Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 10 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Supono
"ABSTRAK
Continuous Ambulatory Peritoneal Dialysis (CAPD) adalah dialisis yang dilakukan
melalui rongga peritonium (rongga perut) dengan selaput/membran perutonium
berfungsi sebagai filter. Tindakan CAPD dilakukan dengan insisi kecil pada dinding
abdomen untuk pemasangan kateter, risiko komplikasi yang sering terjadi adalah infeksi
pada peritonium (peritonitis). Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan faktorfaktor
yang berkontribusi terjadinya peritonitis pada pasien CAPD di Rumah Sakit
Umum Dr. Saiful Anwar Malang Jawa Timur. Jenis penelitian deskkriptif korelasi
dengan rancangan Cross Sectional study. Jumlah sampel penelitian 22 pasien peritonitis
CAPD dan 13 perawat dialisis, dengan tehnik pengambilan sampel total sampling. Hasil
penelitian menunjukan ada hubungan yang signifikan antara status nutrisi (p=0.032),
kemampuan perawatan (p=0.024) dengan kejadian peritonitis pada pasien CAPD. Tidak
ada hubungan yang signifikan antara umur (p=0.702), jenis kelamin (p=0.669), tingkat
pendidikan (p=0.771), penghasilan (p=1,000), personal hygine (p=0.387), supot sistem
(p=1,000), fasilitas perawatan (p=0,088), standar struktur (p=0.203), standar proses
(p=0.559) dengan kejadian peritonitis pada pasien CAPD. Rekomendasi untuk perawat
meningkatkan kunjungan rumah untuk memberikan pendidikan kesehatan tentang
perawatan dialisis dan pengeloaan nutrisi seimbang. Saran untuk pasien diharapkan
mengikuti prosedur standar perawatan yang telah diajarkan.

ABSTRACT
Continuous Ambulatory Peritoneal Dialysis (CAPD) was dialysis with cavum of
peritoneal as filter. The procedure of CAPD is inserted catether in to abdoment wall with
small incision, the commone complication of this intervention is peritonitis. The purpose
of study was to identify the relation of peritonitis factors on CAPD patiens at Public
Hospital of Dr. Saiful Anawar Malang. The Design of study was cross sectional, with 22
samples patiens of peritonitis and 13 nurses dialysis, that was taken with total sampling.
The result was showed significant correlation between peritonitis insident with nutrition
status (p=0.032) and self care (p=0.024) but not significant corelation with gender
(p=0.669), level of education (p=0.771), income (p=1,000), personal hygiene (p=0.387),
suport system (p=0,088), home care facilities (p=1,000), standard of structur (p=0.203),
standard of proces (p=0.559). The conclusion of this study the decrease of self care of
dialysis, result increasing of peritonitis incidence. It is recomended for the nurses
provide health education self care dialysis to manage of balance and for patiens to folow
self care standard."
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2008
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Supono
Djakara: Yayasan Dharma, 1948
327.991 SUP n
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Supono
"ABSTRACT
Indonesia is particularly rich in Echinoderms and North Sulawesi lies at the geographic centre of this biodiverse marine realm. While further studies on Sulawesi Echinodermata are required in order to obtain full understanding of current biodiversity status, preliminary SCUBA and intertidal surveys in early 2012 in the vicinity of the Lembeh Island, a region little explored previously, recorded a total of 76 species of 4 classes (Asteroidea, Ophiuroidea, Echinoidea and Holothuroidea) from shallow waters (0-40 m) at 36 sites (sea grass, coral rubble and reef). The class Crinoidea is not reported here. A review of Echinoderm literature for North Sulawesi noted that there are 114 species belonging to 5 classes of Echinodermata.
