Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 22 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Suryati
Abstrak :
Data mengenai pelayanan kontrasepsi, khususnya tentang pelaksanaan konseling kontrasepsi oleh PPKBD (Pembantu Pembina Keluarga Berencana Desa) di Kota Padang masih belum mencerminkan informasi yang lengkap dan berkualitas, walaupun data rutin dari laporan-laporan atau studi-studi tentang pelaksanaan konseling kontrasepsi sudah cukup banyak. Oleh sebab itu dirasa penting untuk mengadakan penelitian tentang pelaksanaan konseling kontrasepsi oleh PPKBD di Kota Padang. Penelitian telah selesai dilaksanakan pada bulan Juli tahun 2002 di Kecamatan Nanggalo, Kota Padang, Sumatera Barat. Adapun jenis penelitian yang dilaksanakan adalah penelitian kualitatif dengan menggunakan metode observasi, wawancara mendalam, kuasioner, dan dokumentasi. Sebagai informan dalam penelitian ini adalah 6 PPKBD, 1 PPLKB dan 36 Ibu PUS yang berada di Kecamatan Nanggalo, Kota Padang, Sumatera Barat. Untuk mendapatkan informasi tentang pelaksanaan konseling kontrasepsi oleh PPKBD digunakan metode observasi langsung oleh penulis terhadap PPKBD. Sementara itu dilakukan juga wawancara mendalam dengan ke 6 PPKBD dan l PPLKB guna mengetahui tentang karakteristik masing-masing PPKBD. Pengisian kuesioner juga dilakukan oleh 6 PPKBD dan 36 Ibu PUS. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa ada 5 dari 6 PPKBD yang telah mengikuti pelatihan khusus tentang KK pada tahun 1999 yang dilaksanakan oleh BKKBN Tk.II Padang. Mereka ini juga mengikuti pelatihan pada waktu Rakor Kecamatan selama 1 hari (3-4 jam) setiap 3 bulan. Selama diadakan Rakor, PPLKB juga melakukan kembali pelatihan KK guna mengingatkan kembali kepada PPKBD tentang tekhnik KK SATU TUJU tetapi di dalam kenyataannya di lapangan, pelaksanaan KK itu masih kurang memuaskan. Selama pelaksanaan KK SATU TUJU di Posyandu, peneliti menemukan hanya 2 dari 6 PPKBD yang hampir betul melakukan semua langkah-langkah KK SATU TUJU dengan benar, sesuai dengan langkah-langkah KK SATU TUJU yang sudah ditetapkan oleh BKKBN. Berdasarkan hal-hal tersebut di atas, disarankan kepada BKKBN Tk.II Padang untuk 1. melakukan supervisi, evaluasi, koreksi, dan mengingatkan kembali PPKBD, tentang prosedur pelaksanaan KK SATU TUJU 2. melakukan evaluasi terhadap kurikulum pelatihan (baik terhadap materi pelajaran maupun terhadap pelatihnya), dan diharapkan dapat ditambah dengan beberapa teori komunikasi dan psikologi wanita dewasa, khususnya psikologi ibu hamil, dan psikologi ibu nifas. 3. melatih PPKBD agar bisa aktif dan kreatif dalam melaksanakan konseling kontrasepsi SATU TUJU dimana saja, tetapi harus selalu di dalam situasi baik, dan mengikuti prosedur yang benar.
