Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 17 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Suprayogi
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2008
T25374
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Suprayogi
"ABSTRAK
Bagian tengah sungai adalah daerah awal dari proses sedimentasi
sungai. Pada bagian ini sungai mulai membentuk belokan-belokan karena air
mulai menemui hambatan berupa kemiringan yang semakin landai. Aliran air
mulai mencari keseimbangan (equilibrium) dengan membentuk meander.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola meander Ci Liwung dan
perubahannya selama periode tahun 1901 hingga 2006 terkait dengan
tekstur tanah tanggul sungai dan perubahan tutupan lahan DA Ci Liwung
Hulu. Secara spasial perubahan meander dilakukan dengan cara overlay
untuk setiap seri tahun yang berbeda. Variabel yang digunakan dalam
penelitian ini adalah; kelengkungan, ketinggian, kelerengan, tekstur tanah
dan tutupan lahan daerah terbangun.
Sebagian besar meander Ci Liwung memiliki pola kelengkungan
sedang hingga besar yang terletak dalam region ketinggian 0 ? 105 m dpl.
Sebagian lainnya adalah meander dengan pola kelengkungan standar yang
terletak dalam region ketinggian 15 ? 105 m dpl.
Sebagian meander Ci Liwung mengalami perubahan enlargement dan
sebagian lainnya mengalami perubahan extension. Secara menyeluruh pada
periode 1901 hingga 2006 meander Ci Liwung mengalami perubahan
extension dan terletak dalam region ketinggian dibawah 100 meter.
Kandungan pasir tanggul sungai pada meander yang mengalami
perubahan enlargement berkisar antara 38 % hingga 92 %. Sedangkan
kandungan pasir pada meander yang mengalami perubahan extension
berkisar antara 29 % hingga 89 %.
Luas tutupan lahan daerah terbangun DA Ci Liwung hulu menunjukkan
peningkatan selama periode tahun 1983 hingga 2006 sebesar sebelas
persen (0.5% pertahun atau mencapai 109 Ha pertahun)."
2007
T39425
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Suprayogi
"Deposit laterite merupakan salah satu jenis bijih nikel yang paling berlimpah di alam. Di Indonesia khususnya di Kabupaten Pomala, Sulawesi Tenggara memiliki deposit laterite yang tergolong tinggi. Salah satu mineral yang ada di dalam lapisan laterite yaitu bijih nikel saprolit yang memiliki kadar unsur nikel yang lebih tinggi dibandingkan lapisan lainnya seperti limonit.
Untuk mendapatkan recovery nikel yang efektif dan efisien, diperlukan suatu pengembangan penelitian proses ekstraksi. Pada penelitian ini akan dilakukan beberapa proses seperti separasi dengan fluida air, pirometalurgi (roasting reduction) dan hidrometalurgi (pelindian). Penelitian ini akan membahas pengaruh penambahan reduktor yang berasal dari batubara dengan kadar yang berbeda-beda yaitu 8%, 16%, 24% dan 32%. Untuk mengetahui komposisi kimia dari bijih saprolit yang murni dan yang telah dilakukan proses separasi, akan dilakukan pengujian EDX (Energy Dispersive X-Ray) terlebih dahulu.
Sebelum ketahap hidrometalurgi, sampel dengan masing-masing penambahan batubara tersebut dilakukan proses roasting reduction pada temperatur 1250oC di dalam furnace carbolyte. Selanjutnya akan dilakukan pengujian STA dan XRD dengan tujuan untuk melihat senyawa-senyawa yang terdapat pada bijih nikel saprolit tersebut. Setelah tahap ini selesai dilakukan, sampel dilindi dengan menggunakan larutan Asam Sulfat 1 Molar dalam waktu 90 menit.
Dari hasil yang diperoleh, pada proses pelindian asam sulfat dengan konsentrasi 1 Molar, persentase recovery nikel yang tertinggi berada pada bijih saprolit yang ditambahkan dengan batubara sebanyak 16% dengan perolehan Nikel nya yaitu sebesar 59.85% (persentase optimum).

