Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Triaswarin Sutanarihesti
"ABSTRAK
Tujuan utama dari skripsi ini pada prinsipnya adalah mencari persamaan dan perbedaan baik pembentukan kata maupun pembentukan makna kata-kata jadian yang termasuk dalam kategori -loos, -vrij, dan -arm.'Untuk mencapai hal tersebut, langkah yang dilakukan adalah mencari batasan-batasan fonologis, morfologis, dan semantis dari kata jadian berakhiran -loos, -vrij, -arm, dan mencari nilai kategorial dari kata jadian berakhiran -loos, -vrij, dan -arm yang berkelas kata adjektiva.
Setiap proses pembentukan kata mempunyai bentuk dasar yang unik, yaitu mempunyai kategori tersendiri. Bentuk dasar sejumlah besar adjektiva berakhiran -loos, -vrij, dan -arm adalah nomina. Selain itu dalam aturan pemben_tukan kata harus pula diperhatikan pembatasan bentuk dasar secara morfologis, fonologis, dan semantis. Bentuk dasar yang dapat berkombinasi dengan -loos, -vrij, dan -arm dapat berupa sebuah morfem bebas, derivat, dan kompo_situm. Hal tersebut terlihat setelah batasan morfologisdicari. Dengan melihat batasan fonologis, dapat diketahui bahwa -loos mempunyai alomorf -loos, dan dalam proses penggabungannya dengan bentuk dasar, -loos terkadang mendapatkan bunyi antara yaitu -s dan -e(n)-. Sedangkan beberapa bentuk dasar yang berkombinasi dengan -vrij dan -arm hanya mendapatkan bunyi antara -s-. Untuk menentukan apakah sebuah kata (bentuk dasar) hanya dapat berkombinasi dengan salah satu atau dua dari akhiran -loos, -vrij, dan -arm, atau bahkan dengan ketiganya, pembatasan semantis mempunyai peranan penting.
Di sini terlihat bahwa pola pembentukan kata jadian bera_khiran -loos, -vrij, dan -arm sama. Tetapi dengan melihat bahwa -loos sebagai akhiran dalam kata jadian mempunyai ciri-ciri tidak bermakna mandiri, maka -loos dianggap sebagai sufiks. Sedangkan -vrij dan -arm dianggap sebagai setengah sufiks karena meskipun makna kedua akhiran terse-but tidak memperlihatkan ciri-ciri makna yang mandiri, makna asalnya masih dapat dilihat pada makna keseluruhan dari kata jadian.
Nilai kategorial dari -loos adalah 'tanpa x, tidak mengandung x (lagi), tidak mempunyai x (lagi)'. Nilai kategorial dari -vrij adalah batas dari x, tidak mengandung x (lagi), tidak mempunyai x (lagi)', sedangkan _arm adalah 'miskin akan x, mengandung sedikit x'.
Di antara akhiran -loos, -vrij, dan -arm, -loos memiliki tingkat produktivitas tertinggi."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1995
S15906
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Triaswarin Sutanarihesti
"Buku ajar berperan penting dalam proses belajar-mengajar. Proses ini dapat berjalan dengan baik dengan adanya buku ajar yang ideal. Buku ajar Bahasa Belanda sebagai Bahasa Sumber Bidang Sejarah Tingkat Dasar bertujuan memberikan pengetahuan dasar bahasa Belanda dan kemampuan membaca untuk memahami teks dalam bahasa Relanda kepada mahasiswa. Kemampuan membaca yang diajarkan masih bersifat menerjemahkan.
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah tujuan penyusunan buku tersebut tercapai dengan melihat kepadaan tujuan buku dengan kenyataan dalam buku dan mengidentifikasi kelebihan dan kekurangan buku ajar tersebut sehingga aspek-aspek yang merupakan kelebihan dapat digunakan secara optimal dan dan bagian-bagian yang memiliki kekurangan dapat diperkuat. Dengan demikian buku ajar tersebut dapat digunakan semaksimal dan seefisien mungkin.
Dalam penelitian ini unsur-unsur yang digunakan untuk menganalisis buku ajar ialah (1) rancangan dan organisasi, (2) keterampilan membaca, (3) tata bahasa, (4) keterbacaan, dan (5) kesesuaian dengan kurikulum. Analisis ini menggunakan metode kualitatif. Buku ajar yang diteliti dideskripsikan dan dianalisis berdasarkan kelima unsur yang telah disebutkarr di atas. Di samping itu, analisis buku ajar tersebut e dilengkapi oleh basil vwawancara dengan beberapa pengajar mata kuliah Bahasa Belanda Sumber (BBS).
