Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 21 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Suratman
Jakarta: Dirjen. Diknas, 2002
658.404 SUR s
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Suratman
Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI, 1994
499.222 SUR p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Suratman
"Tingkat belanja SI/TI di perusahaan cenderung meningkat dewasa ini. Untuk itu perusahaan perlu memfokuskan belanja SI/TI-nya pada hal-hal yang memiliki nilai strategis. Nilai strategis bagi perusahaan, dapat berupa competitive advantage dalam persaingan (samudra merah), atau dengan menciptakan samudra biru, yaitu mengajak perusahaan untuk keluar dari persaingan dengan menciptakan ruang pasar yang belum ada pesaingnya. Studi ini menganalisa pemanfaatan SI/TI dalam memberikan competitive advantage dan mendukung strategi samudra biru yang diterapkan dalam studi kasus di industri distributor farmasi. Analisa pemanfaatan SI/TI untuk memberikan competitive advantage dilakukan dengan memaksimalkan peran SI/TI dalam value chain perusahaan: membuat linkage baru, menurunkan biaya dari aktifitas-aktifitas yang paling berpengaruh terhadap biaya total, membuat aktifitas yang dapat menciptakan differensiasi, memberikan layanan segmen baru customer, memberikan layanan bagi customer segmen global, dan menambah content informasi produk. Analisa Pemanfaatan SI/TI untuk mendukung strategi samudra biru dilakukan melalui kerangka enam jalan: memberikan layanan alternatif dalam industri, menciptakan kelompok strategis baru, mengubah rantai pembeli, menciptakan produk dan jasa pelengkap, mengubah daya tarik emosional menjadi daya tarik fungsional, dan memanfaatkan tren. Untuk mendukung itu, dilakukan analisa terhadap produk atau layanan berbasis SI/TI yang diberikan oleh perusahaan-perusahaan di industri media massa, telekomunikasi, perbankan dan toko online. Dari hasil studi kasus didapatkan, SI/TI dapat dimanfaatkan untuk mendukung strategi competitive advantage dan strategi samudra biru melalui layanan berbasis SI/TI. Dalam industri distributor farmasi, dukungan untuk strategi competitive advantage berupa layanan untuk suplier seperti Demand Forecast Integration, dan layanan berbasis SI/TI untuk customer seperti Mobile order, Online order dan Customer integration. SI/TI juga dimanfaatkan untuk mendukung efisiensi proses internal melalui warehouse management dan delivery routing management. Dukungan terhadap strategi samudra biru didapatkan melalui pengembangan layanan berupa Online Order, Sistem yang mengintegrasikan AAM dan Prinsipal, Sistem Customer Relationship Management , Sistem Mobile Order. Dari hasil studi kasus dalam tesis ini, terdapat beberapa persamaan dan perbedaan sistem dan aplikasi baru yang diusulkan untuk mendukung kedua strategi tersebut. Persamaannya, layanan SI/TI pada kedua strategi digunakan untuk memberikan layanan kepada suplier dan customer, faktor yang berada di luar perusahaan. Perbedaannya, pada pemanfaatan SI/TI untuk mendukung strategi competitive advantage terdapat aplikasi yang difokuskan untuk mendukung efisiensi internal perusahaan.

The trend of IS/IT spending on any company is increasing. The company need to focus its IS/IT spending to get strategic values. Strategic values of the company consist of competitive advantage on competitive environment or create blue ocean strategy, creating uncontested market space. This study analyzes the use of IS/IT to support competitive advantage and blue ocean strategy on pharmaceutical distributor industry as case study. The use of IS/IT to support competitive advantage is analyzed by maximizing IS/IT role on company value chain: create new linkage, reduce the cost on the activity that most influence the total cost, create differentiation, create the new segment, service for global customer and enrich content of product. The use of IS/IT to support the blue ocean strategy is analyzed by using the six ways principals: provide the alternate services on industry, create the new strategic groups, change the buyer chain, create complemented product and services, change emotional interest become functional interest, and analyze trend. To supporting this, IS/IT services on news media, telecomunication, banks, and online store industry which categorized as blue ocean strategy, are analyzed. The study reveals that IS/IT services could be used to support competitive advantage and blue ocean strategy. On pharmaceuticals company, IS/IT services supporting competitive advantage strategy are services for supplier like demand forecast integrations and services for customer like mobile order, online order, and customer integration. IS/IT services also supporting for internal efficiency like warehaouse management and delivery routing management. IS/IT services supporting blue ocean strategy are online order, principal integration system, customer relationship management and mobile order system. There are similiarity and difference of how IS/IT services supporting competitive advantage and blue ocean strategy. The similiarity is IS/IT services on both strategies focus on supporting principals and customer, which are external factor to company. The difference is on competitive advantage strategy, some IS/IT services focus on increasing internal efficiency."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2008
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Suratman
"Kerusakan lingkungan dan pemanasan global sudah menjadi isu yang begitu menggema di masyarakat dunia. Proses konstruksi bangunan gedung yang banyak memanfaatkan sumber daya alam sebagai bahan bakunya sangat dimungkinkan turut andil dalam menciptakan kerusakan tersebut. Green construction merupakan bagian dari pembangunan yang berkelanjutan diharapkan mampu ikut menjaga kelestarian lingkungan. Perbedaan metode pelaksanaan antara green construction dengan konvensional berpengaruh pada kinerja biaya proyek. Melalui penelitian akan didapatkan faktor dominan yang berpengaruh dan kisaran perbedaan biaya.