Laterite deposit is one of the most abundant ore in nature. In Indonesia, especially in Pomala regency, Southeast Sulawesi, has a high laterite deposit. One of the minerals in the laterite layer is saprolite nickel ore which has a higher nickel content than the other layers, such as limonite.
To get recovery of nickel with effective and efficient, a study about development of extraction process is needed. This research will conduct several processes such as float and sink process, pyrometallurgy (roasting reduction) and hydrometallurgical (leaching). This research also will disscus the effect of addition of coal as reductor, with varied levels of coal: 8%, 16%, 24% and 32%. To determine the chemical composition of saprolite ore that have been treated by float and sink process, EDX (Energy dispersive X-Ray) test is performed.
Before hydrometallurgy process is conducted, the samples that have been added by varied levels of coal was reduction roasted at temperature 1250oC in Carbolyte furnace. Further testing will be conducted by the STA and XRD with purpose to determine the compounds presence in the saprolite nickel ore. After that stage, the sample is leached in Sulfuric Acid at 1 Molar for 90 minutes.
From the obtained results, the process of leaching with sulfuric acid at 1 Molar, the recovery percentage of nickel from 16% of coal addition is the highest with obtained value 59.85% (optimum percentage).
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S43343
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Suprayogi
"Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji variasi bahasa dan sentuh bahasa di Kabupaten Pringsewu melalui pendekatan dialektologi. Dengan menggunakan metode pupuan lapangan, penelitian ini menjaring data dengan daftar tanyaan kosakata Swadesh, medan makna anggota Tubuh, dan medan makna gerak dan kerja. Teori yang dipakai dalam penelitian ini adalah geografi dialek Lauder, 2007 dan Chambers dan Trudgill, 2007, pemetaan bahasa Ayatrohaedi, 2002 dan sentuh bahasa McMahon, 1994 dan Thomason, 2001. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa di Pringsewu terdapat empat bahasa yang dominan yakni bahasa Lampung, bahasa Jawa, bahasa Sunda, dan bahasa Semendo. Bahasa Lampung di Pringsewu memiliki tiga variasi sub wicara, yakni bahasa Lampung Pesisir, bahasa Lampung Pubian dan bahasa Lampung Komering. Selain itu, terdapat variasi leksikal sampai dengan empat belas etima dengan beberapa korespondensi bunyi dan perubahan bunyi antarbahasa di dalamnya. Perhitungan dialektometri menunjukkan bahwa terdapat banyak wilayah yang sebenarnya memiliki perbedaan bahasa hanya berstatus beda dialek. Keadaan ini terjadi karena adanya sentuh bahasa dan warisan bersama bahasa proto. Sentuh bahasa melalui peminjaman leksikal terjadi lebih banyak secara adopsi daripada adaptasi dan terjadi dalam kategori kontak biasa.

This research was aimed at investigating language variation and language contact in Pringsewu regency using dialectology approach. By applying field research, this study collected the data using the Swadesh list and lexical fields of body parts and activities. The theories used in this study were dialect geography Lauder, 2007 dan Chambers dan Trudgill, 2007, language mapping Ayatrohaedi, 2002 and language contact McMahon, 1994 dan Thomason, 2001 . This study revealed that there were for main languages in Pringsewu namely Lampungic, Javanese, Sundanese and Semendo. In this study, there are three variations of Lampung language, namely Lampung Pubian, Lampung Pesisir, and Lampung Komering. The lexical variaties can be classified in 14 groups of etyma, and sound correspondence as well as pattern of language changes were found in this study. The result of dialectometry revealed that there were alot of areas categorized as 'different in dialect', whereas they were actually 'different in language'. This was due to the existence of language contact and shared features of proto languages. Language contact in the Lampung villages was in the level of casual contact where lexical adoption borrowing occured more than lexical adaptation one."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2017
T48786
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Antonius Suprayogi
"Malaria masih merupakan salah satu masalah kesehatan di Kalimantan Barat, terutama di daerah pedesaan yang di lingkungannya terdapat genangan air yang berpotensi sebagai tempat perindukan nyamuk Anopheles.
