Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 10 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Suharti
Abstrak :
Masalah Keselamatan dan Kesehatan Kerja antara lain pemaparan bahan kimia menjadi panting di Indonesia terutama dalam hubungan dengan proses Industrialisasi yang kian meningkat, Proses Industrialisasi mengakibatkan interaksi antara Pekerja dengan Bahan Kimia. Upaya pengendalian pemaparan bahan kimia umumnya ditempuh dengan cara pemantauan lingkungan dan pemantauan biologik. Namun dalam penelitian ini penilaian pemaparan bahan kimia terhadap Pekerja laboratorium menggunakan perhitungan matematis (generic model) dari U.S. Environmental Protection Agency (EPA ,I989) sebagai gambaran awal dari keadaan Pekerja dalam rangka perlindungan kesehatan Pekerja . Penelitian ini bertujuan uniuk mengetahui Identifikasi dan Proses Pemaparan bahan kimia pada Pekerja laboratorium Bidang Pengujian Pangan dan Bahan Berbahaya Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan Palembang . Menurut Informasi dan Pedoman Penilaian Pemaparan yang dipublikasikan EPA , faktor- faktor yang mempengaruhi pemaparan pada Pekerja laboratorium antara lain Sumber Bahan Kimia , Proses Pemaparan dan Pekerja yang terpapar. Metode penelitian ini adalah Diskriptik Analitik , dengan jumlah Responden (Pekerja) 31 orang yang berasal dari Bidang Pengujian Pangan dan Bahan Berbahaya Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan Palembang . Hasil penelitian menunjukkan bahwa Sumber bahaya adalah sifat mudah terbakar,mudau meledak dan sifat korosif J iritant dari bahan kimia yang banyak digunakan dalam analisa laboratorium Bidang Pengujian Pangan dan Bahan Berbahaya dengan rute pemaparan tunggal atau kombinasi inhalasi, dermal, dan ingesti. Hasil perhitungan generik model bahan kimia yang masuk dalam tubuh relatif masih aman karena konsentrasi bahan kimia yang digunakan dalam analisa laboratorium kecil ( 0,002 mgll - 2,5 mg/l ) sehingga bahan kimia yang intake kedalam tubuh Pekerja juga kecil. Agar program Keselamatan dan Kesehatan Kerja dapat terlaksana diharapkan Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan mengimplementasikan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja antara lain adanya Tim K3, penyediaan Alat Pelindung diri (APD) yang sesuai, pemeliharaan lingkungan kerja yang memenuhi persyaratan dan peningkatan kualitas pemeriksaan kesehatan Pekerja Daftar bacaan : 33 ( 1980 - 2002 )
Risk Assessment Exposure Chemical Substances to Laboratory Worker in Food Testing Sector and Hazardous Materials Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan Palembang 2001The problem Occupational Health and Safety among the other exposure with chemical substances became important in Indonesian with the relation Industry process increased. The control effort exposure chemical substances always in path way at environment monitoring and biologic monitoring . In this research exposure assessment chemical substances to laboratory worker use calculation equation generic model from US. EPA ( 1989 ) as the first step to see healths condition to protect health worker Food testing sector and hazardous material Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan Palembang . This research purpose to know identify and exposure assessment chemical material to laboratory worker food testing sector and hazardous materials Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan Palembang . According information and guidance exposure assessment which EPA publication, the factors which influence exposure to laboratory worker among others chemical material source , exposure process and and exposure have by the workers. The method of this research are descriptive Analitic with totally 31 respondence that came from food testing sector and hazardous materials with path way exposure are inhalation, dermal and ingestion. The result generic model calculation that chemical substances intakes to body relatively still safe because chemical substances's concentration are use in laboratory analysis was little ( 0,002mg!! - 2,5 mg/1 ) there fore chemical substances intake to body worker little too. In other to Program Occupational Health and Safety can carried out Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan to implementation Occupational Safety and Health Management Sistem with makes K3 team, prepare personal protection equipment , protect the work's environtment in other regulation and increase the quality of the health worker . Reference : 33 ( 1980 - 2002 )
Depok: Universitas Indonesia, 2003