"
Jakarta: LIPI Press, 2014
550 MRI 39:2 (2014)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Supono
"ABSTRAK
Kegiatan budidaya telah berkembang pesat dalam hal teknologi dan teknik budidaya dalam rangka meningkatkan hasil produksi. Salah satu teknologi penting adalah desain tanki yang digunakan dalam kegiatan budidaya terutama pada sistem budidaya resirkulasi. Tanki bulat memiliki beberapa keuntungan dan spesifikasi yang lebih bagus dibandingkan dengan jenis tanki yang lain. Dari segi desain dan fungsinya, tanki bulat dapat digunakan untuk budidaya berbagai jenis ikan. Tulisan ini bertujuan untuk menjelaskan desain dan fungsi dari tanki bulat terutama bagaimana memilih ukuran tanki yang sesuai dengan kebutuhan, bagaimana menginstalasi saluran air masuk dan keluar, bagaimana proses mekanisme self cleaning dan kekurangannya dalam kegiatan budidaya."
Jakarta: Pusat Penelitian Oseanografi - LIPI, 2017
575 OSEANA XLII:2 (2017)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Guntur Agung Supono
"Berawal pada rasa keprihatinan terhadap korupsi yang merupakan permasalahan bangsa, peneliti melakukan penelitian dengan tema tentang penanganan Polri di bidang korupsi. Penelitian ini berfokuskan pada pola penyidikan yang dilaksanakan oleh Satuan Tindak Pidana Korupsi Polda Metro Jaya ( selanjutnya disebut Satuan Tipikor) dalam penanganan kasus yang berkaitan dengan kejahatan korupsi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendalami proses penanganan penyidikan yang dilakukan oleh Satuan Tipikor Polda Metro Jaya dan keterkaitannya dengan kondisi organisasi Satuan Tipikor itu sendiri, sehingga dapat menemukan pola yang baik, tepat dan profesional. Dari hasil penelitian ini diharapkan akan dapat memberikan sumbangan pemikiran bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan secara praktis berguna bagi kemajuan organisasi Kepolisian Republik Indonesia agar dapat melaksanakan amanat rakyat menegakkan hukum bidang korupsi. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode penelitian studi kasus dan sifat penelitian ini adalah exploratif yaitu lebih menggali dan mendalami suatu proses serta mengungkap berbagai keunikan-keunikan baik pada tataran individu, kelompok maupun organisasi secara menyeluruh, rinci dan mendalam, sehingga akan terlihat pola-pola yang saling berkaitan pada satuan-satuan gejalanya. Hasil temuan penelitian dapat penulis sampaikan secara ringkas bahwa Satuan Tipikor Polda Metro Jaya belum optimal dalam melaksanakan penyidikan terhadap kasus tindak pidana korupsi. Banyak hambatan-hambatan yang ditemukan baik dari segi kondisi organisasi yang meliputi jumlah personel, latar belakang pendidikan, pengalaman penyidikan, belum adanya petunjuk teknis penyidikan dari Mabes Polri, sarana prasarana, anggaran maupun kondisi eksternal seperti lamanya menunggu hasil audit investigatif dan perhitungan keuangan negara, sering terjadi bolak balik perkara, lamanya menunggu ijin buka dan blokir rekening seseorang, dan beberapa kendala lainnya yang telah ditemukan dalam penelitian ini yang berakibat pada minimnya kuantitas penanganan perkaranya. Akibat lainnya tentunya berkaitan dengan masih rendahnya kualitas penanganan perkaranya itu sendiri. Sehingga kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa Satuan Tipikor masih belum optimal melaksanakan tugas penegakkan hukum bidang korupsi dan rekomendasi yang dapat disajikan yaitu agar struktur organisasi Satuan Tipikor Polda Metro Jaya lebih dioptimalkan kembali dengan beberapa langkah diantaranya dengan mengajukan proposal kepada Mabes Polri agar segera menerbitkan peraturan teknis untuk menghindarkan kegamangan para penyidik dan anggota-anggotanya, penyidik agar selalu mengikuti perkembangan terkini modus operandi kejahatan korupsi yang terjadi, selalu melaksanakan analisis penerapan hukum, pembaharuan kondisi organisasi Satuan tipikor yang dapat bersaing melawan pelaku-pelaku korupsi, dan perlunya kebijakan dari pimpinan Polri yang mencerminkan pada penegakkan hukum bidang korupsi."