Environmental damage and global warming is one of the big issues which we are facing now. Building construction process is absorbing a lot of natural resources which comes with possibility in having contribution to the world degradation. Green construction as part of sustainable building construction shall be able to reduce the impact of environmental damage. The differences method between the conventional way to the green way will certainly affecting the cost performance of a project. Through this research, we are focusing in getting the influence dominant factor and a range cost diferences."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
T27783
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Suratman
Bandung: Alfabeta, 2015
340.072 SUR m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Suratman
Depok: Rajawali Pers , 2019
344.01 SUR p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Suratman
"Penelitian menganalisis terjadinya pembatalan terlaksananya jual beli karena kesalahan Pejabat Pembuat Akta Tanah yang menghambat proses transaksi jual beli. Metode penelitian yang digunakan melalui pendekatan doktrinal. Pejabat Pembuat Akta Tanah menggunakan kuasa palsu untuk melakukan pengecekan dan pengurusan sertipikat hak atas tanah tanpa diketahui oleh pemegang hak atas tanah dalam kasus Putusan Mahkamah Agung Nomor 859 K/Pid/2023. Perubahan terhadap sertipikat tanah harus dilakukan dan disetujui oleh pemegang hak atas tanah, Pejabat Pembuat Akta Tanah tidak diperbolehkan menggunakan kuasa palsu dalam persetujuan dari pemegang hak atas tanah untuk perubahan pada sertipikat hak atas tanah. Pejabat Pembuat Akta Tanah yang membuat dan menggunakan kuasa palsu memenuhi unsur perbuatan melawan hukum dan rumusan Pasal 263 ayat (1) jo Pasal 263 ayat (2) KUHP.

The study discusses the cancellation of the sale and purchase due to notary errors that hinder the sale and purchase transaction process. Notaries use fake powers of attorney to check and administer land title certificates without the knowledge of the land title holders in the case of Supreme Court Decision Number 859 K/Pid/2023. Changes to land certificates must be made and approved by the land title holders, Notaries are not allowed to use fake powers of attorney in the approval of land title holders for changes to land title certificates. A notary who creates and uses a fake power of attorney fulfills the elements of an unlawful act and the formulation of Article 263 paragraph (1) in conjunction with Article 263 paragraph (2) of the Criminal Code."
Jakarta: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2025
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Permadi Suratman
"Penanganan kasus KEP pada Balita tidak bisa hanya dilakukan dengan langkah-langkah pencegahan, tetapi harus sekaligus dilakukan intervensi gizi, antara lain dengan pemberian tambahan konsumsi makanan. Untuk menyusun perencanaan program atau intervensi gizi diperlukan identifikasi masalah gizi dan kebutuhan yang diperlukan dengan melakukan analisis situasi kesehatan. Hasil analisis situasi kesehatan yang akurat membutuhkan datalinformasi yang cukup baik kuantitas maupun kualitas.
Sistem Pencatatan dan Pelaporan Puskesmas program gizi (SP3-LB3.1) yang berjalan selama ini belum menghasilkan data/informasi program gizi yang lengkap, cepat dan akurat. Oleh karenanya pemanfaatan hasil luaran SP3-LB3.1 oleh pengelolah program gizi di tingkat Dinkes Kabupaten belum optimal, sehingga tidak dapat memenuhi kebutuhan informasi tingkat manajemen pelaksana dalam penyusunan programlintervensi terhadap permasalahan KEP pada Balita.
Disamping itu, SP3-LB3.1 bukan merupakan satu-satunya pelaporan yang harus dibuat oleh Puskesmas, tetapi masih terdapat laporan lain (F III Gizi) yang diminta langsung oleh pengelola program gizi Dinkes Kabupaten. Hal ini selain menjadi beban bagi Puskesmas juga mengakibatkan adanya duplikasi data gizi antara pemegang program gizi dengan data pada pengelola SP3-LB3.1.