T 10786
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Suharti
Abstrak :
Latar belakang: EE dan/atau latihan fisik dapat meningkatkan memori spasial dan menginduksi peningkatan ekspresi Brain-derived neurotrophic factor (BDNF) pada hipokampus tikus Wistar jantan usia 7 bulan. BDNF berikatan dengan reseptor tropomyosin receptor kinase B (TrkB) menyebabkan TrKB terfosforilasi, menghasilkan perekrutan protein yang mengaktifkan tiga kaskade transduksi sinyal. BDNF dapat meningkatkan kadar dan aktivitas reseptor NMDA sehingga terjadi perubahan jangka panjang pada aktivitas sinaps. Belum diketahui bagaimana pengaruh pemberian kombinasi EE dan latihan aerobik terhadap ekspresi pTrkB dan pNMDAR. Tujuan: Menganalisis ekspresi reseptor pTrkB dan ekspresi pNMDAR yang dipicu oleh persinyalan BDNF pada hipokampus tikus yang diberikan model EE dan/atau latihan fisik aerobik. Metode: Penelitian eksperimental menggunakan 24 tikus Wistar jantan usia 7 bulan, berat badan 250–350 gr, dibagi menjadi 4 kelompok: Kontrol (K), Aerobik (A) diberi latihan fisik 5x/mimggu treadmill kecepatan 20 m/menit 30 menit/hari, EE, dan kombinasi latihan fisik EE (AEE). Perlakuan diberikan selama 8 minggu dan dilakukan pengukuran ekpresi pTrkB dan pNMDAR dengan western blot, memori spasial diukur dengan forced alteration Y-maze. Hasil: Fosforilasi TrkB pada situs Tyr705 dan fosforilasi NMDA pada situs Tyr 1336 kelompok kombinasi lebih baik dari kontrol namun peningkatan tidak bermakna secara statistik. Fungsi memori spasial jangka pendek kelompok EE lebih baik daripada kelompok kontrol. Kesimpulan: EE kontinu dapat meningkatkan fungsi memori spasial jangka pendek tikus, kombinasi EE dan latihan aerobik cenderung meningkatkan pTrkB dan pNMDAR namun tidak bermakna secara statistik. ......Background: EE and/or aerobic exercise can improve spatial memory and induce increased expression of Brain-derived neurotrophic factor (BDNF) in the hippocampus of male Wistar rats aged 7 months. BDNF binds to the tropomyosin receptor kinase B (TrkB) induce phosphorilating of TrKB, resulting the recruitment of a protein that activates three signal transduction cascades. BDNF can increase the levels and activity of the NMDA receptors, resulting in long-term changes in synaptic activity. The effect of combination of continuous EE and aerobic exercise on hippocampus pTrkB and pNMDAR expression is not yet known. Objective: To analyze pTrkB receptor expression and pNMDAR expression induced by BDNF signaling in the hippocampus of mice given EE models and / or aerobic exercise. Methods: Experimental study using 24 male Wistar rats aged 7 months, weight 250–350 gr, divided into 4 groups: Control (K), Aerobics (A) given 5x physical exercise/week with treadmill speed 20 m/min 30 minutes/day, EE, combination of physical exercise and EE (AEE). Treatment was administered for 8 weeks and the phosphorylation of TrkB and NMDA receptors measured with Western blot, spatial memory measured by forced alteration of Y-maze. Result:The combination group of TrkB phosphorylation at Tyr705 site and NMDA phosphorylation at the Tyr 1336 site were better than the control group but the increase was not statistically significant. The EE group's short-term spatial memory function was better than the control group. Conclusion: Continuous EE can improve mouse short-term spatial memory function, combination of EE and aerobic exercise tends to increase pTrkB and pNMDAR but not statistically significant.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Suharti
Abstrak :
Siswa berbakat intelektual merupakan sumber daya manusia berkualitas yang potensial dan tidak boleh disia - siakan. Mereka harus diberi perhatian dan pelayanan khusus. Di Indonesia pemerintah telah mencoba suatu bentuk sekolah yang dapat menampung anak yang cerdas dan berprestasi unggul pada suatu sekolah unggulan. Tujuan SMU Unggulan adalah menghimpun peserta didik yang memiliki bakat khusus, kemampuan dan kecerdasan tinggi di seluruh wilayah DKI Jakarta untuk dikembangkan secara optimal, serta untuk dijadikan pusat keunggulan sehingga dapat memberikan resonansi kompetitif dan motivasi bagi SMU lainnya di Jakarta. Kriteria untuk anak yang berprestasi unggul agar dapat masuk ke SMU Unggulan pada saat ini adalah Nilai Ebtanas Murni (NEM). Mereka yang merniliki NEM tinggi dapat masuk ke sekolah unggulan. Berdasarkan hasil pengetesan tingkat kecerdasan dan kreativitas ditemukan anak - anak di sekolah unggul ini cukup banyak yang memiliki IQ yang tergolong superior dan very superior serta kreativitas