Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 19 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Triyanto
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1992
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Triyanto
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
S48286
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Triyanto
"Doktrin Single Economic Entity (SEE) bukan konsep yang asing dalam dunia bisnis dan akuntansi. Amerika Serikat dan Uni Eropa telah mempelopori penerapan doktrin ini dalam penanganan perkara pelanggaran hukum persaingan usaha. Berdasarkan doktrin ini, satu kelompok pelaku usaha yang terdiri dari beberapa pelaku usaha yang merupakan subyek hukum mandiri, dapat dimintakan pertanggungjawaban atas tindakan yang dilakukan pelaku usaha yang merupakan angota SEE, bahkan jika induk perusahaan berdomisili di luar yurisdiksi pelaku usaha yang melakukan pelanggaran. Di Indonesia, penerapan doktrin SEE telah dilakukan pada dua kasus hukum persaingan usaha, yaitu kasus Temasek dan Astro. Penerapan doktrin ini membawa perdebatan terutama berkaitan dengan landasan yuridisnya karena doktrin SEE tidak secara ekplisit tertuang dalam Undang-Undang nomor 5 tahun 1999 tentang Larangan Monopoli dan Praktek Persaingan Tidak Sehat (UU nomor 5 tahun 1999). Untuk mendapatkan pemahaman komprehensif mengenai konsep doktrin SEE, landasan yuridis, mekanisme penerapan, dan kendala yang dihadapi, kami tertarik untuk melakukan penulisan terkait tema dimaksud.
Berdasarkan analisis yang dilakukan, penerapan doktrin SEE di Indonesia bukan sama sekali tidak memiliki landasan yuridis. Walaupun doktrin tersebut tidak tertuang dalam batang tubuh dan penjelasan UU nomor 5 tahun 1999, penerapan doktrin SEE sejalan dengan Memory van Toleighting UU dimaksud yang memasukkan "frasa satu kelompok pelaku usaha" untuk mengantisipasi pelanggaran yang dilakukan oleh perusahaan yang merupakan anggota sebuah perusahaan grup. Selain itu, doktrin SEE sejalan dengan peraturan Otoritas Jasa Keuangan nomor 347/BL/2014 yang mewajibkan emiten dan perusahaan publik yang memiliki pengendalian atas anak perusahaan untuk menyusun laporan keuangan konsolidasi (menjadi satu kesatuan). Selain itu, untuk memperdalam pembahasan, dilakukan juga studi komparasi atas penerapan doktrin SEE di Malaysia dan Afrika Selatan. Lebih lanjut, untuk mengatasi perdebatan dalam penerapan doktrin SEE dimaksud, sebaiknya substansi doktrin SEE dimasukkan dalam perubahan RUU nomor 5 tahun 1999.

Single Economic Entity doctrine (SEE) is not a new concept in the world of business and accounting. United States and the EU has pioneered in practicing this doctrine to handle the infringements of competition law. According to the doctrine, a group of undertaking consisting of several businesses that are legal person, should be accountable for the actions of businesses which are members of SEE, even if the parent company is domiciled outside the jurisdiction of the businesses commiting infringements. In Indonesia, the application of the doctrine of SEE have been performed on two competition law cases, namely the case of Temasek and Astro. The practice of the doctrine drives a debate, mainly concerned with the juridical foundation since the SEE doctrine is not explicitly stated in the Act No. 5 of 1999 on Prohibition of Monopolistic Practices and Unfair Competition (Act No. 5 of 1999). To achieve a comprehensive understanding around the concept of SEE doctrine, juridical bases, implementation mechanisms, and encountered obstacles, we are interested to write such theme.
Based on the analyses, the practice of the SEE doctrine in Indonesia is not in the absence of legal bases. While the doctrine is not stated in the article and explanation of Act No. 5 of 1999, the practice of the of SEE doctrine is in line with the Memory van Toleighting of the act referred that include "phrase one group of businesses" to anticipate offenses committed by a company, member of a group company. In addition, the SEE doctrine is in line with the Financial Services Authority regulation number 347 / BL / 2014 requiring listed companies and public interest entities that posses control over the subsidiaries to prepare consolidated financial statements (as single economic unit). For further analyses, we also conducted comparison between the practice of Malaysia and South Africa. Furthermore, to address the argue, the substance of SEE doctrine should be included in the amandment draft of the Act number 5 of 1999.
