Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 60 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sulistyo
"Malaria masih merupakan masalah kesehatan masyarakat di berbagai negara termasuk Indonesia. Angka kesakitan malaria di Indonesia sejak empat tahun terakhir menunjukkan peningkatan. Sampai saat ini penyakit malaria masih merupakan penyakit endemis di Propinsi Sulawesi Tengah. Kasus malaria dari tahun ke tahun belum menunjukkan adanya penurunan. Kecamatan Kulawi merupakan salah satu daerah endemis malaria di Kabupaten Donggala.
Berbagai upaya dilakukan untuk menanggulangi malaria antara lain dengan pemberantasan vektor. Pada saat ini telah dikembangkan penggunaan kelambu poles insektisida sebagai suatu Cara dalam penanggulangan vektor malaria, selain berperan sebagai sawar, kelambu poles sekaligus dapat membunuh atau menghalau nyamuk. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara penggunaan kelambu poles dengan kejadian malaria di Kecamatan Kulawi Kabupaten Donggala Tahun 2001.
Rancangan penelitian adalah kasus kontrol berpadanan. Kasus adalah pengunjung puskesrnas dan talon kontrol yang positif malaria berdasarkan pemeriksaan laboratorium Puskesmas. Sedangkan kontrol adalah tetangga kasus yang berobat Ice puskesmas antara Milan 3uli sampai dengan September 2001 dan negatif malaria berdasarkan pemeriksaan laboratorium. Jumlah kasus dan kontrol masing-masing sebanyak 120 responden (perbandingan 1:1).
Variabel yang diteliti adalah penggunaan kelambu poles, umur, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan, pengetahuan, sikap, kebiasaan di luar rumah pada malam hari, penggunnaan anti nyamuk, rumah terlindung Ban nyamuk, konstruksi rumah, tempat perindukan, adanya ternak dan bekerja di hutan.
Hasil penelitian menunjukkan penggunaan kelambu poles mempunyai hubungan yang be ma na dengan kejadian malaria. Responden yang selanna tidur tidak menggunakan kelambu mempunyai risiko terkena malaria 2,91 kali dibandingkan dengan yang selama tidur menggunakan kelambu (p = 0,000, 95% Cl : 1,664;5,136). Sedangkan faktor lain yang berhubungan dengan kejadian malaria adalah kebiasaan di luar rumah pada malam hari dan rumah terlindung dari nyamuk. Faktor yang mernpengaruhi hubungan antara penggunaan kelambu dengan kejadian malaria adalah rumah terlindung dari nyamuk dan kebiasaan di luar rumah pada malam hari.
Dari hasil penelitian ini dsarankan 1) Meningkatkan penggunaan kelambu poles di daerah endemis yang sulit terjangkau oleh program penyemprotan rumah dan meningkatkan keteraturan pemakaian kelambu poles selama tidur untuk mencegah kontak antara penduduk dengan nyamuk malaria 2) Mengurangi kebiasaan masyarakat berada di luar rumah pada malam hari atau menggunakan penutup tubuh (baju lengan panjang, celana panjang atau sarung) untuk mencegah terjadinya kontak dengan nyamuk 3) Meningkatkan penggunaan kawat kasa baik pada ventilasi maupun jendela rumah dan membiasakan menutup rumah waktu sore hari.

The Association between the Use of Impregnated Bed Nets and Incidence, in Sub-District of Kulawi, Regency of DonggalaMalaria is still an important public health problem in various countries, including Indonesia. Malaria incidence in Indonesia has been increasing since last four years. Up to now, to disease has become endemic in the province of Central Sulawesi Year-by-year, the malaria cases have not decrease yet The sub-district {kecamatan) Kulawi is part of endemic areas in the regency of (kabupaten) Donggala.
Various efforts had been done to control the disease including vector control. A bed nets impregnated with insecticide has currently been developed as means to control the vector. In addition to barrier, this impregnated net might function as killer or remover of mosquito. The aim of this matched case-control study was to know association between the use of impregnated bed-nets and malaria incidence in sub-district Kulawi, regency of Donggala, in year 2001.
A case was defined as a person visiting a community health center (Puskesmas) and positively diagnosed as a malaria patient through Puskesmas laboratory examination. A control was a neighbor of the case who also visited Puskesmas (between July and September 2001) and did not have malaria. The number of cases as well as control was 120 (ratio cases to control 1:1)
Independent variables investigated were use of impregnated bed-nets, ages, gender, education, occupation, knowledge, attitude, the habit of staying outside at night, the use anti mosquito substance, having a protected house (from mosquito), house construction, breeding places, cattle grazing, and working in the forest. Our study result showed that the use of impregnated bed-nets was significantly associated with the incidence of malaria.
