Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 9 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Soetopo
Abstrak :
ABSTRAK Untuk mewujudkan hidup yang sehat, sangat diperlukan kondisi lingkungan yang bersih. Lingkungan yang bersih bisa terwujud apabila limbah dikelola dengan baik. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui berbagai faktor,yang berperan dan mempengaruhi keberhasilan pengelolaan limbah serta faktor mana diantara berbagai faktor tersebut yang kurang atau tidak berfungsi dalam menunjang keberhasilan pengelolaan limbah di Kecamatan Setiabudi Jakarta Selatan. Persepsi masyarakat terhadap peraturan kebersihan, peranserta masyarakat, retribusi limbah, tenaga pengelola limbah, sarana dan prasarana serta penyuluhan mengenai kebersihan lingkungan akan mempengaruhi keberhasilan dalam pengelolaan limbah. Dari uraian tersebut, telah disusun 6 hipotesis yaitu: 1. Semakin baik persepsi masyarakat terhadap peraturan kebersihan, semakin berhasil pengelolaan limbah. 2. Semakin tinggi peranserta masyarakat, semakin berhasil pengelolaan limbah. 3. Semakin besar iuran atau retribusi limbah, semakin berhasil pengelolaan limbah. 4. Tenaga pengelola limbah yang memadai, akan meningkatkan keberhasilan pengelolaan limbah. 5. Sarana dan prasarana yang memadai, akan meningkatkan keberhasilan pengelolaan limbah. 6. Semakin sering dilakukan penyuluhan mengenai kebersihan lingkungan, semakin berhasil pengelolaan limbah. Untuk mengetahui berbagai faktor yang mempengaruhi keberhasilan pengelolaan limbah, dilakukan penelitian dengan cara membandingkan ciri-ciri atau karakteristik dari dua wilayah yaitu Kelurahan Menteng Atas yang kondisi pengelolaan limbahnya sudah cukup baik dan Kelurahan Karet Kuningan yang kondisi pengelolaan limbahnya belum baik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengelolaan limbah di kedua wilayah penelitian terdapat dua sistem kegiatan operasionil yaitu kegiatan yang dilakukan oleh pemerintah (meliputi pengangkutan limbah dari lokasi penainpungan sementara ke lokasi pembuangan akhir), serta kegiatan yang dilakukan oleh swadaya masyarakat (meliputi pengumpulan dan pengangkutan limbah dari rumah-rumah penduduk ke lokasi penampungan sementara). Pengelolaan limbah tidak akan berjalan dengan baik tanpa didukung oleh swadaya masyarakat. Sebaliknya tanpa usaha pemerintah, pengelolaan limbah juga tidak akan berjalan karena usaha tersebut membutuhkan sarana, prasarana, tenaga dan dana yang besar. Berdasarkan hasil analisis data dapat disimpulkan bahwa : 1. Semakin baik persepsi masyarakat terhadap peraturan kebersihan, peranserta masyarakat yang tinggi, tersedianya tenaga pengelola limbah maupun sarana dan prasarana yang memadai, serta retribusi limbah yang tinggi dapat meningkatkan keberhasilan pengelolaan limbah. Di samping itu, sering diadakannya penyuluhan mengenai kebersihan lingkungan juga dapat meningkatkan keberhasilan pengelolaan limbah. 2. Keenam faktor tersebut mempunyai hubungan dengan pengelolaan limbah dengan derajad sedang sampai kuat. 3. Di daerah yang kondisi pengelolaan limbahnya belum baik, ke enam faktor tersebut masih belum berfungsi dengan baik dalam menunjang keberhasilan pengelolaan limbah.