Depok: Universitas Indonesia, 2008
T24556
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Erma Avianti Supono
"Skripsi ini menganalisa kebijakan dan strategi penetapan harga dari "PT. PACPEN" ditinjau dari aspek pemasarannya mengingat pentingnya harga dalam situasi ekonomi dengan tingkat tekanan dan persaingan yang tinggi seperti sekarang. Tujuan dari penulisan skripsi ini adalah untuk melihat dan mengevaluasi sampai sejauh mana "PT. PACPEN" melaksanakan program kebijakan dan strategi penetapan harganya. Metode penelitian yang dilakukan adalah studi kepustakaan berupa pengumpulan data dari berbagai sumber serta studi lapangan yang mencakup penelitian langsung ke perusahaan maupun pihak-pihak lain yang terkait untuk memperoleh data-data yang dibutuhkan. gram Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam membuat prokebijakan dan strategi penetapan harga, perlu dilakukan analisa terhadap profil perusahaan dan lingkungan eksternal dimana perusahaan berada, dengan menempatkan persyaratan yang realist's tentang kemampuan dan sumber daya internalnya terhadap kondisi lingkungan persaingan yang ads. "PT. PAC PEN memiliki program kebijakan dan strategi penetapan harga berdasarkan biaya dengan struktur harga dan tingkat harga yang cukup lengkap dan ditujukan kepada semua seamen pasar yang ada dengan tingkat pencapaian tujuan perusahaan yang cukup baik. Skripsi ini mengusulkan agar program kebijakan dan strategi penetapan harga yang dibuat harus dijelaskan kepada semua pihak yang terkait untuk menghindari kesimpangsiuran informasi agar pelaksanaannya dapat berjalan dengan baik dan, terkoordinasi sehingga tujuan yang telah ditetapkan dapat tercapai."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1995
S19127
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Joko Supono
"ABSTRAK
Pendekatan pembangunan melalui kebijakan kebijakan ditingkat makro, tidak dapat memberikan nilai tambah pada sebagian lapisan anggota masyarakat. Adanya pendekatan masalah secara kasus perkasus merupakan salah satu alternatif melengkapi pendekatan pembangunan secara makro tersebut. Wujud pendekatan kasus-perkasus ini dapat dilihat pada usaha penanganan masalah kemiskinan dengan Program Usaha Ekonomi Produktif Kelompok. Program kegiatan ini secara konsep untuk tual disebut pengembangan masyarakat, dan karena kahadiran nya pada masyarakat sebagai program baru maka hal ini dapat dilihat sebagai inovasi. Untuk melihat lebih Jauh tentang inovasi ini, maka harus dikaitkan dengan konsep-konsep komunikator- (agen pembaru), saluran komunikasi (media), dan konteks sosial. Tujuan penelitian ini adalah mendiskripsikan konsepkonsep di atas dalam kaitannya dengan proses pengembangan masyarakat. Dengan memahami konsep ini, maka akan dapat memberikan evaluasi terhadap berkembang atau gagalnya program tersebut. Untuk mencapai tujuan ini metode grounded dinilai paling tepat sebagai metodologi penelitiannya. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Program Usaha Ekonomi Produktif dapat berkembang dengan baik karena munculnya hubungan patron-klien antara para peserta program. Namun jika dilihat dari konsep pengembangan masyarakat, hadirnya hubungan tersebut menandakan kekurang berhasilnya program. Adanya hubungan patron-klien diantara para peserta program disebabkan, adanya nilai-nilai kultural yang mengarah pada hubungan tersebut, kurang berkualitasnya komunikator, pemakaian saluran komunikasi yang memungkinkan terjadinya pemusatan informasi pada ketua kelompok, dan kurang dipersiapkannya para peserta program dengan pengetahuan yang diperlukan sebelum aktif dalam kegiatan usaha kelompok."
1989
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Joko Supono
"Diare pada anak di bawah lima tahun (balita) hingga saat ini masih menjadi masalah di negara-negara berkembang, demikian pula di Indonesia. Diare masih mempakan penyakit endemis yang terjadi secara tems-menenis di semua daerah, baik di perkotaan maupun di pedesaan. Survey Demografi Kesehatan Indonesia 2002 - 2003 prevalensi diare mencapai 11%. Propinsi yang menduduki prevalensi tertinggi diare pada anak balita adaiah Sulawesi Sclatan (16%) dan Jawa Barat (15%), Meskipun intervensi perubahan pengetahuan pada ibu balira cukup berhasil namun diare pada balita tctap menjadi salah satu dan tiga penyebab mama kemalian bayi. Peningkalan pengetahuan akan oralit dan penggunaannya sebcsar 92%, namun hanya 36% yang konsisten dengan pcngetahuan ilu dalam pengobatan diare (SDKI 2002 - 2003).