"
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2015
T43768
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Triyanto
"Penelitian ini mencoba untuk mengukur pengaruh determinan dari sosio-ekonomi dan demografi terhadap konsumsi energi rumah tangga di Indonesia. Di dalam penelitian ini membagi konsumsi energi menjadi dua bagian yaitu konsumsi listrik dan konsumsi Liquid Petroleum Gas LPG rumah tangga. metode analisis yang digunakan Ordinary Least Squares OLS, data sampel berjumlah 555.446 rumah tangga untuk analisis konsumsi listrik dan 403.244 rumah tangga untuk konsumsi LPG yang tersebar di 34 provinsi, data tersebut diambil dari data Survei Sosial Ekonomi Nasional SUSENAS tahun 2016 dan 2017.
Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa mayoritas determinan faktor sosio-ekonomi dan demografi berasosiasi positif terhadap konsumsi energi sektor rumah tangga. Pendapatan rumah tangga adalah faktor yang paling menentukan konsumsi energi listrik tangga di samping faktor nonekonomi lainnya seperti lokasi tempat tinggal jumlah ruangan rumah dan jumlah anggota rumah tangga.

This study attempts to find the influence of the determinants of socio-economic and demographic on household energy consumption in Indonesia. This study divides energy consumption into two section, that is electricity consumption and Liquid Petroleum Gas LPG consumption. The analytical method used is Ordinary Least Squares OLS, the sample data is 555,446 households for electricity consumption analysis and 403,244 households for LPG consumption, spread in 34 provinces in Indonesia, the data conducted by National Social Economic Survey SUSENAS BPS years 2016 and 2017.
The results of this study shows that socio-economic and demographic determinants have a positive relationship with household energy consumption. Household income is the most determining factor energy consumption by household besides other non-economic factors other non-economic factors such as location of residence, number of rooms and number of household members."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
T54448
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Indar Triyanto
"Penyimpangan pada hakekatnya merupakan perbuatan yang bertentangan dengan norma hukum dan norma agama serta membahayakan kehidupan masyarakat. Meskipun demikian perbuatan tersebut tetap saja terjadi dilakukan oleh setiap orang.
Penyimpangan dalam penegakan hukum lalu lintas di jalan raya yang terjadi di lingkungan PJR dari dahulu sampai saat ini masih terus berlangsung dan dianggap sebagai hal yang biasa sebagai interaksi antara petugas PJR dengan pengemudi kendaraan yang melakukan pelanggaran.
Metode penelitian yang digunakan dalam penulisan tesis ini adalah menggunakan metode penelitian kualitatif yaitu partisipasi observasi / pengamatan terlibat karena secara kebetulan peneliti adalah anggota polisi yang bertugas di tempat tersebut. Penelitian dilakukan dengan cara pengamatan terlibat dengan menumpang pada kendaraan dinas patroli secara bergantian.
Kerangka teori utama yang digunakan adalah mengacu kepada teori Differential Association (Sutherland) yang berkaitan dengan masalah penyimpangan dalam penegakan hukum di jalan raya, tertetak pada learning theory yang menjadi hakekat subtansi teori dimaksud, sedangkan teori-teori penyimpangan lain adalah sebagai teori penunjang.
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan bahwa penyimpangan dalam penegakan hukum lalu lintas di jalan tol yang dilakukan anggota PJR terdapat dua pola penyimpangan yaitu pertama berupa denda damai dan yang ke dua adalah berupa salam tempel, pada masing-masing pola tersebut memiliki karakteristik yang bebeda. Pola-pola penyimpangan tersebut terus berlangsung sampai saat ini dikarenakan adanya kesempatan dalam tugas sebagai anggota PJR, adanya sosialisasi melalui pengalaman kerja, adanya dukungan kawan sejawat dan kurangnya pengawasan dalam pelaksanaan tugas di lapangan."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2003
T10916
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aris Triyanto
"Masalah penyalahgunaan narkoba merupakan masalah yang dihadapi oleh pemerintah. Karena perkembangan penyalahgunaan narkoba semakin meningkat dibutuhkan suatu perangkat hukum yang keras guna mengantisipasi meningkatnya peredaran dan penyalahgunaan narkoba. Namun keadaan ini tetap tidak mampu menghentikan orang-orang yang sudah terlebih dahulu berkecimpung dengan bisnis haram tersebut. Baik pengguna maupun pengedamya tidak henti-hentinya mencari cara dan upaya untuk dapat tetap melakukan perbuatan yang melanggar hukum tersebut. Dengan demikian perlu untuk dibicarakan, mengapa para pelakunya masih mengulangi perbuatannya. Dalam hal ini tentu ada berbagai proses yang mendorong pelaku untuk melakukan perbuatan tersebut.
