Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Aris Teguh Hidayat
Abstrak :
Pendelegasian keperawatan merupakan salah satu komponen yang dapat meningkatkan kualitas pelayanan keperawatan. Proses delegasi yang dilakukan secara terintegrasi dan efektif serta efisien oleh kepala ruang, dapat memberikan pelayanan asuhan keperawatan yang lebih optimal kepada pasien. Pendelegasian yang optimal dapat terealisasi jika kepala ruang melakukan pendelegasian sesuai dengan prosedur dan mampu mengkaji bawahannya sebelum memberikan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang berhubungan dengan pendelegasian kepala ruangan yang dipersepsikan perawat pelaksana di RSPAD Gatot Soebroto Jakarta. Penelitian ini menggunakan metode cross sectional. Sebanyak 227 perawat pelaksana yang dipilih menggunakan teknik proportional random sampling. Proses analisa data menggunakan uji pearson correlation, anova dan t test untuk mengetahui hubungan pendelegasian kepala ruangan yang di persepsikan oleh perawat pelaksana dan uji regresi llinieruntuk menguji variabel yang paling berhubungan dengan pendelegasian kepala ruangan. Faktor-faktor yang berhubungan dengan persepsi perawat pelaksana terhadap pendelegasian kepala ruangan adalah umur (p=0,045), tingkat pendidikan (p=0,002), fungsi manajemen (p=0,020), fungsi perencanaan (p=0,043), fungsi ketenagaan (p=0,002), fungsi pengendalian (p-0,019), gaya kepemimpinan (p=0,02) dan komunikasi (p=0,030) dengan tingkat pendidikan sebagai variabel yang berhubungan. Penelitian ini diharapkan dapat menjadikan acuan untuk mengembangan standar operasional prosedur mengenai pendelegasian keperawatan berdasarkan faktor-faktor yang berhubungan. ......Nursing delegation is one component that can improve the quality of nursing services. The process of delegation carried out comprehensively and effectively and efficiently by the head of the room, nursing staff can provide more optimal nursing care services to patients. Optimal delegation can be realized if the head of the room delegates according to the procedure and is able to review his subordinates before giving. The purpose of this study is to facilitate the factors associated with delegating the head of the room prepared by the nurse nurse at Gatot Soebroto Hospital in Jakarta. This study uses a cross sectional method. A total of 227 implementing nurses were selected using purposive sampling technique. The process of data analysis uses the Pearson correlation test, ANOVA and T test to determine the relationship of the head room delegation which is perceived by the nurse nurse and the linear regression test to test the variables most related to the delegation of the head of the room. Factors related to nurses perceptions of delegation of room heads were age (p = 0.045), education level (p = 0.002), management function (p = 0.020), planning function (p = 0.043), workforce function (p = 0.002), control function (p-0.019), leadership style (p = 0.02) and communication (p = 0.030) with education higest level as related variables.This research is expected to be able to make a reference for developing standard operating procedures regarding nursing delegation based on related factors.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2019
T54089
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Teguh Hidayat
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1998
S39548
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Teguh Hidayat
Abstrak :
Untuk bisa investasi: Yang pertama belajar, baik itu secara teori maupun praktek, dan yang kedua membiasakan diri dalam berinvestasi dan menerapkan value investing ketika melakukan jual beli dan menjual saham, alias menggali pengalaman . Dengan belajar, entah itu dari buku ini, ikut seminar, atau anda belajar sendiri secara otodidak, maka anda akan bisa berinvestasi. Dan dengan menggali pengalaman maka anda akan ahli dalam berinvestasi. Kabar baiknya, secara teori, value investing sangatlah sederhana, di mana ketika nanti anda selesai membaca buku ini maka penulis bisa asumsikan bahwa anda akan sudah mengerti menguasai value investing secara teori. Namun dalam mempraktekkan teori tersebut di pasar saham, maka tentu saja dibutuhkan keahlian. Yep, jadi sekedar bisa atau mengerti value investing saja belum cukup, tapi juga dibutuhkan pengalaman untuk mematangkan keahlian, dan berbeda dengan naik sepeda motor yang hanya butuh waktu beberapa bulan untuk menjadi ahli, untuk menjadi seorang value investor tulen maka biasanya butuh waktu beberapa tahun. Demikian pula dengan penulis sendiri, di mana meski saya sudah mempelajari dan mempraktekkan sendiri metode value investing (dan juga analisis fundamental secara umum) sejak pertama kali terjun ke pasar modal di tahun 2009, namun barulah beberapa tahun kemudian saya memiliki bekal pengetahuan serta pengalaman yang cukup untuk kemudian sepenuhnya fokus di bidang investasi saham (saya keluar dari pekerjaan tahun 2012), dan barulah pada tahun 2014 " 2016 buku ini ditulis.
Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2024
332.6 TEG v
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Teguh Hidayat
Abstrak :
Semakin bertambahnya keberadaan stasiun radio FM di Indonesia membuat spasi kanal frekuensi radio di Indonesia semakin menipis. Hal ini dikarenakan pada radio analog FM, setiap satu spasi kanal frekuensi FM hanya dapat dipakai oleh satu stasiun radio FM saja. Oleh karena itu pengalihan teknologi radio analog menjadi radio digital dapat menjadi solusi yang baik untuk keterbatasan lebar kanal frekuensi ini. Teknologi tersebut terkenal dengan sebutan sebagai teknologi T-DAB (Terrestial-Digital Audio Broadcasting). Perancangan distribusi frekuensi T-DAB merupakan langkah awal dari penerapan T-DAB pada suatu wilayah. Hanya Propinsi DKI Jakarta, Banten dan Jawa Barat sajalah yang dipilih sebagai wilayah perancangan distribusi frekuensi T-DAB pada perancangan ini. Ketiga Propinsi tersebut memiliki 14 wilayah layanan yang telah ditetapkan oleh Pemerintah Indonesia dan menjadi obyek dalam perancangan distribusi ini. Perancangan distribusi frekuensi T-DAB tidak hanya terbatas pada penentuan sebuah saluran kanal saja tetapi terkait juga dengan penempatan stasiun pemancar pada suatu lokasi dan penetapan ERP agar protection ratio yang didapatkan sesuai dengan acuan secara internasional sehingga didapatkan perancangan yang baik dan efisien. Selain itu evaluasi akan adanya daerah blank spot dari layanan T-DAB dan adanya intereferensi sinyal T-DAB terhadap sinyal eksisting (sinyal televisi) menjadi hal perlu dipertimbangkan dalam perancangan ini. Dengan menggunakan Software Chirplus BC, perancangan distribusi frekuensi T-DAB ini menghasilkan pengalokasian kanal yang efisien pada band III VHF dengan cakupan wilayah yang optimal pada ke-14 wilayah layanan tersebut. Spesifikasi tinggi dan ERP tiap pemancar T-DAB pada perancangan ini pun telah memenuhi standard dari Final Acts of the CEPT T-DAB tentang protection ratio DAB-DAB dan T-DABV sehinga permasalahan tentang adanya interferensi dari sinyal lain baik sesama sinyal T-DAB maupun sinyal televise dapat diatasi dengan baik.
As the increasing number of FM radio station in Indonesia, the frequency channel space in Indonesia grew narrow continually. It is mainly due to in analog radio, each frequency channel space only used by one FM radio station. Therefore, the technology conversion from analog radio to digital radio would be the most promising solution to the limitation of frequency channel space. The technology is well known as T-DAB (Terrestrial-Digital Audio Broadcasting) technology. The design of T-DAB frequency distribution is a first step of the implementation of T-DAB in an area. This paper selected DKI Jakarta, Banten and West Java as the areas for T-DAB frequency distribution design. These three provinces had 14 service area that is assigned by authorities and would be the main object on this project. Frequency distribution of T-DAB was not only limited on channel allotment but also related to the most suitable placement of transmitter and ERP adjustment so that the proper protection ratio can be obtained to acquire the most efficient model. And also evaluation of blank spot among the service areas and T-DAB interference due to existing signal became a necessary variable that need to be considered in this design. By using Software Chirplus BC, this design result an efficient channel allocation in band III of VHF with optimal coverage area at those 14 service areas mentioned above. And also, high specifications and ERP of each T-DAB transmitter have meet the criteria of Final Acts of the CEPT T-DAB about DAB-DAB and T-DABV protection ratio, therefore the possibility of occurring interference among T-DAB transmitter or between T-DAB and television signal could be handled well.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S40559
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library