Hasil analisis menunjukkan bahwa pemberian tugas menerjemahkan sebelum tugas-tugas lain merupakan kelemahan dalam organisasi buku ajar. Urutan kegiatan yang selalu sama dalam bab 2-13 menyebabkan rahasiswa jenuh. Akan tetapi, kelemahan tersebut dapat disiasati dengan mengubah urutan tugas dan mengurangi tugas yang tidak mendukung pernerolehan keterampilan membaca teks. Pengetahuan mengenai urutan kata dalam kalimat dan pencarian kata dasar yang diperlukan oleh mahasiswa untuk menganalisis fungsi kata dalam kalimat agar dapat menerjemahkan kalimat disajikan secara tepat sejak awal proses belajar-mengajar.
Pemanfaatan aspek penyuaraan teks sesuai dengan urutan tugas dalam buku ajar tidak maksimal. Aspek tersebut sebenarnya dapat digunakan pada saat mahasiswa bertugas menentukan pola kalimat. Penawaran teks bertema sejarah yang diadaptasi dari tes autentik sesuai dengan minat mahasiswa. Ketidaklengkapan kurikulum mata kuliah BBS menyebabkan analisis dalam penelitian ini tidak dapat dilakukan secara menyeluruh. Penyempurnaan kurikulum BBS perlu dilakukan."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2002
T37202
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Triaswarin Sutanarihesti
"Disertasi ini mengkaji pertalian antara skema citra dan relasi Figure (F) & Ground (G) dalam penggunaan preposisi in dan op untuk memahami persepsi ruang penutur bahasa Belanda. Data frasa nominal berpola [NP [[P][NP]] diambil dan diolah dengan SKETCH ENGINE. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa persepsi ruang dapat diinterpretasikan dengan kemunculan skema citra yang mendasari relasi F & G. Dengan kosakata berunsur konkret, penggunaan preposisi in memunculkan skema citra CONTAINMENT dan RUANG. Tergantung dari ranah semantisnya, G dapat dipersepsikan sebagai wadah, atau F berada di dalam G, atau G merupakan himpunan dari F. Dengan preposisi op tergambar skema citra PERMUKAAN, KONTAK, SUPPORT. G dipersepsikan sebagai sebuah permukaan, atau penopang, atau tempat F menempel. Entitas F dengan kosakata abstrak dalam penggunaan preposisi in mencirikan sifat dinamis karena entitas F dipersepsikan mengandung sebuah proses atau pergerakan dalam ruang lingkup G, dengan skema citra EKSISTENSI. Skema citra ini masih membawa ciri skema citra CONTAINMENT dan RUANG. Dengan preposisi op, entitas F abstrak juga memperlihatkan ciri dinamis. F dapat berupa entitas yang dapat mempengaruhi entitas G, bahkan mengubahnya. Persepsi ruang ini didasari skema citra KEKUATAN DINAMIS yang masih membawa ciri skema citra KONTAK yang menggambarkan bahwa persentuhan F dengan G mengubah keadaan G.

This research discusses the relation between image schema and Figure (F)—Ground (G) in the use of Dutch prepositions in and op to understand the perception of space. Nominal phrase data with [NP [[P][NP]] pattern is collected and processed by SKETCH ENGINE. The study results show that the perception of space can be interpreted by the image schema that underlies the F—G relation. Within concrete words, the use of preposition in shows CONTAINMENT and SPACE image schema’s. Depending on the semantic domain, G can be perceived as a container, or F is inside G, or G is a set of F. Image schema SURFACE, CONTACT, SUPPORT is depicted by the use of op. G is recognised as a surface or support, or to which F attaches. Entity F with abstract words in the use of in preposition characterises dynamic features because entity F is perceived as a process or movement within the G, with image schema EXISTENCE. This image schema still carries the characteristics of CONTAINMENT and SPACE. With preposition op, the abstract entity F also shows a dynamic aspect. F can be any entity that can influence G, and even change it. This perception of space is based on the FORCE DYNAMIC and still shows CONTACT which illustrates that the contact between F and G can changes the state of G."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2021
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library