Sistem Pencatatan dan Pelaporan Program Gizi (SP3G) merupakan pengembangan dari SP3-LB3.1, yang diharapkan menghasilkan datalinformasi mengenai cakupan keberhasilan program gizi di Puskesmas secara cepat, lengkap, dan akurat. mengenai cakupan keberhasilan program gizi di Puskesmas secara cepat, lengkap, dan akurat. Pengembangan sistem ini didukung dengan adanya perubahan fungsi Dinas Kesehatan Kabupaten dalam era otonomi daerah, dari technical control menjadi technical support. Dimana Dinas Kesehatan kabupaten mempunyai kewenangan dalam pengembangan Sistem Kesehatan sesuai dengan kebutuhannya sendiri.
Pengembangan SP3G dilaksanakan dengan menetapkan kebutuhan data/informasi, dan indikator, mendesain sistem pengolahan dan penyajian data, mendesain format input dan output laporan, serta perancangan program aplikasinya. Pengumpulan data/informasi dilakukan melalui wawancara dan observasi terhadap komponen sistem. Pengoptimalan fungsi Sub Bagian Perencanaan sebagai pengelola data program kesehatan khususnya masalah gizi, serta pelaksanaan mekanisme umpan balik akan lebih mengoptimalkan pelaksanaan SP3G dalam menghasilkan informasi program gizi yang berkualitas, sehingga dapat mendukung manajemen program gizi di tingkat Dinas Kesehatan Kabupaten, baik dalam perencanaan, monitoring, dan evaluasi program.

Management Information System Development of Protein Energy Malnutrition For Children 0-5 Years at The Health Departement of Banjarnegara District
To solve the case of protein energy malnutrition (PEM) for children 0-5 years is not only through prevention, but also through nutrition intervention program, for example by giving additional food. To compose nutrition intervention program or planning, officer should identify nutrition problem along with its needs through analyzing health condition. Its accurate result needs qualified data 1 information in terms of quality and quantity.
SP3-LB3.1 (Nutrition recording and reporting program used at public health center/PHC) which is used currently does not produce data 1 information which is complete, instant and accurate. Consequently, performing SP3-LB.1 results used by nutrition analyst at District Health Officer is still not so optimal that it does not fulfill information which is needed by management executive level in order to compose nutrition intervention program/planning to solve PEM for children 0-5 years.
In addition, SP3-LB3.1 is not the only reporting program which is composed by PT-IC. The other report is F III - nutrition which is asked directly by the nutrition program executive of District Health Office. These all become burden for PHC. In addition, it causes nutrition data to be duplicated among nutrition program executives and SP3-LB3.I executives.
SP3G (the system of nutrition recording and reporting program is developed from SP3-LB3.1) which is designed in order to produce data / information about the coverage of PHC nutrition program achievement rapidly, completely and accurately. The system development is supported by functional changes of district health office from technical control into technical support in distract authonomy era. With this changes, District Health Office has an authority to develop health system based on its own needs.
Developing SP3G is conducted deciding data/information needs along with their indicators, designing data performing and processing system, designing input and output reporting format and designing its application program. Data/information collection is conducted through interviewing and observing system components. Optimizing the function of Sub Sector Planning office as the executive of health program data especially for nutrition along with its feed back mechanism application will maximize SP3G application in order to produce qualified nutrition program information so that it supports nutrition program management at District Health Office in perspective of planning, monitoring, and program evaluation.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2002
T12630
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eddy Suratman
"Tesis ini bertujuan untuk mengindentifikasi faktor-faktor yang menentukan lamanya seorang tenaga kerja dalam mencari kerja di Kalimantan. Data yang digunakan dalam menganalisis bersumber pada Survei Angkatan Kerja Nasional (SAKERNAS) tahun 1992.
Pendekatan yang digunakan dalam menganalisis adalah search theory,, yang menghipotesakan bahwa semakin tinggi pendidikan tenaga kerja akan semakin tinggi reservation wage-nya, sehingga akan semakin kecil kemungkinannya untuk menemukan tawaran pekerjaan, akibatnya akan semakin lama ia mengalami masa mencari kerja.
Tesis ini juga bertujuan untuk mempelajari bagaimana perilaku tenaga kerja di pasar kerja. Artinya pada karakteristik tenaga kerja tertentu akan dilihat berapa besar probabilitasnya untuk : Bekerja sambil mencari kerja, mencari kerja saja, bekerja saja dan bukan angkatan kerja.
Kesimpulan dari tesis ini adalah : Hipotesis dalam search theory ditemukan ketika lama mencari kerja diduga dengan sampel hanya mereka yang sedang mencari kerja. Pada saat ini, umur, jenis kelamin, status dalam rumah tangga, variabel kontekstual pendapatan perkapita dan angka pengangguran di tiap kabupaten tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap lama mencari kerja.