Penelitian ini berupaya untuk mencari bagaimana proses seseorang sehingga terdorong untuk menjadi penyalahguna narkoba sehingga terjadi perbuatan melanggar hukum.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh-pengaruh dari Iingkungan yang mendorong melakukan penyimpangan. Di Iingkungan tempat tinggal informan diketahui memberi pengaruh kepada perbuatan penyimpangan. Kemudian di Iingkungan penjara juga terdapat budaya kriminal yang bisa menjadikan orang yang masuk ke dalamnya menjadi lebih Jabal, karena bergaul dengan penjahat tangguh."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
T14040
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ikhsan Triyanto
"This research is carried out by literacy study and field research at a telecommunication service company which located in Jakarta, with the main problem, does the imposition of VAT on interconnection service has already reflect the equality principle for those whom participating in this business. Second problem, are there any altematives ofthe VAT imposition on interconnection service, so it will be closer to the criteria of equality, by also keeping the simplicity of administration procedure.
After making a comprehensive research, the conclusion that can be embraced from this research is the need of an ideal condition that is the equality of tax especially VAT. The connection that can be inferred from variables on this research is the determination of the center point (trade off) between the ability to pay and the simplicity of procedure. The center point could be different in each country depends on the situation and regulation in each country. Means, it should be decided and agreed in every country about the concept of equality of VAT which will be applied. This agreement will become the foundation of the Law and also accompany the Law of VAT that are going to be implemented in the country.
Until now, the potential of unequality still occur inVAT imposition on interconnection service in telephone communication service. This unequality can occur because of the VAT imposition on interconnection service give priority to the simplicity of tax administration, by impose VAT on all interconnection service without consider cases and facts on the field. This phenomena occur on the transfer or delivery of interconnection service by operator which does not have any agreement about financial settlement on interconnection service. The operator of telecommunication service can not refuse the demands for interconnection traffic because of the regulations in telecommunication business, but in the other hand the telecommunication service operator can not have its right to collect the tax, that is to receive the payment for the transfer of interconnection service. lf the transfer or delivery of interconnection services as mention above are still imposed with VAT, the operator will not gain its justice because the company will burden much, those are, the burden of expense on the transfer of interconnection service and the burden of VAT its self. The imposition of VAT in this case will also isolate the goal of VAT its self that is to tax the consumer's consumption and place the entrepreneur (seller) as a party whom collect and deposit the taxes from the consumer?s obligation.
The potential of unequality in VAT imposition on interconnection service must be avoided by finding altemative ways and regulations. One of the action that can be made is to regulate the obligation of each operator in oreder to push them making an agreement about financial settlement on interconnection service, base on specific criteria. This regulation can be done by Mutual Agreement between Directorate General of Taxes with other related department or directorate, eg. Ministry of Communication and Information."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2005
T22213
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Endang Triyanto
"Penelitian ini menggali pengalaman remaja dalam mendapatkan tugas perkembangan keluarga selama pubertas. Desain penelitian yang digunakan adalah kualitatif fenomenologi. Peneliti melakukan wawancara mendalam terhadap remaja pubertas di Purwokerto. Analisis data menggunanan metode Colaizzi. Tema penelitian pertama adalah perubahan pubertas (fisik, psikoseksual, sosial, emosi, sikap, kognitif dan perasaan berubah). Tema kedua masalah remaja yaitu gangguan gambaran diri dan putus harapan. Tema ketiga peran keluarga yang dirasakan berupa dukungan, sikap negatif dan cara menegakkan aturan. Tema keempat perilaku keluarga yang diharapkan yaitu diperhatikan, dipahami, dicukupi, diberikan hak berpendapat, frekuensi komunikasi ditingkatkan, diijinkan bermain, diarahkan dan dikontrol. Remaja merasakan perilaku keluarga masih kurang. Peneliti menyarankan pembentukan peer counselor remaka, klinik konsultasi remaja dan promosi tugas perkembangan keluarga."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2010
T28465
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Agus Triyanto
"ABSTRACT
