Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 33 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Soeroso
"ABSTRAK
Dalam sejarah Indonesia kuno diketahui bahwa awal mula berkembangnya pengaruh kebudayaan India di Nusantara telah berlangsung cukup lama. Dari sumber-sumber tertulis yang sampai ke tangan kita dapat diketahui bahwa awal mula munculnya peradaban yang bercorak Hindu di Indonesia itu berlangsung di dua pusat ialah di Jawa Barat dan di Kalimantan Timur. Dan prasasti-prasasti yang paling awal yang ditemukan di wilayah Jawa Barat, meskipun secara keseluruhan tidak menyebut angka tahun yang lengkap, dapat diketahui bahwa kerajaan yang pertama kali berkembang di wilayah ini ialah kerajaan Tarumanagara I. Prasasti-prasasti tertua yang menyebutkan keberadaan kerajaan tersebut antara lain adalah Prasasti Lebak, yang menyebut kebesaran seorang raja yang bernama Sri Purnawarman2; Prasasti Jambu (Koleangkak), yang menyebut seorang raja yang bernama Purnawarman dan memerintah di Taruma3; Prasasti Ciaruteun, yang menyebut raja yang mulia, yang bernama Sang (Sri) Purnawarman;4 Prasasti Kebon Kopi, yang menyebut keagungan seorang penguasa Taruma5; Prasasti Muara Cianten, yang gaya tulisannya berasal dari masa Taruma 6; Prasasti Pasir Awi, dalam bentuk gambar (pictograph) yang diperkirakan berasal dari masa Taruma7 serta yang terakhir Prasasti Tugu,8 yang ditemukan di Desa Tugu tidak jauh dari Kampung Cilincing, Jakarta sekarang.
Berdasarkan wilayah persebarannya, juga ukuran batunya, dapat diketahui bahwa prasasti-prasasti itu dibuat in situ.9 Dan wilayah persebarannya itu juga dapat diperkirakan bahwa wilayah pengaruh kekuasaan kerajaan Tarumanagara pada masa pemerintahan raja Purnawarman setidak-tidaknya mencakup sebagian wilayah Jawa Barat mulai dari daerah Kabupaten Pandeglang di bagian barat, Kabupaten Bogor di bagian selatan dan daerah Bekasi sampai Jakarta di bagian utara. Apabila diperhatikan gaya tulisannya, gaya bahasanya, bentuk tulisannya serta jenis metrumnya1° dapat diketahui bahwa tulisan-tulisan pada prasasti-prasasti tersebut berasal dari pertengahan abad V. Tulisan yang digunakan seluruhnya menggunakan huruf Pallawa dengan bahasa Sansekerta serta kebanyakan berbentuk sloka dengan metrum sragdara dan anustubh. Adanya penggunaan bahasa Sansekerta serta huruf Pallawa tersebut merupakan bukti bahwa pada masa itu telah terjadi kontak budaya antara Tarumanagara dengan kerajaan-kerajaan di India. Bahkan dengan dikeluarkannya prasasti-prasasti yang berbahasa Sansekerta, pengenalan metrum serta dikenalnya bentuk tulisan gambar (pictograph) tersebut di atas membuktikan bahwa pada masa itu pengetahuan masyarakat dalam bidang kesusasteraan sudah cukup maju.
Di antara tujuh buah prasasti yang dikeluarkan oleh raja Purnawarman, Prasasti Tugu merupakan satu-satunya yang paling istimewa oleh karena beberapa hal. Pertama, Prasasti Tugu merupakan satu-satunya prasasti yang ditemukan di wilayah pantai utara Jawa Barat (Jakarta). Kedua, Prasasti Tugu merupakan prasasti yang memuat angka tahun terlengkap dibandingkan dengan prasasti yang lain karena menyebut beberapa unsur penanggalan dari peristiwa-peristiwa panting pada masa pemerintahan Purnawarman. Ketiga, Prasasti Tugu menginformasikan tentang dilakukannya dua kegiatan pembuatan saluran masing-masing saluran Sungai Candrabhaga dan Sungai Gomati. Keempat, di dalam Prasasti Tugu juga diinformasikan pemberian hadiah 1000 ekor lembu kepada para brahmana.l Kelima, Prasasti Tugu merupakan satu-satunya prasasti dari masa pemerintahan raja Purnawarman yang paling banyak datanya.