Rendahnya persepsi akan keseriusan penyakit diare merupakan kendala dalam menckan angka kesakitan diare. Adanya toleransi yang tinggi terhadap diare disebabkan rcndahnya pcrsepsi kescriusan ibu akan diare balita_ Oleh sebab itu upaya pcrubahan persepsi ibu balita dalam meiihat penyakit diare pada anak balitanya merupakan salah satu kunci untuk mempcrbaiki intewensi. Perrnasalahannya adalah belum tereksplorasi socara intensif falctor-faktor yang mempengaruhi terbentuknya persepsi ibu balita tentang kcscriusan penyakit diare pada balita tcrsebut.
Dengan desain cross sectional, penelitian ini menguji hubungan antara faktor, pengetahuan, pengalaman kontak, dan kepercayaan tentang diare pada balita dcngan persepsi ibu balita tentang keseriusan diare. Dengan desain cross sectional, penelitian ini menguji hubungan antara faktor, pengetahuan, pengalaman kontak, dan kepercayaan tentang diare pada balita dcngan persepsi ibu balita tentang keseriusan diare.
Populasi penclitian adalah ibu-ibu balita di Kecamatan Bekasi Utara dan diambil sampel secara random sebanyak 175 orang yang tersebar di 6 kelurahan. Penclitian berhasil membuktikan bahwa faktor pengetahuan, pengalaman kontak, dan kepercayaan berhubungan secara bermakna dengan persepsi kcseriusan akan penyakit diare pada balita.
Dalam analisis multivariat (logistik ganda model faktor risiko) diketahui hubungan variabel pengetahuan dan kepercayaan dengan persepsi keseriusan tidak berinteraksi dengan variabel lain. Sedangkan pengalaman kontak berimeraksi dengan variabel pendidikan.
Besaran hubungan variabel independen dengan dependen setelah dilakukan analisis regresi logistik model faktor risiko diperoleh hasil signifikan. Ibu balita berpengetahuan rendah memiliki peluang 2,5 kali untuk berpersepéi diare sebagai penyakit biasa dibandingkan ibu berpengetahuan tinggi (OR: 2,535; 95%CI: 1,321 - 4.866) setelah variabel pendidikan dikendalikan. Ibu balita. yang tidak pernah mcmiliki pengalaman kontak memiliki peluang hampir S kali untuk berpersepsi diare sebagai penyakit biasa dibandingkan ibu balita yang pernah kontak (OR: 4,76l; 95%CI: l,853 - l2,235). Ibu balita dengan kepercayaan rcndah memiiiki peluang hampir 0,5 kali umuk mempersepsikan diare sebagai pcnyakit biasa dibandingkan dengan ibu dengan kepercayaan tinggi setelah variabel jumlah balita dikendalikan (OR: 0392; 95%C1: 0,195 - O,76S).
Upaya memperbaiki persepsi ibu balita tentang penyakit diare dapat dilakukan dengan meningkatkan program promosi kesehatan baik melalui peningkatan pengetahuan, menciptakan pengalaman dengan model simulasi, serta merasionalkan kepercayaan-kepercayaan tentang diare pada balita di masyarakat.

Diarrhea on toddlers under 5 years old currently is still a major problem in developing countries such as Indonesia. Diarrhea is still endemic in all areas, including both municipal and rural regions. Indonesian Health Demographic Survey at 2002-2003 showed that prevalence of diarrhea reached up to 11%. Provinces with the highest prevalence were South Sulawesi (I 6%) and West Java (15%).
Although intervention to improve the awareness of mothers with toddler under 5 years old was quite successful, diarrhea was still one of the three major causes of infant death. Even though the improvement ofthe awareness of oralit and its usage was 92%, only 36% was consistent with that knowledge in diarrhea recovery (SDK1 2002-2003). The low perception to the seriousness of diarrhea, which leads to high tolerance of mothers towards diarrhea, is one ofthe obstacles in decreasing the diarrhea frequency.