Respondents sleeping without the impregnated bed nets were 2,91 times more likely to develop malaria, as compared to tole sleeping with the nets (p x,000, 95% CI : 1,66-5,14). Other factors statistically associated with malaria incidence were the habits oh staying outside at night and having a protected house from mosquito. These two factors confounded the association beetwen the use of the nets and malaria incidence.
Based on our findings, we firstly recomanded to increase the use impregnated bed-nets in endemic areas uncovered by fogging program and improve the regularity of using nets. Secondly, it is suggested to minimize the habit of being outside at night or to use covering clothes (to avoid being bitten by mosquito). Finally, it is recommended to use a wire net for windows ang air ventilation, and to close the doors and windows at night.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2001
T8385
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hermawan Sulistyo
Jakarta Gramedia Pustaka Utama 1992,
R 378.73 Sul p
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Hermawan Sulistyo
Jakarta : Pensil-324, 2003
320.959 8 HER r
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Teguh Sulistyo
"Sambaran petir merupakan kejadian alam yang dalam proses pelepasan muatan-muatan listriknya terjadi dalam orde mikro detik dan sangat sulit untuk dikendalikan. Pengaruh sambaran petir terhadap obyek sambaran petir di bumi, bergantung pada sistem perlindungan dan kemampuan dari peralatan proteksi yang digunakan. Sambaran ini menghasilkan arus, tegangan dan gelombang elektromagnetik yang cukup besar. Daya maksimum dari medan elektromagnetik ini dapat mencapai 20.000 Mega watt [1], sedangkan arusnya bervariasi dari 2 sampai 200 kA Pit. Akibat dari arus sambaran petir tersebut dapat menimbulkan kerugian.
Sistem Penangkal Petir yang terpasang pada gedung Reaktor Serba Guna GA. Siwabessy (selanjutnya disebut RSG-GAS) merupakan salah satu sistem pendukung yang mempunyai peranan cukup penting khususnya sebagai sistem perlindungan terhadap sambaran petir. Setelah reaktor beroperasi selama 14 tahun terhitung sejak reaktor diresmikan pada tahun 1987, hingga saat ini masih belum ada yang melakukan evaluasi terhadap distribusi arus akibat sambaran petir pada sistem tersebut, yang sering dilakukan adalah pengukuran tahanan pentanahan pada gedung reaktor dan beberapa gedung penunjang lainnya.
Tulisan ini menguraikan suatu analisis perhitungan terhadap distribusi arus sambaran petir pada Sistem Penangkal Petir gedung RSG-GAS. Metoda yang digunakan adalah dengan melakukan simulasi terhadap sambaran petir langsung yang mengenai salah satu bagian finial datar yang terdapat pada bagian atap gedung RSG-GAS. Selain itu pula, simulasi sambaran petir juga dilakukan terhadap bagian-bagian lain dari Sistem Penangkal Petir. Untuk mengetahui distribusi dan arah arus sambaran petir tersebut digunakan Hukum Kirchoff 1. Dengan menggunakan bantuan program komputer Electronic Workbench dan Lab View, dapat diketahui besamya distribusi arus sambaran petir dan tegangan yang terjadi pada bagian kisi-kisi finial dan penyalur arus sambaran petir.

Lightning Stroke Current Distribution Analysis for Multi Purpose Reactor GA. Siwabessy Building Lightning Protection SystemLightning stroke is a weather phenomena where the electricity charge release occur in a micro second and very difficult to control it. Lightning stroke effect to the object in the earth depends on the lightning protection and the..capability of the instrumentation protection used. This stroke resulted the big enough current, voltage and electromagnetic waves. The maximum power of this electromagnetic field can reach 20.000 MW t11 and the current variety from 2 - 200 kA tit. The lightning stroke can effect severe.
This paper is analyzing the calculation of the lightning stroke current distribution at the RSG-GAS building lightning protection system. The method is using simulation to the direct lightning stroke which strike the finial at the roof of the RSG-GAS building. To know the distribution and lightning stroke current direction used Kirchoff I law. Electronic Workbench and Lab View computer system are used to know the amount of the lightning stroke distribution and the voltage occur at the finial and lightning stroke current distributor."
