Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sarah Aminah Kherid
"Profesi apoteker memiliki peran penting dalam bidang industri farmasi, rumah sakit, pelayanan, dan pemerintahan. Salah satu hal penting yang harus dilakukan agar dapat menjadi seorang apoteker profesional adalah berpartisipasi langsung dalam melakukan praktik kefarmasian. Untuk menjadi apoteker yang profesional, seorang calon apoteker harus melakukan Praktik Kerja Profesi Apoteker agar mendapatkan bekal untuk memahami peran apoteker dan mendapatkan pengalaman yang diperlukan untuk memasuki dunia pekerjaan. Praktik Kerja Profesi Apoteker kali ini dilaksanakan di Apotek Kimia Farma 267 Bintaro periode Februari 2022 dan PT. Mahakam Beta Farma periode Maret – April 2022. Dengan dilaksanakannya Praktik Kerja Profesi Apoteker (PKPA) di industri farmasi dan apotek, calon apoteker diharapakan untuk bisa menambah pengalaman, pengetahuan, keterampilan dan gambaran mengenai pekerjaan yang akan dilakukan oleh seorang apoteker sehingga dapat menunjang untuk melakukan pekerjaan kefarmasian nantinya.

The pharmacist profession has an important role in the pharmaceutical industry, hospitals, services, and government. One of the important things that must be done in order to become a professional pharmacist is to participate directly in the practice of pharmacy. To become a professional pharmacist, a prospective pharmacist must carry out the Pharmacist Professional Practice in order to gain the provision to understand the role of pharmacists and gain the necessary experience to enter the world of work. This time the Pharmacist Professional Work Practice was held at Kimia Farma Pharmacy 267 Bintaro for the period of February 2022 and PT. Mahakam Beta Farma for the period March – April 2022. With the implementation of the Pharmacist Professional Work Practice (PKPA) in the pharmaceutical and pharmacy industry, prospective pharmacists are expected to be able to add experience, knowledge, skills and an overview of the work to be carried out by a pharmacist so that they can support them in carrying out their duties. future pharmacy work."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Sarah Aminah Kherid
"Anggaran belanja rumah sakit (RS) berhubungan erat dengan pengelolaan obat karena menghabiskan 40% dari total dana kesehatan. Persediaan obat di RS “Universitas Indonesia” memiliki permasalahan seperti stockout yang menyebabkan pemesanan secara cito dan overstock menyebabkan persediaan yang berlebih sehingga mengalami kedaluwarsa. Oleh karena itu, dilakukan studi perencanaan pengendalian persediaan obat dengan analisis matriks ABC-VEN dan MMSL untuk menentukan prioritas obat per kelompok, serta jumlah persediaan obat. Penelitian ini dilakukan secara deskriptif observasional dengan desain cross-sectional yang pengumpulan datanya diambil secara retrospektif. Hasil dari penelitian menunjukkan, analisis di RSUI menggunakan ABC-VEN dari 1207 obat dapat diprioritaskan pemesanan dan pengawasan pada kategori I (320 item), kategori II (757 item), dan kategori III (130 item). Kemudian, dari perhitungan MMSL didapatkan stok minimal, yaitu pada rentang 1-21.329 item dan stok maksimal rentang 1-58.460 item yang terdiri dari berbagai jenis sediaan. Selain itu, menggunakan metode MMSL dapat menurunkan stok akhir tahun hingga 75%, sehingga potensi terjadinya overstock berkurang. Hal ini menunjukkan bahwa dua analisis tersebut membantu RS untuk menentukan prioritas dan melakukan pemesanan sesuai perhitungan, sehingga dapat mencegah terjadinya kelebihan dan kekosongan persediaan.

Hospital spending budget is closely related to drug management because it is 40% of the total health fund. There are some issues related to drugs supply in RSUI, such as stockout and overstock which cause orders to be made in “cito” and a lot of excessive inventory leads to expiration. Therefore, a drug supply control study using matrices ABC-VEN and MMSL was conducted to determine drug priorities per group, and the number of drug supplies. This research performed using an observational descriptive method with a cross-sectional design by collecting data retrospectively. The results of the study showed that the analysis of drug items in hospitals using ABC-VEN of 1207 items can be prioritized for ordering and monitoring in category I (320 items), category II (757 items), and category III (130 items). Then, from the MMSL calculation, the minimum stock was obtained, which ranged of 1-21,329 items and the maximum stock was in the range of 1-58,460 items consisting of various types of medicine. In addition, MMSL method can reduce year-end stock up to 75%, so that the potential for overstock is minimized. This shows that the two matrices can help hospitals to determine priorities and place orders according to calculations, so as to prevent excess and inventory.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2021
S70496
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library