Implementing Contraceptive Counseling by Village Family Planning Assistant (PPKBD) At Nanggalo Sub-district, in the City of Padang, West Sumatera, 2002Data collected to add the existing information on the quality of contraceptive services, especially on the implementation of contraceptive counseling by (PPKBD) Village Family Planning Assistant in the City of Padang. Despite the fact that there have been a lot of data generated from routine reports or studies on the implementation of contraceptive counseling there is no good data. Therefore, it is important to conduct a research on the implementation of contraceptive counseling by PPKBD in the City of Padang. This evaluation research was completed in July, 2002 at Nanggalo Sub-district. in the City of Padang, West Sumatera. The design of the study was qualitative study using observation, in-depth interview, short questionnaire, and documentation. The sources of information for this research were 6 PPKBD, l PPLKB (Family Planning Field Supervisor) and 36 WUS Women of Reproductive Age (WRA) at Nanggalo Sub-district, the City of Padang, West Sumatera. The method of direct observation was used to collect information on the implementation of contraceptive counseling by PPKBD. Meanwhile, in-depth interviews with 6 PPKBD and 1 PPLKB were used to collect information on the characteristics of the informant. The questionnaires were filled in by 6 PPKBD and 36 WRA. From this research, it can be concluded that 5 from 6 PPKBD have participated in the contraceptive counseling training held by the City of Padang's BKKBN in 1999. They also attended a one day (3-4 hours) Sub-district Coordinating Meeting (Rakor) held every 3 months. During the Rakor, the PPLKB also provided training to PPKBD to remind of the counseling contraceptive techniques, but the implementation of contraceptive counseling in the fields was still unsatisfactory. During the contraceptive counseling at Posyandu, the researcher was found the almost correct implemented the "GATHER" procedure for counseling SATU TUJU only 2 from 6 PPKBDs. Based on the above results the following recommendations were made to the City of Padang's BKKBN to perform the following: 1. To evaluate and correct the implementation of the existing the "GATHER" procedure. 2. To evaluate the training curriculum (e.g. subject and trainer qualification) and its supervision mechanism, add communication theories and adult woman psychology, in the Antenatal and Postnatal Psychology courses. 3. To provide training to the PPKBD to be more active and creative in implementing the "GATHER" approach regardless of the physical environment complying with the correct "GATHER" procedure.
Depok: Universitas Indonesia, 2003
T 10783
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Suryati
Abstrak :
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi hubungan koping orang tua dan karakteristik anak dengan tumbuh kembang anak usia batita dan prasekolah penderita LLA di RSAB Harapan Kita Jakarta. Penelitian ini menggunakan disain cross sectional. Jumlah sampel adalah 20 orang, diambil secara consecutive sampling. Analisis data menggunakan uji korelasi phi. Hasil penelitian menunjukkan, dengan α<0,05, ada hubungan yang bermakna antara mekanisme koping orang tua dengan pertumbuhan anak LLA. Ada hubungan bermakna antara mekanisme dan efektivitas koping orang tua dengan perkembangan anak LLA. Ada hubungan yang bermakna antara karakteristik anak dengan perkembangan anak LLA. Perawat dalam memberikan pelayanan keperawatan disarankan untuk lebih mengoptimalkan peran serta orang tua agar anak penderita LLA dapat mencapai derajat kesehatan serta pertumbuhan dan perkembangan yang optimal. ......This research is purposed to identify the correlation between coping of parent and children?s characteristic with growth and development of the toddler and preschool with acute lymphoid leukemia at RSAB Harapan Kita Jakarta. This research is using cross