Depok: Universitas Indonesia, 2001
T8483
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Joko Sulistyo
"Kelompok Usaha Bersama (KUBE) merupakan salah satu program unggulan dari Departemen Sosial sebagai upaya dalam pelayanan sosial. Upaya-upaya yang dilakukan Departemen Sosial secara umum telah menampakkan hasil. Tetapi juga ada kelemahan-kelemahan yang ditemukan, karena apa yang diterima KUBE merupakan bentuk paket bantuan yang sudah ditentukan dan atas pemerintah. Ada dugaan bahwa tidak berkembangnya KUBE karena lemahnya SDM yang ada pada KUBE, terutama yang mendapat perhatian adalah kepemimpinan KUBE. Dalam melihat kepemimpinan KUBE, maka variabel yang menjadi pusat perhatian adalah gaya kepemimpinan KUBE dan kinerja KUBE. Dengan mendasarkan kepada teori kepemimpinan yang dikemukakan oleh Keith Davis dalam Path Goal -Mealy.
Berdasarkan hal tersebut, maka permasalahan yang akan diungkap dalam penelitian adalah:
1. Bagaimanakah pola kepemimpinan ketua KUBE yang diterapkan pada KUBE yang menjadi subyek penelitian ?
2 Bagaimanakah kinerja KUBE yang menjadi subyek penelitian ?
3. Apakah ada hubungannya antara pola kepemimpinan KUBE yang diterapkan dengan perkembangan kinerja KUBE yang menjad subyek penelitian ?
Penelitian yang dilakukan bersifat deskriptif anaiisis, dengan mempergunakan pendekatan kualitatif, dan mengambil studi kasus pada KUBE Budi Daya I, dan KUBE Ngudi Makmur. Sedangkan sasaran penelitian adalah ketua, pengurus, dan anggota KUBE.
Dari penelitian yang dilakukan terungkap bahwa, pada KUBE Budi Daya 1, ketua lebih menggunakan pola kepemimpinan yang dikembangkan dengan gaya kepemimpinan partisipatif. Sedangkan pada KUBE Ngudi Makmur, ketua lebih menggunakan pola kepemimpinan yang dikembangkan dengan gaya kepemimpinan direktif. Sedangkan kinerja KUBE Budi Daya I dan KUBE Ngudi Makmur, dari penelitian yang dilakukan terungkap belum menunjukkan peningkatan seperti yang diharapkan. Berkaitan dengan gaya kepemimpinan partisipatif pada KUBE Budi Daya l dan gaya kepemimpinan direktif pada KUBE Ngudi Makmur, dari penelitian yang dilakukan terungkap bahwa gaya kepemimpinan tersebut tidak selalu berhubungan dengan peningkatan kinerja pada KUBE yang bersangkutan."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bambang Sulistyo
"Studi ini membuktikan bahwa pemogokan buruh bukan sekedar masalah hukum dan bahkan hubungan kerja. Pemogokan, sebagai bagian dari politik buruh di tempat kerja, merupakan produk dari hubungan-hubungan sosial, ekonomi dan budaya masyarakat di sekitarnya atau dengan kata lain sebagai proses komunitas lokal. Pemahaman atas dunia perburuhan industri minyak tidak cukup hanya dengan membayangkan hubungan antara buruh dan pengusaha tetapi juga masyarakat sekitar bahkan negara menempati peran sangat menentukan. Buruh yang bersama-sama mogok memerlukan keberanian, karena mempertaruhkan penghidupannya. Oleh karena itu pemogokan dilakukan hanya dalam keadaan terpaksa. Dukungan kelompok-kelompok di luar tempat kerja diperlukan karena resiko pemecatan sangat besar. Apabila terjadi konflik antara pengusaha dan buruh, maka terdapat kecenderungan negara memihak pengusaha, karena terdapat ketergantungan ekonomi negara pada pengusaha.
