Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Marikha Ulfah Utami
"Kenaikan harga batubara dunia yang mencapai USD 100,69/ton, mempengaruhi pendapatan negara dan peningkatan produksi batubara di Indonesia. Di sisi lain, kegiatan penambangan batu bara menyebabkan sejumlah konflik sosial dan lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pelaksanaan program pengembangan dan pemberdayaan masyarakat (PPM) terkait peran Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, Pengusaha dan masyarakat di sekitar tambang, biaya PPM, serta aspek yang paling berpengaruh untuk keberlanjutan. Metode yang digunakan adalah wawancara mendalam, analisis regresi dan korelasi, dan Analytical Hierarchy Process (AHP).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa perusahaan melakukan pelaksanaan pengembangan masyarakat dengan melibatkan masyarakat dan pemerintah (pusat dan daerah). Hasil statistik regresi menunjukkan hubungan antara variabel bersifat positif dan kuat (R= 0,82 dan R2=67%), dengan rumus persamaan biaya pengembangan masyarakat = 979.296.927,41 + 858,95 (Produksi Batubara), untuk tingkat produksi batubara diatas 1.000.000 ton. Jumlah produksi batubara berpangaruh pada variabel biaya PPM yang artinya jika produksi batubara meningkat, maka pelaksanaan kegiatan dan biaya PPM bertambah. Alternatif implementasi kegiatan PPM yang tepat untuk kemandirian ekonomi dan pembangunan berkelanjutan adalah perkebunan dan peternakan terintegrasi dengan bobot 0,57.

Along with the significant increase of world coal price reaching USD 100.69/ton, it can be affects the increase of coal production in Indonesia and state revenues. On the other hand, coal mining activities cause a number of social and environmental conflicts. On the other hand, coal mining activities cause a number of social and environmental conflicts. This study examines the implementation of community development and empowerment (PPM) programs related to the role of the Central Government, Regional Governments, Entrepreneurs and communities around the mine, and the cost of PPM, as well as the most influential aspects for sustainability.
Results of interviews and primary data analysis, implementation of Community Development carried out by the Company involving the community and the government (central and regional). The regression statistical results show the relationship between variables (R2 = 67%), and also the Community Development Cost Equation formula = 979,296,927.41 + 858.95 (Coal Production). Coal Production and Production Costs have a positive effect on the Community Development Cost variable, which means that if coal production increases, the cost of PPM will increase. The alternative program for PPM activities that can be chosen for economic independence and sustainable development is integrated plantation and livestock activities with a weight of 0.57.
"
Depok: Sekolah Ilmu Lingkungan Universitas Indonesia, 2019
T52318
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ulfah Utami
"Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk menguji reliabilitas kuesioner frekuensi konsumsi makanan kariogenik, mengetahui status karies gigi, dan hubungan frekuensi konsumsi makanan kariogenik dengan status karies gigi pada anak usia 15-16 tahun di DKI Jakarta. Metode: Survei epidemiologi dilakukan dengan desain penelitian cross sectional. Pemeriksaan karies gigi dilakukan oleh satu pemeriksa, menggunakan indeks DMFT. Indeks DMFT digunakan untuk mencatat prevalensi karies gigi berdasarkan kriteria WHO. Selain itu juga memberikan FFQ/ Food Frequency Quetionare yang dijawab oleh subjek untuk mendapatkan informasi mengenai frekuensi konsumsi makanan kariogenik, karakteristik anak, dan keadaan sosiodemografi. Data kemudian dianalisis dengan analitik komparatif. Hasil: Total sampel sebanyak 471 anak, dengan prevalensi yang mengalami karies gigi sebesar 75,4% dengan rata-rata 2,72. Kesimpulan: Status karies gigi pada anak usia 15-16 tahun di DKI Jakarta tergolong moderate, dengan rata-rata 2,72. Kedua kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini adalah reliabel. Karies gigi berhubungan signifikan dengan jenis kelamin, pendidikan ibu dan item makanan yogurt, perment mint, kripik, dan minuman bersoda.
......Objective: This study aimed to examine the reliability of the questionnaire frequency of cariogenic food consumption, determine the dental caries status, and the relationship between the frequency of cariogenic food consumption and dental caries status in children aged 15-16 years in DKI Jakarta. Method: Epidemiology surveys were conducted with cross sectional study design. Dental caries was examined by one examiner, using DMFT index. DMFT index is used to record the prevalence of dental caries based on WHO criteria. FFQ / Food Frequency Quetionare answered by the subject to get information about the frequency of consumption of cariogenic foods, children's characteristics, and sociodemographic conditions. Data were analyzed with comparative analytic. Results: A total sample of 471 children, with a prevalence of dental caries of 75.4% with an average of 2.72. Conclusion: Dental caries status in children aged 15-16 years in DKI Jakarta is classified as moderate, with an average of 2.72. Both of questionnaires used in this study are reliable. Dental caries is significantly associated with gender, maternal education and food items such as yogurt, mint, mint, and carbonated drinks."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2019
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ulfah Utami
"Buku ini cukup menarik perhatianku, karena aku seorang pencinta alam. Sekilas buku ini terkesan berat materinya ketika aku menggenggamnya. Halaman demi halaman kubuka dari belakang ke depan.
Topik-topik yang disajikan cukup menarik karena sesuai dengan apa yang terjadi di Indonesia. Mulai dari soal kerusakan sumber daya alam di darat, laut hingga udara, ibu Ulfah Utami membahasnya dari sudut pandang ilmiah dan islam.
Memang apa yang dikemukakan seperti penebangan hutan yang berlangsung antara 2000-2005 adalah yang tercepat yaitu sebesar 1,871 juta hektar atau 2% setahun. Ini setara dengan 51 km2 per hari. Angka yang sangat fantastis tentunya.
Aku terkesan dengan kedalaman berpikir ibu Utami ini. Ia mampu menyajikan materi konservasi sumber daya alam dengan bahasa yang mudah dicerna sehingga tidak membuat kepalaku pusing.
Sebagai pencinta laut, walau bukan seorang pelaut, aku semakin dicerahkan oleh cara bu Utami memaparkan seberapa jauh intervensi manusia telah merusak ekosistem terumbu karang mulai dari tingkat global hingga ke dalam wilayah Indonesia sendiri.
Beliau tidak hanya memaparkan masalah melainkan juga memberikan solusi. Sebenarnya masyarakat tradisional Indonesia telah mengenal sistem pemanfaatan sumber daya alam secara ramah lingkungan. Contohnya, pertanian di lereng-lereng gunung menerapkan petakan persawahan bergaya terasering dan rorak untuk menghindari terjadinya tanah longsor. Memang nenek moyang kita, bukan hanya orang pelaut tetapi juga, petani yang ulung."
Malang: UIN-Malang Press, 2014
346.044 ULF k
Buku Teks  Universitas Indonesia Library