ABSTRACT In establishing a healthy life, a clean environment' is a necessity. A clean environment would be accomplished if the waste were managed properly. This study is implemented to identify various factors that function and affect the success of the waste management. On the other hand, this study is also intended to identify factors, which do not support or only has little contribution to the success of the waste management in Sub district Setiabudi of South Jakarta. Community participation, the availability of waste management personnel and labors, logistic and infrastructures, community perception on environmental cleaning regulation, money contribution for waste collection and extension program on, environmental cleanness are factors influencing the success of the waste management. Based on this explanation, six hypotheses have been established, namely: 1. The better the community perception on environmental cleaning regulation, the more successful the management of the waste. 2. The higher the community participation the more successful the management of the waste. 3. The bigger the amount of waste collection fee, the more successful the waste management. 4. The availability of the waste management personnel and labors in an appropriate number will contribute to the success of the waste management. 5. Reasonable amount of logistic and infrastructure will give support towards a successful waste management. The more frequent the information and education on environmental cleanness is given to the community, the more successful the management of the waste. In order to identify various factors that influence the success of the waste management, this study has compared the characteristics of two different areas namely the one that had acquire good waste management, and the area that has not had a good waste management. The result of the study shows that there are two operational systems in those two studied areas: firstly, the system operated by the government, which covers the transportation of the waste from a dumping location to a final dumping location. Secondly, the system that is carried but by the community themselves which covers the collection and transportation of the waste from houses to a temporary dumping location. Without the community active participation, the waste management can not be carried out properly since the services provided by the government have not reached household level that produce those waste. On the other hand, without the Government involvement the waste management in the housing area will not work properly since the effort needs logistic, infrastructures, manpower and a lot of funds. Based on the result of the data analysis, it can be concluded as the followings: 1. The high community participation, the availability of personnel, logistic and infrastructures, a reasonable amount of waste collection fee, a good community perception against environmental cleaning regulation and the more frequent extension program on the matter, will increase the success of the waste management. 2. The six factors mentioned earlier have a relationship to the waste management level, from fair to strong. 3. In the area where the waste management has not been operating properly, the six factors are proved to be not functioning yet in supporting the success of the waste management.
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 1990
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Soetopo
Depok: Universitas Indonesia, 2004
T36620
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Soetopo
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1968
S16315
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Soetopo
Abstrak :
ABSTRAK
A. Masalah Pokok Program Keluarga Berencana Nasional bertujuan mengendalikan pertumbuhan penduduk agar serasi dengah perkembangan hasil pembangunan yang dicapai sebagai sarana pamenuhan kebutuhan hidup panduduk itu sendiri, Berdasarkan umpan balik dari BKKBN Pusat, terbukti bahwa: pada akhir Pebruari 1985 = 57,68 % dari pasangan:'Usia subur (PUS ) yang ada di DKI Jakarta te rcatat sedang aktif. ber KB Hal ini membawa konsekwensi bahwa kantrasepsi operasional program telah beralih dan prioritas perluasan jangkauan untuk mencari peserta KB baru menjadi prioritas pembinaan terhadap kesertaan masyarakat dalam program Keluarga Berencana agar dari jumlah pesarta KB aktif yang ada dapat ditingkatkan kesertannya menjadi peserta KB Lestari. Pambinaan tersebut mencakup aspek yang sangat luas antara lain dilakukan pelayanan penanggulangan terhadap kasus: - kasus kegagalan dan atau komplikasi akibat pamakaiah alat - alat kontrasepsi KB