Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 1 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Theresia Indriyati Elias
Abstrak :
ABSTRAK
Sewa guna usaha mulai berkembang di Indonesia sejak Pemerintah melakukan deregulasi perbankan pada Oktober 1988. Pertumbuban usaha ini tahun 1995 mencapal 10 kati lipat dibandingkan pada tahun 1981-1982. Persaingan yang ketat akibat tingginya pertumbuhan ini menyebabkan perusahaan menjadi sangat agresif dalam mencari calon lessee dan kurang memperhatikan prinsip kehati-hatian. Hal ¡ni mengakibatkan kinerja beberapa perusahaan merugi pada tahun 1998 bahkan sebagian bangkrut. Terpuruknya sektor nil sejak krisis ekonomi 1997 hingga kini merupakan faktor utama dalam kebangkrutan perusahaan sewa guna usaha, namun faktor analisa kredit yang kurang komprehensif juga memegang andil. Karya akhir ini akan membahas teknik analisa kredit yang bagaimanakah yang menaati prinsip kehati-hatian namun prosesnya tidak bertele-tele sehingga proses pengambilan keputusan menjadi efisien. Untuk ¡tu penulis memilih mengaplikasikan model analisa atribut dari Coleshaw pada penusahaan sewa guna usaha.

Model analisa atribut menyatukan 18 atribut yang berhubungan dengan resiko kredit kedalam angka (score). Ada 4 (empat) resiko usaha yang dihadapi oleh lessor.. Analisa kredit berkaitan dengan resiko kredit yaltu resiko ketidakpastian apakah lessee mampu untuk mengembalikan pinjaman benikut bunganya sesuai dengan periode yang disepakati bersama dala, penjanjian. Sebelum proses analisa dilakukan, Iangkah pertama yang perlu dilakukan adaiah pengecekan apakah calon lessee memenuhi kniteria dasar. Apabila calon lessee memenuhi kritenia dasar, maka proses analisa atribut dilakukan dengan mengadakan pemeniksaan dokumen melakukan kunjungan (visit) dan analisa keuangan. Kesemuanya diperlukan untuk memberikan penilaian model analisa atnibut.

Model analisa atribut membagi 18 atribut kedalam 3(tiga) kelompok atribut yaltu: atribut pelanggan (customer attributes) - mengevaluasi kondisi manajemen dan usaha calon lessee; atribut Prioritas (Priority attributes) - mengevaluasi keuntungan bagi lessor apabila melakukan transaksi sewa guna dengan calon lessee; dan atribut keuangan (credit and financial attributes) - mengevaluasi pengalaman calon lessee dalam memperoleh kredít dengan pihak ketiga lainnya, dan menilai kondisi keuangan calon lessee selama kurun waktu tertentu untuk mendapatkan gambaran mengenal kemampuan mereka dalam menghasilkan laba di masa datang sehingga mampu melunasi pembiayaan yang akan dilakukan. Penilaian atribut ¡ni menggunakan angka (score) 1-10 untuk setiap atribut. Score dibedakan antara bobot lessor (weighting score) yang mencerminkan standar perusahaan, dan nilai eaton lessee (actual score) mencerminkan penilaian lessor mengenai calon lessee. Actual score dibandingkan dengan weighting score dalam scoresheet akan menghasilkan peringkat A sampai D yang mencerminkan tingkat resiko calon lessee yang menjadi salah satu dasar pengambilan keputusan kredit.

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penerapan model analisa atribut untuk meraih keputusan yang ?benar? diperlukan keputusan yang konsisten dengan meminimalkan unsur subyektif dalam melakukan penilaian ciengan membentuk Komite Kredit yang terdiri dan staff/manajer dan departemen-departemen yang terlibat, Komite inilah yang mengevaluasi hash penilaian masing-masing departemen dan memberikan hash penilaian akhir dalam suatu rapat komite. Profesional individu pelaksana dalam memberikan penilalan sangat menentukan keberhasilan model ini.
1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library