Berdasarkan keterangan yang disebutkan di dalam Prasasti Tugu tersebut dapat diketahui bahwa pada masa pemerintahan raja Purnawarman sistem pemerintahannya sudah sangat maju. Upaya pembuatan saluran yang panjangnya hampir mencapai sekitar 11 kilometer 12 hanya dalam waktu 21 hari jelas memerlukan tenaga yang tidak sedikit serta memerlukan kemampuan teknologi yang maju. Demikian pula halnya dengan pemberian hadiah sebanyak 1000 ekor lembu kepada para brahmana memperlihatkan kepada kita bahwa pada masa itu domestikasi hewan sudah sangat berkembang."
1995
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yuniarti Soeroso
"ABSTRAK
Air garam hangat dan H2O2 3% sating digunakan sebagai obat kumur untuk terapi keradangan Gingiva. Belum pernah dilakukan penelitian dibagian perio FKG UI mengenai efektivitas kedua bahan obat kumur tersebut terhadap keradangan gingiva. Tujuan penelitian ini untuk membandingkan'efektivitas air garam hangat dengan larutan H2O2 3% sebagai obat kumur, terhadap penurunan keradangan gingiva secara klinis. Penelitian dilakukan pada 90 penderita gingivitis yang datang ke klinik periodonsia FKG UI, berusia antara 18-40 tahun, terdiri dari 52 wanita 39 pria. Sampel dibagi atas 3 kelompok dengan randomisasi. Kelompok I berkumur dengan air garam hangat 1,2%, kelompok II berkumur dengan lantan H202 3°/g kelompok III merupakan kelompok kontrol berkumur dengan air hangat. Konsentrasi air garam hangat 1,2% ditetapkan berdasarkan pemilihan beberapa takaran berat garam yang dianjurkan dan rasa yang paling dapat diterima didalam mulut. Masing-rnasing kelompok menggunakan obat kumur 2x 1 hari selama 5 hari, pagi dan malam.
Kumur-kumur dilakukan selama 1 menit. Pencatatan skor pink (Loa dan Silness) clan skor PBI (Modifikasi Papillae Bleeding Index dari Muhlemann) dilakukan pada hari ke 1 dan hari ke 5. Perubahan skor indeks plak dan skor PBI antara sebelum dan sesudah kumur-kumur air garam hangat 1,2%, H202 3% dan air hangat, diuji dengan "Paired Sample T Test" pada tingkat kepercayaan 95%. Untuk mengetahui perbedaan efektivitas air garam hangat 1,2% dan H2O2 3% terhadap perubahan skor indeks plak dan skor PBI (keradangan gingiva) dilakukan uji "Anova" pada tingkat kepercayaan 950/0. Hasilnya menunjukkan terdapat penurunan skor indeks plak yang bermakna sesudah berkumur air garam hangat 1,2% clan H2O2 3% (P < 0,05 ), sedang pada kelompok kontrol tidak terdapat penurunan skor indeks plak yang ber makna ( P > 0,05 ). Terdapat penurunan skor PBI atau keradangan gingiva yang sangat bermalcna setelah berkumur dengan air garam hangat 1,2%, H202 3% dan air hangat (p > 0,001 ). Antara ketiga bahan obat kumur tidak terdapat perbedaan efektivitas yang bermakna dalam menurunkan skor indeks plak (p > 0,05 ). Terdapat perbedaan efektivitas yang sangat bermakna antara ketiga bahan obat kmur didalam menurunkan skor PBI atau keradangan gingiva (p < 0,001 ). Air Karam hangat 1,2% lebih efektif dari H2O2 3% dalam menurunkan skor PBI. Air garam hangat 1,2% dan 102 3% lebih efektif dari kelompok kontrol dalam menurunkan skor PBI. Dapat diambil kesimpulan bahwa air garam hangat 1,2% lebih efektif dari H2O2 3% dalam menurunkan keradangan gingiva. Hal ini kemungkinan karena sifatnya sebagai antiseptik dan ada peran temperatur hangat terhadap vaskularisasi gingival."
1996
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Santoso Soeroso
"Pelayanan keperawatan merupakan bagian integral pelayanan kesehatan di rumah sakit. Peranannya dalam penyelenggaraan dan pengembangan program-program di rumah sakit adalah strategis. Di Indonesia perilaku organisasi yang terkait dengan struktur organisasi dalam pelayanan kesehatan belum banyak diteliti. Penelitian ini bertujuan memperoleh jawaban atas pertanyaan ilmiah tentang bagaimanakah hubungan antara kepuasan kerja dengan dimensi struktural organisasi: kompleksitas, sentralisasi dan formalisasi di bidang kcperawatan RSUP Dr. Kariadi.