Hence, the effort to change the perception of mothers with toddlers under S years old towards diarrhea is one of the key to improve the intervention. However, factors that influence the perception of mothers towards the seriousness of diarrhea have never been exploited intensively.
Using cross sectional design, this research aims to ind the relation between knowledge, contact experience, and belief about diarrhea on toddler under 5 years old with the perception of mothers towards the seriousness of diarrhea.
The research population is mothers with toddlers under 5 years old in the district of Bekasi Utara, and |75 subjects are selected randomly across 6 regions (kelurahan). The research population is mothers with toddlers under 5 years old in the district of Bekasi Utara, and 175 subjects are selected randomly across 6 regions (kelurahan). This research showed that knowledge, contact experience and belief have signiticant relation with the perception towards the seriousness of diarrhea on toddler under 5 years old.
Multivariate analysis (logistic regression multivariate with risk factor model) showed that relation between knowledge and belief variables to the perception do not interact with other variables, while contact experience interacts with education variable.
After conducted risk factor model logistic regression analysis, the relation between independent variable and dependent variable showed significant result. Mothers with toddler under 5 years old who had limited knowledge had chance 2,5 times to percept that diarrhea was not serious more than mothers who had wide knowledge (OR: 2,535; 95%CI: 1,32I) after education variable was controlled.
Mothers with toddler under 5 years old who had experience with diarrhea had chance almost 5 times to percept that diarrhea was not serious more than mothers who had experience (OR: 4_76l; 95%CI: 1.853 - l2.235)- Mothers with toddler under 5 years old who had low belief had chance 0.5 times to percept that diarrhea was not serious more than mothers who had high belief (OR: 0392; 95%Cl: 0.195 - 0_765) after the number of toddler under 5 years old was controlled.
The effort to improve the perception of mothers with toddlers under 5 years old towards diarrhea can be conducted by improving the program to promote the health, such as enhancing the knowledge/awareness, creating contact experience by simulation model, and by rationalize belief about diarrhea within the people.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2007
T34439
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andhika Supono
"Hidrogel kitosan-cangkok-poli(N-vinil pirrolidon) telah disintesis melalui teknik polimerisasi radikal bebas. Dalam penelitian ini, monomer N-vinil pirrolidon (NVP) dicangkokkan pada kitosan menggunakan inisiator ammonium persulfat (APS) dan agen pengikat silang N,N’-metilen bisakrilamida (MBA) dalam sistem larutan. Untuk membuktikan bahwa monomer itu telah tercangkok, dilakukan karakterisasi dengan Fourier Transform Infrared Spectroscopy (FTIR), Differential Scanning Calorimetry (DSC), dan Scanning Electron Microscope (SEM) untuk mengetahui bentuk morfologi hidrogel. Pengaruh komposisi monomer NVP, agen pengikat silang, dan waktu polimerisasi terhadap kemampuan swelling telah diamati. Swelling optimum diperoleh sebesar 54,6% pada waktu polimerisasi 3 jam dengan komposisi monomer NVP 0,8 mL dan konsentrasi pengikat silang 2%.

