta 241 tuturan penolakan taklangsung. Tuturan penolakan langsung memiliki pemarkah, antara lain, verba kougi ‘memprotes’, hantai ‘menentang’, dan chuushi ‘batal’ serta adjektiva dame ‘tidak boleh’. Tuturan taklangsung juga ditemukan pada penolakan olimpiade Tokyo 2020. Tuturan taklangsung dalam penelitian ini berupa pernyataan pendapat tentang Olimpiade dan Pandemi Covid-19, permohonan, pernyataan perasaan, sindiran, dan ejekan. Penolakan taklangsung menunjukkan penutur Jepang mempertimbangkan kesantunan dalam menyampaikan penolakan. ......In general, Japanese speakers use indirect refusal speech acts. However, this study shows that the Japanese also use direct refusal speech acts toward the 2020 Tokyo Olympics. The purpose of this study is to give explanation about Japanese direct refusal speech acts against 2020 Tokyo Olympics. The petition site change.org was used as a data source for this study. This study found 312 refusal speech acts, including 38 direct refusal speech acts, 27 indirect-direct refusal speech acts, 6 direct-indirect refusal speech acts, and 241 indirect refusal speech acts. The verbs kougi 'to protest,' hantai 'against,' and chuushi 'cancel,' as well as the adjective dame 'not allowed,' are used as markers in direct refusal speech acts. Indirect refusal speech acts’ are also found in 2020 Tokyo Olympics refusal. In this study, indirect refusal speech acts takes the shape of declarations of opinion about the Olympics and Covid-19 pandemic, demand, emotional comment, satire, and mockery. Indirect refusal speech acts demonstrates that Japanese speakers consider politeness in conveying rejection.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2021
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library