sectional design with 20 respondents by consecutive sampling. The data analyzed by using phi correlation. The result showed that on α < 0,05, there is significant correlation between coping mechanism of parent toward the children?s growth who have been through acute lymphoid leukemia. There is significant correlation between coping mechanism and the effectiveness of coping with the children development. The significant correlation is found between the children?s characteristic with the children?s development. Nurses are suggested to be more optimized the parent role in nursing care. So that, the children with acute lymphoid leukemia can reach good quality of health, growth and develop optimally.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2010
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Suryati
Abstrak :
ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi hubungan koping orang tua dan karakteristik anak dengan tumbuh kembang anak usia batita dan prasekolahpenderita LLA di RSABHarapan Kita Jakarta. Penelitian ini menggunakan disain cross sectional. Jumlah sampel adalah 20 orang, diambil secara consercutive sampling. Analisis data menggunakan uji korelasi phi. Hasil penelitian menunjukkan, dengan a<0,05, ada hubungan yang bermakna antara mekanisme koping orang tua dengan pertumbuhan anak LLA. Ada hubungan bermakna antara mekanisme dan efektifitas koping orang tua dengan perkembangan anak LLA. Perawat dalam memberikan pelayanan keperawatan disarankan untuk lebih mengoptimalkanperan serta orang tua agar anak anak penderita LLA dapat mencapai derajat kesehatan serta pertumbuhan dan perkembangan yang normal.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2010
T33464
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Suryati
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1982
S16781
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Suryati
Abstrak :
Ikan sebagai bahan makanan telah diidentifikasi sebagai pangan yang memiliki keunggulan tertentu. Ikan menyediakan protein hewani yang relatif tinggi, juga memberikan asam-asam lemak tak jenuh yang esensial diperlukan bagi tubuh manusia. Ikan juga merupakan sumber vitamin A yang sangat terkenal, di samping sumber vitamin-vitamin lainnya dan berbagai mineral yang diperlukan bagi tubuh manusia. Penelitian ini bertujuan untuk Memperoleh Gambarat kebiasaan makan ikan serta hubungannya dengan status gizi anak usia 6-59 bulan pada keluarga nelayan harian di Pulau Tidung Kepulauan Seribu. Variabel yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah berat badan dan tinggi badan anak, karakteristik anak, karaktristik ibu, Kebiasaan makan ikan, penyakit infeksi, berat badan lahir. Pengambilan data penelitian dilakukan dengan pegambilan data langsung di lapangan (data primer). Penelitian ini bersifat cross sectional, diperoleh dengan metode survey dan hasilnya diuraikan secara deskriptif. Sampel yang diperoleh berjumlah orang 42 orang. Berdasarkan indikator BB/U ditemukan sebanyak 2,4% anak mempunyai status gizi buruk, dan 31% anak mempunyai status gizi kurang, berdasarkan indikator TB/U 26,2% anak mempunyai tinggi badan pendek, dan berdasarkan indikator BB/TB anak dengan kategori sangat kurus sebanyak 2,4% dan 26,2% anak termasuk dalam kategori sangat kurus. Ada hubungan antara kelompok umur anak balita dengan status gizi dengan indeks TB/U. Ada hubungan antara pemberian obat cacing dengan status gizi dengan indeks TB/U. Ada hubungan antara pemberian ASI dengan status gizi dengan indeks BB/U. Sebaiknya dilakukan penelitian dengan menggunakan metode yang lebih kuantitiatif dan jumlah sampel yang lebih banyak dan Puskesmas Kelurahan Pulau Tidung perlu adanya peningkatan pemahaman kepada istri nelayan tentang keseimbangan zat gizi dan status gizi dan perlu adanya pelatihan tentang cara pengolahan ikan agar lebih variatif. Untuk Kelurahan Pulau Tidung perlu adanya peningkatan pendidikan nelayan dengan mengadakan program kejar Paket B