Secara konseptual negara terdiri dari seluruh masyarakat, termasuk buruh. Namun dalam sejarah Indonesia sejak masa kolonial sampai masa reformasi mengalami perubahan-perubahan penting yang kontradiktif. Pada masa sebelum kemerdekaan, negara kolonial cenderung berpihak pada pengusaha, meskipun terdapat anggota dewan yang berpihak pada buruh, setelah politik Etis di awal abad 20 bermunculan partai-partai politik pembela buruh; pada awal kemerdekaan negara merupakan pendukung gerakan buruh yang bercirikan dekolonisasi atas keberadaan perusahan asing. Akan tetapi pada masa Orde Baru negara berbalik menjadi pendukung pengusaha asing. Konsekuensinya buruh minyak yang sejak awal kemerdekaan dalam mengatasi masalah hubungan perburuhan terhadap pengusaha mendapat pengawalan negara, kecuali di Sumatra. Pada masa Orde Baru buruh diperlakukan semata-mata hanya sebagai alat produksi. Depolitisasi pekerja terjadi pada masa Orde Baru. Ideologi nasionalisme yang berkembang menjadi penggerak perjuangan buruh di perusahaan asing ditinggalkan digantikan dengan isu tentang Hubungan Industrial Pancasila Karyawan Indonesia dalam perusahaan asing yang diharapkan akan lebih simpati pada nasib buruh pada lapisan bawah, tidak punya pilihan lain kecuali menunjukkan loyalitasnya kepada pengusaha asing. Tidak terdapat satu partai politik dan anggota dewan pun yang menjadi pembela buruh pertambangan minyak dalam mencari keadilan. Perusahaan mendapat pengawalan ABRI, terlindungi oleh sistem peradilan dan kontrak kerja menutup peluang protes terbuka kepada perusahaan asing sebagai kontraktor PERTAMINA. Oleh karena itu buruh subkontraktor dikalahkan dalam pemogokan tahun 1999 dan 2000 oleh VICO, perusahaan minyak multi-nasional di Muara Badak, Kalimantan Timur.
Penulisan disertasi ini dilakukan dengan metode penelitian sejarah dan etnografi sejarah. Pendekatan penelitian dan penulisan berdasarkan Grounded Research. Sumber-sumber yang digunakan berupa arsip, pers, dan internet. Wawancara dilakukan tidak hanya kepada para pejabat perusahaan, pihak kecamatan, kepada desa atau kelompok elit desa lainnya, tetapi juga masyarakat kebanyakan. Dalam penelitian disadari perlunya menciptakan situasi obyektivitas. Intervensi ide dihindari agar tidak mempengaruhi jawaban yang diberikan informan."
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2005
D537
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sumar Sulistyo
Yogyakarta : Departemen Sosial, 2005
300 SUM p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
M. Herman Sulistyo
"Hubungan dinamis antara pasar modal suatu negara dan pergerakan nilai tukar mata uang negara tersebut menjadi bahan studi yang menarik untuk diteliti. Topik tersebut menjadi makin menarik untuk diteliti setelah adanya krisis ekonomi yang dialarni oleh negara-negara di kawasan asia pasifik. Krisis tersebut diawali dengan jatuhnya mata uang baht thailand pada bulan agustus 1997, yang juga mengakibatkan runtuhnya pasar modal di negara tersebut, yang akhirnya menyebar ke negara-negara tetangganya sehingga mengakibatkan hampir semua negara di kawasan tersebut mengalami krisis moneter.
Penelitian ini dimaksudkan untuk menyelidiki dan menguji adanya hubungan kesetimbangan jangka pendek dan hubungan kesetimbangan jangka panjang (short run and long run equilibrium relationship) serta menyediakan bukti empiris terhadap hubungan Pasar Modal Indonesia dengan alat tukar rupiah terhadap beberapa mata uang negara-negara asia pasifik (USA, Jepang, Malaysia, dan Thailand) berkaitan dengan dampak krisis moneter. Pengujian hipotesis dilakukan dengan pendekatan unit root, cointegrasi, impulse response, variance decomposition, Vector Error Correction Model (VECM), dan Vector Auto Regressive (VAR).
Fenomena krisis yang melanda di kawasan Asia Pasifik temyata ditanggapi secara berbeda oleh otoritas moneter di negara-negara tersebut. Respon yang diberikan pemerintah Indonesia dan Thailand umumnya seragam yaitu menerima kehadiran IMF, mengambangkan kurs mata uangnya (floating exchange rate) dan melepaskan batas kepemilikan bagi investor asing di pasar modal. Walaupun sesama anggota ASEAN, respon yang diberikan oleh otoritas moneter Malaysia temyata sangat bertolak belakang dengan kedua negara tetangganya tersebut. Kebijakan yang ditempuh malaysia adalah menolak kehadiran IMF, melakukan kontrol devisa, dan tetap mematok nilai tukar ringgit malaysia terhadap US dollar. Fenomena inilah yang menarik perhatian penulis untuk meneliti lebih lanjut mengenai pergerakan kurs di kawasan ASEAN (atau Asia Pasifik bila melibatkan US dan Jepang) terutama dalarn merespon krisis ekonomi. Hasil penelitian ini menunjukkan kekuatan ringgit malaysia dalam mempertahankan nilainya terhadap mata uang negara lain. Lebih jauh menunjukkan bahwa ringgit malaysia sudah mulai mampu menggerakkan pasar (seperti US dollar) khususnya di Asia Tenggara.