Di Kecamatan Mandor sebagian masyarakat bekerja di hutan, baik sebagai penebang kayu maupun penambang emas, penyadap getah, dan petani. Para pekerja ini sebagain besar ada yang menginap di hutan, dengan alasan efisiensi waktu atau karena jarak yang relatif jauh dari pemukiman sehingga akan berisiko untuk terkena gigitan nyamuk.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengestimasi berapa besar risiko pekerja terhadap kejadian malaria setelah diperhitungkan faktor tempat perindukan nyamuk, dan mengestimasi besar risiko pekerja terhadap kejadian malaria berdasarkan pemakaian kelambu, pemakaian obat anti nyamuk, penggunaan repelen, dan cara berpakain saat keluar rumah/ pondok tempat tinggal pada malam hari. Penelitian ini bersifat kuantitatif (observasional) dengan pendekatan studi kasus kontrol.
Hasil uji pengetahuan tentang gejala sakit malaria, penyakit malaria oleh gigitan nyamuk, tahu cara penularan malaria, tahu tempat perindukan nyamuk, tahu cara pencegahan malaria, dan tahu malaria dapat diobati ternyata tidak ada hubungan yang bermakna dengan kejadian malaria.
Hasil penelitian ini responden yang menginap dihutan didapat OR=3,06 (95% CI 1,66-5,61), setelah dikontrol dengan pemakaian kelambu OR--=4,53 (95% CI 2,31-8,90), setelah dikontrol dengan variabel pemakaian obat anti nyamuk OR-5,00 (95% CI 2,44-10,25), dan setelah dikontrol dengan variabel bila keluar rumah pada malam hari memakai pakaian tertutup OR=4,19 (95% CI 1,82-9,64), kemudian dikontrol dengan variabel ada tempat perindukan nyamuk OR=1,96 (95% CI 0,77-4,95).
Ada hubungan pekerja yang menginap di hutan OR-3,06, pemakaian kelambu OR=4,29 pemakaian obat anti nyamuk O1 4,42, kebiasaan keluar rumah pada malam hari memakai pakaian tertutup OR=3,14, ada tempat perindukan nyamuk OR=4,12, pekerjaan berisiko OR 5,66 dengan kejadian malaria.
Perlu ditingkatkan frekuensi penyuluhan oleh petugas Puskesmas Mandor tentang perlindungan diri dari gigitan nyamuk, agar dapat menunjang program pemberantasan malaria, dan penyebar luasan leaflet atau poster dalam bahasa setempat agar mudah dipahami, dan pemberian ikan pemakan jentik di rawa-rawa dengan maksud mengurangi populasi jentik

Malaria still belongs to a problem health in West Borneo, especially in villages possessing water stagnated environment which is potential for breeding of anopheles mosquito.
In the county of Mandor, a part of people work in the forest, as tree faller or gold miner, rubber taper, and farmer. Due to the time efficiency or because of the long distance from the residential place, most of these workers lodge in the forest, so they are risky to be bitten by mosquito.
The objectives of the research were to estimate the risk scale of the workers toward malaria cases after considering of mosquito breeding place, and to estimate scale of risk of the workers toward malaria cases based on the usage of mosquito net, usage of mosquito spray, usage of mosquito repellent, and the mode of dressed when they leaving the house in the night. This was a quantitative observational research using control study case approach.
Based on statistical test, there was no significant correlation between malaria cases with knowledge of the symptoms of malaria, how malaria be infected, knowledge that malaria can be cured.
The results of the research showed that respondents lodging in the forest OR= 3.06 (95% CI 1.66-5.61), after adjusted use mosquito net OR 4,53 (95% CI 2,31-8,90), after adjusted variable use mosquito spray OR--5,04 (95% CI 2,44-10,25), and after adjusted with variable Going out of home in the night wearing closed clothes
OR-4,19 (95% CI 1,82-9,64), and then adjusted with variable availability of mosquito breeding place OR=1,96 (95% CI 0,77-4,95).