pada taraf rata - rata. Suatu penelitian yang melibatkan 308 siswa SMU Unggulan 8 diperoleh 240 siswa yang memiliki IQ pada taraf very superior sementara kreativitas lebih banyak berkisar pada taraf rata - rata. Hal ini mengindikasikan bahwa di sekolah unggulan, besar kemungkinan siswa - siswanya tergolong berbakat intelektual karena siswa yang tergolong berbakat intelektual haruslah memiliki IQ 130 ke atas atau very superior (Utami Munandar, 1982). Akan tetapi kemampuan intelektual yang tinggi ini belum didukung oleh tingkat kreativitas yang tinggi pula. Sedangkan untuk dapat berhasil dalam pendidikan, banyak faktor yang mempengaruhi. Selain inteligensi, bakat, minat, motivasi, kepribadian dan faktor - faktor di luar diri siswa seperti lingkungan keluarga, sekolah dan guru turut mempengaruhi. Dalam penelitiannya, Tini Setiawati (1996) menemukan adanya hubungan yangsignifikan antara inteligensi, kreativitas, dan motivasi berprestasi dengan prestasi belajar siswa SMU Unggulan 8 Jakarta. Selain itu kreativitas secara sendiri juga memiliki hubungan yang signifikan dengan prestasi belajar. Dengan demikian kreativitas menjadi suatu unsur yang berpengaruh pada prestasi. Kreativitas meliputi dua ciri yaitu ciri aptitude dan non aptitude. Ciri yang pertama berhubungan dengan kognisi sepertl kelancaran, keluwesan dan keaslian dalam pemikiran sedangkan ciri kedua berkaitan dengan sikap dan perasaan ingin tahu, senang mengajukan pertanyaan, selalu ingin mencari pengalaman baru, imajinatif, serta termasuk di dalamnya motivasi untuk berprestasi. Ciri yang pertama disebut kreativitas segi kognitif sedangkan ciri yang kedua disebut kreativitas segi afektif. Kedua - duanya diperlukan untuk terwujudnya kreativitas seseorang. (Utami Munandar, 1995). Dalam kaitannya dengan prestasi belajar, siswa berbakat intelektual yang memiliki inteligensi yang tinggi diharapkan dapat berprestasi tinggi akan tetapi tidak sedikit mereka yang berprestasi rendah. Oleh karena itu peneliti ingin melihat bagaimana halnya dengan kreativitas mereka karena kreativitas dapat juga dijadikan prediktor prestasi belajar siswa. Dari hasil penelitian Utami Munandar (1977) ditemukan adanya hubungan antara kreativitas dengan prestasi belajar (0,611 untuk SD dan 0,63 untuk SMP). Selain itu penelitian Tini Setiawati (1996) juga menemukan adanya hubungan yang bermakna antara kreativitas dengan prestasi belajar siswa. Berdasarkan hal tersebut, peneliti akan melihat hubungan antara kreativitas dengan prestasi belajar pada siswa SMU Unggulan 13 dan SMU Unggulan 8, dengan memasukkan kreativitas baik segi kognitif maupun segi afektif. Selain itu akan diperoleh juga besarnya sumbangan variabel kreativitas pada prestasi belajar siswa. Dan juga akan didapat gambaran potensi siswa berbakat intelektual berdasarkan kreativitasnya. Penelitian ini melibatkan 31 siswa kelas II dan kepada mereka telah diberikan tes TIKI-T, TKV, dan Skala Sikap Kreatif sedangkan prestasi belajar diperoleh dari nilai UUB. Ternyata hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara kreativitas segi kognitif, kreativitas segi afektif dengan prestasi belajar secara bersama maupun sendiri. Kedua variabel kreativitas tersebut memberikan sumbangan sebesar 4,95 % terhadap prestasi belajar. Oleh karena itu perlu ada penelitian lebih lanjut mengenai besarnya sumbangan varibel Iain yang juga berpengaruh pada prestasi belajar. Selain itu perlu ada penelitian tentang sistem pendidikan termasuk di dalamnya kurikulum, sistem belajar mengajar, sistem evaluasi (UUB) apakah semuanya telah memperhatikan aspek - aspek kreatif.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 1997
S2471
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Suharti
Abstrak :
ABSTRAK
Penelitian ini membahas mengenai pemanfaatan arsip dinamis dalam pengambilan keputusan oleh pimpinan di Pusat Jasa Kearsipan Arsip (PJK ANRI). Pemanfaatan arsip dinamis secara optimal dalam pengambilan keputusan bisa dilihat dari ketersediaan arsip, kecepatan pencarian arsip, sistem pemberkasan yang baik serta sumber daya manusia dalam hal ini petugas arsip yang memiliki latar belakang pendidikan arsip. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui manfaat pentingnya arsip dinamis dalam kegiatan kerja khususnya pengambilan keputusan pimpinan, Pendekatan penelitian ini adalah menggunakan pendekatan kualitatif. Metode yang digunakan adalah metode studi kasus. Pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara dengan pedoman terstandar yang terbuka, dan juga data diperoleh observasi dan studi dokumen.