PVECM di saat sebelum terjadi krisis menunjukkan adanya fenomena yang sangat menarik dimana hanya Dbaht (nilai tukar rupiah terhadap baht Thailand) dan Dusd (nilai tukar rupiah terhadap dollar US) yang menunjukkan pergerakan jangka pendek yang signifikan. Sedangkan variabel yang lain {Dihsg (indeks barga sabam gabungan indonesia), Dyen (nilai tukar rupiah terhadap yen Jepang), Dring (nilai tukar rupiah terhadap ringgit Malaysia) } sama sekali tidak menunjukkan pergerakan yang signifikan dalam jangka pendek. Hipotesis awal yang diajukan adalah bahwa pada masa sebelum krisis (5 januari 1996 - 8 Agustus 1997) , pergerakan mata uang baht Thailand sudah mempengaruhi ketidakseimbangan jangka pendek antar negara (Indonesia, Jepang, Malaysia), sedangkan mata uang yang lain tidak terlalu ekspansif dalam pergerakan antar negara (lebih banyak bergerak di dalam negeri). Lebih jauh penulis ingin mengatakan bahwa fenomena krisis yang diawali dari merosotnya nilai tukar baht Thailand terhadap US dollar Amerika kemungkinan sudah bisa diramalkan dari agresifnya baht thailand dalam mempengaruhi ketidakseimbangan jangka pendek antar negara. Apabila hipotesis ini temyata terbukti benar, maka model PVECM ini dapat digunakan sebagai `peringatan dini' terhadap krisis (preliminary warning system) untuk melihat kesetimbangan / ketidaksetimbangan suatu kawasan (antar negara).
Dari test weak erogeneity menunjukkan hasil yang cukup konsisten dimana exchange rate menunjukkan hasil yang lebih kuat daripada pasar modal. Untuk ketiga periode yang dilakukan tes menunjukkan bahwa ihsg adalah weak exogen. Sedangkan usd dan ringgit Malaysia menunjukkan pengaruh yang dominan dalam memberikan kontribusi pada persamaan jangka panjang. Hal itu mendukung kesimpulan bahwa: exchange rate adalah leading indikator terhadap pasar modal.
Dalam analisis ketidaksetimbangan jangka pendek (short-run disequilibrium relationship) menggunakan PVECM (Parsimonius Vector Error Correction Model) menunjukkan fenomena yang berbeda-beda tergantung dari periode pengamatan. Basil PVECM pada periode total menunjukkan adanya trivariate granger causality pada model antara Dusd, Dying dan Dbaht dengan arah dan besarnya koefisien regresi (magnitude of regression coefficients) yang jauh sangat berbeda. Adanya fenomena trivariate granger causality pada PVECM ini menimbulkan hipotesa (dugaan) penulis bahwa ada hubungan yang menarik antara mata uang ketiga negara tersebut sebagai dampak dari krisis moneter: Amanita sebagai faktor yang menggerakkan pasar (faktor yang sangat dominan dan merupakan negara donor utama IMF), Thailand sebagai negara yang tertnnpa krisis moneter pertama kali (negara yang rrienyebarkan `contagion effect' ke negara-negara tetangganya), menerima kehadiran IMF, menghapus kurs tetap, meliberalisasi pasar modalnya dan Malaysia sebagai negara yang berperilaku berbeda (menyimpang) dengan negara tetangga lainnya yaitu menolak kehadiran IMF, menerapkan kurs tetap dan kontrol devisa. Dalam ketidaksetimbangan jangka pendeknya, krisis yang melanda thailand segera menyebar (`contagion effect') dan mempengaruhi hubungannya dengan negara tetangganya (termasuk malaysia, indoonesia). Sedangkan aliran dana US dollar clan amerika ke IMF selanjutnya ke Thailand direspon oleh negara-negara di kawasan tersebut Sedangkan kebijakan otoritas moneter Malaysia yang berbeda dengan negara lain, direspon secara langsung oleh negara¬-negara di sekitarnya. Dan hipotesis tersebut menunjukkan bahwa suatu krisis, aliran dana, suatu inforrnasi, ataupun suatu sikap/kebijakan yang berbeda dari otoritas moneter dapat mempengaruhi kesetimbangan jangka pendek pada suatu kawasan.