Sebaliknya hipotesa dalam search theory tidak ditemukan ketika lama mencari kerja diduga dengan memperhatikan semua tenaga kerja, tidak pandang apakah ia sedang mencari kerja atau tidak. Pada saat ini, semua variabel yang diperhatikan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap lama mencari kerja.
Seperti diduga tenaga kerja yang lebih terdidik mempunyai probabilitas mencari kerja yang lebih besar; tenaga kerja berusia muda mempunyai probabilitas mencari kerja yang lebih besar; tenaga kerja yang bukan kepala rumah tangga mempunyai probabilitas mencari kerja yang lebih besar; dan tenaga kerja yang tinggal di daerah dimana angka pengangguran di atas 3 % mempunyai
Akhirnya dengan mengalikan lama mencari kerja dan probabilitas mencari kerja ditemukan bahwa tenaga kerja yang lebih terdidik mempunyai expected value lama mencari kerja yang lebih tinggi dibanding tenaga kerja yang kurang terdidik."
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 1994
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pius Suratman
"LATAR BELAKANG PENELITIAN
Penelitian ini merupakan studi kasus mengenai 'perubahan orientasi keagamaan' yang terjadi di Cigugur. Cigugur adalah sebuah kelurahan yang terletak di Kabupaten Kuningan-Jawa Barat.
Di kelurahan ini pernah hidup sebuah aliran yang disebut sebagai Agama (D)jawa Sunda atau yang dikenal pula dengan sebutan Madraisme. Sebutan itu diberikan karena aliran tersebut didirikan oleh seseorang yang dikenal di antara para pengikutnya sebagai Pangeran Madrais Alibasa Kusuma Widjaja Ningrat.
Agama (D)jawa Sunda pernah menyebar ke pelosok-pelosok Jawa Barat seperti Bandung, Garut, Tasikmalaya, Purwakarta, Majalengka serta di desa-desa lain di Kabupaten Kuningan.
Pada tahun 1964 ADS bubar, perkawinan care ADS yang sebelumnya diakui kesahannya oleh negara, dilarang oleh PAKEM Kabupaten Kuningan. Pimpinan ADS pada waktu itu Pangeran Tedjabuwana yang merupakan putra Pangeran Madrais, menyatakan diri masuk menjadi Katolik demikian juga keluarganya. Keputusan pimpinan ADS ini kemudian diikuti oleh sekitar 10.000 orang pengikutnya di seluruh Jawa Barat. Dengan terjadinya peristiwa tersebut, maka terjadilah perpindahan masal parapenganut ADS menjadi penganut Agama Katolik. Dan dengan demikian pula mulailah kegiatan Gereja Katolik di Cigugur. Di samping melakukan pembinaan nilai-nilai dan cara hidup Katolik, pihak Gereja juga mengadakan kegiatan-kegiatan yang ditujukan untuk mengadakan perbaikan kehidupan material penduduk. Kegiatan-kegiatan tersebut meliputi pemberian bantuan ekonomi, menyelenggarakan kegiatan pendidikan formal, serta mendidikan pusat pelayanan kesehatan.
Setelah lebih kurang 16 tahun Gereja Katolik melakukan kegiatannya, tepatnya pada tahun 1981, Pangeran Djatikusumah yang merupakan cucu Pangeran Madrais, mendirikan sebuah aliran kepercayaan baru yang diberi nama Paguyuban Adat Cara Karuhun Urang yang kemudian disingkat PACKU. Bersamaan dengan berdirinya PACKU tersebut, sekitar 2000 orang Katolik eks ADS di seluruh Keuskupan Bandung mengajukan surat pernyataan keluar dari Katolik dan masuk menjadi anggota PACKU. Surat pernyataan tersebut ditandatangani atau diberi cap jempol oleh yang bersangkutan dan ditujukan kepada pastor di masing-masing paroki.
Tampaknya pemerintah menganggap PACKU sebagai neo-ADS, paguyuban tersebut dilarang dengan Surat Keputusan Kepala Kejaksanaan Tinggi Jawa Barat Nomor . Kep. 44/K.2.3./8/82. Sebagai akibat larangan tersebut, secara berangsur-angsur ke-2000 orang penganutnya PACKU tersebut ada yang kembali menjadi Katolik, ada yang masuk Islam, ada juga yang tetap menyatakan diri secara resmi sebagai penghayat aliran kepercayaan. Dalam statistik kelurahan tercatat ada 350 orang, dan mereka dicatat dalam kelompok lain-lain.
Peristiwa berdiri dan dilarangnya PACKU tersebut ternyata menimbulkan berbagai masalah, baik yang menyangkut hubungan antar umat beragama maupun yang menyangkut hubungan antar orangtua dan anak dalam keluarga-keluarga tertentu. Kedua masalah tersebut timbul terutama sehubungan dengan penentuan pilihan agama mana yang mereka rasakan tepat bagi mereka masing-masing.
"
1986
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3   >>