Penggunaan internet dalam memenuhi kebutuhan informasi mencakup berbagai aspek kehidupan salah satunya dalam proses mencari pekerjaan. Salah satu media online yang menyediakan informasi lowongan pekerjaan adalah situs web JobStreet. Situs web JobStreet merupakan situs web penyedia informasi lowongan pekerjaan terkemuka di Asia Tenggara khususnya Singapura, Malaysia, Filipina, dan Indonesia. Menurut laporan tahunannya, situs web JobStreet memiliki 4 juta pengguna di Indonesia pada tahun 2016. Selain itu, terdapat lebih dari 32 ribu lowongan pekerjaan di Indonesia pada situs web JobStreet. Dari latar belakang tersebut, peneliti tertarik untuk mengidentifikasi pengaruh situs web JobStreet terhadap pemenuhan kebutuhan informasi lowongan pekerjaan bagi Sarjana Strata-1 (S1) Program Studi Ilmu Perpustakaan UI angkatan 2013. Pendekatan penelitian pada penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif dengan jenis penelitian deskriptif melalui survei. Responden pada penelitian ini adalah Sarjana Strata-1 (S1) Program Studi Ilmu Perpustakaan Universitas Indonesia angkatan 2013 yang lulus pada tahun 2017 dan menggunakan situs web JobStreet berjumlah 44 responden. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan teori WebQual yang terdiri dari tiga dimensi utama yaitu usability, information quality, dan service interaction quality untuk menilai kualitas situs web JobStreet dari sudut pandang pengguna. Data yang diperoleh melalui survei, dianalisis menggunakan metode analisis regresi linear sederhana. Berdasarkan perhitungan koefisien regresi dari semua variabel bebas menunjukkan nilai yang positif dengan nilai usability (0,927), nilai information quality (0,983), dan nilai service interaction quality (1,343). Data tersebut menunjukkan bahwa semua variabel bebas mempunyai hubungan yang searah/positif terhadap variabel terikatnya. Berdasarkan ketiga dimensi tersebut yang memberi pengaruh dominan adalah dimensi service interaction quality dengan koefisien regresinya sebesar 1,343. Berdasarkan uji koefisiensi determinasi (R-Square) menunjukan nilai sebesar 0,426, yang berarti 42,6% variabel kualitas situs web mampu menjelaskan variabel kebutuhan informasi. Sedangkan 57,4% dipengaruhi oleh variabel bebas lain yang tidak diteliti pada penelitian ini.

ABSTRACT
People now relied on the internet in satisfying their information needs in various aspects of life and one of them is job-searching process. One of the websites that provides job vacancy information is JobStreet. JobStreet is a leading web service that provides job information in Southeast Asia especially Singapore, Malaysia, Philippines, and Indonesia. In their 2016 annual report, there are 4 million active users and over 32,000 job vacancy opened in Indonesia. See that fact, the researcher interested to identifying how the JobStreet.com fulfill their users information needs. The research discuss how some factors of the JobStreet website influenced job vacancy information needs of undergraduate student of Library Studies Universitas Indonesia class 2013 through surveys with 44 respondents. Three main dimensions such usability, information quality, and service interaction quality based on theory of WebQual used to assess the quality of JobStreet.com website from the user's perspective. Data were analyzed using simple linear regression analysis method. Based on the calculation of the regression coefficients, all the variables showed a positive value to usability (0,927), information quality (0,983), and service interaction quality (1,343). The results shows that all independent variables have a direct positive relationship to the dependent variable. The independent variables which give the dominant influence is service interaction quality with a regression coefficient 1,343. The test coefficient determination (R-Square) shows 0,426, which means 42,6% of quality of the JobStreet website capable explaining all of the information needs variables. While the 57,4% are influenced by other variables that are not examined in this study."
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sugeng Triyanto
"ABSTRAK
Salah satu program penghematan energi adalah pemanfaatan sumber energi secara e_[)?3.s'ien dengan menekan kerugian energi dan memargfaatkan kembali panas Iebih. Panos lebih pada .sistem pendingin konvensional di sisi kondensar cufwp besar dan tidak dimanfaatkan. Pans tersebut dilepaskun Ina media pendingin re_/Hgeran, yaitu melalui air arau udara.
Dengan hen! recovery condenser dan beberapa alat pelanglmp laimgya, _nada sistem mesin pendingin, didapat siszem yang lebih ejfekzzlf dan e_[}?lsien. Sistem ini mampu menank kembali panes Iebzh pada kondenser dan dapat dimanfaatlam :mink proses pemanasan adam alan air.
Heat recovery condenser yang digunakan adalah kondensor berpandingin air; sehingga panas yang dilepaskan oleh rafrigeran disarap oleh aliran massa air. Sehingga terjadi parpindahan energi panas dari refrigeran kepada air.
Skripsi ini menganalisa pemanfaatan heal recovery condenser :mink prose: pemanasan pada sistem pengkondisian udara dan pemanasan air. Analisa yang dilakulran bertujuan unruk mengezahui penghemaran energi dan Iwnnzmsi bahan baimr pada siftem. Selanjutnya melalmkan perbandlngan antara Siszem perzgkondisian udara dan pernerruhan air hangat pada kebumhan yang sama antara mesa):
pendingin dengan heat recovery oondenver dan mesin pendingin yang konvensional (tidal: memanfaatkan panas Iebih pada kondensor).

"
1996
S36563
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>