Pemanfaatan arsip dinamis di PJK ANRI sebagai salah satu sumber informasi untuk pengambilan keputusan. Karena setiap hasil kegiatan kerja yaitu arsip akan menjadi acuan atau bahan pertimbangan dimasa yang akan datang untuk mengatasi masalah yang timbul akibat dari proses kegiatan itu sendiri. Arsip dinamis di PJK ANRI tidak hanya berbentuk kertas tetapi juga berbentuk softcopy yang disimpan di compact disc (CD) atau di dalam komputer (PC). Bahkan bila perlu informasi dapat dicari melalui internet. Ketidak tersediaan arsip dinamis saat diperlukan untuk pengambilan keputusan akan memiliki dampak, diantaranya proses pengambilan keputusan yang dibuat akan mendapatkan resiko/hambatan dan keputusan yang dibuat akan mendapatkan resiko di implementasinya.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa arsip dapat ditemukan dengan cepat, berkisar 5 sampai 10 menit, lebih dari 10 menit dianggap lambat. Kecepatan dalam pencarian arsip bisa disebabkan oleh 2 hal yaitu petugas yang memiliki latar belakang pendidikan kearsipan & kecepatan penemuan arsip dikarenakan sistem pemberkasan yang baik di PJK.
ABSTRACT
This undergraduate thesis discusses the use of archives and records in decisions making by leaders at the Pusat Jasa Kearsipan Arsip Nasional Republik Indonesia (PJK ANRI). The optimum usage of the dynamic archives in the decision-making can be seen from the availability of the archive, speed of archives finding, a good filing system and also human resources, in this case the archivist who has archive studies as the educational background. The purposes of this study are knowing the important roles of archives and records in decision making of the leaders. This research is qualitative research with study case as its method. The data was collected from some interviews, with open standardized guidelines, and also from observation and documents.

The utilization of records in PJK ANRI is for example as a consideration of decision making. This occurs because every work results that will be recorded as an archive will become a consideration in the future in order to overcome the upcoming problems from the decision(s). The form of records is not only in papers but also in compact disc or only stored in personal computer. In addition, the information could be found in the internet. There will be an / some impact(s) if the records in need of decision making is unavailable.

The results of this thesis show that the accessibility of finding archives is fast, from five to ten minutes. If the process of archives finding take more than 10 minutes, it can be regarded as a slow process. There are two main factors that influence the speed of archives finding: the educational background of archivists (archives studies) and good filing system in PJK.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2011
S419
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ayu Widya Suharti
Abstrak :
Salah satu akta yang dibuat notaris yaitu Akta Kesepakatan Perdamaian melalui proses mediasi, yang dilakukan oleh notaris yang bersertifikat mediator. Jika kesepakatan perdamaian hanya dibuat di hadapan notaris yang bersertifikat mediator tanpa didaftarkan dan dikukuhkan ke pengadilan maka hanya mengikat bagi para pihak sepanjang para pihak mentaatinya dan tidak memiliki kekuatan eksekutorial. Pasal 6 ayat (7) Undang-Undang Nomor 30 Tahun 1999 tentang Arbitrase dan Alternatif Penyelesaian Sengketa, menjelaskan bahwa kesepakatan penyelesaian sengketa wajib didaftarkan di Pengadilan Negeri. Untuk itulah Pasal 23 Peraturan Mahkamah Agung Nomor 1 Tahun 2008 mengatur prosedur mediasi di pengadilan. Pasal tersebut mengatur kesepakatan yang dibuat seorang mediator di luar pengadilan, untuk dapat mengukuhkan hasil kesepakatan perdamaian nya ke pengadilan, dimana nantinya akan dikeluarkan putusan pengadilan berupa akta kesepakatan perdamaian yang memiliki kekuatan hukum tetap, para pihak wajib mantaati perdamaian itu, yang mana terhadap putusan demikian tidak diperkenankan banding. Kewajiban seorang notaris pula dalam menjalankan fungsi sosialnya, sudah semestinya menjadi mediator sejati yang harus dapat menjamin kekuatan dari kesepakatan perdamaian yang telah dibuatnya. Maka penelitian ini dibuat untuk dapat menjawab pertanyaan tentang norma hukum tertulis dalam pengaturan dan penerapan hukum terhadap implementasi Pasal 23 PERMA Nomor 1 Tahun 2008 Tentang Prosedur Mediasi di Pengadilan dikaitkan dengan peran notaris sebagai mendiator, dengan menekankan pada penelitian yuridis-normatif.