Hydrogels of chitosan-graft-poly(N-vinylpyrrolidone) had been synthesized via free radical polymerization technique. In this research, monomer N-vinylpyrrolidone (NVP) was grafted onto chitosan by using APS as initiator and N,N '-methylene bisacrylamide (MBA) as crosslinking agent in the solution system. In order to prove that the monomers were grafted, FTIR spectroscopy, DSC analysis were used, and Scanning Electron Microscope (SEM) to determine the morphology of hydrogels. The influence monomer compositions, concentration of crosslinking agent, and polymerization time on the ability of swelling was observed. The optimum swelling was obtained at 54,6% in the polymerization time of 3 hours with 0.8 mL NVP monomer composition and concentration of crosslinking of 2%."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2013
S52832
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Salsabilla Utami Wikan Ndari Supono
"Pengunjung dapat memberikan pengaruh pada perilaku satwa di kebun binatang. Telah dilakukan penelitian mengenai pengaruh pengunjung yang difokuskan pada kepadatan pengunjung terhadap perilaku gajah sumatra (Elephas maximus sumatranus) di Kebun Binatang Gembira Loka. Penelitian bertujuan untuk menganalisis perilaku individu dan sosial gajah sumatra dikaitkan dengan keberadaan pengunjung. Fokus penelitian yaitu pada dua ekor gajah betina Gilang (25 tahun) dan Cempaka (33 tahun) dan tidak berkerabat. Penelitian dilakukan selama tujuh pekan dari April sampai Mei 2023 mulai pukul 09.00––14.00 WIB. Metode focal sampling digunakan untuk mencatat perilaku gajah dalam interval 15 menit secara kontinu tanpa jeda. Perilaku yang diamati terbagi menjadi dua kategori, yaitu individu dan sosial. Kondisi pengunjung dibagi menjadi dua kategori, yaitu kepadatan pengunjung rendah dan kepadatan pengunjung tinggi. Hasil penelitian menggunakan uji t independen dengan α = 0,05 yaitu pada perilaku individu 0,457 (P > 0,05) dan pada perilaku sosial 0,005 (P < 0,05) menunjukkan kepadatan pengunjung memberi pengaruh terhadap perilaku sosial gajah sumatra. Berdasarkan penelitian pada 9 perilaku (makan, minum, bergerak, istirahat, grooming, kontak belalai, kontak fisik, trunk slap dan mendorong), perilaku dengan rerata durasi tertinggi yaitu perilaku makan pada gajah Gilang dan gajah Cempaka saat kondisi kepadatan pengunjung rendah masing-masing 130,23 ± 20,17 menit dan 115,31 ± 24,02 menit saat kondisi kepadatan pengunjung tinggi masing-masing 145,96 ± 18,98 menit dan 136,40 ± 17,24 menit. Rerata durasi perilaku terendah yaitu perilaku sosial kontak fisik pada gajah Gilang dan gajah Cempaka saat kondisi kepadatan pengunjung rendah masing-masing 0,67 ± 0,63 menit dan 0,86 ± 0,80 menit saat kondisi kepadatan pengunjung tinggi masing-masing 0,91 ± 0,42 menit dan 0,94 ± 0,40 menit. Kesimpulan penelitian yaitu pengunjung tidak memberikan pengaruh terhadap perilaku individu namun, memberikan pengaruh terhadap perilaku sosial.

Visitor’s can have an impact on animal’s behavior in the zoo. Research has been carried out on the influence of visitors focused on visitor density on the behavior of the Sumatran elephant (Elephas maximus sumatranus) at the Gembira Loka Zoo. The research aims to analyze the individual and social behavior of Sumatran elephants associated with the presence of visitors. The research focuses on two female elephants, Gilang (25 years) and Cempaka (33 years), and they are unrelated. The research was conducted for seven weeks from April to May 2023 starting at 09.00––14.00 WIB. The focal sampling method continuously recorded the elephant's behavior in 15 minutes intervals without interlude. The observed behavior is divided into two categories, namely individual and social. Visitor conditions are divided into two categories, namely low visitor density and high visitor density. The results of the study used an independent t-test with α = 0.05 on individual behavior 0.457 (P > 0.05) and on social behavior 0.005 (P < 0.05) showing that visitor density influences the social behavior of sumatran elephants. Based on research on 9 behaviors (eating, drinking, moving, resting, grooming, trunk contact, physical contact, trunk slap and pushing), the highest average duration of behavior was feeding behavior in Gilang elephants and Cempaka elephants when the visitor density was low, respectively 130,23 ± 20,17 minute and 115,31 ± 24,02 minute when the visitor density was high, respectively 145,96 ± 18,98 minute and 136,40 ± 17,24 minute. The lowest average duration of behavior is social physical contact behavior on Gilang elephants and Cempaka elephants when the visitor density is low, respectively 0,67 ± 0,63 minute and 0,86 ± 0,80 minute when the visitor density is high, respectively 0,91 ± 0,42 minute and 0,94 ± 0,40 minute. The study concludes that visitors do not influence individual behavior but do influence social behavior."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library