dan C. ...... Fish as food substance has been identified as food with certain benefits. Fish provides high animal protein, and also giving essential unsaturated fatty acid which needs by human being body. Fish is one of Vitamin A source which very famous, instead other vitamins and minerals source that needed by human body. This research was aimed to obtain the description about eating fish habit and its relation with nutrition status of children age 6-59 months at daily fishermen families in Tidung Island, Seribu Archipelago. The selected variable in this research is weight and height of the children, children and mother`s characteristics, eating fish habit, infection disease, and weight born. Research data were primary data. This is cross sectional research with survey method and the result explained descriptively. The samples obtained were 42 people. Based on BB/U indicator found as 2,4% child having bad nutrition status and 31 children having lack of nutrient status. Based on TB/U indicator 26,2% children have short height, and based on BB/TB indicator children with very thin category as 2,4% and 26,2% include in thin category. There is relation between groups of baby under five year`s old age with nutrition status by TB/U index. There is relation between anthelmintic given with nutrient status by TB/U index. There is relation between mother`s milk with nutrient status by BB/U index. It`s recommended for other researcher to doing research with more quantitative method and much more samples. The public health center of Tidung Island needs to improve the fishermen`s wife understanding about nutrient balance and status. The training in fish food producing for more varied is need. Tidung district needs fishermen education improvement by running Packet B and C programs.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2008
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Tati Suryati
Abstrak :
Dengan adanya kemajuan IPTEK khususnya dibidang Kedokteran menyebabkan pengobatan melalui pembedahan menjadi berkembang spesialistik dan mahal, selain itu demand masyarakat terhadap tindakan pembedahan juga meningkat. Pada dasawarsa terakhir, dinegara maju dan berkembang ada kecenderungan penghematan dalam bidang pelayanan kesehatan utamanya rumah sakit, sehingga timbul gagasan untuk mengadakan sentralisasi unit-unit tertentu terutama unit sebagai cost centre diantaranya adalah kamar bedah. Hal tersebut diatas juga banyak mengundang penelitian tentang utilisasi dan efektifitas kamar bedah. Rendahnya utilisasi kamar bedah oleh beberapa ahli dikatakan merendahkan citra profesi kedokteran dan para administrator Rumah Sakit. Instalasi Bedah Sentral RSUP Fatmawati terdiri dari 6 kamar bedah yang seluruhnya melayani tindakan pembedahan elektif. Dari hasil pengamatan, utilisasi kamar bedah perhari / kamar sebesar 174 menit ( 43% dari kapasitas waktu yang tersedia ). Rata-rata kegiatan pembedahan dimulai pukul 08:00 - 09:00, ada nilai ekstrim yang menunjukan kegiatan pembedahan dimulai pukul 07:00 dan pukul 11:00. Beberapa kamar bedah diketahui tidak terpakai. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan utilisasi kamar bedah dengan optimalisasi waktu kerja di Instalasi Bedah Sentral RSUP Fatmawati yang didapat dengan metoda simulasi. Model penelitian ini adalah penelitian operasional dengan analisis deskriptif dan pendekatan retrospektif. Populasi pada penelitian ini adalah jumlah kasus bedah elektif di IBS RSUP Fatmawati, sampel penelitian diambil dari data sekunder selama 6 bulan pada 5 Satuan Medik Fungsional dengan jumlah kasus bedah elektif terbesar dan mempunyai catatan perencanaan pembedahan. Dari hasil penelitian yang dilakukan diketahui rata-rata utilisasi kamar bedah/minggu sebesar 658 menit(36.26%). Waktu kerja IBS yang efektif rata-rata 1507 menit/minggu, hal ini dapat meningkatkan utilisasi rata-rata 30.38 % dari yang dicapai saat ini. Diperkirakan dibutuhkan 76 tempat tidur untuk