Apabila dianalisis lebih lanjut menunjukkan bahwa respon Dring Malaysia selalu berbeda (berlawanan arah) dengan gerakan yang dilakukan oleh Dusd. Hal ini menunjukkan bahwa Dying Malaysia selalu melawan pengaruh kebijakan yang dilakukan oleh Dusd Amerika. Analisis terhadap Dyen menunjukkan bahwa Dyen tidak punya pengaruh sama sekali dalam jangka pendek. Ada hipotesis yang diajukan penulis bahwa perekonomian Jepang sudah lama stagnant (memiliki pertumbuhan ekonomi yang sangat rendah), sehingga mata uangnya =darting tidak menimbulkan gejolak dibandingkan mata uang negara lain. Sedangkan pergerakan jangka pendek ihsg adalah sangat kecil pengaruhnya (koefisien regresinya) bila dibandingkan nilai tukar mata uang negara lain."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2002
T20192
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eko Sulistyo
"Dalam pengembangan aplikasi e-learning, salah satu hal yang perlu diperhatikan adalah materi ajar yang disediakan. Materi ajar diperlukan oleh pengajar untuk menyampaikan ilmu pengetahuan yang terdapat pada kuliah yang menjadi tanggung jawabnya. Bentukpenyampaian kuliah lewat aplikasi e-learning tentunya memerlukan materi ajar yang sesuai, artinya materi ajar tersebut mudah untuk dibuat, dimodifikasi, dimanfaatkan dan digunakan oleh siapapun pada suatu aplikasi e-learning. Untuk memenuhi hal tersebut maka pada proyek mahasiswa ini dibuat suatu sistem yang diberi nama SHECAR (Sharable E-learning Content Authoring Tool and Repository). SHECAR dibuat dengan tujuan membantu pengajar dalam menciptakan dan menyimpan suatu materi ajar (learning resource) yang dapat berfungsi dengan baik di berbagai aplikasi e-learning yaitu Learning Management System (LMS), Selain itu, materi tersebut juga mudah untuk digunakan atau dimodifikasi oleh pengguna lain sesuai dengan kebutuhannya. Untuk memenuhi tujuan tersebut, materi ajar yang dihasilkan oleh sistem ini mengacu pada suatu standar dalam pembuatan learning resource yang dikenal dengan sebutan SCORM (Sharable Content Object Reference Model). SCORM adalah suatu standar yang digunakan secara luas di dunia untuk menciptakan materi ajar yang dapat mengakomodasi keperluan personalisasi pembelajaran. Personalisasi yang dimaksud adalah kemampuan suatu aplikasi e-learning untuk memberikan atau menyampaikan materi ajar kepada peserta didik sesuai dengan kemampuan dan kebutuhannya masing-masing. Untuk mendukung personalisasi, materi ajar yang dibuat pada sistem ini diberikan informasi dalam bentuk metadata. Pada akhir proyek ini, SHECAR telah mampu memenuhi kebutuhan dalam menciptakan materi ajar yang sesuai untuk aplikasi e-learning. Pencapaian tersebut berupa fasilitas untuk menambahkan metadata pada materi ajar, kemudian fungsi export dan import suatu materi ajar. Selain itu, sistem ini juga telah mendukung fungsi pencarian materi ajar yang telah dibuat pengajar."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2009
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Iwan Sulistyo
"Tujuan dari penelitian ini yakni mengetahui bagaimana dampak dari keberadaan, wewenang, dan kinerja (Komisi Pemberantasan Korupsi) terhadap persepsi risiko penghukuman jika melakukan tindakan suap-menyuap di kalangan PNS (Pegawai Negeri Sipil) pada Direktorat Jenderal X, Departemen Y. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain cross-sectional. Data dikumpulkan melalui mail-back questionnaire. Hasil penelitian ini memper-lihatkan bahwa keberadaan, wewenang, dan kinerja KPK berdampak terhadap timbulnya rasa takut PNS Direktorat Jenderal X, Departemen Y dalam melakukan tindakan suap-menyuap. Hal ini terlihat dengan tingginya persepsi terhadap risiko dari mayoritas responden.

The purpose of this research is to measure the impact of the existence, authority, and performance of KPK (Corruption Eradication Commission) toward bribery on the Group of PNS (Civilian Government Workers), Directorate X, Department Y. This research is quantitative through the cross-sectional design. The data were collected by means of mail-back questionnaire. The result of this research is that the existence, authority, and performance of KPK have deterrent to receive the bribery. Majority of the respondent thought that there is an actual risk of the KPK works."
2009
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6   >>