Hasil penelitian menunjukkan Kepuasan kerja karyawan keperawatan RSVP Dr Kariadi adalah tinggi dan diantara 5 dimensi yang membangun kepuasan kerja, hanya 1 dimensi yaitu kepuasan terhadap terhadap pembayaran upah yang merniliki derajat sedang dan memilila sejumlah responden yang sangat rendah tingkat kepuasannya. Di antara variabel-variabel yang mewakili ciri-ciri desain organisasi yaitu kompleksitas, sentralisasi dan formalisasi, maka kompleksitas merupakan variabel yang paling besar perngaruhnya terhadap kepuasan kerja.
Sesuai dengan tradisi keperawatan yang umumnya memiiliki ciri-ciri formalisasi tinggi, dalam penelitian ini organisasi keperawatan RSUP Dr Kariadi terbukti memiliki formalisasi yang tinggi pula. Tiga hipotesis yang diajukan ternyata hanya satu yang terbukti yaitu semakin besar kompleksitas semakin tinggi kepuasan kerja. Dua hipotesis lainnya ditolak dan menunjukkan hasil yang tidak konsisten dengan teori-teori yang telah dikemukakan antara lain dengan teori aksiomatik Hage. Hal ini kemungkinan disebabkan oleh berbagai hal yang berada diluar lingkup penelitian ini.
......Nursing care is an integrated part of health care in a hospital. It has strategic position in the operasionalization and development of hospital care programmes. In Indonesia, organizational behaviour in connection with the organizational structure of health care organization has not yet been widely studied. The purpose of this study is to scrutinize and to answer the scientific question concerning how is the influence of structural dimension on job satisfaction of Dr. Kariadi Hospital Nursing personnel.
The study showed that Job Satisfaction of Dr. Kariadi Nursing personnel is high and among 5 facets of Job Satisfaction only one facet e.g. satisfaction to pay showed a moderate degree and has some respondents who are dissatisfied. Among variables represented organizational design such as complexity, centralization and formalization, the complexity proven to be the most influential variable on the job satisfaction.
In accord with the nursing tradition which usually has a high formalization, the study revealed also a high formalization in the nursing department. Only one hypothesis is accepted e.g. the higher the complexity the higher the job satisfaction. The other two hypotheses were not proven and inconsistent with Hage's axiomatic theory. These may be due to the influential factors out of the studied frame work."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 1996
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ratih Meireva Soeroso
"Diabetes melitus merupakan suatu penyakit kronik yang tidak dapat disembuhkan serta dapat menimbulkan komplikasi serius antara lain gangren diabetik. Gangren diabetik dapat menyebabkan infeksi berat sehingga memerlukan tindakan debridement. Debridement dianggap sebagai metode yang paling cepat dan efisien dalam menangani gangren diabetik. Hal ini menyebabkan pasien perlu rawat inap sehingga membutuhkan banyak uang dan perawatan dalam jangka waktu lama. Hari perawatan yang semakin panjang dan biaya pengobatan yang mahal menjadi salah satu masalah yang harus mendapat perhatian khusus. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif non-eksperimental retrospektif yang bertujuan untuk menganalisis faktor- faktor yang berhubungan dengan tagihan pelayanan debridement gangren diabetik di RS Aisyiyah Bojonegoro tahun 2021. Dari 151 pasien yang memenuhi kriteria didapatkan bahwa pasien gangren diabetik yang menjalani tindakan debridement terbanyak berusia dibawah 60 tahun (66,2%), dengan jenis kelamin terbanyak adalah perempuan (53%), dan derajat terbanyak adalah derajat 1 (51,7%). Rata-rata lama hari rawat sebesar 4,72 hari. Dengan minimal lama rawat 2 hari dan maksimal lama rawat 13 hari. Dari hasil penelitian didapatkan tagihan lebih dibanding ina-cbgs sebesar 37 kasus pada derajat I, 6 kasus pada derajat II, dan 24 kasus pada derajat III. Sehingga dari jumlah 151 pasien yang dirawat dengan debridement gangren diabetik didapatkan 67 kasus dimana tagihan rumah sakit lebih tinggi (defisit) dibanding ina-cbgs. Hasil defisit tersebut terdapat pada semua kelas perawatan dan semua tingkat keparahan kecuali pada kelas 2 derajat I dan III serta pada kelas 1 derajat II dimana didapatkan hasil surplus dibanding ina-cbgs. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan P-Value <0,05 adalah pada tingkat keparahan, kepatuhan fornas, lama rawat dan DPJP yang berarti bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara tingkat keparahan, kepatuhan fornas, lama rawatan, dan DPJP dengan total tagihan rill pasien debridement gangren diabetik. Variabel yang paling dominan mempengaruhi total tagihan pasien adalah lama rawat yang memiliki nilai Exp (β) 13.108 artinya semakin lama pasien dirawat maka akan semakin menaikan total tagihan riil pasien debridement gangren diabetik.
