Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sihabudin
"Indonesia sebagai negara yang sedang berkembang, selalu berusaha untuk melakukan pembangunan di segala bidang, khususnya pembangunan di bidang ekonomi. Salah satu hasil penting sejak Pelita II sampai sekarang adalah pertumbuhan pengangkutan udara yang meningkat terus, baik yang berkaitan dengan banyaknya pesawat udara, jumlah frekuensi penerbangan, besarnya jumlah muatan penumpang, maupun barang serta luasnya jangkauan wilayah penerbangannya. Pada saat sekarang ini, penggunaan angkutan udara di Indonesia sebagai negara yang memiliki teritorial yang luas terdiri dari beberapa pulau, mempunyai peranan semakin besar dalam rangka pengangkutan antar pulau dan antar daerah, disamping pengangkutan melalui laut dan darat.kemajuan teknologi yang pesat sejak berakhirnya Perang Dunia II telah membawa perubahan besar dalam hidup manusia. Hasil teknologi dapat membuat manusia hidup lebih nyaman. Demikian pula di bidang pengangkutan, kemajuan teknologi membawa perubahan yang sangat menakjubkan, dan perkembangan pesawat udara telah menunjukkan kemajuan yang sangat besar. Pesawat udara sebagai salah satu alat pengangkutan yang paling cepat yang pernah dibuat/diciptakan manusia tidak selamanya memberi keamanan bagi penumpangnya maupun barang yang diangkut. Meskipun teknologi sudah modern dan para petugasnya ("crew") sudah dididik tetapi kecelakaan-kecelakaan pesawat udara masih juga terjadi. Bahaya/risiko yang dihadapi oleh pengangkutan udara mengemban sifat-sifat yang khusus bila dibandingkan dengan bahaya yang terdapat pada alat pengangkutan lainnya. Sebagai perbandingan dengan pengangkutan laut jika terjadi kecelakaan di laut akan datang pertolongan dari berbagai penjuru untuk dapat menyelamatkan sesuatu yang bisa dilakukan. Jika ternyata kapal tidak mungkin diselamatkan maka masih memungkinkan untuk menyelamatkan penumpang, awak kapal, muatan seluruhnya ataupun sebagian. Lain halnya pada pesawat udara, seringkali pesawat udara yang melakukan penerbangan dari ketinggian yang semula aman tiba-tiba berubah dalam beberapa menit saja menuju 3 kehancuran total. Tidak dimungkinkan adanya pertolongan dari luar, melainkan pesawat itu sendiri yang harus menyelamatkannya sehingga kerugian yang terjadi sering kali merupakan "total loss", yaitu kerugian yang menyeluruh. Apabila terjadi kecelakaan pesawat udar, maka perusahaan angkutan udara tidak hanya dihadapkan pada kerugian yang diderita akibat hancurnya pesawat yang berharga mahal, juga menderita kerugian akibat tewasnya anak buah pesawat ("crew") serta menghadapi tanggung jawab-tanggung jawabnya yang besar. Tanggung jawab ini berupa tuntutan dari pihak ahli waris para penumpang yang menjadi korban, para pengirim/pemilik barang, dan tuntutan dari para korban kejatuhan pesawat tersebut. Risiko menderita bermacam-macam kerugian tersebut menimbulkan pemikiran untuk memperkecil risiko yang dihadapi dengan jalan mengalihkan/membagi risiko melalui asuransi."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 1989
T16716
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sihabudin
"The purpose of development rs to reach justice and prospenty in all aspects of lite by establishing amongst others small and medium companies both private and state companies. Therefore, certainty of law and adequate protection are needed to support their activities and consequently law must be obeyed by all stakeholders.
Establishing a company needs capital for all its business activities. The opportunity to get capital for small and medium companies differ from/that of big companies. Since, the bigger ones have many sources to obtain capital, the smaller ones have not many options to enlarge their capital. This condition brings in balance and thus unfairness when small companies are dealing with big ones. Venture capital is one of the altematives to help small and medium companies to get proper sources of capital.
The development of venture capital in indonesia is meant to open new opportunities to all business stakeholders for enlarge their companies, as they usually face many obstacles when borrow from a bank. Therefore, the existence of venture capital should be supported especially by government and business stakeholders as well as society at fast better the venture capital is growing the more small and medium companies can be helped by preserving capital for them.
The system of finance order of the venture capital can be done by depositing capital into an investee company so that investment law and banking law will apply on those activities. The venture capital is based on the future prospect of the company rather than the collaterals. Consequently the venture capital has greater risk that ordinary loans, but also opens new market opportunities for the investor/lender.