Peace Agreement is one of the deeds made by notary through mediation, it was made by a notary who is certified as a mediator. If the peace agreement was made in the presence of a mediator-certified notary without being registered and confirmed to the court, then it will only bind the parties as long as they are obedient and do not have the executorial authority. Article 6 paragraph (7) Act No. 30 of 1999 on Arbitration and the Alternative Settlement of Disputes, explaining that the settlement dispute should be registered in the District Court. For this reason, the Supreme Court Regulation Article 23 No. 1 of 2008 regulates the procedure of mediation in court. The article regulates the agreements which were made by a mediator outside the court, in order to confirm the results of its peace agreement to the court, where there will be court verdict in the form of peace agreement which has the power of legal law, the parties shall obey the agreement, in such a decision appeal will not be allowed. Obligation of a notary in running its social functions has to be a true mediator that able to ensure the strength of a peace agreement that has been made. This research is made to answer the question about the written legal norms in regulation and application on implementation of Article 23 of the Supreme Court Regulation No. 1 Year 2008 on Mediation Procedure in Court that associated with notary role as mediator and emphasize on the judical-normative.
Depok: Universitas Indonesia, 2015
T44575
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Neli Suharti
Abstrak :
Perawat merupakan salah satu pekerjaan yang sangat beresiko mengalami burnout. Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan burnout dengan kinerja perawat di Rumah Sakit Metropolitan Medical Centre Jakarta. Desain penelitian ini adalah deskripsi korelasi dengan responden sebanyak 110 orang yang dipilih dengan metode simple random sampling. Instrumen penelitian ini adalah kuesioner modifikasi Maslach Burnout Inventory (MBI) dan kuesioner Rivai. Hasil penelitian ini menunjukan adanya hubungan yang signifikan antara Burnout dengan Kinerja Perawat di Rumah Sakit Metropolitan Medical Centre (p value = 0,018; α = 0,05). Tingkat burnout yang dialami perawat termasuk kategori sedang, dan kinerja yang dicapai oleh perawat dalam kategori kinerjanya baik, menggambarkan bahwa perawat bekerja secara profesional meskipun mengalami burnout tingkat sedang. Penelitian ini menyarankan rumah sakit agar memperhatikan tingkat kejenuhan untuk menghindari pengaruh terhadap kinerja perawat.
Nurses are one of the professions vulnerable to burnout. This study aim is to determine the relationship between burnout and nurses work performance at Metropolitan Medical Centre Hospital, Jakarta. The research design of this study was descriptive-correlation with 110 samples selected using simple random sampling technique. Research instrument was modified Maslach Burnout Inventory (MBI) and Rivai Questionnaire. Study result showed a significant relationship between burnout and the work performance of nurses at Metropolitan Medical Centre Hospital (p value = 0,018; α = 0,05). Burnout level of nurses was moderate, and nurses showed good work performance. This finding suggested nurses work professionally despite the level of burnout was moderate. It is recommended to hospitals to regard the level of burnout to avoid influence on nurses work performance.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
S46561
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Suharti
Abstrak :
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengungkap bagaimana ngenger yang terdapat dalam novel Anteping Tekad. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan teori struktural yaitu dengan cara membongkar unsur-unsur instrinsik di dalam novel Anteping Tekad, khususnya alur serta tokoh. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah novel Anteping Tekad karya Agnes Suharti, diterbitkan oleh Balai Pustaka pada tahun 1975.
The goal of this research is to expose the ngenger in novel Anteping Tekad. This researh is done by use structural theory in which explore intrinsic elements of novel Anteping Tekad, especially the plots and figures. The data in this research is novel Anteping Tekad by Agnes Suharti, published by Balai Pustaka at 1975.