Dalam hal ini Petugas Lapangan Keluarga merencana (PLKB), sebagai aparat BKKBN; ditingkat; kelurahan mampu peran yang sangat penting, Dalam upayanya untuk mencari peserta - peserta KB baru , serta terutama membina peserta KB lama tersebut, PLKB telah mengadakan perikatan dengan calon - calon peserta dari peserta' - peserta KB, perikatan: mana lahir sebagai : akibat dari perjanjian tak tertulis yang dibuat antara mereka Dalam perjanjian tak tertulis tersebut kedudukkan PLKB sebagai debitur, sedangkan calon peserta dan peserta, KB sebagai kreditur, Adapun materi ( prestasi ) yang diperjanjikan meliputi a, Apabila kreditur mau ikut KB, maka akan mendapat pelayanan yang baik secara cuma - cuma di Puskesmas terdekat, Apabila timbul effek sampingan setelah pemakaian kontrasepsi, tersebut, tidak perlu risau karena disediakan obat - obatan penanggulangannya secara gratis, Apabila pemakaian alat kontrasepsi tersebut mengalami kegaga1an dikemudian hari, dan hamil maka kepada peserta keluarga berencana yahg bersangkutan diberikan subsidi biaya untuk melahirkan sesuai peraturan yang berlaku, d, Apabila pemakaian kontrasepsi tersebut; menimbulkan komplikasi atau kegagalan yang diikuti dengan komplikasi make kepada peserta KB yang bersangkutan diberikan pelayanan penanggulangannya secara gratis cuma atau dapat diajukan klaim atas penggbiaya yang sudah dikeluarkan untuk itu Khusus untuk kasus-kasus. : komplikasi ini kepada pese yang bersangkutan diberikan bantuan-biaya transportasi yang diperlukan, sesuai peraturan yang berlaku B, Metode Penelitian Ilmu pengetahuan mengenai dpa metode penelitian yaitu penelitian perpustakaan adanya penelitian lapangan untuk menyiapkan penulisan skripsi ini penulis kedua metode pemerintah tersebut Dalam penelitian perpustakaan penulis berusaha mangumpulkan data melalui buku-buku, catatan kuliah peraturan perundanng-undangan, akte perjanjian petunjuk-petunjuk pelaksanaan, kerangka acuan, surat edaran, serta surat - surat -laporan atau lainnya yang berhubungan dengan tema skripsi ini. Sedangkan dari p&enelitian lapangan penulis/ mengadakan penelitian langsung ke Kantor BKKBN DKI- Jakarta Kantor .. / BKKBN di 5 ( lima ) wilayah Kota, Kantor Yayasan Keluarga Kecil Bahagia Saj a hitera , aktif terlibat dalam rapat - rapat koordinasi serta rapat temu medis seeta - interview atau wawancara , langsung dengan para peserta KB, serta para petugas lapangan KB Dari hasil kedua penelitian tersebut penulis meringkasnya dalam skripsi ini C Hal hal yang ditemukan.
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 1985
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Toni Soetopo
Abstrak :
Fenomena perpindahan penduduk desa-kota di kota-kota di negara berkembang telah mengakibatkan pertambahan penduduk, khususnya di kota-kota besar. Hal ini karena adanya pengaruh daya dorong dan daya tarik kota, seperti berkembangnya industrialisasi dan terbukanya kesempatan kerja diberbagai sektor lapangan ketja. Perkembangan kota yang pesat dalam dasawarsa terakhir dapat menimbulkan dampak negatif maupun positif seperti kerusakan lingkungan, kelangkaan tanah, kelangkaan sumber air dan penyediaan perumahan dan permukiman serta kesempatan kerja. Sebagai antisipasi dampak di atas, khususnya permukiman dan perumahan telah berkembang kota baru atau perrnukiman skala besar di sekitar kota induk (Jakarta), diantaranya kota baru Bumi Serpong Damai. Sementara itu, studi mengenai masalah pembangunan kota terhadap kualitas hidup masyarakat lokal yang tergusur akibat pembangunan kota relatif masih sedikit. Tujuan penelitian adalah sebagai berikut : (1) Bagaimana dampak proses pembangunan kota baru BSD terhadap pendapatan, kesempatan kerja penduduk asli terkena gusur (2) Apakah penyediaan air bersih dan pengelolaan limbah (sampah), sudah memadai dan tidak merusak Iingkungan (3) Bagaimana dampak interaksi social antara penduduk lokal dengan penduduk kota baru BSD. Untuk mencapai tujuan penelitian di atas, diajukan hipotesis sebagai berikut : ?Pernbangunan kota baru mandiri Bumi Serpong Damai berhubungan dan berdampak terhadap kualitas hidup masyarakat tergusur (asli)" Hasil analisis penelitian pada atas di tiga desa yaitu Rawabuntu, Rawamekar Jaya dan Desa Jelupang, ditemukan kesimpulan bahwa proses pembangunan kota mandiri Bumi Serpong Damai memberi nilai positif dan negatif kepada masyarakat sekitar kota baru tersebut. Dampak positif dan negatif ini ditunjukkan, antara lain: 1. Meningkatnya pendapatan masyarakat di desa sekitar Bumi Serpong Damai 1997 dibandingkan 1987 menimbulkan dampak positif. Namun dalam penelitian ini dicatat bahwa masih kurang memberi kesempatan kerja bagi penduduk loka1?