There is correlation between malaria cases with workers lodging in the forest OR=3.06, usage of mosquito net OR=4.29, usage of mosquito spray OR-=4.42, habit going out of home in the night OR=4.13, wearing closed clothes when going out of home in the night OR=3.14, availability of mosquito breeding place OR= 4.12, and risky job OR=5.66.
The frequency of illumination about self protection from the bites of mosquito held by Puskesmas officers should be increased in order to support the malaria elimination program and spreading of leaflets or posters in local language to ease the understanding, and spreading of mosquito larva consuming fish in the swamps to reduce the population of mosquito larva."
Depok: Universitas Indonesia, 2006
T 19015
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
M. Suprayogi
"Penelitian mengenai Jaringan Informasi Pengkajiam Islam (JIPI) te1ah di lakukan di Pusat Dok:umentasi dan Informasi Pengkajian Islam (PUSDIPI-PPII) Masjid Istiglal, Jakarta, pada bulan Juni dan Juli 1989. Tujuannya ialah untuk mengetahui sampai sejauh mana pemahaman para peserta JIPI tentang arti, fungsi dan tujuan jaringan informasi dan sarana pendukung yang digunakan dalam melakukan jaringan serta tanggapan dari peserta JIPI terhadap pendayagunaan program BISIS (Bibliograhic Information System of Islamic Studies). Pengumpulan data di lakukan melalui kuesioner yang disebarkan kepada 36 perpustakaan peserta JIPI. Teknik pengolahan data menggunakan prosentase dan Skala sikap Likert. Prosedur pengolahan data dijelaskan.Hasi1 penelitian menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan tentang arti. penting suatu jaringan cukup baik, namun peran aktif para peserta JIPI masih belum nampak, karena belum sepenuhnya di pahami. masalah mekanisme sistem jaringan. Disamping itu hambatan sarana komunikasi dan kesenjangan tingkat heterogenitas masing-masing peserta JIPI_"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1990
S15604
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bambang Suprayogi
"Dampak 'syok Cina' pada mitra dagang merupakan sumber guncangan yang besar terhadap pasokan yang menggusur produsen manufaktur dinegara-negara lain, selain itu juga menjadi sumber guncangan permintaan yang mendorong berbagai sektor luar negeri termasuk yang memproduksi produk primer, perantara, dan jasa. Namun, banyak literatur hanya menekankan pada syok pasokan dan dampaknya, meninggalkan sejumlah besar pertanyaan terhadap 'syok Cina'.
Kami melakukan melakukan penelitian penting dengan menjelaskan 'syok Cina' dari dua sisi dan dampaknya di beberapa negara (Brasil, Indonesia, India, Meksiko, dan Turki) yang hasil penelitian dinegara-negara tersebut masih sedikit dan tidak dapat dibandingkan secara langsung. Dengan menggunakan kerangka kerja akuntansi input-output yang menyoroti aspek penciptaan lapangan kerja dari ekspor bersama dengan aspek pengurangan tenaga kerja melalui impor, kami menyajikan penelitian tentang efek ketenagakerjaan dari perdagangan bilateral dengan China selama periode 1995-2011.
Hasil kami menunjukkan bahwa mempertimbangkan efek dari penawaran dan permintaan yang terkait dengan guncangan Cina menyebabkan 3,7 juta pekerjaan hilang di negara-negara ini, dibandingkan dengan 11,8 juta jika hanya syok pasokan yang dipertimbangkan. Kecuali Brasil, semua negara lain mengalami penurunan permintaan tenaga kerja terkait dengan perdagangan bilateral dengan China.