pasien bedah elektif. Dari hasil simulasi, waktu kerja IBS yang optimal yaitu: 5 hari kerja (2x405 menit + 3x195 menit) dan 4 hari kerja (3x405 menit + 1x195 menit).Dengan optimalisasi waktu kerja di IBS, diharapkan produktifitas tenaga kerja tinggi dan adanya efisiensi terhadap sumber daya terutama waktu. Saran yang dikemukakan adalah, dalam menerapkan alternatif optimalisasi waktu kerja, perlu ditunjang dengan perencanaan jadual pembedahan yang sesuai dengan waktu tindakan masing-masing jenis tindakan bedah elektif. Untuk mengetahui optimalisasi jadual perencanaan pasien bedah elektif perlu penelitian lebih lanjut tentang model pelayanan yang sesuai untuk kamar bedah di IBS RSUP Fatmawati. ......Recent developments in medical science and technology have led to specialties and expensive treatment in surgical cases. Many expectation of surgery also made contributions. The last decade, there was much pressure in hospital to do cost containment. The idea was to centralize some cost centers, one of them is Operating Room. The idea made some questions about utilization and effectivity of operating room. The low utilization of operating room was humiliating the image of medical professions including hospital administrator. Central surgery installation in Fatmawati General Hospital consist 6 operating room which service the elective surgery. The utilizations of its operating room 174 minutes per room per day (43 % from optimal capacity ). Usually surgery starts among 08:00 - 09:00 a.m. Sometimes at 07:00 or 11:00 a.m. And some operating room were not used. The object of this research is to optimalize the utilization of operating room in central surgery installation with working time minimalization using simulation method. This research was operation research with descriptive analysis and retrospective perspective. The population are total cases of elective surgery in central surgery instalation at Fatmawati general hospital, the samples were taken from 5 medical function units that have the more cases and surgical planning in 6 months. The result average utilization of operating room is 658 minutes per week (36.26 %) . The effective time is 1507 minutes per week. This, could increase average utilization as many as 30.28 %.The needed of total beds for elective patients are 76 beds. The result of simulation, optimal working time are 5 days (2x405 minutes + 3x195 minutes ) and 4 work days ( 3x405 minutes + 1x195 minutes ). The optimalization of working time could improve the productivity and effectivity, mainly time. For implementing this alternative optimalization, the schedule of surgery has to be prepared effectively depends of type of surgery. Needed further research to optimalize scheduling time, in central surgery installation Fatmawati general hospital.
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rifda Suryati
Abstrak :
Asma merupakan salah satu penyakit alergi respiratorik kronis paling sering ditemukan pada anak dan sampai saat ini masih menjadi masalah kesehatan utama di masyarakat. Prevalens asma pada anak bervariasi, di Amerika Serikat berkisar antara Penelitian di beberapa kota di Indonesia yang dilakukan antara tahun 1991-2002 mendapatkan prevalens asma pada anak berkisar antara 347,4%. Berbagai penelitian asma pada anak memperlihatkan suatu pola yang berkesinambungan antara proses sensitisasi terhadap alergen dengan perkembangan dari perjalanan penyakit alergi yang dikenal dengan allergic march. Allergic march secara klinis berawal sebagai alergi kulit (dermatitis atopi) dan selanjutnya dengan bertambah usia menjadi alergi saluran napas (asma dan rinitis alergi). Dermatitis atopi (DA) merupakan suatu penyakit inflamasi kulit yang paling umum ditemui pada anak dan manifestasi penyakit ini sering terlihat pada masa bayi. Prognosis DA biasanya baik tetapi penyakit ini merupakan salah satu risiko untuk menderita asma. Penelitian Cafarelli, dkk menemukan riwayat DA pada anak dengan asma sebesar 38% dan penelitian oleh Zimmerman, dkk 42,2%. Sepanjang pengetahuan penulis, prevalens riwayat dermatitis atopi pada anak dengan asma di Indonesia belum pemah diteliti maka penelitian ini dilakukan dengan tujuan mengetahui prevalensi riwayat dermatitis atopi pada anak dengan asma dan karakteristik pasien.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2005