......Diabetes mellitus is a chronic disease that cannot be cured and can cause serious complications, including diabetic gangrene. Diabetic gangrene can cause severe infection that requiring debridement. Debridement is considered the fastest and most efficient method of treating diabetic gangrene. This causes the patient to be hospitalized, which requires a lot of money and long-term care. Longer treatment days and expensive medical expenses are problems that need special attention. This research is a retrospective non- experimental descriptive study that aims to analyze factors related to the bill for diabetic gangrene debridement services at Aisyiyah Bojonegoro Hospital in 2021. Of the 151 patients who met the criteria, it was found that most diabetic gangrene patients who underwent debridement were aged under 60 years (66.2%), with the most sex being female (53%), and the most degree being grade 1 (51.7%). The average length of stay was 4.72 days. With a minimum length of stay of 2 days and a maximum length of stay of 13 days. From the results of the study, it was found that the bill was more than ina- cbgs by 37 cases at degree I, 6 cases at degree II, and 24 cases at degree III. So that from a total of 151 patients treated with diabetic gangrene debridement, there were 67 cases where hospital bills were higher (deficit) than ina-cbgs. The deficit results were found in all treatment classes and all levels of severity except in class 2 degrees I and III and in class 1 degree II where a surplus was obtained compared to ina-cbgs. Based on the results of the study, it was found that P-Value <0.05 was at the level of severity, fornas compliance, length of stay and DPJP which means that there was a significant relationship between severity, fornas compliance, length of stay, and DPJP with the total real bills of diabetic gangrene debridement patients. The most dominant variable affecting the patient's total bill is the length of stay which has an Exp (β) value of 13,108 meaning that the longer the patient is treated, the more the total real bill will increase in patients with diabetic gangrene debridement."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Roosita Dewi Soeroso
"Masalah yang dikemukakan dalam skripsi ini adalah ke dalam ragam bahasa apa ungkapan-ungkapan populaire, yang berasal dari ragam tidak baku bahasa Perancis diterjemahkan, serta apakah amanat yang dikandung oleh ungkapan-ungkapan tersebut teralihkan di dalam terjemahannya. Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kepustakaan dan metode penelitian lapangan. Data yang berhasil dikumpulkan dari sembilan buah komik adalah 53 buah ungkapan populaire bahasa Perancis. Namun dari jumlah tersebut, hanya 27 yang diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia dan maknanya sesuai. Inilah yang diteliti oleh penults. Dalam terjemahannya, ada ungkapan-ungkapan yang baku dan ada yang tidak baku. Hampir 3/4 dari seluruh data diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia baku. Amanat yang sampai sepenuhnya dalam terjemahannya, dari seluruh data terhitung hanya kurang lebih 1/3. Dari jumlah yang kecil ini, ditemukan bahwa amanta yang sampai sepenuhnya dalam terjemahannya, lebih besar kemungkinannya berada dalam kelompok padanan BI ragam tidak baku. Penulis berkesimpulan bahwa kegagalan penerjemah dalam menyampaikan isi pesan secara utuh dalam terjemahannya disebabkan oleh beberapa hal, antara lain, kurangnya perhatian penerjemah kepada faktor-faktor yang menyebabkan timbulnya uungkapan pcpnlaire dalam teks Perancis, selain itu karena besarnya pengaruh misi penerbit pada penerjemah, yang selalu ingin memberikan segala contoh yang baik kepada anak-anak dalam buku-buku untuk mereka, termasuk contoh penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar, walaupun berakibat tidak sampainya pesan secara utuh dalam terjemahan."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1993
S14422
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Thea Herawati Soeroso
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1982
S16679
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hariwati Soeroso
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1984
S17075
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
R. Soeroso
Jakarta: Sinar Grafika, 2011
346.023 SOE p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
R. Soeroso
Jakarta: Sinar Grafika , 2012
340.159 8 SOE y
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
R. Soeroso
Jakarta: Sinar Grafika, 2001
347.05 SOE c
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4   >>