The impact of 'China shocks' on trading partners is a source of a massive supply shock that displaces foreign manufacturing producers, combined with an important source of demand shock that propelled forward a wide range of foreign sectors including those producing primary products, intermediates, and services. Yet, much of the emphasis of the literature has been placed on the supply shock and its impact, leaving a large span of 'China shocks' unexplained.
We undertake the important task to account for the dual track of 'China shocks' and their impacts on a representative set of emerging economies (Brazil, Indonesia, India, Mexico, and Turkey) for which the evidence remains scanty and not directly comparable. Using a global input-output accounting framework which highlights the job creation aspect of exports along with the job destruction aspect of imports, we provide evidence on the employment effect of bilateral trade with China over the 1995-2011 period.
Our results suggest that considering the net effect of supply and demand related to China shocks leads to 3.7 million job losses for these economies, compared to 11.8 million if only the supply shock has been considered. Except for Brazil, all other countries have experienced job losses associated with net exports with China, the direct result of the resource sector. When we isolate the portion of employment changes associated only to the exogenous effects to this set of economies, they all become subject to important job losses.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
T55138
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yogi Suprayogi
"Proses pengecoran piston di P.T. Japan Motor selama ini dilakukan dengan menggunakan metode Gravity Die Casting (GDC). Untuk menentukan kualitas piston hasil produksi, diperlukan peranan coating sebagai pengatur kecepatan pendinginan selama proses pembekuan. Hal ini menjadi penting mengingat piston harus diproduksi dengan tingkat presisi yang tinggi. Selain itu, coating mampu menentukan tingkat kehalusan permukaan dari setiap piston yang dicetak. Oleh karena itu, dilakukan penelitian mengenai karakteristik coating DH-1 yang diaplikasikan pada temperatur operasi 240°C pada berbagai ketebalan yang akan dilakukan dengan metode cold spraying. Disamping itu akan ditambah coating LNO pada bagian tepi benda uji dengan menggunakan kuas guna mengetahui karakteristik coating tersebut pada bagian sudut cetakan. Pada penelitian ini digunakan variabel ketebalan coating DH-1 sebesar 120 _m, 140 _m dan 160 _m pada suhu operasi 240°. Selain itu, pada sisi benda uji ditambahkan coating LNO. Pengujian yang dilakukan meliputi pengujian kekuatan lekat coating, pengujian kekasaran permukaan, pengamatan struktur mikro daerah antarmuka substrat-lapisan, pengujian komposisi kimia lapisan (SEM dan EDX), pengujian kekerasan mikro sistem coating dan pengujian kekerasan makro piston hasil trial dan produksi standar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengaruh penambahan ketebalan coating adalah: (i) meningkatkan persentase kegagalan adhesi dan menurunkan persentase kegagalan kohesi; (ii) meningkatkan nilai kekasaran permukaan coating baik pada benda uji standar maupun pada benda uji yang dilakukan pengujian kekuatan lekat coating; (iii) meningkatkan nilai kekerasan mikro pada daerah antarmuka coating substrat secara signifikan.