The impact of Urbanization phenomenon in Development Country is population growth in a big city. The push and pull factors are the issues for a big city as industrial development and job opportunity in any sector of occupation. The rapid growth in the last decade can damage the environment : less land, less water, less housing and less job opportunity. To anticipate the rapid growth of Jakarta, especially for the housing problem there are some satellite towns development around out side Jakarta, Bumi Serpong Damai satellite town for example. Regardless, there are only a few studies of town development problem to local people who have to move because of that satellite town development. The aim of this research are : 1. How is the impact of Bumi Serpong Damai process to local people in income and job opportunity. 2. Is there any dean water and good performer rubbish controller available. 3. Is there any social interaction between local people and the Bumi Serpong Damai new city corner. To achieve the goal, there is a hypothesis for this research : " There is a relation between the development of Bumi Serpong Damai Satellite Town by the quality of live of the people who moved because of the Bumi Serpong Damai development ". The researches in Rawabuntu, Rawamekar Jaya and Jelupang Villages found that the process in Bumi Serpong Damai satellite town development has positives and negatives value to the people who lived around the Bumi Serpong Damai town.
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Juwono Soetopo
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1981
S16592
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Margaretha Suharsini Soetopo
Jakarta: UI-Press, 2008
PGB 0278
UI - Pidato  Universitas Indonesia Library
cover
Margaretha Suharsini Soetopo
Abstrak :
Down's syndrome is caused by chromosom abberation namely 21 trisomy. Skeletal and neurological disorders are found in Down's syndrome patient. Skeletal disorder may cause craniofacial growth abnormalities, where neurological disorder may cause brain growth defects which result in mental retardation, as well as neuromuscular disorder, which results in muscular hypotonia. The aim of this study was to prove that facial shape in Down's syndrome patient was not only influenced by genetic factor, but also by environmental factors such as cognitive capability, oral muscular exercises, and oral muscular tone. The population consisted of Down's syndrome children aged 14 to 18 years from sekolah Luar Biasa (Special School) in Jakarta. Samples used in the study consisted of 25 Down's syndrome patients. Clinical and cytogenetic test were conducted to ensure a diagnosis. Lateral cephalograms were made to analyze facial shape by Fourier analysis on gonion angle. lntelligence Quotient (lQ) and Social Quotient (SQ) tests, electromyography examination of the masseter and temporal muscles, oral function examination and speech therapy questionnaires to the respondents were performed. The data were analyzed using path analysis. Based on the results of the study, it could be concluded that the genetic factor is the main factor causing Down's syndrome facial shape abnormalities. The environmental factors such as oral muscular tone cognitive capability, and oral muscular exercies may also play role in Down's syndrome facial shape.
Journal of Dentistry Indonesia, 2006
J-pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Vigy Ayu Tantri Soetopo
Abstrak :
ABSTRAK
Pada masa sekarang, komputer telah mulai menjadi alat untuk menyampaikan bahan-bahan pelajaran. DI dalam komputer bahan-bahan pelajaran disampaikan dalam bentuk, yang disebut, program ajar (courseware). Program ajar dapat berupa teks-teks bacaan, gambar-gambar diam maupun bergerak, suara maupun kombinasi atau gabungan dari semua unsur-unsur diatas. Sebagai alat penyampai program ajar yang berupa teksteks bacaan, komputer memiliki keterbatasan, yaitu dalam hal banyaknya karakter (huruf, simbol-simbol lain) yang dapat ditampilkan dalam satu layar tampllan. DIsebutkan bahwa kepadatan teks seharusnya tidak meleblhi 60 % dari keseluruhan layar komputer. Kepadatan tampllan teks 25 % diasumsikan merupakan kepadatan yang paling ideal untuk terjadinya proses pengolahan informasi secara mendalam. Hal ini disebabkan karena dengan kepadatan yang demikian, teks bacaan tidak dipenuhi oleh terlalu banyak ide sekunder. Dengan demikian, pengguna (user) program ajar diharapkan akan mudah menemukan ide utama dari teks bacaan yang ditampilkan pada layar. Dan selanjutnya dapat meningkatkan kemungkinan {possibility) ide utama tersebut diolah secara lebih mendalam. Namun demikian, pembatasan tampilan teks tersebut menyebabkan program ajar terpenggal-penggal ke dalam sekian kali tampilan teks. Maka, terdapdt kemungkinan bahwa seorang pengguna akan "tersesat" di dalam teks-teks bacaan. maupun kesulitan dalam mencari teks-teks yang ingin dibacanya. Adanya kedua pemyataan yang saling tidak mendukung tersebut menimbulkan pertanyaan apakah yang sebenamya terjadi dalam proses pengolahan Informasi tersebut diatas. Apakah kepadatan tampilan teks berperan dalam mendorong digunakannya strategl mendalam pada keglatan membaca ? Seseorang dianggap menggunakan strategl mendalam ketika membaca bila la melakukan pengolahan terhadap teks bacaan sampai ke tahap melakukan Interpretasi. Untuk dapat mengetahui apakah seorang melakukan pengolahan informasi secara mendalam atau tidak adalah dengan melakukan analisa terhadap proses penelusuran informasi atau terhadap proses berpikir orang tersebut selama membaca teks-teks yang berbeda dalam hal kepadatan tampilannya. Selain itu juga dengan melakukan analisa terhadap faktor-faktor lain yang diasumsikan mempengaruhi cara seseorang melakukan pengolahan informasi. Penelitian Inl secara khusus difokuskan pada siswa-siswi SMU yang berusia 15-16 tahun. Secara umum penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasikan strategi mendalam yang digunakan siswa-siswi SMU ketika membaca program ajar yang kepadatan tampilannya 25 % dan 60 %. Selain itu penelitian ini juga bertujuan untuk menelaah faktorfaktor lain yang menyebabkan seseorang menggunakan atau tidak menggunakan strategi pengolahan yang mendalam. Yaitu dengan melihat peran Locus of Control, Kemampuan Umum dan Pengetahuan Terdahulu terhadap pola penggunaan strategi mendalam. Penelitian ini melibatkan 37 orang siswa dan siswi salah satu SMUdi Jakarta. Ke-37 siswa-siswi tersebut dibagi ke dalam dua kelompok dan diberikan program ajar (yang berupa teks bacaan) dengan kepadatan yang berbeda. Satu kelompok diberi teks dengan kepadatan tampilan 25 % dan kelompok yang lain diberi teks denga kepadatan tampilan 60 /o. Agar dapat ditelusuri proses berpikirnya selama menggunakan program ajar tersebut. mereka diminta untuk mengungkapkan semua yang ada dalam pikirannya selama mengeijakan tugas tersebut. Metode ini dikenal sebagal metode think-aloud (berpikir keras). Sedangkan alat untuk mengukur LOG yaitu menggunakan skala Nowicki-Strickland Internal External Control, dan untuk mengukur Kemampuan Umum digunakan Tes Standard Progressive Matrices. Pengetahuan terdahulu siswa-siswl diidentiflkasi dengan menggunakan serangkalan pertanyaan esai yang mencakup keseluruhan teks bacaan. Penelltian ini berhasil mengidentifikasi 5 macam strategi mendalam. yaitu Strategi Penyimpulan, Strategi Verifikasi, Strategi Elaborasi, Strategi Pembayangan dan Strategi Problem Hipotesa. Hampir semua siswa menggunakan strategi mendalam ketika membaca teks yang diberikan, hanya 2 orang yang terlihat tidak melakukan pengolahan secara mendalam. Dalam penelltian ini, variasi kepadatan tampilan teks ditemukan tidak menimbulkan perbedaan dalam pola penggunaan strategi mendalam. Namun faktor lain yaitu pengetahuan terdahulu Justru berperan dalam menimbulkan pola pengolahan yang berbeda. Penelitian lanjutan kiranya perlu dilakukan, namun dengan menggunakan sampel yang lebih banyak. Disamping itu program ajar yang akan diberikan pada siswa hendaknya disusun secara lebih seksama dengan menggunakan teknik-teknik penyusunan tampilan teks yang telah ada.
1997
S2725
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library