T21357
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yuliana Suryati
Abstrak :

Diabetes Melitus (DM) adalah suatu sindrom metabolisme yang ditandai oleh peningkatan glukosa darah (hiperglikemia). Keadaan ini disebabkan oleh berkurangnya sekresi insulin atau penurunan sensitivitas sel target terhadap insulin. Mekanisme pengaturan kadar glukosa darah oleh insulin dipengaruhi oleh berbagai faktor salah satunya adalah Glucagon like peptide 1 (GLP-1) yang beraksi di pankreas sehingga meningkatkan sekresi insulin. Saat ini, ada beberapa penelitian yang menggunakan GLP-1 sebagai target terapi dalam pengobatan diabetes. Beberapa hasil penelitian menunjukkan tanaman herbal seperti H. sabdariffa dapat menurunkan kadar glukosa darah, tetapi mekanismenya melalui GLP-1 belum diketahui. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran H. sabdariffa terhadap sekresi GLP-1 si sel L ileum dan aksi GLP-1 di pankreas serta dampaknya pada kadar insulin dan glukosa darah tikus diabetes melitus. Penelitian ini menggunakan tikus Sprague-Dowley jantan, usia 8-10 minggu, berat 200-250g yang dibagi dalam 6 kelompok: (1) kelompok kontrol normal (C), (2) kelompok kontrol yang diberi H, sabdariffa 200 mg/kgBB/hari (C-Hib2), (3) kelompok kontrol yang diberi H. sabdariffa 500 mg/kgBB/hari (C-Hib5), (4) kelompok kontrol DM (C-DM), (5) kelompok DM yang diberi H. sabdariffa 200 mg/kgBB/hari (DM-Hib2), (6) kelompok DM yang diberi H. sabdariffa 500 mg/kgBB/hari (DM-Hib5). Hasil perediksi molecular docking menunjukkan terjadi imteraksi antara senyawa aktif H. sabdariffa dengan transporter SGLT1 dan senyawa aktif H. sabdariffa dengan reseptor GLP-1R, yang berperan sebagai activator. Pemberian H. sabdarifa pada tikus diabetes memiliki potensi untuk meningkatkan kadar GLP-1 yang memberi makna secara klinis dengan meningkatkan kadar insulin dan menurunkan kadar glukosa darah.


Diabetes Mellitus (DM) is a metabolic syndrome characterized by hyperglycemia. It is due to impairment of insulin secretion or decreased insulin sentivitity of insulin cell target. Insulin in regulating blood glucose level is influenced by various factors, such as Glucagon like peptide 1 (GLP-1), which have action in pancreas that can increase insulin secretion. Currently, there are several studies that use GLP-1 as the target of therapy in the treatment of diabetes. Several studies have shown that herbal plants such as Hibiscus sabdariffa Linn.. (H. sabdariffa) can lower blood glucose levels, but the mechanisms of GLP-1 have not yet been determined. This study aims to determine the potential of H. sabdariffa against secretion of GLP-1 in cell L ileum and action of GLP-1 in pancreas tissue and affect to insulin and blood glucose level in DM rats. This study was an experimental study in vivo using the male Sprague-Dowley rats, age 8-10 weeks, initial weight 200-250 g. Rats were randomly assigned to 6 groups: (1) normal control (C), (2) control group given H. sabdariffa 200mg/kgBW/day (C-Hib2), (3) control group given H. sabdariffa 500 mg/kgBW/day (DM-Hib2), (4) control DM (C-DM), (5) DM group given H. sabdariffa 200 mg, (6) DM group given H. sabdariffa 500mg/kgBW/day (DM-Hib5). Prediction of molecular docking showed that there is interaction of H. sabdariffa active compound against SGLT1 transporter and H. sabdariffa active compound against GLP-1R receptor and have function as activator. Administration of H. sabdarifa in diabetic rats can stimulate increased of GLP-1 level in pancreas, which gives clinical significance by increasing insulin levels and lowering blood glucose levels.

Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2018
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Annisya Sekar Suryati
Abstrak :
Kemampuan sosial-emosional adalah salah satu aspek perkembangan yang sering terganggu pada anak berkebutuhan khusus. Mereka memiliki kebutuhan sosial-emosional yang sama dengan anak-anak pada usia mereka. Namun, dengan keterbatasan mereka, membuat mereka lebih sulit untuk menyampaikan dan mengungkapkan kebutuhan mereka secara optimal. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana fungsi keluarga dapat mempengaruhi kemampuan sosial-emosional melalui parental self-efficacy. Penelitian ini melibatkan 291 peserta, yang merupakan orang tua dari anak-anak dengan kebutuhan khusus di tingkat sekolah dasar. Hasilnya diproses menggunakan model persamaan struktural dalam program R. Model penelitian ini fit. Fungsi keluarga memiliki efek signifikan pada parental self-efficacy tetapi tidak sebagai mediasi. Namun disisi lain, parental self-efficacy secara signifikan mempengaruhi hubungan antara fungsi keluarga dan kemampuan sosial-emosional pada anak-anak dengan kebutuhan khusus. Berdasarkan hasil ini, itu menunjukkan hubungan lain antara variabel yang diteliti, yang menarik jika diperiksa lebih lanjut. ...... Social-Emotional ability is one aspect of development that is often disrupted in children with special needs. They have the same social-emotional needs as typical children of their age. However, with their limitations, it makes more difficult for them to convey and express their needs optimally. This research was conducted to find out how family functioning can affect social-emotional ability through parental self-efficacy. This study involved 291 participants, who are parents of children with special needs at the elementary school level. The results are processed using the structural equation model in the R program. The research model is fit Family functioning has a significant effect on parental self-efficacy but not as mediation. In the other hand, Parental self-efficacy significantly influence the relationship between family functioning and social-emotional abilities in children with special needs. Based on these results, it indicates another relationship among the variables studied, which is interesting if examined further.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2019
T55114
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Detty Suryati
Abstrak :
Penelitian bertujuan untuk menelaah komitmen para pimpinan dan kepala bidang terhadap pelaksanaan manajemen promosi jasa di perpustakaan serta pemahaman para kepala bidang terhadap konsep manajemen promosi jasa; menelaah pengetahuan dan pemahaman para pelaksana promosi jasa terhadap teknik promosi dan pengetahuan para petugas jasa layanan terhadap teknik layanan jasa perpustakaan. Mengidentifikasi kendala pelaksanaan promosi jasa, mendapatkan gambaran model bauran promosi, menelaah persepsi para pengguna terhadap pelaksanaan promosi jasa perpustakaan. Penelitian dilaksanakan di Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (PNRI), Pusat Dokumentasi dan Informasi Ilmiah (PDII) - LIPI, dan di Pusat Perpustakaan Pertanian dan Komunikasi Penelitian (P-3KP) sejak bulan September 1997 sampai Mei 1998. Penelitian menggunakan metoda deskriptif kualitatif-kuantitatif dengan pendekatan studi kasus. Teknik pengambilan sampel dilakukan secara purposif, data dikumpulkan dengan penyebaran kuesioner, wawancara, observasi, dan dokumenter. Analisis data dilakukan dengan menggunakan metode kualitatif dan kuantitatif. Komitmen pimpinan terhadap manajemen promosi jasa di PNRI dan PDII: baik, sedangkan pimpinan P-3KP berpendapat cukup baik. Komitmen para kepala bidang ke tiga perpustakaan terhadap pelaksanaan manajemen pemasaran dan promosi secara keseluruhan cukup baik, tetapi pemahaman mereka terhadap konsep manajemen pemasaran umumnya kurang baik. Pemahaman kepala bidang PNRI terhadap kondisi Strength Weakness-Opportunity-Threat (SWOT) ternyata kurang baik. Pengetahuan dan pemaha¬man para Relaksana promosi jasa ke tiga perpustakaan terhadap teknik promosi jasa umumnya kurang baik, mereka ternyata belum mengenal dan memahami kerangka konsep Attention, Interest, Desire, Action (AIDA) sebagai tugas promosi. Kendala utama pelaksanaan promosi jasa di ke tiga perpustakaan ialah kurangnya pemahaman para pengelola dan pelaksana promosi terhadap manajemen dan teknik promosi jasa di perpustakaan. Para petugas layanan jasa ke tiga perpustakaan umumnya hanya memiliki keterampilan bidang perpustakaan, tetapi kurang