Production of piston in P.T. Japan Motor uses Gravity Die Casting method. The quality of piston is highly dependent on the die coating, since it is a cooling controller in solidification process. This is more important given the fact that piston must have high precision. Beside that, coating may determine the smoothness of piston surface. Therefore, this research was conducted to analyze the characteristic of DH-1 coating at 240°C operation temperature with various thickness with the cold spraying method. In addition, this research also studied the characteristic of LNO coating which was applied on corner sections using brush method. Thickness of coating was varied 120 _m, 140 _m and 160 _m at operation temperature 240°C. An additive LNO coating was applied in corner section by disregarding its thickness. Adhesive-cohesive strength test, surface roughness test, microanalysis using SEM and EDX, micro hardness test and brinnel hardness test were conducted. The research results showed that the increase in coating thickness will: (i) increase the percentage of adhesive failure while decrease the percentage of cohesive failure, (ii) increase the surface roughness of both standard and posttensile test specimens, and (iii) increase the microhardness of the substratecoating interface."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2007
S41743
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dede Bangun Suprayogi
"Material keramik yang memiliki densitas yang cukup besar, sensitif terhadap cacat atau retak, serta menghasilkan perpatahan getas menjadikan keramik memiliki keterbatasan penggunaannya dalam aplikasi bidang teknik. Oleh sebab itu, penelitian ini mencoba untuk membuat material komposit yang masingmasing komponen penyusunnya memiliki kelebihan sifat-sifat, yakni Zirkonia (memiliki sifat ketahanan aus sangat baik, kekerasan dan kekuatan tinggi, ketahanan terhadap serangan kimia dan korosi yang sangat baik, serta konduktivitas termal yang rendah), dan Aluminium (sifat ringan, dan ketangguhan yang tinggi). Dengan memperhatikan proses pembuatannya, yaitu temperatur firing, diharapkan akan dihasilkan suatu material komposit matriks keramik berkualitas yang lebih baik daripada komponen penyusunnya itu sendiri. Metode yang digunakan dalam pembuatan komposit ini adalah proses directed metal oxidation (DIMOX), yakni dengan memanaskan pada temperatur 950_C, 1000_C, 1100_C, 1200_C dan 1300_C dengan waktu tahan selama 24 jam. Material komposit yang terbentuk kemudian dilakukan karakterisasi mengenai sifat mekanisnya yang meliputi uji densitas dan porositas, kekerasan mikro, laju aus, dan juga analisa struktur mikro menggunakan mikroskop optik dan SEM yang dilanjutkan dengan EDS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semakin tinggi temperatur pemanasan, maka densitas dan kekerasan mikro semakin meningkat. Sedangkan, persentase porositas dan laju aus cenderung mengalami penurunan dengan semakin meningkatnya temperatur.

Ceramic materials that have high density and sensitivity to small flaws or cracks, and the resulting brittle fracture have severely limited the use of their unique properties in engineering applications. Therefore, this research is carried out to make composite material which each constituent have good properties, i.e. Zirconia (have excellent wear resistance, high hardness and strength, excellent chemical and corrosion resistance, and also low thermal conductivity), and Aluminum (have low density and good toughness). By show the fabrication process, that is firing temperature, it?s expected to create ceramic matrix composite materials that have better quality than its constituents. The process of making ceramic matrix composite is DIMOX method by firing at temperature of 950_C, 1000_C, 1100_C, 1200_C and 1300_C for 24 hours. The composites produced then characterized both mechanical properties involved density and porosity examination, micro hardness test, abrasion test, and also micro structural analysis using optical microscopy, and SEM link to EDS. The result shows that density and micro hardness of composites increase as increasing of firing temperature. In contrast, porosity percentage and abrasion rate have a tendency to decrease."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2007
S41769
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
M. Suprayogi
"A well-designed records management policy for any modern organization is deemed as a key factor in the success of administration program on effectiveness and efficiency, which in turn can help its host organization to materialize its goals. The policy should include records creation standards, records usage, preservation, and retention, forms design, correspondence management, mail handling, and filing system. It also could be found in the policy the management of records center, the assessment of vital records, inactive records transfer procedures to records center and National Archives of Republic of Indonesia, and disposal program. Considering the importance of records management in an organization, a research has been conducted on this issue. There are two objectives to reach in this research. The first objectives is to find out the availability of records management policy in its relation to the principle of records life cycle, in supporting the administration function of FSUI. The second one is to forward a strategic planning on how to implement a standard records management policy which will cover mail handling, disposal, document classification, and retention schedule. The research which was conducted from July 2000 until July 2001 in the academic department of Faculty of Letters, University of Indonesia or FSUI for short, applied qualitative approach. Questionnaire based interviews and participants observation technique were used as data collecting method. The result shows that FSUI has not had a written policy on records management while its department has one. The absence of records management policy makes the education institution has no direction of keeping its records in professional manner whereas its department applied their self-style records management policy in a very limited understanding and capability due to the lack of traned staff."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2001
T39136
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>