Administrative law has regulated the venture capital as a financing institution by enacting President's Decree No. 61/1988. However, the substantive law still uses the KUH Perdata (Civil Code). On the other hand venture capital agreements usually use standard contract which has not yet been regulated by the civil code, eventhough the regulation No. 8/1999 concern Consumers Protection has been regulated in a simple way. Therefore both our contract law as well as our corporate law need improvement.
Cooperation agreement between the venture capital (venture capitalist) and the investee company is a mutual agreement, whereby the bargaining position of both the parties are not equal. The venture capitalist who has capital has a stronger position than the investee company who is the borrower whereas freedom of contract can only be applied properly when both parties have equal positions.
The venture capitalist, however, tends to protect his interest (capital) by special clauses, inciuding his/her responsibilities thereby disturbing the equilibrium even further. Therefore, our laws should protect the weaker party but the govemment should also supervise and guard for such unscrupulous practices, like providing a ?black list" or "grey list" of such speciai clauses, condemning them nuii and void or voidabie (as the case may be) such as is done by the New Civil Code of the Netheriands on ?Algemene Voorwaarden"."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2003
D721
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agus Hadi Sihabudin
"ABSTRAK
Latar BelakangNyeri merupakan penanda penyakit degenerasi tulang belakang, dan menjadi pendorong utama pasien untuk mencari pengobatan.1,2 Kualitas nyeri akan berpengaruh pada aktivitas sehari-hari penderita, tingkat aktivitas pasien yang terkait nyeri ini tergambar pada ODI.3,4 Oleh karena itu ODI digunakan sebagai salah satu indikator keberhasilan operasi.4 Penelitian ini bertujuan menilai hubungan antara derajat nyeri sebelum operasi dengan perubahan skor ODI.MetodePenelitian retrospektif dilakukan terhadap pasien DSD yang telah menjalani operasi di Departemen Bedah Saraf Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo tahun 2014-2016. Data demografi, VAS pre operasi, dan ODI 3 bulan pasca operasi dicatat berdasarkan data yang diperoleh dari rekam medik pasien RSCM dan data registrasi pasien di divisi spine departemen bedah saraf. VAS dikelompokan menjadi le; 4 dan >4, sedangkan ODI 3 bulan dinilai peningkatan atau penurunan skor.Perubahan ODI dianggap bermakna bila perubahannya lebih dari 10 4.HasilJumlah kasus 50 pasien; rerata umur 52,8 SD tahun; jumlah lelaki dan perempuan sama; Segmen cervikal 19 , torakal 4 , lumbar 58 , VAS pre operasi le; 4 44 , VAS pre operasi > 4 56 , LOS < 8 78 , LOS ge; 8 22 , pekerjaan: non load bearing 80 dan load bearing 20 . Rerata skor ODI pra-operasi adalah 51 , sedangkan rata-rata ODI skor 3 bulan pasca operasi adalah 27 . Pasien VAS pra operasi le; 4 yang mengalami penurunan skor ODI setelah 3 bulan adalah 100 ; VAS pre operasi > 4 yang mengalami penurunan skor ODI setelah 3 bulan adalah 82 dan yang mengalami peningkatan 18 ; dengan rata-rata LOS adalah 7,04 hari.KesimpulanKualitas nyeri pra operasi tidak berhubungan dengan hasil operasi yang diukur dengan ODI.

ABSTRACT
Background Pain is one of signs for degenerative spinal disease and became a main reason for patients looking for treatment.1,2 Quality of pain will affect daily activities as reflected in ODI functional score.3,4 Therefore ODI used as one of indicator for outcome patient after surgery.4 This study aims to assess the relationship between the degree of pain before surgery with changes the ODI score. MethodsThis study is a retrospective study of DSD patients who underwent surgery in Department of Neurosurgery Hospital Cipto Mangunkusumo in 2014 2016. The demographic data, preoperative VAS and ODI 3 months postoperatively were determined based on data obtained from patient medical records and registration data in spine division department of neurosurgery. VAS was grouped into le 4 and 4, while the 3 month ODI was rated increase and decrease. ODI score changes are defined to be significant if there were changes more than 10 percents4.ResultThe number of cases are 50 patients mean age of 52.8 years old the number of men and women are equal Segment cervical 19 , thoracic 4 , lumbar 58 , VAS preoperative le 4 44 , VAS preoperative 4 56 , LOS 4 ODI changes was 82 decreased and 18 was increased with an average LOS was 7.04 days.ConclusionQuality of pain pre operatively have no corelation with surgical outcome as reflected by ODI."
2016
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library