Depok: Universitas Indonesia, 2011
S11636
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Erni Suharti
Abstrak :
Pada ibu balita yang bekerja akan berpengaruh terhadap tingkat partisipasi kunjungan ke posyandu. Perilaku mereka untuk datang dan memanfaatkan pelayanan kesehatan di posyandu juga merupakan upaya untuk mencegah dan mendeteksi sedini mungkin gangguan dan hambatan pertumbuhan pada balita. Tujuan penelitian diperolehnya informasi pengetahuan, sikap dan dukungan keluarga yang berhubungan dengan perilaku kunjungan ke posyandu pada ibu pekerja di Banjarnegara Jawa Tengah tahun 2012. Metode penelitian kuantitatif deskriptif observasional pada 68 sampel. Analisis data dilakukan dengan analisis univariat dan bivariat menggunakan uji statistic chi square. Hasil penelitian: Sebagian besar ibu memiliki perilaku ?baik? terhadap kunjungan ke Posyandu (57,4%), pendidikan rendah (54.4%), bekerja di bagian produksi (92,6%), jumlah anak dan urutan balita sebagian besar adalah ke 2 yaitu sebanyak 47,1%. Sebagian besar balita diasuh oleh kakek neneknya (72,1%), responden memiliki pengetahuan ?cukup? (51,5%), memiliki sikap mendukung (54,4%) dan dukungan keluarga ?baik? (52,9%) Kesimpulan : ada hubungan antara pengetahuan, sikap dan dukungan keluarga dengan perilaku kunjungan ke posyandu pada ibu pekerja di Banjarnegara Jawa Tengah tahun 2012 (p<0,05). Saran: Memberikan pelatihan bagi petugas kesehatan dipuskesmas tentang upaya peningkatan pengetahuan, sikap dan dukungan keluarga yang berhubungan dengan perilaku kunjungan ke posyandu pada ibu pekerja.
Toddler mom working on will affect the level of participation posyandu visit. Their behavior to come and utilize health services at posyandu also an effort to prevent and detect problems early and growth inhibition in obtaining information balita. Tujuan research knowledge, attitudes and support for family-related behavior on the mother's visit to posyandu Banjarnegara workers in Central Java in 2012. Method of quantitative descriptive observational study on 68 samples. Data analysis was performed with univariate and bivariate analysis using chi square test statistic. The results: Most of the mothers behave 'properly' on a visit to the IHC (57.4%), low education (54.4%), working in production (92.6%), and the sequence number of children under five is the second most as many as 47.1%. Most of the children cared for by grandparents (72.1%), respondents have knowledge of 'enough' (51.5%), an attitude of support (54.4%) and family support 'good' (52.9%) Conclusion: there is a relationship between knowledge, attitudes and behaviors of family support with a visit to the mother posyandu Banjarnegara workers in Central Java in 2012 (p <0.05). Tip: Provide training for health workers dipuskesmas about improving knowledge, attitude and family supportrelated behavior in the mother's visit to posyandu workers.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Rr. Suharti
Abstrak :
Buku ini menguraikan tentang ilmu tauhid secara sederhana. Penjelasan mengenai agama yaitu tata cara atau tatanan yang diberikan Allah kepada manusia yang disampaikan oleh para utusannya yaitu nabi. Bila itu semua dijalankan akan sangat bermafaat bagi umat manusia. Penjelasan mengenai malaikat yang terbuat dari nur atau cahaya. Keterangan mengenai kitab-kitab Allah. Penjelasan mengenai hari kiamat. Uraian mengenai takdir yang ditentukan oleh Allah.
Surakarta: Boekhandel Worosoesilo, 1924
BKL.0129-IS 1
Buku Klasik  Universitas Indonesia Library
cover
Rr. Suharti
Abstrak :
Buku ini berisi pengetahuan tentang adat sopan santunnya menengok orang yang sedang sakit beserta perawatannya. Penanganan terhadap jenazah baik wanita atau pria dari memandikan, mengkafani, sampai pada menyalatinya. Serta tata cara melayat mengiring jenazah sampai di pemakaman, diberi tambahan tentang keadaan roh di alam kubur dan diakhiri doa talkin untuk yang dimakamkan.
Solo: AB. Siti Sjamsijah, 1926
BKL.1012-PW 163
Buku Klasik  Universitas Indonesia Library