Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Suhardiman
Abstrak :
Cakupan pelayanan air minum di Indonesia masih rendah, hanya 40% masyarakat di perkotaan dan kurang dari 30% masyarakat pedesaan yang tersambung dengan jaringan air minum PDAM. Data kualitas air bcrsih di Kota Tangerang dari tahun 2004-2006 menunjukkan penurunan kuaiitas kimia rnaupun bakteriologis. Air dapat berperan sebagai transmisi penularan suatu penyakit seperti diare, melalui kumau-kurnan yang ditularkan lewat jalur air (waier borne disease) atau jalur peralatan yang dicuci dengan air (water washed disease). Di Kota Tangerang tahun 2005 diarc mencrnpati urutan ketiga untuk golongan urnur 1-4 tahun. Faktor-faktor yang mempengaruhi diare adalah lingkungan, status gizi, kependudukan, pendidikan, keadaan sosial ekonomi dan perilaku masyarakat. Tujuan penclitian ini untuk rnelihat apakah kejadian diare pada balita disebabkan oleh karena kualitas air minum yang secara bakteriologis tidak memenuhi syarat dcngan mnnggunakan desain penelitian kasus kontrol. Unit analisis penelitian ini adalah balita usia 9-59 bulan dengan total hesar sampel untuk kasus dan kontrol adalah 250. Teknik pengambilan sampel secara quota, dimana dari 25 Puskesmas yang ada setiap Puskesmas hanya diarnbil 5 kasus dan 5 kontrol. Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan antara E. coli dalam air minum dengan kejadian diarc pada balita. Variabel kondisi jamban keluarga sebagai confounding. Keberadaan E. coli dalam air minum berhubungan secara signiiikan dengan kejadian diare pada balita setelah dikontrol oleh variabel kondisi jamban keluaxga. Disarankan perlu diadakan penyuluhan kepada masyarakat tentang cara penoegahan diare yaitu dengan melakukan pemeliharaan sumber air bersih, jamban keluarga dan hygiene perorangan khususnya cuci tangan serta selalu mcmasak air bersih sampai mendidih sebelum dikonsumsi sebagai air minum dan mcncuci Serta merebus botol dan tempat makan/minum balita. ......Drinking water coverage in Indonesia is quite low, only 40% urban resident and less than 30% village resident that connected with drinking water system. Clean water quality data at Tangerang City from 2004 - 2006 shows chemical and bactcriology quality reduction. Water could'act as infection transmission of certain disease such as diarrhea through germs from water trail (water borne disease) or equipment trail washed with water (water washed disease). At Tangerang City year 2007 diarrhea located on third place for 1 - 4 years old group age. Factors affecting diarrhea are environment, nutrition status, residence, education, social economy condition and public behavior. This research aim to observe diarrhea cases in toddlers caused by drinking water quality as bacteriology is not fulfilling prereqnirement. This research is using case control research design. Research analysis unit is toddlers? age of 9 - 59 months with total sample for case and control as much as 250. Sample gathering technique performed as quota, where fiom 25 Puskesmas in every Puskesmas only took 5 cases and 5 controls. Research result shows that there is relation between E. coli in drinking water and diarrhea on toddlers. Variable of family toilet condition is confounding. E coli in drinking water as significantly related with diarrhea on toddlers after controlled by variable of family toilet condition. Suggested need counseling to public toward diarrhea prevention, maintain hygiene water source and family toilet and individual hygiene especially rinse. Also suggested to boil hygiene water until boiled before consumed as drinking water, washing and boiling bottle and toddlers lunch I box/drinking bottle.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2007
T34553
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Suhardiman
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
S48264
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aris Suhardiman
Abstrak :
ABSTRAK
Fitosom merupakan suatu teknologi terbaru dalam formulasi obat herbal yang saat ini dikembangkan untuk memperbaiki absorpsi bahan aktif obat herbal yang lebih cepat. Fraksi etilasetat kering daun gaharu (Aquilaria malaccensis Lam) mengandung senyawa flavonoid yang memiliki khasiat sebagai antiinflamasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan aktivitas penyembuhan luka bakar gel ekstrak daun gaharu (Aquilaria malaccensis Lam) fraksi etilasetat kering tanpa dibuat menjadi fitosom dengan gel fitosom ekstrak daun gaharu (Aquilaria malaccensis Lam) fraksi etilasetat kering, dibandingkan dengan Bioplacenton gel sebagai kontrol positif. Tiga formula gel fitosom dibuat dengan konsentrasi fitosom 2%, 3% dan 4%, yang mengandung fraksi etilasetat kering daun gaharu (Aquilaria malaccensis Lam) dan fosfatidilkolin soya 1:1, menggunakan metode hidrasi lapis tipis. Uji farmakologi dilakukan secara in vivo pada tikus. Perbedaan aktivitas dilihat dari presentase penyembuhan luka pada gel tanpa dibuat fitosom (68,83%), fitosom 2% (99,20%), fitosom 3 (99,38%), fitosom 4% (99,91%), Bioplacenton gel (100%). Dapat disimpulkan bahwa gel fitosom 4% memiliki aktivitas penyembuhan luka bakar derajat 2 yang hampir sama dengan Bioplacenton gel dan daya penyembuh lukanya lebih baik dari gel tanpa dibuat fitosom.
ABSTRACT
Phytosome is the advanced technology in herbal medicine formulation that has been developed to improve the absorption rate of herbal active ingredient. Dry aethylacetate fraction of Gaharu leaves (Aquilaria malaccensis Lam) containing flavonoid which have antiinflammatory activity. This research aim is to determine the difference wound healing activity of non phytosome gel of dry aethylacetate fraction of Gaharu leaves (Aquilaria malaccensis Lam) extract and phytosome gel of dry aethylacetat fraction of Gaharu leaves (Aquilaria malaccensis Lam) extract, compared to Bioplacenton gel as positive control in healing the seconddegree burn. Three phytosome gel formulas were made by phytosome concentration of 2%, 3% and 4% containing dry aethylacetate fraction of Gaharu leaves (Aquilaria malaccensis Lam) and soy phosphatidylcholine 1:1, by thin layer hydration method. In vivo pharmacological experiment was done in rat. The difference of activity was seen from the percentage of wound healing on non phytosome gel (68.83%), phytosome 2% (99.20%), phytosome 3% (99.38%), phytosome 4% (99.91%), Bioplacenton gel (100%). It can be concluded that phytosome gel 4% has wound healing activity in second-degree burn which is almost the same with Bioplacenton gel, and the wound healing activity is better than the non phytosome gel.
2015
T45117
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Diana Suhardiman
Abstrak :
The fall of the new order government in 1998 and the political reform that followed posed substantial challenges for Indonesia's bureaucracy to continue fulfilling its mandate. This book analyses the process of bureaucratic reform in the irrigation sector. Using Irrigation Management Transfer policy as the entry point for analysis, it documents and analyses the irrigation bureaucracy as ability to sustain its power and prominence in the sector as development, amidst and against national and international.
Singapore : Institute of Southeast Asian Studies , 2015
e20442131
eBooks  Universitas Indonesia Library