pengetahuan keterampilan di bidang pemasaran jasa, kurang mengenal memahami teknik layanan jasa proaktif sehingga hanya sedikit yang bersikap proaktif. PNRI menerapkan 5 teknik Bauran Promosi: Publisitas (P) 44,57%, Hubungan masyarakat (H) 37,73%, Penjualan perorangan (PS) 11,05%, Pemasaran langsung (PL) 5,3%, dan Promosi penjualan (SP) 1,35%. PDII menerapkan 4 teknik Bauran Promosi yakni P=46,38%, H=32,04%, PS=20,46%, dan SP=1,12 %. P-3KP menerapkan 3 teknik Bauran Promosi: P=79,7%; PS=14,03% dan H=6,27%. Para pengguna ke tiga perpuskaaan umumnya pernah mendengar menyaksikan teknik promosi: P, PS, dan H, tetapi frekuensinya sedikit. Teknik promosi PL dan PS perlu ditingkatkan frekuensinya. Kebersihan dan kenyamanan ke tiga perpustakaan sudah cukup memadai, kecuali PDII dan P-3KP masih kurang memadai. Disimpulkan: Komitmen pimpinan dan kepala bidang ke tiga perpustakaan terhadap pelaksanaan manajemen promosi jasa perpustakaan: cukup baik. Bauran promosi cukup bervariasi tetapi kurang proporsional serta pemahaman teknik pelaksanaan promosi jasa dari para pengelola pelaksana promosi masih kurang. ......This research is aimed at analysing the commitment amongst heads of libraries and their divisions on the implementation of library service promotion management and the head of divisions' comprehension on its concept. Analyzing knowledge and perception amongst service promotion officers as well as service officers on promotion methods. Identifying obstacles of the method of service implementation. obtaining promotion mix model, and also finding out user perceptions on library service promotion. Research had been carried out at the National Library of the Republic of Indonesia (PNRI), Centre for Scientific Documentation and Information, Indonesian Institute of Sciences (PDII-LIPI), and at the Centre of Agriculture Library and Research Communication (P-3KP) since December 1997 to May 1998. This case study approach used a qualitative-quantitative descriptive method. The purposive sampling was applied. Data were collected by distributing questionnaires, interviews, observations, and study. Those were analysed by using qualitative and quantitative methods. Commitment of leadership on service promotion management both PNRI and PDII¬LIPI are good while P-3KP is relatively good. Generally, commitments amongst head of divisions on the implementation of library service promotion are relatively good, but their perceptions on the service promotion are less good. It is proved that the knowledge of heads of divisions in PNRI concerning condition of Strength-Weakness-Opportunity-Threat (SWOT) is less good. Knowledge and comprehension of service promotion practitioners in the three libraries to the service promotion is generally less good and they have not familiar with the concept of Attention, Interest, Desire, and Action (AIDA) as promotion tasks. The main problem of service promotion implementation in the three libraries is the lack of comprehension among managers and promotion officers to the management and service promotion methods in libraries. Service officers of the three libraries generally only have library skills without mastering knowledge and skill in service marketing. They have not comprehend pro-active service methods, so that only a few of them who do it. The application of promotion mix in PNRI is conducting by applying five promotion methods based on funding priority on 44,57 % Publicity (P), 37,73 % Public Relations (H), 11,05 % Personal Selling (PS), 5,3 % Direct Marketing (PL) and 1,35 % Sales Promotion (SP). PDII-LIPI implements four promotion methods, those are 46,58% P, 32,04% H, 20,46% PS, and 1,12% SP. P-3KP applies three promotion methods 79,7% P, 14,03% PS, 6,27% H. The fact, users of these libraries have heard or identify promotion methods of P, PS and H in each library although it is still difficult to be conducted. The promotion methods which are necessarity and frequently to be conducted are PL and PS. Cleanness and comfortability is relatively good, except for PDII-LIPI and P-3KP which are less tidy and comfortable. It is found that commitments among head of libraries and head of divisions on library sevices promotion are relatively good. Promotion mix applied on the three libraries relatively varies but less proportional, because of the lack of knowledge and comprehension of managers and promotion officers to the application of promotion method in their library.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1998
T38592
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3   >>